Anda di halaman 1dari 20

SUSUNAN ORGANISASI

& TATA KERJA ASN


KABUPATEN REMBANG

Disampaikan Oleh:
BAGIAN ORGANISASI
Sekretariat Daerah
Kabupaten Rembang
KELEMBAGAAN

HUBUNGAN KERJA & TATA LAKSANA


ORGANISASI

KINERJA ORGANISASI

IMPLEMENTASI CORE VALUE “BERAKHLAK”


REGULASI

DASAR HUKUM

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;


 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
 Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi pada Instansi Pemerintah untuk
Penyederhanaan Birokrasi;
 Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Rembang
 Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Rembang.
KELEMBAGAAN
Berdasarkan Regulasi dan Grand Design Reformasi Birokrasi

 Pasal 208
 8 Area Perubahan
Kepala Daerah dan DPRD dalam
menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan dibantu oleh 1. Manajemen Perubahan
Perangkat Daerah. 2. Deregulasi Kebijakan
3. Penataan dan Penguatan Organisasi
4. Penataan Tata Laksana
Undang-Undang No. 23 5. Penataan Sistem Manajemen SDM
Tahun 2014 tentang 6. Penguatan Akuntabilitas
Pemerintahan Daerah 7. Penguatan Pengawasan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

 Pasal 209
Perpres No 81 Tahun
Perangkat Daerah kabupaten/kota terdiri atas: 2010 tentang Grand
a. sekretariat daerah; b. sekretariat DPRD; Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025
c. inspektorat; d. dinas;
e. badan; dan f. kecamatan

 Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perda.


 Kedudukan, susunan organisasi, perincian tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perkada.
HUBUNGAN KERJA
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti (operating core) yang
Pemerintahan Daerah membawa perubahan yang melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu kepala Daerah dalam
signifikan terhadap pembentukan Perangkat Daerah, melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus sesuai bidang Urusan
yakni dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah, baik urusan wajib maupun urusan
(rightsizing) berdasarkan beban kerja yang sesuai pilihan.
dengan kondisi nyata di masing-masing Daerah. Hal
ini juga sejalan dengan prinsip penataan organisasi Badan Daerah melaksanakan fungsi penunjang (technostructure) yang
Perangkat Daerah yang rasional, proporsional, melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pembantu kepala Daerah dalam
efektif dan efisien. melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan fungsi inti (operating core).
Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah
didasarkan pada konsepsi pembentukan organisasi
Dalam rangka mewujudkan pembentukan Perangkat Daerah sesuai dengan
yang terdiri atas 5 (lima) elemen, yaitu kepala
prinsip desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah yang diatur dalam
Daerah (strategic apex), sekretaris Daerah (middle
line), dinas Daerah (operating core), badan/fungsi
Peraturan Daerah ini didasarkan pada asas efisiensi, efektivitas, pembagian habis
penunjang (technostructure) dan staf pendukung tugas, rentang kendali, tata kerja yang jelas, fleksibilitas, Urusan Pemerintahan
(supporting staff). yang menjadi kewenangan Daerah, dan intensitas Urusan Pemerintahan dan
potensi Daerah.
Klasifikasi Urusan
Pemerintah

Pasal 260
UU No. 23 Th 2014
Daerah sesuai kewenangannya
menyusun rencana pembangunan
daerah sebagai satu kesatuan dalam
sistem perencanaan pembangunan
nasional.

PRINSIP PEMBAGIAN URUSAN


PEMERINTAHAN KONKUREN
(Pusat, Provinsi dan Daerah)
1. Akuntabilitas
2. Efisiensi
3. Eksternalitas
4. Kepentingan Strategis Nasional
TATA LAKSANA ORGANISASI
TATA KERJA SEKRETARIS DPRD
PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH DILAKUKAN
Sekretaris DPRD menyampaikan laporan kepada bupati melalui Sekretaris Daerah
BERDASARKAN ASAS:
mengenai hasil pelaksanaan pelayanan administrasi dan pemberian dukungan terhadap
tugas dan fungsi DPRD secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
1. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
2. Intensitas Urusan Pemerintah dan Potensi Daerah;
3. Efisiensi; TATA KERJA DINAS
4. Efektivitas; Kepala Dinas menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah mengenai
5. Pembangian habis tugas; hasil pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai bidang tugasnya secara berkala atau sewaktu-
6. Rentang kendali; waktu sesuai kebutuhan.
7. Tata kerja yang jelas; dan TATA KERJA BADAN
8. Fleksibilitas.
Kepala Badan menyampaikan laporan kepada bupati melalui Sekretaris Daerah
“Pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat Daerah dan unit kerja pada mengenai hasil pelaksanaan fungsi penunjang sesuai bidang tugasnya secara berkala atau
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
Perangkat Daerah mempunyai hubungan kerja yang jelas, baik vertikal
maupun horizontal” TATA KERJA INSPEKTORAT
Inspektur menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah mengenai
TATA KERJA SEKRETARIS DAERAH hasil pembinaan dan pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah secara berkala atau
1. Sekretaris Daerah menyampaikan laporan kepada Bupati mengenai hasil sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah secara berkala atau sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan. TATA KERJA KECAMATAN
2. Sekretaris Daerah menyampaikan laporan kepada Bupati mengenai hasil Camat menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah mengenai hasil
pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah secara berkala atau sewaktu-waktu pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan
sesuai kebutuhan. masyarakat desa atau sebutan lain dan kelurahan di lingkungan kecamatan secara berkala
atau sewaktu- waktu sesuai kebutuhan
KINERJA ORGANISASI
Berdasarkan : Peraturan Bupati Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Capaian RB Kab. Rembang Tahun 2023
Peraturan Bupati Rembang Nomor 26 Tahun 2022 Tentang Roadmap
Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Rembang Tahun 2022-2026. No Penilaian Bobot Nilai
A RB General 100 62,01
B RB Tematik 20 7,71
C Indeks Reformasi Birokrasi 120 69,72
Capaian RB dan SAKIP Kab. Rembang Tahun 2022
Nilai B
No Indeks Skala 2021 2022
1 Sistem Merit 0-400 68,74 55,68
2 Indeks SPBE 1-5 2,76 3,19
Komponen Hasil 2022
3 Kualitas Pengelolaan Pengadaan 0-100 34,12 38,90
Barang & Jasa No Indeks Skala 2022 Sumber Data
4 Maturitas SPIP 0-5 3 3 1 Opini BPK Opini WTP BPK
5 Kapasitas APIP 0-5 2 2 2 Nilai SAKIP 0-100 64,15 Kemenpanrb
6 Kualitas Pelayanan Publik 0-5 3,12 3,27
7 Kualitas Pengelolaan Arsip 0-100 32,53 50,00 3 IPKP 0-100 85,20 Kemenpanrb
8 Kepatuhan Terhadap Standar 0-100 53,00 90,86
Pelayanan Publik 4 IPAK 0-100 80,10 SPI Eksternal oleh KPK

9 Indeks Reformasi Hukum 0-100 - 45,45 5 Survei Internal 0-100 76,38 SPI Internal oleh KPK
Organisasi
EVOLUSI
PENGUKURAN & RENCANA
PENILAIAN HASIL
KERJA
KINERJA
SASARAN PENGELOLAAN KINERJA ASN
(PP.30 TAHUN 2019)
KINERJA (PERMENPAN RB NO 6 TAHUN 2022)
BERORIENTASI PADA HASIL,
PEGAWAI CASCADING DAN EXPECTASI ATASAN

SASARAN
PENILAIAN KINERJA PNS
KERJA (PP.30 TAHUN 2019)
PEGAWA PERMENPAN RB NO 8 TAHUN 2021)
BERORIENTASI PADA
I HASIL DAN CASCADING

PENILAIAN PRESTASI KERJA


(PP.46 TAHUN 2011)
BERORIENTASI PADA
AKTIVITAS DAN KEGIATAN
DP3 Prinsip Pengelolaan Kinerja Pegawai:
1. Bukan sekedar Performance Appraisal tetapi juga
Performance Devlopment
DAFTAR
PENILAIAN PELAKSANAAN
2. Dialog Kinerja Pimpinan & bawahan
PEKERJAAN (PP.10 TAHUN 1979) 3. Kinerja individu mendukung kinerja organisasi.
4. Bukan hanya perencanaan & evaluasi tetapi juga
pemenuhan ekspektasi pimpinan.
5. Perilaku yang ditunjukkan selama bekerja &
berinteraksi dengan orang lain
01 TRANSFORMASI ORGANISASI
“Sangat penting bagi kita
 Penyederhanaan struktur organisasi menjadi 2 level.
untuk mereformasi  Perampingan struktur organisasi Jabatan
birokrasi kita. Reformasi Administrasi pada K/L/D dengan kriteria tertentu dan
struktural! 01 memperhatikan karakteristik sifat tugas dari Jabatan
Administrasi tersebut.
Agar Lembaga semakin  Penyederhanaan struktur organisasi di lingkungan
sederhana, semakin Pemerintah Daerah melalui koordinasi dengan
simple, semakin lincah!” Kementerian Dalam Negeri.
02 02 TRANSFORMASI JABATAN
PENYEDERHANAAN
 Pengalihan Pejabat Administrasi yang
BIROKRASI unitorganisasinya dirampingkan menjadi Pejabat
PENGATURAN ORGANISASI Fungsional yang bersesuaian.

memprioritaskan keberadaan Jabatan Fungsional


03  Pengembangan Jabatan Fungsional.
 Penyetaraan Penghasilan.
dalam pengaturan susunan organisasi
03 TRANSFORMASI
“PENYEDERHANAAN MANAJEMEN KERJA
ESELONISASI BIROKRASI  Penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis
MENJADI 2 (DUA) LEVEL, DAN birokrasi yang berorientasi pada percepatan
DIGANTI DENGAN JABATAN pengambilan keputusan dan perbaikan pelayanan
FUNGSIONAL YANG MENGHARGAI publik.
 Pengembangan sistem kerja berbasis digital
KEAHLIAN DAN KOMPETENSI”

PENATAAN STRUKTURAL
mengalihkan jabatan struktural eselon III ke bawah ke Ruang Lingkup Penyederhanaan Birokrasi
dalam jabatan fungsional
Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja

STRUKTUR LAMA STRUKTUR BARU

ESELON II/
ESELON II/
JPT PRATAMA
JPT PRATAMA

JF

ESELON III/
ESELON III/ ESELON III/ ESELON III/
ADMINISTRATOR
ADMINISTRATOR ADMINISTRATOR ADMINISTRATOR

JF
ESELON IV/ ESELON IV/
PENGAWAS PENGAWAS
ESELON IV/ JF AHLI MUDA
PENGAWAS (Subkoordinator)

JF Pelaksana sbg
KELOMPOK
Subkoor
JABATAN
FUNGSIONAL
Pelaksana
JF

Pelaksana
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai