● 2. AL VAREZI 121120082 ● 3. ALLYSIA ADELIA PUTRI 121120123 ● 4. M RIZKI ADI PURNOMO 121120052 ● 5. YESSICA SIAHAAN 121120156 Mengidentifikasi Kedalaman Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik di Kota Semarang, Jawa Tengah ● presentasi ini bertujuan untuk memaparkan hasil dari mengidentifikasi kedalaman air tanah di Kota Semarang, Jawa Tengah dengan menggunakan metode geolistrik. BAB I PENDAHULUAN Metode Geolistrik Metode geolistrik merupakan salah satu metoda yang mempelajari tentang sifat-sifat aliran listrik di dalam bumi dan mengeksplore bagaimana cara mendeteksinya dari permukaan bumi Pengumpulan Data
Pemilihan lokasi studi di Kota
Semarang 01 02 Kegiatan kerja lapangan dan proses pengumpulan data
Jaminan dan kontrol kualitas 03
data Latar belakang ● Semarang adalah ibu kota provinsi Jawa Tengah, yang merupakan kawasan industri terbesar di Jawa Tengah. Adanya kegiatan industri mempunyai beberapa dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Dampak positif dari beroperasinya pabrik-pabrik industri adalah memberikan keuntungan finansial berupa banyaknya lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat. Namun disisi lain kegiatan industri ini memiliki dampak negatif yang menyebabkan berbagai kerusakan terhadap lingkungan, seperti penurunan kualitas lahan, penurunan kualitas air dan pencemaran air tanah. ● Kota Semarang mempunyai peta hidrologi yang digunakan untuk mengetahui produktivitas air tanah yang tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang. ● Berdasarkan pengamatan, sumber 4 informasi dan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian tentang “Mengidentifikasi Kedalaman Air Tanah di Kota Semarang Jawa Tengah Dengan Aplikasi Metode Geolistrik Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berapakah kedalaman air tanah di Kota Semarang?
2. Bagaimanakah kondisi perlapisan bawah
permukaan tanah di Kota Semarang? Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dikemukakan di atas maka penelitian memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui kedalaman air tanah di Kota
Semarang.
2. Mengetahui kondisi perlapisan bawah permukaan
tanah di Kota Semarang. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua
pihak, adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi kedalaman air tanah di kota Semarang.
2. Memperoleh informasi mengenai kondisi lapisan bawah
permukaan tanah di kota Semarang.
3. Data hasil penelitian dapat dijadikan referensi untuk penelitian
terkait 5 masalah air tanah di Kota Semarang. BAB II KAJIAN TEORI Geologi Kota Semarang
Secara geografis, Kota Semarang terletak di pantai Utara Jawa Tengah,
tepatnya pada 6o 50’ - 7o10’ Lintang Selatan dan 109o 50’ - 110o 35’ Bujur Timur dengan luas wilayah mencapai 37.366,838 Hektar atau 373,7 km2. Berdasarkan fisiografi, daerah penelitian ini termasuk dalam jalur dataran aluvial Jawa Utara, Gunungapi Kuarter, dan rangkaian Pegunungan Serayu Utara (Van Bemmelen, 1949). Susunan Stratigafi Kota Semarang
Batuan sedimen berfasies laut berumur Tersier
terdapat di bagian tengah Kota Semarang, yaitu di kawasan Tinjomoyo dan Kalialang. Batuan sedimen berfasies darat terdiri atas batupasir vulkanik, konglomerat, dan breksi vulkanik yang ditemukan di sepanjang Sungai Garang dan Sungai Kripik. Struktur Geologi
Struktur geologi yang terdapat di daerah studi
umumnya berupa sesar yang terdiri dari sesar normal, sesar geser dan sesar naik. Sesar naik relatif berarah barat-timur agak cembung ke arah utara, sesar geser berarah utara-selatan hingga barat laut-tenggara, sedangkan sesar turun relatif berarah barat- timur. Hidrologi Kota Semarang
Potensi air tanah di Kota Semarang
bersumber dari sungai-sungai yang mengalir di wilayah tersebut, antara lain Kali Garang, Kali Pengkol, Kali Kreo, Kali Banjir Kanal Timur, Kali Babon, Kali Sringin, Kali Kripik, Kali Dungdem dan lainnya. Metode Geolistrik
Metode geolistrik merupakan salah satu metode dalam geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi. Pengukuran metode geofisika melibatkan pengukuran sifat-sifat fisika pada permukaan bumi untuk memperoleh informasi struktur dan komposisi di bawah permukaan (Strelec et al., 2017). Resistivitas Batuan
Resistivitas merupakan salah satu sifat
fisik yang dimiliki batuan, yaitu kemampuan untuk dilewati arus listrik. Semakin sulit batuan dilewati arus listrik, maka semakin besar nilai resistivitas batuan tersebut (Suyanto & Utomo, 2014). Resistivitas Mineral Secara umum berdasarkan nilai resistivitas listriknya, batuan dan mineral dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) Konduktor baik: 10-8 < ρ < 1 Ωm (2) Konduktor sedang: 1 < ρ <107 Ωm (3) Isolator: ρ >107 Ωm Konfigurasi Schlumberger
Dalam konfigurasi Schlumberger, keempat elektroda diletakkan secara
simetris sepanjang garis lurus. Elektroda arus berada di bagian luar dan elektroda potensial di bagian dalam. Aturan konfigurasi Schlumberger pertama kali diperkenalkan oleh Conrad Schlumberger, dimana jarak elektroda potensial MN dibuat tetap sedangkan jarak AB diubah-ubah. Persamaan, Faktor Geometri, Skema Elektroda
Resistivitas Semu Faktor Geometri Skema Elektroda
Mengapa Menggunakan Konfigurasi Schlumberger? Konfigurasi Schlumberger VES sering digunakan karena dianggap memiliki beberapa keunggulan dibandingkan konfigurasi lain, seperti memiliki penetrasi kedalaman antara sepertiga hingga seperempat dari total jarak elektroda (Gilbert & Lawrence, 2017). Konsep Resistivitas Semu BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian • Metode Yang di gunakan
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah
metode kuantitatif. Adapun alasannya adalah untuk menjelaskan hubugan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena yang diteliti Diagram Alir Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian terletak di Jawa Tengah tapatnya di Kota Semarang. Pelaksaan pengambilan data ini sangat diharapkan dapat berlangsung pada: Periode : 4 Desember 2023 Tempat : Semarang, Jawa Tengah Timeline Penelitian Waktu NO Nama Kegiatan November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Studi Literatur Mendapatkan data geolistrik dan 2 data geologi 3 Pengolahan data Interpretasi data geolistrik dan 4 geologi Prosedur Kegiatan
Studi Literatur
01 02 Akuisisi Data Geolistrik
Quality Control Alat dan 03
Bahan Prosedur Kegiatan
1. Studi literatur: Studi literatur pada pembuatan proposal ini
bertujuan untuk mencari dasar-dasar teori yang digunakan untuk pengolahan data serta interpretasi. 2. Data Geolistrik: Data tersebut diambil dengan tujuan untuk mengetahui kedalaman air tanah di Kota Semarang dan untuk mengetahui kondisi perlapisan dibawah permukaan. Data akan diolah dengan menggunakan software Ip2win dan Rockworks 3. Alat dan Bahan: alat akuisisi terutama main unit, kabel, dan elektroda. Kemudian alat dan bahan yang digunakan untuk mengiolah data meliputi laptop, software Microsoft Excel, Ip2win, RockWorks Daftar Pustaka
Abdullahi, M. G., Toriman, M. E., & Gasim, M. B. (2014). The Application
of Vertical Electrical Sounding (VES) For Groundwater Exploration in Tudun Wada Kano State, Nigeria. International Journal of Engineering Research and Reviews, 2(4): 51-55. Adelusi, A. O., Ayuk, M. A., & Kayode, J. S. (2014). VLF-EM and VES: an application to groundwater exploration in a Precambrian basement terrain SW Nigeria. Annals of Geophysics, 57(1): 1-11. Bahri, F. A., Rismayanti, H. F., & Warnana, D. D. (2017). Groundwater Analiysis Using Vertical Electrical Sounding and Water Quality Tester in Sukolilo Area, Surabaya, East Java: Significant Information for Groundwater Resources. IPTEK Journal of Proceedings Series, 2(2): 74-78. Terima kasih.
Identifikasi Penyebab Gerakantanah Dengan Penyelidikan Geologi Teknik Dan Pengukuran Geolistrik Metode Wenner Pada Perumahan Taman Sentosa Dan Sekitarnya Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang