Anda di halaman 1dari 14

Tafsir Ayat Akhlak

QS. An-Nahl : 90
QS. Luqman : 18-19
Oleh :
Serly Mulyani 2022.10.IT.097
Siti Rohmah 2022.10.IT.104
Sri Rhmawati 2022.10.IT.107
Titi Sumiati 2022.10.IT.113
Yuyun Kurnia Sari 2022.10.IT.121
QS. An-Nahl : 90

Artinya :
“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan
bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan
permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat.”
Tafsir Al-Wajiz

 Sesungguhnya Allah selalu menyuruh semua hamba-Nya untuk berlaku adil dalam
ucapan, sikap, tindakan, dan perbuatan mereka, baik kepada diri sendiri maupun orang
lain
 Dia juga memerintahkan mereka berbuat kebajikan, yakni perbuatan yang melebihi
perbuatan adil memberi bantuan apa pun yang mampu diberikan, baik materi maupun
nonmateri secara tulus dan ikhlas kepada kerabat, yakni keluarga dekat, keluarga jauh,
bahkan siapa pun.
 Dia melarang semua hamba-Nya melakukan perbuatan keji yang tercela dalam
pandangan agama, seperti berzina dan membunuh melakukan kemungkaran yaitu hal-
hal yang bertentangan dengan nilai-nilai dalam adat kebiasaan dan agama dan
melakukan permusuhan dengan sesama yang diakibatkan penzaliman dan
penganiayaan.
Tafsir Ibnu Katsir

 Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk


berlaku adil, yakni pertengahan dan seimbang.
 Dan Allah memerintahkan untuk berbuat kebajikan hingga akhir ayat. Bahwa tiada suatu
akhlak baik pun yang dahulu dilakukan oleh orang-orang Jahiliah dan mereka
memandangnya sebagai perbuatan yang baik, melainkan Allah Swt. menganjurkannya.
 Dan tiada suatu akhlak buruk pun yang dahulu mereka pandang sebagai suatu keaiban
di antara sesama mereka melainkan Allah melarangnya. Yang paling diprioritaskan ialah,
sesungguhnya Allah melarang akhlak yang buruk dan yang tercela.
Nilai Pendidikan Akhlak

 Nilai keadilan. Adil yaitu, seseorang yang dapat membagi dan memberi haknya sesuai
dengan fitrahnya, atau mampu menahan kemarahannya dan nafsu syahwatnya untuk
mendapatkan hikmah di balik peristiwa yang terjadi.
 Nilai kebaikan yaitu, Seorang Muslim tidak melihat kebaikan hanya sebagai akhlak mulia
yang harus dilakukan, melainkan juga memandangnya sebagai bagian dari akidahnya
dan tonggak besar keislamannya.
 Nilai menepati janji, yaitu Menunaikan janji merupakan kewajiban bagi setiap orang
yang mengikrarkan janji tersebut selama janjinya itu mengenai kebaikan dan kebenaran.
 Nilai melaksanakan sumpah, yaitu Thabâthabâi menggarisbawahi bahwa kendati
membatalkan sumpah dan melanggar janji keduanya terlarang, akan tetapi pembatalan
sumpah lebih buruk daripada pelanggaran janji.
QS. Luqman : 18

Artinya :
“Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan
di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi sangat membanggakan diri”
Tafsir Al-Wajiz
 Allah melarang kesombongan, Allah akan mengazab orang-orang yang sombong. Ikhtiyal
adalah sombong.
 Adapun Alfakhr adalah bangga atas harta, kemuliaan/pangkat dan kekuatan. Almurh
adalah kegembiraan yang sangat disertai dengan keangkuhan.
Tafsir Al-Muyassar
 Dan jangan memalingkan wajahmu dari manusia bila kamu berbicara dengan mereka atau
mereka berbicara kepadamu dalam rangka merendahkan mereka atau karena kamu
menyombongkan diri atas mereka.
 Dan jangan berjalan di muka bumi di antara manusia dengan penuh kesombongan dan
keangkuhan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan
membanggakan diri dalam penampilan dan ucapannya.
QS. Luqman : 19

Artinya :
“Berlakulah wajar dalam berjalan dan lembutkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-
buruk suara ialah suara keledai.”
Tafsir Al Wajiz
● Sederhankanlah cara berjalanmu, tidak usah terlalu cepat juga tidak usah terlalu lambat.
● Rendahkanlah suaramu ketika berbicara kepada orang lain. Sesungguhnya sejelek-jelek
suara adalah suara keledai, mula-mula mengeluarkan nafas panjang lalu akhirnya adalah
ringkihan.
Tafsir M. Quraisy Shihab
● Berkaitan dengan akhlak dan sopan santun dalam berinteraksi dengan sesama
manusia.
● Janganlah engkau berkeras memalingkan pipimu, yakni mukamu, dari manusia,
siapapun dia didorong oleh penghinaan dan kesombongan. Tetapi tampilah kepada
setiap orang dengan wajah berseri penuh rendah hati.
● Dan apabila engkau melangkah janganlah berjalan di muka bumi ini dengan angkuh,
tetapi berjalanlah dengan lemah lembut penuh wibawa. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai, yakni tidak melimpahkan anugrah kasih sayangNya kepada orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri.
● Dan bersikap sederhanalah dalam berjalanmu, yaitu jangan membusungkan dada dan
jangan juga menundukkan kepala seperti halnya orang sakit. Jangan belari-lari
tergesa-gesa dan juga jangan melambat sehingga menghabiskan waktumu.
● Dan lunakkanlah suaramu sehingga tidak terdengar kasar bagaikan teriakan
keledai
Nilai Pendidikan Akhlak
● Nilai Berakhlak/berperilaku yang baik, yaitu ketika sedang bertemu dengan orang
lain janganlah memalingkan muka terhadap mereka, karena prilaku tersebut
merupakan suatu sifat yang tercela dan dapat membuat tersinggung orang lain.

● Nilai Larangan bersifat sombong yaitu M.Quraish Shihab menjelaskan mengenai


ayat ini bahwa janganlah palingkan wajahmu dari orang lain dan jangan bersifat
sombong, akan tetapi tampillah dengan wajah berseri penuh rendah hati.

● Nilai Larangan bersikap angkuh dan ketika melangkah, yaitu jangan berjalan
dengan rasa angkuh, akan tetapi berjalanlah dengan lembut penuh wibawa, dan
bersikap sederhanalah dalam berjalan dengan membusungkan dada dan jangan
juga merunduk.

● Nilai Anjuran untuk melunakkan suara ketika sedang berbicara kepada orang tua
sehingga tidak terdengar kasar bagaikan teriakan keledai.
Kesimpulan

● Surah annahl ayat 90: menjelaskan bahwa penting nya seorang muslim untuk berlaku
adil,berbuat kebajikan ,memberikan bantuan kepada kaum kerabat serta melarang
perbuatan keji ,kemungkaran,dan permusuhan .

● Surah luqman ayat 18-19: mendorong kita untuk menjadi individu yang berbudi pekerti
dengan cara menghentikan perilaku sombong dan angkuh. Perilaku sombong disebut
sebagai membandingkan diri dengan orang lain, membanggakan diri, dan memandang
orang lain dengan keburukan. Angkuh didefinisikan sebagai berjalan dengan postur yang
kuat, seperti orang yang berkuasa dan yang paling terhormat. Allah tidak menyukai orang
yang sombong dan angkuh, karena mereka akan menolak kesempatan untuk
menghargai dan memperdalam hubungan dengan Allah dan orang lain.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai