Anda di halaman 1dari 7

Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak

manusia. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diutus di tengah-tengah


masyarakat pada jaman jahiliyah. Saat itu, akhlak dan prilaku masyarakat
sangat biadab, penuh dengan penyembahan pada berhala, pengagungan
manusia atas manusia lainnya, perbudakan, penuh dengan pertikaian dan
penguasa yang menindas.

Begitulah, Allah mengutus Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dilengkapi


dengan perilaku (akhlak) yang mulia dan menjadi teladan terbaik bagi
umatnya.

Kita harus meneladani akhlak nabi muhammad saw, nabi muhammad itu
memiliki sifat sidiq, amanah, tabligh fatonah..

Cukup jelas bahwa Nabi Muhammad diutus di dunia bukan untuk menyempurnakan ilmu atau

apapun kecuali hanya untuk menyempurnakan akhlak. Akhlak lebih utama dibandingkan

dengan apapun.

Kenapa?

Sebab, kepintaran tidak ada artinya apabila seseorang tidak memiliki adab (etika). Ilmu
menjadi berbahaya bagi pemiliknya dan orang lain karena tidak dihiasi akhlak.

Ketika seseorang memiliki ilmu tanpa akhlak , maka dia akan lupa siapa dirinya yang
sesungguhnya, lupa akan akhlak Rasulullah SAW . Bahkan lupa bahwa dia adalah makhluk
yang sangat lemah dan bodoh. Kalaulah merasa punya ilmu, tentulah Allah tidak
memberinya kecuali hanya secuil (sangat sedikit).

Akhlak ada dua jenis yaitu akhlakul karimah (akhlak terpuji) dan akhlakul
mazmumah (akhlak tercela). Adapun defenisinya sebagai berikut:
1. Akhlakul Karimah

Akhlakul Karimah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan


salah satu golongan macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim.
Adapun contoh macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela berkorban,
jujur, sopan, santun, tawakal, adil, sabar dan lain sebagainya. Sebagai umat
muslim sudah seharusnya kita selalu menjaga akhlakuk karimah dalam
menjalani kehidupan sehari-hari.

a. Rendah Hati

Dalam bergaul dan bermain dengan teman-temannya, Akbar tidak pernah


membeda-bedakan teman. Ia tidak memilih-milih teman antara yang kaya, pintar,
ataupun yang kurang mampu.

·   Sikap Akbar tersebut merupakan contoh dari sikap rendah hati.

·   Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam juga merupakan contoh pemimpin


yang mempunyai sifat rendah hati.

·   Ciri rendah hati adalah tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul dan tidak
pernah meremehkan orang lain.

·    Jadi rendah hati adalah sikap dan perbuatan yang tidak menyombongkan diri.

·     Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Rendah diri berarti minder atau tidak
memiliki rasa percaya diri karena merasa memiliki kekurangan. Misalnya minder 
karena miskin, minder karena merasa tidak cantik dan sebagainya.

·      Sikap rendah diri harus dihindari. Sedangkan sikap rendah hati harus kita
biasakan.
·         Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala berfirman :            

Artinya : (Al!ah) berfirman kepada iblis, "Apakah yang menghalangimu


(sehingga) kamu tidak bersujud kepada Adam ketika Aku menyuruhmu? lblis
menjawab, "Aku lebih baik dari pada dia. Engkau ciptakan aku dari
api,sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman, "Maka turunlah
kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di
dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina." (QS.
Al A'raf: 12-13)

Ayat tersebut menjelaskan tentang kesombongan iblis yang merasa dirinya lebih
baik dari pada Nabi Adam ‘alaihissalam. Maka Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala
mengharamkan surga baginya.

b.Santun                                                                                                                     
               
Ketika lhsan bertemu guru di jalan, ia dengan hormat memberi salam. Ketika
berbicarapun ia juga bersikap santun.

·      Orang yang santun berarti dia tahu akan adab kesopanan.

·      Orang yang santun tidak berbicara kasar pada orang lain, tidak suka
membantah perintah dari orang tua, patuh kepada guru dan sebagainya.

• Orang yang santun disegani/dihormati banyak orang karena perilaku yang halus,
tutur kata lemah-lembut dan tidak pernah menyakiti hati orang lain.

• Kebalikan sifat santun adalah sifat kurang ajar. Orang yang memiliki sifat
kurang ajar akan dijauhi oleh teman dan dibenci orang lain.

• Contoh perbuatan kurang ajar adalah suka berbicara kasar, tidak menghormati
orang tua,suka membantah dan sebagainya.
c. Ikhlas

• Ibu Amin memberi bantuan kepada orang miskin, tetapi apa yang dilakukannya

     .    bukan karena mengharap ridho dari Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala tetapi
ingin  terkenal dan dipuji oleh orang lain.

• Sikap Ibu Amin di atas menunjukkan bahwa ia tidak ikhlas dalam melakukan
sesuatu.

• Orang yang ikhlas adalah orang yang selalu berbuat dan beramal karena
perintah Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala.

• .Orang yang beramal dengan ikhlas  berarti tidak mengharap balasan dari orang
lain.

• Ikhlas yaitu melakukan suatu amalan semata-mata karena iman kepada Allah
Subhanahu Wa  Ta ‘ala dan mengharapkan ridho-Nya.

• Ikhlas itu menjadi syarat diterimanya amal ibadah. Artinya ibadah tanpa
didasari niat yang ikhlas, maka ibadahnya sia-sia karena tidak akan mendapat
pahala dari Allah.

• Ibadah akan diterima Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala apabila dikerjakan dengan


penuh keikhlasan.

        Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  berfirman :

Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Subhanahu Wa 


Ta ‘ala dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama,dan
agar melaksanakan sholat dan menuanaikan zakat. Dan yang demikian itulah
agama yang lurus(benar)”.     (QS. Al-Bayyinah : 5)

d. Dermawan

• Pak Arif mendapat julukan di kampungnya sebagai orang yang dermawan.


Karena ia suka memberi kepada siapa saja yang membutuhkan bantuannya.

• Dermawan berarti orang yang suka berderma atau memberi bantuan kepada
orang lain baik berupa pikiran,harta, maupun tenaga.

• Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam mengatakan, bahwa tangan di atas lebih


baik daripada tangan bawah. Artinya kita harus membiasakan diri untuk selalu
memberi bukan malah meminta-minta kepeda orang lain.

• Orang yang memiliki sifat dermawan akan disenangi banyak orang karena ia
selalu berakhlak mulia, pemurah dan baik hati.

• Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam,lalu


meminta sekumpulan domba kepada beliau. Kemudian Rasulullah memberinya.
Laki-laki itu kemudian kembali kepada teman-temannya dan berkata, "Wahai
kaumku, masuklah lslam! Sesungguhnya Muhammad memberi suatu pemberian
dan tidak takut miskin”.

       Kesimpulannya,bahwa orang yang memiliki sifat dermawan tidak akan


miskin karenanya. Bahkan sebaliknya, Allah akan menggantinya berupa rezeki
berlipat dan terus mengalir dari arah yang tidak ia sangka-sangka.

       Dalam ayat Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  berfirman:

Artinya : “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya dijalan Allah


seperti sebulir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai
menghasilkan sebanyak seratus biji. Allah Subhanahu Wa  Ta ‘ala  akan
melipatgandakannya bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas lagi
Maha Mengetahui. " (QS. Al Baqarah : 261).

2. Akhlakul Mazmumah

Akhlak Mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan


buruk yang harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus dijauhi karena
akhlakul mazmumah dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri
maupun orang lain. Contoh dari macam akhlak akhlakul mazmumah yaitu
sombong, iri, dengki, takabur, aniaya, ghibah dan lain sebagainya. Sebagai
orang muslim sudah seharusnya kita menghindari akhlakuk mazmumah
atau akhlak tercela.

Manfaat Akhlakul Karimah


Setiap muslim dianjurkan untuk memiliki akhlakul karimah atau akhlak yang
terpuji. Bagi seseorang yang memiliki sikap tersebut maka dapat
mendatangkan manfaat bagi kehidupan sehari-hari maupun di akhirat nanti.

Berikut ini beberapa manfaat macam akhlak terpuji:

1. Dicintai Nabi Muhammad SAW

Keutamaan memiliki akhlakul karimah yang pertama ialah dicintai Rasulullah


SAW. Disebutkan dalam sebuah hadis, seorang muslim yang memiliki sifat
terpuji maka menjadi orang yang dekat dengan Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana dalam hadits berikut ini, Rasulullah saw bersabda :

“Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak
di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang
yang paling saya benci dan tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari
kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong .”
(HR. Tirmizi).

2. Berat Timbangannya di Hari Kiamat

Seorang muslim yang memiliki sikap akhlakul karimah di hari akhir kelak akan
diselamatkan oleh Allah SWT. Selain itu, setiap muslim yang memiliki akhlakul
karimah juga dapat mencapai derajat seperti seseorang yang berpuasa dan
salat. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih
berat dari akhlak yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia
bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin shalat.” (HR.
Tirmidzi).

Anda mungkin juga menyukai