Anda di halaman 1dari 4

TAWADHU

Arti Tawadhu
Secara bahasa, Tawadhu’ artinya ‘Ketundukan’ atau ‘Rendah Hati’, adapun asal katanya dari
Tawadha’atil Ardhu’, artinya ‘Tanah itu lebih rendah daripada tanah yang ada di
sekelilingnya’. Maknanya adalah merasa lebih rendah dari orang lain di hadapan Allah SWT.
Sedangkan secara istilah Tawadhu’ menunjukkan sikap tunduk atau dengan kata lain patuh
terhadap otoritas kebenaran yang diiringi rasa bersedia menerima kebenaran tersebut dari
siapa saja yang mengatakannya baik dari orang yang lebih tinggi keududukan atau derajatnya
dan dari orang yang lebih rendah kedudukan atau derajatnya, baik dalam keadaan hati yang
ridho maupun saat hati dalam keadaan marah.
Jadi, arti Tawadhu adalah sikap rendah hati atau dengan kata lain memiliki sikap yang
tidak sombong terhadap seluruh makhluk ciptaan Allah, khususnya kepada sesama manusia
terlebih kepada Allah SWT.
Tawadhu ini merupakan akhlak yang terpuji dan mulia yang menjadi karakter orang-orang
beriman atau orang mukmin sejati. Mengapa dikatakan demikian? karena bersikap rendah
hati atau tawadhu ini adalah perintah dari Allah SWT. Seperti firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala yang tertulis di dalam Al-Qur’anul Karim :
Dalil Tentang Tawadhu :
ِْ ‫ا ْل ُمؤْ ِم ِنينَْ ِمنَْ اتَّ َب َعكَْ ِل َم‬
ْ ‫ن َج َناحَكَْ َو‬
ْْ‫اخ ِفض‬
Artinya : “Dan bersikap rendah hatilah kamu kepada orang-orang yang beriman yang
mengikutimu. – [Q.S As-Syuara: 215].
Dengan kita bersikap rendah hati / tawadhu terhadap siapa pun, artinya kita telah mematuhi
salah satu yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya. Adapun arti yang berlawanan
atau lawan kata dari tawadhu ini adalah takabur atau sombong.
Sifat takabur atau sombong ini adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah dan Rasulullah
SAW bahkan orang pada umumnya juga tentu tidak menyukai orang-orang yang memiliki
sikat sombong.
Tentunya jika takabur ini adalah sifat yang di benci oleh Allah dan Rasul-Nya, itu artinya
Allah melarang kepada kita semua untuk takabur/sombong. Sebagai firman Allah yang
tertulis di dalam Al-Quran Surat Al-Isra’ Ayat 37:
ْ‫ش َو َل‬ ْ ِ ‫ن إِنَّكَْ ْۖ َم َر ًحا ْاْل َ ْر‬
ْ ِ ‫ض فِي تَ ْم‬ َْ ‫ن ْاْلَ ْرضَْ ت َ ْخ ِر‬
ْْ َ‫ق ل‬ ْْ َ‫ول ا ْل ِجبَا َْل ت َ ْبلُ َْغ َول‬ ُ
ًْ ‫ط‬
Artinya ” Dan janganlah kamu berjalan di bumi ini engan sombong, karena sesungguhnya
sekali-kali kamu tidak dapat menembus bumi dan kamu sekali-kali tidak akan sampai
setinggi gunung “.
Ciri – Ciri Orang Tawadhu
Arti Tawadhu
Tentu saja orang-orang yang memiliki sifat atau ahlak terpuji yaitu bersifat tawadhu tentunya
ada tanda atau ciri-ciri tersendiri baik hubungannya dengan Allah dan semua makhluk yang
Allah ciptakan, khususnya kepada sesama manusia.
Adapun tanda atau ciri-ciri orang tawadhu seperti yang dijelaskan oleh Allamah Sayyid
Abdullah bin Alawi Al-Haddad yang tertulis di dalam kitabnya yang berjudul Risalatul
Mu‘awanah wal Mudhaharah wal Muwazarah, halaman 148 s/d149, sebagai berikut :
“Tanda-tanda orang yang tawadhu’, antara lain lebih suka tidak dikenal daripada dikenal
(menjadi orang yang terkenal); bersedia menerima kebenaran dari siapa saja, baik dari
kalangan orang yang rendah kedudukannya maupun dari orang terpandang; menyayangi
fakir miskin bahkan tidak segan-segan untuk duduk bersama fakir miskin; bersedia mengurus
kepentingan orang lain dengan sebaik-sebaiknya; mengucapkan terima kasih kepada orang
yang sudah menunaikan hak-hak yang dibebankan kepada mereka, dan memberi maaf
kepada mereka yang melalaikannya.”
Contoh Perilaku Tawadhu Nabi Muhammad SAW
Sifat rendah hati atau tawadhu bisa membawa seseorang ke tingkat yang terhormat bahkan
akan dihargai di dalam lingkungan masyarakat. Orang akan terhormat ketika mau
menghormati orang lain. Sementara itu, sifat sombong atau takabur bisa membuat orang lain
menjauh bahkan membenci.
Rendah hati merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh Nabi, Rasul, para sahabat Nabi,
dan orang-orang saleh. Salah satu bentuk rendah hati atau ketawadhuan Rasulullah SAW.
adalah beliau tidak senang dipuji atau disanjung secara berlebihan. Sebagaimana hadits
berikut ini :
Dari Umar bin Kha’ab Radhiyallahu Anhu., ia berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wassalam. pernah bersabda, :
“Janganlah engkau sanjung aku secara berlebihan seperti kaum Nasrani menyanjung ‘Isa
bin Maryam Alaihi Salam secara berlebihan. Aku hanyalah seorang dari hamba Allah, maka
panggillah dengan sebutan: hamba Allah dan rasul-Nya.” [H.R. Abu Daud]
Perilaku Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-hari
Seperti yang telah di bahas di atas bahwa orang yang tawadhu memiliki tanda atau ciri-ciri
yang akan tampak dari perbuatan dan sikafnya dalam kehidupan sehari-hari.
Namun perlu kalian ketahui bahwasannya orang tawadhu ini tergolong menjadi dua atau
dengan kata lain ciri sikap tawadhu ini terbagi menjadi dua yaitu tawadhu yang terpuji dan
tawadhu yang dibenci.
Lalu apa itu yang dimaksud dengan tawadhu yang terpuji dan tawadhu yang dibenci? Simak
uraiannya berikut ini !
a. Tawadhu yang Terpuji
Tawadhu yang terpuji yaitu ialah ketawadhuan seseorang hamba kepada Tuhan nya (Allah
SWT) dan tidak mengangkatatau menyombongkan dirinya di hadapan hamba Allah swt yang
lain. Adapun contoh perilaku tawadhu ini, sebagai berikut:
 tidak berlebihan, baik dalam menggunakan perhiasan, makanan maupun minuman;
 senang duduk bersama atau bergaul dengan fakir miskin
 tidak mempunyai ambisi untuk menjadi orang yang terkenal
 sopan santun dalam bertindak dan bersikap;
 merendahkan nada suaranya;
 suka membantu atau orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
 menjunjung tinggi kebenaran serta bersedia menerimanya dengan tidak memandang
hal yang berupa duniawi, seperti status sosial atau jabatan atau dari orang yang
menyatakannya. Dan masih banyak lagi.
b. Tawadhu yang Tercela / Dibenci
Tawadhu yang dibenci yaitu adalah tawadhu nya seseorang kepada Allah SWT dengan sertai
keiinginan atau menginginkan dunia ada di sisinya. Contoh perilaku tawadhu yang satu ini,
antara lain:
 bersikap sopan santun namun disertai dengan maksud yang tidak baik;
 tidak berlebihan dalam menggunakan harta benda atau lainnya dengan maksud karena
takut dimintai zakat atau dicuri;
 menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan dengan tujuan mendapat
imbalan dari orang lain atau orang yang ia ditolong. Dan lain
sebagainya. Naudzubillah min dzalik.
F.A.Q
Apa itu tawadhu yang terpuji?
Tawadhu yang terpuji yaitu ialah ketawadhuan seseorang hamba kepada Tuhan nya (Allah
SWT) dan tidak mengangkatatau menyombongkan dirinya di hadapan hamba Allah swt yang
lain.
Apa itu tawadhu yang tercela / dibenci?
Tawadhu yang dibenci yaitu adalah tawadhu nya seseorang kepada Allah SWT dengan sertai
keiinginan atau menginginkan dunia ada di sisinya.
Apa itu takabur?
Sifat takabur atau sombong ini adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah dan Rasulullah
SAW bahkan orang pada umumnya juga tentu tidak menyukai orang-orang yang memiliki
sikat sombong
Apa itu tasamuh?
Tasamuh yaitu ialah sikap saling menghargai sesama manusia, dengan cara bersikaf yang
lemah lembut, saling memaafkan dan toleransi.

Anda mungkin juga menyukai