Anda di halaman 1dari 28

WORKING CAPITAL

and CURRENT
ASSETS
MANAGEMENT
ANGGOTA:

01 ILMA NAFROTIL 04 ILHAM AMRU R

02 MUTAMMIMA 05 RIDHO HAFIZ M

03 MADINATUL M 06 HESTY N FAUZIA


01
FUNDAMENTAL
MODAL KERJA BERSIH
 Manajemen Modal Kerja
Pentingnya manajemen modal kerja yang efisien tidak dapat
disangkal mengingat bahwa kelangsungan hidup perusahaan bergantung
pada kemampuan manajer keuangan untuk secara efektif mengelola piutang,
persediaan, dan hutang.

Tujuan dari manajemen modal kerja (atau keuangan jangka pendek)


adalah untuk mengelola masing-masing aset lancar perusahaan (persediaan,
piutang, surat berharga, dan uang tunai) dan kewajiban lancar (hutang kertas,
akrual, dan hutang dagang) untuk mencapai keseimbangan antara
profitabilitas dan risiko yang berkontribusi positif terhadap nilai perusahaan.
Perusahaan dapat mengurangi biaya pembiayaan atau meningkatkan dana
yang tersedia untuk ekspansi dengan meminimalkan jumlah dana yang
terikat dalam modal kerja. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika
mengetahui bahwa modal kerja merupakan salah satu kegiatan manajer
keuangan yang paling penting dan memakan waktu.
 Modal Kerja Bersih
Modal kerja bersih didefinisikan sebagai
perbedaan antara aset lancar perusahaan dan kewajiban
lancarnya. Ketika aset lancar melebihi kewajiban lancar,
perusahaan memiliki modal kerja bersih positif. Ketika aset lancar
kurang dari kewajiban lancar, perusahaan memiliki modal kerja
bersih negatif.
 Trade Off antara Profitabilitas dan Resiko

Profitabilitas dalam konteks ini, adalah hubungan antara pendapatan dan


biaya yang dihasilkan dengan menggunakan aset perusahaan — baik saat ini maupun
tetap — dalam kegiatan produktif. Sebuah perusahaan dapat meningkatkan
keuntungannya dengan cara meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya.
Risiko dalam konteks ini, adalah probabilitas bahwa perusahaan tidak akan
mampu membayar tagihannya pada saat jatuh tempo. Sebuah perusahaan yang tidak
dapat membayar tagihannya saat jatuh tempo dikatakan bangkrut.

Secara umum diasumsikan bahwa semakin besar modal kerja bersih


perusahaan, semakin rendah risikonya. Dengan kata lain, semakin banyak modal kerja
bersih, semakin likuid perusahaan. Oleh karena itu, semakin rendah risikonya menjadi
bangkrut. Dengan menggunakan definisi profitabilitas dan risiko ini, kita dapat
menunjukkan trade-off di antara keduanya dengan mempertimbangkan perubahan
aset lancar dan kewajiban lancar secara terpisah.
02
SIKLUS KONVERSI KAS
 Siklus Konversi Kas
Siklus konversi kas mengukur lamanya waktu yang diperlukan
bagi perusahaan untuk mengubah uang tunai yang diinvestasikan dalam
operasinya menjadi uang tunai yang diterima sebagai hasil dari
operasinya.
 Menghitung Siklus Konversasi Kas
Siklus operasi perusahaan (OC) adalah waktu dari
awal proses produksi hingga pengumpulan uang tunai dari
penjualan produk jadi. Siklus operasi mencakup dua kategori
aset jangka pendek utama, persediaan dan piutang. Ini
diukur dalam waktu yang berlalu dengan menjumlahkan
usia rata-rata persediaan (AAI) dan periode pengumpulan
rata-rata (ACP)
Lanjutan
Namun, proses memproduksi dan menjual suatu produk juga
mencakup pembelian input produksi (bahan baku) pada akun, yang
menghasilkan hutang dagang. Hutang dagang mengurangi jumlah hari
sumber daya perusahaan terikat dalam siklus operasi. Waktu yang
diperlukan untuk membayar hutang dagang, diukur dalam hari, adalah
periode pembayaran rata-rata (APP). Siklus operasi dikurangi periode
pembayaran rata-rata menghasilkan siklus konversi tunai. Rumus untuk
siklus konversi tunai adalah
Lanjutan
Keterangan :

CCC = Siklus Konversi Kas


AAI = Usia Rata-Rata Persediaan
ACP = Periode Pengumpulan Rata-Rata
OC = Operasi Perusahaan
APP = Rata-Rata Periode Pembayaran Liabilitas Dagang
 Strategi Mengelola Siklus Konversi
Kas
Tujuan mengelola siklus konversi kas adalah untuk meminimalkan panjang
siklus konversi kas, yang meminimalkan kewajiban yang dinegosiasikan.

 Tujuan ini dapat diwujudkan melalui penggunaan strategi berikut:

1. Serahkan persediaan secepat mungkin tanpa kehabisan stok yang


mengakibatkan hilangnya penjualan.
2. Kumpulkan piutang secepat mungkin tanpa kehilangan penjualan dari teknik
pengumpulan tekanan tinggi.
3. Kelola waktu pengiriman, pemrosesan, dan kliring untuk menguranginya saat
mengumpulkan dari pelanggan dan meningkatkannya saat membayar
pemasok.
4. Membayar hutang dagang selambat mungkin tanpa merusak peringkat kredit
perusahaan atau hubungannya dengan pemasok.
03
MANA JEMEN PIUTANG
Manajemen Piutang
Periode pengumpulan rata-rata memiliki dua bagian. Bagian
pertama adalah waktu dari penjualan hingga pelanggan
mengirimkan pembayaran. Bagian kedua adalah waktu sejak
pembayaran dikirimkan hingga perusahaan mengumpulkan
dana di rekening banknya. Bagian pertama dari periode
penagihan rata-rata melibatkan pengelolaan kredit yang
tersedia bagi pelanggan perusahaan, dan bagian kedua
melibatkan pengumpulan dan pemrosesan pembayaran.
Bagian bab ini membahas manajemen kredit piutang
perusahaan.
Tujuan pengelolaan piutang adalah untuk menagih piutang
secepat mungkin tanpa kehilangan penjualan akibat teknik
penagihan bertekanan tinggi. Pencapaian tujuan ini
mencakup tiga topik yaitu :
 Seleksi Standar Kredit
Seleksi kredit melibatkan penerapan teknik untuk menentukan
pelanggan mana yang harus menerima kredit. Proses ini
melibatkan evaluasi kelayakan kredit pelanggan dan
membandingkannya dengan standar kredit perusahaan,
persyaratan minimum untuk memberikan kredit kepada
pelanggan. Beberapa seleksi tersebut antara lain :

● Kredit 5 C
Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition.
● Penilaian Kredit
Penilaian kredit menerapkan bobot yang diperoleh secara
statistik terhadap skor pemohon kredit mengenai karakteristik
keuangan dan kredit utama untuk memprediksi apakah ia akan
membayar kredit yang diminta secara tepat waktu.
● Mengubah Standar Kredit
Perusahaan terkadang mempertimbangkan untuk mengubah
standar kreditnya dalam upaya meningkatkan keuntungannya
dan menciptakan nilai yang lebih besar bagi pemiliknya.
● Mengelola Kredit Internasional
Manajemen kredit cukup sulit bagi para manajer
perusahaan yang murni domestik, dan tugas-tugas ini
menjadi jauh lebih rumit bagi perusahaan yang beroperasi
secara internasional. Hal ini sebagian karena operasi
internasional biasanya membuat perusahaan terpapar risiko
nilai tukar. Hal ini juga disebabkan oleh bahaya dan
penundaan pengiriman barang jarak jauh dan harus melintasi
perbatasan internasional.
 PERSYARATAN KREDIT
Persyaratan kredit adalah persyaratan penjualan bagi pelanggan
yang telah diberikan kredit oleh perusahaan. Ketentuan net 30
berarti pelanggan memiliki waktu 30 hari sejak awal periode
kredit (biasanya akhir bulan atau tanggal faktur) untuk membayar
seluruh jumlah faktur.
Bisnis suatu perusahaan sangat mempengaruhi persyaratan
kredit regulernya. Jika persyaratannya lebih ketat dibandingkan
persyaratan pesaingnya, maka perusahaan akan kehilangan
bisnis.
Namun jika persyaratannya tidak seketat pesaingnya, maka
perusahaan tersebut akan menarik pelanggan berkualitas
rendah yang mungkin tidak mampu membayar berdasarkan
persyaratan standar industry.
Oleh karena itu persyaratan kredit reguler perusahaan harus
sesuai dengan standar industri, namun persyaratan
pelanggan individual harus mencerminkan tingkat risiko
pelanggan.
Beberapa bentuk Persyaratan Kredit:
● Potongan Harga
Memasukkan diskon tunai dalam persyaratan kredit adalah
cara populer untuk mempercepat penagihan tanpa memberikan
tekanan pada pelanggan. Diskon tunai memberikan insentif bagi
pelanggan untuk membayar lebih cepat. Dengan mempercepat
penagihan, diskon tersebut menurunkan investasi perusahaan
pada piutang, namun juga menurunkan laba per unit.
● Periode Diskon Tunai
Manajer keuangan dapat mengubah periode diskon tunai,
jumlah hari setelah awal periode kredit dimana diskon tunai
tersedia. Dampak perubahan pada periode ini sulit untuk
dianalisis karena sifat kekuatan yang terlibat.
● Periode Kredit
Perubahan periode kredit, jumlah hari setelah awal periode
kredit hingga jatuh tempo pembayaran penuh, juga
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Misalnya,
meningkatkan jangka waktu kredit perusahaan dari 30 hari
bersih menjadi 45 hari bersih akan meningkatkan penjualan,
sehingga berdampak positif pada laba. Namun investasi pada
piutang usaha dan biaya piutang tak tertagih juga akan
meningkat, sehingga berdampak negatif pada laba.
 PEMANTAUAN KREDIT
Pemantauan kredit adalah peninjauan berkelanjutan
terhadap piutang perusahaan untuk menentukan apakah
pelanggan membayar sesuai dengan persyaratan kredit yang
dinyatakan. Jika mereka tidak membayar tepat waktu,
pemantauan kredit akan mengingatkan perusahaan akan
masalah tersebut. Pembayaran yang lambat merugikan
perusahaan karena memperpanjang periode penagihan rata-
rata dan dengan demikian meningkatkan investasi
perusahaan dalam piutang. Teknik pemantauan kredit antara
lain:
● Periode Pengumpulan Rata-rata
Periode pengumpulan rata-rata adalah jumlah rata-rata
hari dimana penjualan kredit beredar. Periode penagihan
rata-rata mempunyai dua komponen: (1) waktu sejak
penjualan hingga pelanggan mengirimkan pembayaran
melalui pos dan (2) waktu untuk menerima, memproses, dan
menagih pembayaran setelah dikirimkan oleh pelanggan.
Rumus untuk mencari rata-rata periode pengumpulan adalah
● Penuaan Piutang
Jadwal penuaan membagi piutang menjadi beberapa
kelompok berdasarkan waktu asal. Pengelompokannya
biasanya dilakukan setiap bulan, 3 atau 4 bulan yang lalu.
Jadwal yang dihasilkan menunjukkan persentase dari total
saldo piutang yang belum dibayar selama periode waktu
tertentu. Tujuan dari jadwal penuaan adalah untuk
memungkinkan perusahaan menunjukkan dengan tepat
permasalahan yang ada.
● Beberapa Teknik Populer
KESIMPULAN
● Fundamental Modal Kerja Bersih
Modal kerja bersih adalah perbedaan antara aset lancar dan kewajiban lancar.
Semakin besar modal kerja bersih, semakin rendah risiko kebangkrutan perusahaan.
Namun, semakin besar modal kerja bersih, semakin rendah profitabilitas perusahaan.
Perusahaan harus mencari keseimbangan yang tepat antara profitabilitas dan risiko dalam mengelola
modal kerja mereka.

● Tiga komponen utama siklus konversi kas:


Usia rata-rata persediaan (AAI)
Periode pengumpulan rata-rata (ACP)
Periode pembayaran rata-rata (APP)

● Terdapat 3 Pengelolaan Piutang:


Seleksi Standar Kredit
Persyaratan Kredit
Pemantauan Kredit
Akhirnya saatnya untuk mengakhiri rasa
sakit luar biasa yang telah saya berikan
kepada kalian semua. Waktunya untuk
minum kafein!

Terima kasih! 

Anda mungkin juga menyukai