Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN

PEMBELAJARA
N
LATIFAH NURAINI
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merujuk pada cara atau
metode yang digunakan untuk mendesain dan
mengelola pembelajaran agar mencapai tujuan
tertentu.
Berbagai Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Konvensional 6. Pendekatan Kontekstual
(Traditional Classroom)
7. Pendekatan Bermain (Play-based)
2. Pendekatan Kooperatif
8. Pendekatan Pembelajaran Daring (E-
3. Pendekatan Inkuiri Learning)

4. Pendekatan Proyek 9. Pendekatan Diferensiasi

5. Pendekatan Berbasis Masalah 10. Pendekatan Pembelajaran Aktif


Pendekatan Konvensional
Kelas Tertutup (Traditional Classroom): Pendekatan ini melibatkan guru
sebagai sumber informasi utama, sedangkan siswa bertanggung jawab untuk
menerima dan mengingat informasi yang disampaikan.
Kesesuaian: Cocok untuk pembelajaran konsep dasar dan pengenalan informasi
awal. Efektif ketika pengetahuan dasar perlu ditanamkan.
Teori Belajar: Behaviorisme (Pavlov, Skinner): Mendasarkan pada ide bahwa
pembelajaran terjadi melalui respons terhadap stimulus eksternal dan penguatan
positif atau negatif.
Pendekatan Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif: Siswa bekerja dalam kelompok untuk mencapai
tujuan pembelajaran bersama-sama. Ini mendorong interaksi sosial, pertukaran
ide, dan tanggung jawab kelompok.

Kesesuaian: Ideal untuk mengembangkan keterampilan sosial, kolaborasi, dan


pembelajaran tim. Cocok untuk situasi di mana tujuan pembelajaran mencakup
kerja sama dan komunikasi.

Teori Belajar: Konstruktivisme (Vygotsky): Mendukung konsep bahwa


pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial dan kolaborasi. Zona perkembangan
proximal adalah konsep kunci dalam teori ini.
Pendekatan Inkuiri
Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Siswa didorong untuk bertanya, menyelidiki,
dan menemukan pengetahuan sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator dan
mendukung eksplorasi siswa.
Kesesuaian: Bagus untuk membangun keterampilan penelitian, pengamatan, dan
pemecahan masalah. Sesuai dengan pembelajaran di mana siswa diberi
kebebasan untuk mengeksplorasi dan menemukan sendiri.
Teori Belajar: Konstruktivisme (Piaget): Memandang pembelajaran sebagai
proses konstruktif di mana siswa secara aktif membangun pemahaman mereka
melalui eksplorasi dan pengalaman.
Pendekatan Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa terlibat dalam proyek-proyek autentik
yang mencakup penerapan pengetahuan dalam konteks nyata. Ini meningkatkan
keterlibatan dan pemahaman konsep.
Kesesuaian: Cocok untuk situasi di mana tujuan pembelajaran mencakup
penerapan konsep dalam proyek nyata. Efektif untuk meningkatkan pemahaman
dan keterampilan praktis.
Teori Belajar: Konstruktivisme (Dewey): Berfokus pada pembelajaran melalui
pengalaman dan aksi, dengan memberikan siswa proyek-proyek yang menuntut
pemecahan masalah dan penerapan konsep.
Pendekatan Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah: Siswa diberikan tantangan atau masalah
nyata untuk dipecahkan. Proses pemecahan masalah ini melibatkan penerapan
pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
Kesesuaian: Bagus untuk membangun keterampilan analisis, pemecahan
masalah, dan penerapan konsep dalam konteks nyata. Efektif untuk pembelajaran
berorientasi tugas.
Teori Belajar: Konstruktivisme (Dewey, Bruner): Mendasarkan pada pandangan
bahwa pembelajaran yang bermakna terjadi ketika siswa dihadapkan pada
masalah yang relevan dan merangsang pemikiran kritis.
Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran Berbasis Konteks: Pembelajaran disusun dalam konteks yang
relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ini membantu siswa melihat
hubungan antara pelajaran dan dunia nyata.
Kesesuaian: Cocok untuk membuat pembelajaran lebih relevan dengan
kehidupan siswa. Efektif ketika siswa dapat melihat keterkaitan antara materi
pembelajaran dengan situasi sehari-hari mereka.
Teori Belajar: Sosial Konstruktivisme (Vygotsky): Menekankan pentingnya
konteks sosial dalam pembelajaran, di mana interaksi dengan orang lain
memainkan peran kunci dalam pengembangan pemahaman.
Pendekatan Bermain (Play-based)
Pembelajaran Bermain: Terutama diterapkan pada tingkat pendidikan
anak usia dini, di mana pembelajaran terjadi melalui permainan dan
aktivitas yang mendukung perkembangan holistik anak.
Kesesuaian: Ideal untuk anak-anak usia dini, membantu perkembangan
kognitif, sosial, dan emosional melalui permainan dan aktivitas yang
menyenangkan.
Teori Belajar: Teori Perkembangan (Piaget): Mendasarkan pada pandangan
bahwa permainan adalah cara utama anak-anak memahami dunia,
bereksplorasi, dan membangun pemahaman mereka melalui tindakan.
Pendekatan Pembelajaran Daring
(E-Learning)
Pembelajaran Daring (E-Learning): Menggunakan teknologi untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Ini mencakup platform daring, modul
pembelajaran interaktif, dan sumber daya digital lainnya.
Kesesuaian: Cocok untuk pembelajaran jarak jauh, aksesibilitas, dan
pembelajaran mandiri. Efektif untuk memanfaatkan teknologi dalam
penyampaian materi.
Teori Belajar: Teori Kognitif (Gagne, Mayer): Fokus pada pemrosesan
informasi, pengolahan kognitif, dan penyampaian materi pembelajaran
menggunakan teknologi.
Pendekatan Diferensiasi
Pembelajaran Diferensiasi: Guru memahami perbedaan dalam gaya
belajar, tingkat pemahaman, dan kecepatan belajar siswa. Pembelajaran
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individual.
Kesesuaian: Penting ketika ada variasi besar dalam tingkat pemahaman dan
gaya belajar siswa. Dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan unik setiap
siswa.
Teori Belajar: Teori Konstruktivisme (Vygotsky): Mendukung ide bahwa
setiap individu memiliki tingkat perkembangan yang unik, dan pembelajaran
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa.
Pendekatan Pembelajaran Aktif
Metode Diskusi, Permainan Peran, dan Simulasi: Siswa aktif terlibat dalam
proses pembelajaran melalui diskusi, peran, atau simulasi untuk membangun
pemahaman dan keterampilan.
Kesesuaian: Efektif untuk meningkatkan partisipasi siswa, membangun
keterampilan komunikasi, dan memperkuat pemahaman konsep melalui interaksi
langsung.
Teori Belajar: Konstruktivisme (Dewey, Piaget): Mendorong keterlibatan aktif
siswa dalam pembelajaran, dengan asumsi bahwa pembelajaran yang efektif
terjadi ketika siswa terlibat secara aktif dalam proses.
Pilihan pendekatan pembelajaran dapat
dipengaruhi oleh tujuan pembelajaran,
karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran.
Kombinasi atau variasi dari beberapa pendekatan
ini sering digunakan untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang beragam dan
efektif.
TERIMA KASIH
SEMOGA MEMAHAMKAN

Anda mungkin juga menyukai