Anda di halaman 1dari 13

1.

Pengertian penyimpulan
• Penyimpulan adalah
1. aktifitas akal budi dalam mencari pengetahuan atau
kebenaran baru dengan menggunakan pengetahuan atau
kebenaran yg telah diketahui sbg sarana, atau
2. Prosses penggabungan proposisi2 sedemikian rupa sehingga
dengan penggabungan itu proposisi baru yg disebut konklusi
dapat ditarik sbg sebuah konsekuensi.
Dalam penyimpulan slalu ada proposisi yg berfungsi sbg
PREMIS (dasar pemikiran) yg kemudian menghasilkan proposisi
baru sbg konklusi.
• Tujuan penyimpulan
1. Mendapatkan pengetahuan baru yg lebih jelas
2. Tercapainya tingkat pendalaman pengetahuan ttt yg sblmnya
sudah diketahui
• Dasar pembahasan
1. Sistem pengetahuan merupakan sistem
gagasan yg bersesuaian dng sistem benda
atau peristiwa dan dihubungkan oleh
keyakinan yg ditopang oleh akal sehat.
2. Proses terjadinya pengetahuan melalui 2
jalan: a) melalui pengamatan langsung; b)
melalui sesuatu yg tlh kita ketahui
sebelumnya (teori, hipotesa, asumsi). Untuk
itu, diperlukan pembuktian agar mencapai
kebenaran
2. Syarat penyimpulan yg valid
• Premis-premis harus benar dan tepat. Benar
artinya sesuai realitas, tepat artinya premis hrs
menunjukan dasar memgapa kesimpulan ttt
diambil.
• Jalan pikiran harus lurus (ada hubungan yg sah
antara premis dng kesimpulan)
3. Macam-macam penyimpulan
1. Penyimpulan langsung: kesimpulan yg dapat diambil secara langsung krn
telah jelas. Hanya ada satu satu proposisi sbg premis.
a. Metode ekuevalensi, dimana suatu S dan suatu P yg sama dijadikan sbg
premis untuk menyimpulkan putusan baru.
Ex. “Ada orang pintar yg kurus”. Diambil kesimpulan baru “Ada orang kurus
yang pintar”
b. Metode pembalikan: membalik suatu putusan dng menggantikan kedudukan
S dan P sehingga yg tadinya S diubah menjdi P dan yg tadinya P diubah mnjdi
S dng tdk mengubah isi putusan tdb.
Ex. Kecepatan transformasi adalah ciri khas abad ini. Menjadi “Ciri khas abad
ini adalah kecepatan transformasi”
c. Metode pertentangan: membuat perlawanan antara premis dan kesimpulan
dng kelas S dan P nya sama ttpi kuantitas dan kualitasnya berbeda entah
salah satu atau kedua-duanya
Ex. Sebagian pengacara tdk menegakan keadilan. Mnjdi “sebagian pengacara
menegakan keadilan
2. Penyimpulan tdk langsung:
• upaya akal budi untuk mengadakan abstraksi
dalam rangka menyusun suatu kesimpilan ttt
terhadap realitas ttt.
• Kesimpulan yg diperoleh merupakan hasil
penyelidikan thp unsur-sunsurnya.
• Unsur-unsur tsb adalah faktor-faktor yg
berkaitan dng suatu realitas, baik realitas
alam yg bersifat fisik ataupun gejala sosial.
• 2 macam penyimpulan tdk langsung
a. Pendekatan induktif: pengambilan
kesimpulan yg bersifat umum dari kasus-
kasus individual.
Ex. Besi 1 dipanaskan memuai
Besi 1 dipanaskan memuai
Besi 1 dipanaskan memuai
Besi 1 dipanaskan memuai
Semua besi kalau dipanaskan memuai
b. Pendekatan deduktif: proses pengambilan yg
bersifat individual dari pernyataan yg bersifat
umum
Ex. Semua logam jika dipanaskan akan
memuai.
X adalah logam
X kalau dipanaskan akan memuai
NO. ASPEK
KO CONTOH
Kuantit Kualitas
DE
as

1 Univers Positif A Semua filosof

al adalah manusia

2 Univers Negatif E Semua filosof

al bukan unta

3 Partikul Positif I Sebagian Dosen

ar adalah Doktor

4 Partikul Negatif O Sebagian Dosen


Keterangan kode
ar
: Bukan Doktor
1. Kode A berasal dari ”Affirmo” berarti
mengakui
2. Kode E berasal dari “nEgo” berarti
mengingkari
3. Kode I berasal dari “affIrmo” berarti
mengakui
4. Kode O berasal dari “negO” berarti
mengingkari
Pertentangan antar berbagai putusan
1. Kontradiktoris:
pertentangan antara 2 putusan yg mempunyai S dan P yg
sama, tetapi kualitas dan kuantitasnya berbeda.
Ex. Antara A dan O
-Seluruh ilmu pengetahuan memiliki logikanya sendiri-
sendiri (A)
-Beberapa ilmu pengetahuan tdk memiliki logika-logikanya
sendiri (O)
Ex. Antara E dan I
-Seluruh teori keilmuan tdk bersifat mutlak kebenarannnya
(E)
- Beberapa teori keilmuan kebenarannya bersifat mutlak (I)
2. Kontraris
• Yaitu pertentangan antara 2 putusan yg mempunyai
S dan P yg sama, tetapi kualitasnya berbeda.
Ex. Antara A dan E
-Semua orang yg tergolong type A, punya
kecenderungan menderita jantung (A)
-Semua orang yg tdk tergolong type A, punya
kecenderungan menderita jantung (E).
• Kontraris ini yg satu benar bila yg lain salah, atau
dua-duanya bs salah
3. Sub kontrari
• Yaitu pertentangan antara 2 putusan khusus yg
mempunyai S dan P yg sama ttapi berbeda
kualitasnya
Ex. Antara I dan O
- Beberapa hipotesa penelitian akan tepat jika
dirumuskan dlm bentuk hipotesa alternatif (I)
- Beberapa hipotesa penelitian akan tepat jika
dirumuskan dlm bentuk hipotesa nihil (O)
• Sub kontrari ini jika putusan yg satu benar,, maka
yang kedua mungkin benar mungkin salah
4. Sub alternasi
• Pertentangan antara 2 putusan yg mempunyai S, P dan kualitas yg sama,
tetapi kuantitasnya berbeda. Terjadi antara A dan I, antara E dan O.
1. jika yg umum benar, yg khusus pasti benar. Artinya kedua-duanya benar.
Ex.
-Semakin dekat suatu konsep pada realitas, semakin mudah konsep itu
untuk diukur (A)
-Konsep-konsep ilmu akan lebih mudah diukur, karena menggambarkan
fenomena alamiah yg konkret (I)
2. Jika yg umum salah, yg khusus blm tentu salah
- Prinsip-prinsip mekanis tepat digunakan dalam menafsirkan seluruh
alam
- Prinsip-prinsip mekanis tepat digunakan dalam menafsirkan sebagain
alam
lanjutan
c. Jika yg khusus salah, maka yang umum pasti
salah
-Sebagain teori keilmuan kebenarannya mutlak
-Seluruh teori keilmuan kebenarannya mutlak
d. Jika yg khusus benar, maka yg umum blm tentu
benar
-Sebagian orang adalah bijaksana
- Semua orang adalah bijaksana

Anda mungkin juga menyukai