Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BESAR 1

“Logika Induktif & Deduktif”


Disusun untuk memenuhi tugas besar 1

Mata Kuliah: Pengantar Filsafat


Dosen Pengampu: Raden Ahmad Idham, S.Sos, S.Th.I, A.Md, MM

Disusun Oleh:
Afdan Fayrul Admi (46123010115)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023
5 CONTOH LOGIKA INDUKTIF

A. 3 PERNYATAAN BENAR

Contoh 1
1. Pernyataan Umum: Setiap kali matahari terbenam, malam tiba.
2. Pengamatan Khusus: Hari ini, matahari terbenam dan malam tiba.
3. Kesimpulan: Mungkin setiap kali matahari terbenam, malam tiba.

Analisis Material:
 Pada kumpulan point point diatas, kesimpulan diambil dari pernyataan
umum dan khusus bersifat valid dan tidak diragukan kebenaranya, karena
selama kita hidup didunia ini, ketika matahari terbenam, maka hal itu
selalu menandakan waktu malam tiba. Jadi, pernyataan mengenai logika
induktif diatas dapat dikategorikan kedalam pernyataan yang benar dan
dapat diuji kebenaranya pada analisis material.
Analisis Formal:
 Premis 1 adalah pernyataan umum yang tampaknya benar berdasarkan
pengalaman kita.
 Premis 2 adalah pengamatan spesifik atau khusus yang sesuai dengan
premis umum.
 Kesimpulannya bisa dianggap benar secara formal karena sesuai dengan
pola umum yang telah diamati. Karena, kesimpulan tersebut diambil dari
pola pada pernyataan umum dan pengamatan khusus.

Contoh 2
1. Pernyataan Umum: Semua manusia yang hidup, memiliki jantung.
2. Pengamatan Khusus: Afdan, sebagai manusia hidup, memiliki jantung.
3. Kesimpulan: Mungkin semua manusia yang hidup memiliki jantung.

Analisis Material:
 Dalam pengamatan material, pernyataan diatas dapat dianggap benar,
karena manusia yang hidup didunia ini sudah dipastikan memiliki jantung,
karena jantung merupakan salah satu organ penting dalam kehidupan
manusia. Jadi, dapat dipastikan secara material bahwa logika tersebut
benar.
Analalisis Formal:
 Pada pernyataan umum, secara formal dapat dianggap benar karena ditulis
“manusia yang hidup”, jika pernyataan ditulis menjadi “manusia” saja,
maka pernyataan bisa dianggap salah karena ada manusia yang sudah mati,
jantungnya tidak ada.
 Pada pengamatan khusus sudah pasti benar karena pernyataan “Afdan,
sebagai manusia hidup, memiliki jantung” tidak dapat dibantah.
 Maka dari itu, kesimpulan pun dianggap benar karena mengambil dari
pola pola yang sudah terbentuk.

Contoh 3
1. Pernyataan Umum: Semua burung yang hidup dan sudah dewasa, dapat
terbang.
2. Pengamatan Khusus: Burung unta dewasa yang hidup adalah burung.
3. Kesimpulan: Burung unta dewasa yang hidup, dapat terbang.

Analisis Material:
 Logika tersebut bisa dibilang benar karena sejauh yang kita lihat, semua
burung yang hidup dan sudah dewasa itu bisa terbang. Pernyataan
pernyataan dari point point logika tersebut tidak dapat disanggah dan dapat
diuji kebenarannya.
Analisis Formal
 Pernyataan 1 dan 2 merupakan pernyataan universal, dan itu berlaku untuk
semua burung dan burung unta yang hidup dan dewasa.
 Maka kesimpulanya dapat dianggap benar karena mengambil pernyataan 1
dan pernyataan 2.
B. 2 PERNYATAAN SALAH

Contoh 1
1. Premis 1: Semua orang yang saya lihat merokok.
2. Premis 2: Orang yang saya lihat meroko adalah orang dewasa.
3. Kesimpulan: Semua orang yang merokok adalah orang dewasa.

Analisis Material:
 Pada premis pertama dan kedua, pernyataan yang disajikan cukup terbatas
karena hanya dari pengamatan seseorang. Lalu kesimpulan dapat dianggap
salah karena itu merupakan bagian dari generalisasi tanpa adanya bukti
yang cukup, jadi seakan akan orang dewasa dianggap merokok, padahal
ada sebagian dari orang dewasa tidak meroko karena beberapa faktor.
Analisis Formal:
 Premis 1 dan 2 dianggap pernyata faktual, tapi tidak umum (universal)
Contoh 2
1. Premis 1: Semua orang yang saya temui menyukai kucing.
2. Premis 2: Weshley menyukai kucing.
3. Kesimpulan: Semua orang menyukai kucing.

Analisis Material:
 Premis 1 & 2 bisa kita anggap faktual namun tidak bersifat universal, dan
kesimpulan juga masuk kedalam bagian generalisasi karena tidak semua
orang menyukai kucing.
5 CONTOH LOGIKA DEDUKTIF

A. 3 PERNYATAAN BENAR

Contoh 1
1. Premis 1: Semua persegi memiliki 4 sisi.
2. Premis 2: Persegi ABCD memiliki 4 sisi.
3. Kesimpulan: Persegi ABCD adalah persegi.

Analisis Formal & Material:


 Dalam contoh logika ini, kesimpulannya benar karena premis-premisnya
benar dan kesimpulannya mengikuti dari premis-premis tersebut.
 Premis 1 adalah pernyataan universal yang benar karena didasarkan pada
kenyataan faktual mengenai persegi.
 Premis 2 adalah pernyataan faktual yang benar karena persegi ABCD
memiliki empat sisi. Kesimpulannya mengikuti dari premis 1 dan 2 karena
persegi ABCD adalah bagian dari semua persegi.
 Karena semua persegi itu memiliki 4 sisi, dan hal tersebut tidak dapat
dibantah, maka logika tersebut dianggap benar.

Contoh 2
1. Premis 1: Semua manusia adalah makhluk hidup.
2. Premis 2: Yoga, teman saya, adalah manusia.
3. Kesimpulan: Yoga adalah makhluk hidup.

Analisis Material:
 Premis 1 benar karena didukung oleh fakta bahwa semua manusia
memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu bernapas, makan, dan berkembang
biak.
 Premis 2 benar karena yoga yang merupakan teman saya adalah manusia.
 Kesimpulan benar karena mengikuti dari premis 1 dan 2, dan kita tidak
dapat membantah bahwa manusia adalah makhluk hidup didukung dengan
fakta fakta yang ada sampai saat ini.

Analasis Formal:
1. Premis 1 adalah pernyataan umum yang mencakup semua manusia.
 Premis 2 adalah pernyataan khusus yang menyatakan bahwa Yoga yang
merupakan teman saya adalah manusia.
 Kesimpulan adalah pernyataan khusus yang menyatakan bahwa Andi
adalah makhluk hidup.

Contoh 3
1. Premis 1: Semua manusia pasti akan mati.
2. Premis 2: Afdan, seorang mahasiswa adalah manusia.
3. Kesimpulan: Afdan pasti akan mati.

Analisis Material:
 Premis 1 (“Semua manusia pasti akan mati”) adalah fakta yang diterima
secara umum tentang kehidupan dan kematian. Premis 2 (“Afdan, seorang
mahasiswa adalah manusia”) juga benar jika kita menerima Afdan sebagai
mahasiswa yang sebenarnya adalah manusia. Oleh karena itu, kesimpulan
(“Socrates pasti akan mati”) juga harus benar.
Analisis Formal:
 Premis 1 adalah pernyataan universal yang mencakup semua manusia.
 Premis 2 adalah pernyataan khusus yang menyatakan bahwa Afdan yang
merupakan mahasiswa adalah manusia.
 Kesimpulan adalah pernyataan khusus yang menyatakan bahwa Socrates
pasti akan mati.

B. 2 PERNYATAAN SALAH
Contoh 1
1. Premis 1: Semua orang yang rajin bekerja pasti sukses.
2. Premis 2: Iqbal adalah orang yang rajin bekerja.
3. Kesimpulan: Iqbal pasti sukses
Analisis Material:
 Premis 1 (“Semua orang yang rajin bekerja pasti sukses”) mungkin tidak
selalu benar dalam setiap kasus. Meskipun kerja keras sering kali
berhubungan dengan sukses, ada juga faktor lain seperti keberuntungan,
kesempatan, dan dukungan yang dapat mempengaruhi hasil seseorang.
Oleh karena itu, premis ini bisa dibilang bersifat generalisasi. Premis 2
(“Iqbal adalah orang yang rajin bekerja”) benar jika kita menerima bahwa
Iqbal memang rajin bekerja. Oleh karena itu, kesimpulan (“Iqbal pasti
sukses”) mungkin benar dalam beberapa kasus, tetapi tidak dijamin akan
selalu benar karena ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi sukses
Iqbal.
Analisis Formal:
 Premis 1 adalah pernyataan umum yang mencakup semua orang yang rajin
bekerja.
 Premis 2 adalah pernyataan khusus yang menyatakan bahwa Iqbal adalah
orang yang rajin bekerja.
 Kesimpulan adalah pernyataan khusus yang menyatakan bahwa Iqbal pasti
sukses.
 Analisis formal logika tersebut adalah valid. Kesimpulan mengikuti secara
logis dari premis-premisnya.

Jadi, walaupun pada logika tersebut mendapat kevalidan dalam analisis


formal, tapi secara logis pada analisis material tidak selalu orang yang bekerja
keras pasti akan suskes.

Contoh 2
1. Premis 1: Semua anjing adalah mamalia.
2. Premis 2: Semua kucing adalah mamalia.
3. Kesimpulan: Oleh karena itu, semua anjing adalah kucing.
Analisis Formal:
 Premis 1 adalah pernyataan umum yang mencakup semua anjing.
 Premis 2 adalah pernyataan umum yang mencakup semua kucing.
 Kesimpulan adalah pernyataan umum yang mencakup semua anjing.
Analisis formal logika tersebut adalah tidak valid. Kesimpulan tidak mengikuti
secara logis dari premis 1 maupun premis 2.
Analisis Material
 Premis 1 (“Semua anjing adalah mamalia”) dan Premis 2 (“Semua kucing
adalah mamalia”) benar. Namun, kesimpulan (“Oleh karena itu, semua
anjing adalah kucing”) salah. Meskipun anjing dan kucing sama-sama
mamalia, bukan berarti anjing dan kucing adalah spesies yang sama. Oleh
karena itu, secara material argumen ini juga salah.
Jadi, ketika premis-premis pada contoh diatas diuji kevalidannya melalui analsisi
formal dan material, hasilnya secara material maupun formal, logika tersebut tidak
valid dan tidak logis.

Anda mungkin juga menyukai