http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat
ZULKIFLI
Gambar 2-2a
Biaya Langsung: Objek biaya: produk
Bahan baku: batu kapur,
tanah liat, batu silikon,
pasir besi, dan gipsum
Semen
Biaya tidak langsung:
Gaji karyawan pabrik,
Cost Driver
biaya penyusutan
gedung pabrik, biaya
listrik, dan biaya bahan
bakar
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 11
Biaya Langsung: Gambar 2.2b
Gaji karyawan, biaya Objek biaya: departemen
penyusutan peralatan,
dan bahan bakar pada
departemen Departemen
pengantongan. Pengantongan
Semen
Biaya tidak langsung:
Cost Driver
Biaya penyusutan
gedung pabrik, dan biaya
listrik
Gaji perawat
Tunjangan/insentif perawat
Perawat Biaya baju seragam perawat
Biaya konsumsi
Biaya transportasi
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 16
Gambar 2.6
Pembebanan Biaya Sumber Daya ke Objek Biaya
Gambar 3.1
Proses Produksi Pabrik
Cost Driver
Misalnya harga BBL gula pasir Rp 6.000 per kg. Jika perusahaan
membeli sebesar Rp 6.000.000 yang seharusnya mendapatkan
1.000 kg, tetapi mendapatkan 1.200 kg karena diberi
tambahan 200 kg, sehingga harga per kg turun menjadi Rp
5.000 (Rp 6.000.000 / 1.200 kg). Rabat tidak dicatat dalam
akuntansi. Ayat jurnalnya sbb:
Persediaan BBL 6.000.000
Kas 6.000.000
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 41
Potongan tunai (cash discount)
Diberikan jika dibayar lebih
cepat dari jangka waktu
kreditnya
Pool Biaya:
Pabrik atau Departemen
Produksi
Produk
Alt. I: BDP Dicatat Sbg Aset Alt. II: BDP Dicatat Sbg Beban
Mencatat Pembelian Persediaan BBL xx Persediaan BBL xx
BBL Kas / Utang Dagang xx Kas / Utang Dagang xx
Mencatat pemakaian Persediaan BDP xx BDP-BBBL xx
BBL Persediaan BBL xx Persediaan BBL xx
Mencatat BTKL Biaya Gaji & Upah xx Biaya Gaji & Upah xx
terutang Utang Gaji & Upah xx Utang Gaji & Upah xx
Mencatat Persediaan BDP xx BDP-BTKL xx
pembebanan BTKL Biaya Gaji & Upah xx Biaya Gaji & Upah xx
Mencatat BOP BOP xx BOP Sesungguhnya xx
sesungguhnya Berbagai Rek. Dikredit xx Berbagai Rek. Dikredit xx
Mencatat Persediaan BDP xx BDP-BOP xx
pembebanan BOP BOP xx BOP Dibebankan xx
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 91
Alt. I: BDP Dicatat Sbg Aset Alt. II: BDP Dicatat Sbg Beban
Menutup BOP BOP xx BOP Dibebankan xx
Selisih BOP (laba) xx BOP Sesungguhnya xx
Selisih BOP (laba) xx
Menutup selisih BOP Selisih BOP xx Selisih BOP xx
Harga Pokok Penj. xx Harga Pokok Penj. xx
Mencatat barang jadi Persediaan Brg Jadi xx Persediaan Brg Jadi xx
Persediaan BDP xx BDP-BBBL xx
BDP-BTKL xx
BDP-BOP xx
Mencatat persediaan Tidak ada ayat jurnal Persediaan BDP xx
BDP akhir BDP-BBBL xx
BDP-BTKL xx
BDP-BOP xx
Mencatat Penjualan Kas / Piutang Dagang xx Kas / Piutang Dagang xx
dan harga pokok Penjualan xx Penjualan xx
penjualan
Harga Pokok Penjualan xx
Persediaan Barang Jadi xx
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 92
Alt. I: BDP Dicatat Sbg Aset Alt. II: BDP Dicatat Sbg Beban
Mencatat Kas / Piutang Dagang xx Kas / Piutang Dagang xx
Penjualan dan Penjualan xx Penjualan xx
harga pokok
penjualan Harga Pokok Penjualan xx
Persediaan Barang Jadi xx
Membuat jurnal Tidak ada ayat jurnal BDP-BBBL xx
balik pada awal BDP-BTKL xx
periode BDP-BOP xx
akuntansi untuk Persediaan BDP xx
persediaan
barang dalam
proses (BDP)
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 93
Tujuan 6: Arus Biaya Produksi
Gambar 3-8
Arus Biaya Produksi Alt. I (BDP dicatat sebagai aset)
Berubah
BTKL
JKL
Tidak Berubah
B. Pengecekan Produk
Tidak berubah
B. Set-up Mesin
BBBL Berubah
Unit
Berubah JKL Driver
BTKL
• Prilaku biaya mengkaji bagaimana total biaya dan biaya per unit
berubah sehubungan dengan perubahan output (tingkat) driver
aktivitas
Kemungkinan I: Biaya
Total Biaya Berubah, Variabel
Dan Biaya Per Unit Tetap
Output Driver
Aktivitas Biaya
Kemungkinan II:
Berubah Tetap
Total Biaya Tidak Berubah,
Dan Biaya Per Unit Berubah
Kemungkinan I: Biaya
Total Biaya Berubah, Semi-
Dan Biaya Per Unit Berubah variabel
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 106
Tujuan 3: Manfaat Pengkajian Perilaku
Total Biaya
Output berubah secara
Driver proposional
Aktivitas
Berubah
0 Rp 10.000 Rp 0
10 10.000 100.000
20 10.000 200.000
100 10.000 1.000.000
Panel A:
BBBL Grafik Total Biaya Variabel
Garis Total BV
1.000.000
10 Rp 500.000 Rp 50.000
100 500.000 5.000
1.000 500.000 500
10.000 500.000 50
Unit Dihasilkan
0 10 100 1.000 10.000
5.000
Unit Dihasilkan
0 10 100 1.000 10.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
units
Dihasilkan
B. Penyusutan per 100.000 200.000
mesin per tahun Batas Relevan
Rp 5.000.000
dengan kapasitas
100.000 unit Entrepreneurship
Quality, Integrity, stieww.ac.id 124
Tujuan 9: Biaya Semivariabel
Biaya total
berubah tidak
Output proposional
Driver
aktivitas
Biaya per unit
Berubah
berubah
berbanding
terbalik
2.310.000
Garis Total Biaya
1.400.000
750.000 Garis BT
Jumlah sks
0 10 20 24
stieww.ac.id 130
Tujuan 10: Biaya Bertahap
• Biaya bertahap (step cost) adalah biaya yang tetap sampai
batas output aktivitas tertentu, dan naik secara dratis pada
output aktivitas tertentu lainnya dan kemudian tetap lagi
dalam batas output aktivitas ini. Biaya bertahap ini dapat
dikategorikan sebagai biaya semivariabel jika output
aktivitas yang dipertimbangkan dalam rentang waktu yang
pendek.
Total Pengecekan
6.000.000
4.000.000
2.000.000
Unit dihasilkan
15.000.000
10.000.000
5.000.000
Unit dihasilkan
600,000
400,000
200,000
-
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
JKL
Gambar 4.12
Pemilahan Biaya Semivariabel Dengan Metode Diagram Pencar
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 141
Metode Kuadrat Terkecil
y = a + bx
xy
b = ------- a = y-rata-rata – b (x-rata-rata)
x2
y = 220.865 + 96,79 x
Memicu BBBL
Memicu
Jumlah BTKL
Unit Driver Berbasis Unit:
Dihasilkan Jam Mesin
Memicu Jam Kerja Langsung Memicu
BBBL
BOP
BTKL
Pool Biaya:
Pabrik atau Departemen
Produksi
Produk
Pool Biaya:
Pabrik
Produk
Gambar 5-3
Pembebanan Biaya Overhead Ke Produk Dengan Tarif Pabrik
Pool Biaya:
Produk
Gambar 5.4
Proses Pembebanan Biaya Overhead Ke Produk
Dengan Tarif Departemen
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 156
Tujuan 4:Konsep Kapasitas Pabrik
• Kapasitas Teoritis
• Merupakan kapasitas ideal atau kapasitas maksimum, yaitu kapasitas untuk
operasi 100% tanpa ada hambatan
• Dalam prakteknya, kapasitas ini tidak pernah dipakai sebagai dasar perhitungan
tarif BOP karena sulit dicapai.
Departemen
Penyelesaian
Departemen
Penanganan BB
Departemen
Perakitan
Departemen Kafe
Departemen
Pemotongan
Departemen Jasa:
• Penanganan Bahan Baku Taksiran BBB
• Kafetaria Jumlah Karyawan
stieww.ac.id 166
Langkah 4: Penyusunan Anggaran BOP
A. Total BOP
sebelum alokasi
biaya dept. jasa
24.850 28.050 30.650 14.250 15.200 113.000
Alokasi b. dept. jasa:
-Penanganan BB
6.186 6.766 4.059 (19.331) 2.320
-Kafe
4.205 2.102 6.132 5.081 (17.520)
B. Tot. alokasi b.
dept. jasa 10.391 8.868 10.191 (14.250) (15.200)
Total BOP setelah
alokasi b. dept. jasa: 35.241 36.918 40.841 0 0 113.000
A+B
BOP Tetap 17.350 18.800 19.900
BOP Variabel 17.891 18.118
Quality, Integrity, Entrepreneurship 20.941 stieww.ac.id 182
Langkah 6: Penghitungan Tarif Overhead
Departemen
Biaya departemen jasa
setelah dialokasikan ke
departemen produksi
akan bersaldo nol. Setelah semua biaya departemen
jasa dialokasikan ke departemen
produksi, maka langkah selanjutnya
adalah membebankan biaya
departemen produksi ke produk
dengan menggunakan tarif biaya
overhead berbasis unit.
Biaya Dept.
Penanganan Biaya Dept. Kafé
Bahan Baku Rp 0
Rp 0
Departemen
Departemen
Departemen Penyelesaian
Perakitan
Pemotongan Rp 40.841.339
Rp 36.918.110
Rp Rp 35.240.551
Dept. Produksi
Produk A Produk B
BBBL Rp 20.000.000 Rp 15.000.000
BTKL Rp 18.000.000 Rp 17.000.000
Dept. Pemotongan 200.000 JM 120.000 JM
Dept. Perakitan 70.000 JKL 50.000 JKL
Dept. penyelesaian 150.000 JM 100.000 JM
Produksi 10.000 unit 10.000 unit
http://www.runway-aviation.com/?p=6540
Saringan II:
Pool Biaya—Departemen Produksi
Tarif
BOP
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 203
Pelanggan
Sumber Daya
Pool biaya:
Aktivitas
Produk
Biaya Listrik
Driver Sumber Daya: Lama
Pemakaian Komputer
Aktivitas
Pemrosesan
Transaksi
Kartu Kredit
Driver aktivitas: jumlah transaksi
Kartu Kredit
BOP
Dibebankan dengan metode Penulusuran
Langsung
Pool Biaya:
Pabrik
Dibebankan dengan menggunakan driver
berbasis unit
Produk
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 214
Gambar 6.9
Pembebanan BOP dengan menggunakan Tarif Departemen
BOP
Metode Penelusuran Langsung
Metode Penelusuran Driver
Metode Alokasi
Produk
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 215
Gambar 6.10
Pembebanan BOP pada Perhitungan HP Produk Berbasis Aktivitas
BOP
Metode Penelusuran Langsung
Metode Penelusuran Driver Sumber Daya
Aktivitas
Metode penelusuran driver aktivitas berbasis unit dan
non unit
Produk
1. Memproses transaksi
Karyawan 2. Membuat tagihan
Mesin ATM Kartu Kredit 3. Menangani pengaduan
nasabah
stieww.ac.id 244
Perhitungan HP Perhitungan HP
Berbasis Fungsi Berbasis Aktivitas
Departemen Kartu Kredit Bank BNI
(Dalam Ribuan)
Sudut Pandang
Bagan Rekening Sudut Pandang ABC
Gaji Mjr Rp 60.000 Supervisi Kyw Rp 62.200
Gaji Kary. 36.000 Proses transk 21.600
Penyusutan 8.000 Buat Laporan 13.000
B. Telepon 500 Jawab Komplain 9.200
B. Supplies 1.500 _________
Total Rp 106.000 Total Rp 106.000
Apa yang dibelanjakan Bagaimana dibelanjakan
• Mempros transaksi:
50% x Rp 62.200.000 Rp 31.100.000
• Membuat tagihan:
30% x Rp 62.200.000 “ 18.660.000
• Menjawab komplain:
20% x Rp 62.200.000 “ 12.440.000
Total Rp 62.200.000
• Mempros transaksi:
21.600.000 + 31.100.000 Rp 52.700.000
• Membuat tagihan:
13.000.000 + 18.660.000 “ 31.660.000
• Menjawab komplain:
9.200.000 + 12.440.000 “ 21.640.000
Total Rp 106.000.000
Total 40.000.000
1. Men-set up mesin
2. Mengecek bahan baku
3. Membeli bahan baku
4. Melakukan pemeliharaan mesin
5. Melakukan rekayasa
6. Memperbaiki produk cacat
7. Penyusutan bangunan pabrik
PT ABC
Laporan Laba Rugi
Tahun 20xx
Biaya Tidak
Biaya Bernilai
Bernilai
Tambah Total
Tambah
Pendapatan Rp100.000.000
Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Langsung Rp18.000.000 Rp2.000.000 Rp20.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp14.000.000 Rp1.000.000 Rp15.000.000
Biaya Overhead Pabrik Rp20.000.000 Rp5.000.000 Rp25.000.000
Total Biaya Produksi Rp52.000.000 Rp8.000.000 Rp60.000.000
Laba Kotor Rp40.000.000
Beban Operasional:
Beban Penjualan Rp9.500.000 Rp1.500.000 Rp11.000.000
Beban Administrasi & Umum Rp13.300.000 Rp1.700.000 Rp15.000.000
Total Beban Operasional Rp22.800.000 Rp3.200.000 Rp26.000.000
Total Biaya Rp74.800.000 Rp11.200.000
Laba Bersih Operasional Rp14.000.000
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 261
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 262
Bab 6
PENENTUAN HARGA
POKOK PESANAN
http://d-fox97.blogspot.com/2011/04/10-bangunan-bangunan-unik.html
Gambar 7.3
Kartu Harga Pokok Pesanan stieww.ac.id 268
Ikhtisar Biaya:
Bahan Baku Rp 2.000.000
Tenaga Kerja
2.400.000
Overhead Pabrik 1.200.000
Total Biaya Produksi Rp 5.600.000
Bahan
Baku Produk A
Produk A Produk B
Gambar 7.1
Proses Produksi pada
Perhitungan HP Hibrid
Barang
Jadi
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 273
Backflush Costing
• Metode ini diterapkan pada perusahaan yang telah menerapkan konsep Just In
Time (JIT) untuk persediaannya
• Dengan menggunakan konsep persediaan JIT, maka perusahaan memiliki
persediaan yang tidak signifikan, bahkan nol (zero inventory)
• Jika JIT telah diterapkan sepenuhnya, pencatatan hanya dibuat pada saat
penjualan produk sehingga metode ini paling sederhana dibandingkan dengan
ketiga metode di atas
Gambar 7-2
Perbedaan Empat Metode Pengumpulan
Biaya Produksi Dilihat Dari Kerincian
Pencatatan
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 275
Tujuan 5: Laporan Profitabilitas Pesanan
Total harga pokok dan laba kotor setelah (xxx) (xxx) ...%
disesuaikan
Biaya Operasi:
Biaya pemasaran (xxx)
Biaya administrasi dan umum (xxx)
Total Biaya Operasi (xxx)
Pesanan Kursi Tamu (Pesanan No. 505) sebanyak 500 unit belum
selesai sampai dengan akhir bulan Oktober 20XX. Pesanan ini dijual
dengan harga Rp 150.000 per unit. Pesanan ini sudah menyerap
biaya produksi sebagai berikut:
Perhitungan:
Upah langsung: 2.000 jam x Rp 10.000 Rp 20.000.000
PPh 21: 5% x Rp 20.000.000 “ ( 1.000.000)
Upah neto Rp 19.000.000
Perhitungan:
BOP dibebankan Rp 10.000.000
BOP sesungguhnya “ 11.500.000
Selisih BOP – Rugi (under-applied) Rp 1.500.000
BDP Awal
-BBB 16.000.000 16.000.000
-BTKL 24.000.000 24.000.000
-BOP 12.000.000 12.000.000
52.000.000 52.000.000
Biaya Nov.
-BBB 10.000.000 20.000.000 15.000.000 45.000.000
--BTKL 2.000.000 7.000.000 8.000.000 17.000.000
--BOP 1.000.000 3.500.000 4.000.000 8.500.000
Total B. Nov. 13.000.000 30.500.000 37.000.000 70.500.000
Total 65.000.000 30.500.000 37.000.000 122.500.000
Produksi 500 unit 400 unit 100 unit
HPQuality,
per UnitIntegrity,Rp 130.000
Entrepreneurship Rp 76.250 Rp 270.000
stieww.ac.id 286
Mencatat penjualan produk ke pemesan
a). Kas 155.000.000
Penjualan 155.000.000
Perhitungan:
Kursi Tamu : 500 unit x Rp 150.000 Rp 75.000.000
Kursi Makan: 400 unit x Rp100.000 “ 40.000.000
Meja Hias: 100 unit x Rp 400.000 “ 40.000.000
Total Rp 155.000.000
Total
DEPARTEMEN PERAKITAN
Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung BOP Dibebankan
Total
DEPARTEMEN PENYELESAIAN
Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung BOP Dibebankan
Total
Grand Total
Ikhtisar Biaya:
Bahan Baku Rp…………….
Tenaga Kerja …………….
Overhead Pabrik ……………
Total Biaya Produksi Rp ……………
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id
Harga pokok per unit Rp …………… 295
Contoh 2 – PT Tas Yogya Eksklusif
a. Ayat Jurnal
stieww.ac.id 298
Perhitungan:
Departemen BOP Sesungguhnya BOP Dibebankan Selisih
Pembuatan Pola Rp 7.800.000 Rp 7.000.000 Rp 800.000 Rugi
Pengguntingan “ 10.100.000 “ 10.000.000 “ 100.000 Rugi
Penjahitan “ 2.950.000 “ 2.500.000 “ 450.000 Rugi
stieww.ac.id 304
BBBL BTKL
Gambar 7.10
Pembebanan
BBBL dan BTKL
ke Setiap Job
Dengan
Pedekatan VBC
dan ABC Job 1 Job 1
stieww.ac.id 305
BOP
Gambar 7.11
Pembebanan BOP
Ke SetiapPesanan
Dengan Pool Biaya:
Pendekatan VBC Pabrik / Departemen Produksi
Job 01 Job 02
stieww.ac.id 306
BOP
Gambar 7.12
Pembebanan BOP
Ke SetiapPesanan
Dengan Pool Biaya:
Pendekatan ABC Aktivitas
Job 01 Job 02
stieww.ac.id 307
Gambar 7.13
Kartu Harga Pokok Pesanan Dengan Pendekatan ABC
PT Jepara Perabot
Jl. Sudirman No. 1
Jepara
KARTU HARGA POKOK PESANAN
Nama Pelanggan: Dilla Deliza No. Pesanan : 100
Alamat: Jl. Dipenogoro No. 15 Nama Produk : Dipan
Tgl. Dipesan : 20 Nov. 20xx
Harga jual per unit: Rp 10.000.000 Tgl Selesai : 20 Des. 20xx
Jumlah dipesan: 1 unit
Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tgl. No. Permintaan Jumlah Tgl. No. Kartu Jam Jumlah
Bahan Kerja
Ikhtisar
Biaya bahan baku langsung Rp 3.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 1.500.000
Biaya overhead pabrik 1.350.000
Total 5.850.000
stieww.ac.id 309
Pemakaian BBBL, BTKL, dan aktivitas overhead selama bulan Juli
20xx adalah sebagai berikut:
Job No. 120 Job No. 220 Job No. 320 Job No. 420
BBBL Rp 30.000 Rp 200.000 Rp 150.000 Rp 50.000
BTKL Rp 20.000 Rp 180.000 Rp 130.000 Rp 40.000
Jam mesin 10 40 30 20
Jumlah setup 3 10 8 5
Jumlah pengecekan 1 4 3 2
Jumlah order pembelian 1 4 3 2
stieww.ac.id 310
1. Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan VBC
stieww.ac.id 311
2. Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan ABC
Job 120 Job 220 Job 320 Job 420
Biaya bulan Juni 20XX:
BBBL Rp 100.000
BTKL 80.000
BOP:
Setup: 5 x Rp 4.000 20.000
Pengecekan: 2 x Rp 10.000 20.000
Pembelian: 2 x Rp 5.000 10.000
Biaya bulan Juli 20XX:
BBBL 30.000 Rp 200.000 Rp 150.000 Rp 50.000
BTKL 20.000 180.000 130.000 40.000
BOP:
Setup:
3 x Rp 5.000 15.000
10 x Rp 5.000 50.000
8 x Rp 5.000 40.000
5 x Rp 5.000 25.000
stieww.ac.id 312
2. Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan ABC (lanjutan)
stieww.ac.id 313
3. Perhitungan Harga Jual Per Unit
Job No. 120 Job No. 220 Job No. 320
VBC:
Harga pokok per unit Rp 3.800 Rp 1.160 Rp 2.150
Laba per unit 500 500 500
Harga jual per unit Rp 4.300 Rp 1.660 Rp 2.650
ABC:
Harga pokok per unit Rp 3.100 Rp 980 Rp 1.825
Laba per unit 500 500 500
Harga jual per unit Rp 3.600 Rp 1.480 Rp 2.325
Biaya Diperhitungkan
HP Produk Selesai dari BDP awal:
Biaya bulan lalu Rp 20.000.000
Tambahan biaya untuk menyelesaikan:
BTK: 1.000 (20%) x Rp 2.339,18 467.836
BOP: 1.000 (60%) x Rp 1.860,47 1.116.282
Total HP-PS dari BDP awal Rp 21.584.118
HP Produk Selesai dari proses bulan ini:
16.000 x Rp 7.008,64 112.138.1564)
Total HP Produk Selesai yang ditransfer ke gudang
17.000 kotak @ Rp 7.866,02 (Rp 112.138.240 / 17.000 kotak) Rp 133.722.274
HP BDP akhir:
BBB: 3.000(60%) x Rp 2.808,99 Rp 5.056.182
BTK: 3.000(30%) x Rp 2.339,18 2.105.262
BOP: 3.000(20%) x rp 1.860,47 1.116.282 8.277.726
Total biaya diperhitungkan Rp 142.000.000
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 315
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 316
BAB
PRODUK BERSAMA
DAN PRODUK SAMPINGAN
Titik
Pisah Kopra
(nilai jual tinggi)
Tinggi Rendah
Gambar 10-3
Produk Bersma, Produk Utama, dan Produk Sampingan
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 323
Tujuan 2: Biaya produksi bersama dan separable
cost
• Biaya produksi bersama adalah biaya untuk
menghasilkan produk bersama dan produk
sampingan. Biaya ini merupakan indirect cost of
product.
Proses II Sosis
Titik Pisah Daging Sapi
Tulang Separable
Production cost
(direct cost)
Sapi Proses I Jeroan
Biaya
Produksi
Bersama
Produk Produk
Bersama Sampingan
Kas 1.200.000
Persediaan Produk Sampingan 1.000.000
Keuntungan Penjualan Produk Sampingan 200.000
Produk Bersama
Gambar 10.7
Pembebanan Biaya Produksi Bersama ke Produk Bersama
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 339
• Metode ini diterapkan bilamana nilai bersih produk sampingan adalah
tidak signifikan (nilainya kecil). Jastifikasi nilai pasar bersih
diperlakukan sebagai pendapatan lain-lain karena tujuan perusahaan
adalah menghasilkan produk bersama atau produk utama, bukan produk
sampingan.
Harga Jual
Produk Unit Berat per Unit
Dada 3.000 9.000 kg Rp 5.000
Paha 5.000 10.000 kg Rp 4.000
Sayap 2.000 6.000 kg Rp 2.500
Ceker Presto 1.000 2.000 kg Rp 1.100
Produk Alokasi
Bersama Biaya Bersama Produksi HP/unit
Dada Rp 3.600.000 3.000 Rp 1.200
Paha 4.000.000 5.000 800
Sayap 2.400.000 2.000 1.200
Total Rp 10.000.000
Produk Alokasi
Bersama Biaya Bersama Produksi HP/unit
Dada Rp 3.000.000 3.000 Rp 1.000
Paha 5.000.000 5.000 1.000
Sayap 2.000.000 2.000 1.000
Total Rp 10.000.000
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 346
b.3 Nilai Pasar Bruto
Produk Nilai Pasar
Bersama Bruto*) Alokasi Biaya Produksi Bersama
Produk Alokasi
Bersama Biaya Bersama Produksi HP/unit
Dada Rp 3.750.000 3.000 Rp 1.250
Paha 5.000.000 5.000 1.000
Sayap 1.250.000 2.000 625
Total Rp 10.000.000
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 347
Produk Harga Jual Harga Pokok Laba Kotor %tase
Bersama Per Unit Per Unit Per Unit Laba Kotor
Dada Rp 5.000 Rp 1.250 Rp 3.750 75%
Paha 4.000 1.000 3.000 75%
Sayap 2.500 625 1.875 75%
Gambar 10.8
Pengolahan Produk Bersama Lebih Lanjut
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 349
Produk Nilai Pasar Separable Nilai Pasar
Bersama Bruto*) Cost Bersih Alokasi Biaya Bersama
Penjualan Rp 49.250.000
Harga pokok penjualan ( 23.223.340)
Laba kotor Rp 26.026.660
Beban Operasi:
Beban pemasaran dan administrasi & umum ( 5.000.000)
Laba operasi Rp 21.026.660
Pendapatan Lain-Lain
Keuntungan penjualan produk sampingan 400.000
Laba bersih sebelum pajak Rp 21.426.660
Buah
Fiber Cangkang
Tandan Proses I
(Sabut) (tempurung)
Segar
(TBS) Tandan
Split off point 2
Split off point 3
Gambar 10-10
Pengolahan Buah Sawit melalui Beberapa Titik Pisah
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 355
Contoh – PT Lampung Nyiur Melambai
Santan
Rp 2.000.000
Kotak
(4) 480 unit Rp 10.000
Rp 1.000.000
(2) 600 unit
Rp 1.000.000 Rp 3.000.000 VCO
(1) 1.000 unit Rp 30.000
(5) 120 unit
Rp 1.500.000 Cocodrink
(3) 400 unit Rp 20.000 (250 unit)
Produk Cocodrink:
Nilai pasar – Cocodrink (250 kg x Rp 100.000 Rp 25.000.000
Dikurang: Pemrosesan di Dept. III (1.500.000) 23.500.000
Total nilai pasar pada titik pisah Rp 59.500.000
• Co-products adalah beberapa produk yang dihasilkan dari proses yang sama
tetapi menggunakan bahan baku yang berbeda.
• Masalah utama pada co-products adalah pembebanan biaya overhead pabrik
dan biaya tenaga kerja ke masing-masing produk.
Gambar 10.12
Proses Produksi untuk Co-Products
Manisan Nenas
BBB Rp 9.600.000 4.000 + 1.000 (80%) = 4.800 kaleng Rp 2.000
BTK 4.600.000 4.000 + 1.000 (60%) = 4.600 1.000
BOP 5.000.000 4.000 + 1.000 (60%) = 4.600 1.086,96
Sub Total Rp 19.200.000 Rp 4.086,96
Manisan Kedondong
BBB Rp 6.600.000 2.000 + 500 (40%) = 2.200 kaleng Rp 3.000
BTK 4.200.000 2.000 + 500 (20%) = 2.100 2.000
BOP 3.000.000 2.000 + 500 (20%) = 2.100 1.428,57
Sub Total Rp 13.800.000 Rp 6.428,57
Total Rp 52.500.000
Men-setup mesin
2 jam x Rp 100.000 200.000 500.000 300.000
5 jam x Rp 100.000
3 jam x Rp 100.000
Mengecek bahan
8 jam x Rp 80.000 640.000 560.000 800.000
7 jam x Rp 80.000
10 jam x Rp 80.000
Mengupas dan mengiris bahan
100 JM x Rp 8.000 800.000 2.000.000 1.200.000
250 JM x Rp 8.000
150 JM x Rp 8.000
Mengecek produk
10 x Rp 50.000 500.000 400.000 350.000
8 xRp 50.000
7 x Rp 50.000
Memindahkan produk
20 x Rp 43.750 875.000 525.000 350.000
12 x Rp 43.750
8 x Rp 43.750
Total 3.015.000 3.985.000 3.000.000
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 383
PT Pekanbaru Sweety
Laporan Harga Pokok Produksi
(Pendekatan Perhitungan Harga Pokok Produk Berbasis Aktivitas)
Bulan Agustus 200X
=============================================================================
DATA PRODUKSI
Manisan Rambutan Masuk Proses (10.000 + 2.000) 12.000 kaleng
Manisan Rambutan Selesai 10.000 kaleng
Manisan Rambutan Dalam Proses Akhir (BBB 100%, BK 50%) 2.000
Total 12.000 kaleng
Manisan Nenas
BBB Rp 9.600.000 4.000 + 1.000 (80%) = 4.800 kaleng Rp 2.000
BTK 4.600.000 4.000 + 1.000 (60%) = 4.600 1.000
BOP 3.985.000 4.000 + 1.000 (60%) = 4.600 866,30
Sub Total Rp 18.185.000 Rp 3.866,30
Manisan Kedondong
BBB Rp 6.600.000 2.000 + 500 (40%) = 2.200 kaleng Rp 3.000
BTK 4.200.000 2.000 + 500 (20%) = 2.100 2.000
BOP 3.000.000 2.000 + 500 (20%) = 2.100 1.428,57
Sub Total Rp 13.800.000 Rp 6.428,57
Total Rp 52.500.000
Manisan Nenas
BBB 1.000 kaleng (80%) x Rp 2.000 Rp 1.600.000
BTK: 1.000 kaleng (60%) x Rp 1.000 600.000
BOP: 1.000 kaleng (60%) x Rp 866.30 519.783
Sub-total Rp 2.719.783
Manisan Kedondong
BBB 500 kaleng (40%) x Rp 3.000 Rp 600.000
BTK: 500 kaleng (20%) x Rp 2.000 200.000
BOP: 500 kaleng (20%) x Rp 1.428,57 142.857
Sub-total Rp 942.857
Total Harga Pokok BDP akhir 6.436.730
TotalQuality, Integrity, Entrepreneurship
biaya diperhitungkan stieww.ac.id Rp 52.500.000 386
Quality, Integrity, Entrepreneurship stieww.ac.id 387