1. Tahap intensif, yaitu pengobatan setiap hari selama 2 bulan, dengan menggunakan Rifampicin, Isoniazid, Pirazynamid, dan Ethambutol. 2. Tahap lanjutan, yaitu pengobatan setiap hari selama 6 bulan, dengan menggunakan Rifampicin dan Isoniazid. Apa efek samping yang sering muncul ?
1. Rifampicin : Urine berwarna merah
2. Isoniazid : Kesemutan di tangan atau kaki 3. Pirazynamid : Nyeri sendi 4. Ethambutol : Mual muntah Bagaimana mengatasi efek samping ?
Efek samping yang ditimbulkan obat TB tidak selalu
sama pada setiap penderitanya. Jika sudah mulai merasakan adanya efek samping, segera konsultasikan diri ke dokter. Biasanya untuk efek samping yang masih bisa ditoleran akan diberikan obat tembahan, seperti : 1. Jika nyeri sendi : Obat antinyeri/antiradang. 2. Jika kesemutan : Vitamin B6 KENAPA TIDAK BOLEH PUTUS OBAT TB ? Pasien TB yang putus obat akan mengalami resisten obat atau menjadi pasien TB-RO. Dimana pengobatannya akan semakin lama dan jumlah obat yang dikonsumsi pun semakin banyak. Apabila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian. KAPAN PASIEN DIKATAKAN PUTUS OBAT ?
Pasien dapat dikatakan putus obat
ketika pasien berhenti minum obat ≥ 4 minggu. Untuk pengobatan selanjutnya, pasien akan cek BTA. Jika positif, diberikan pengobatan OAT kategori 2. Bagaimana Cara Adar Tidak Lupa Minum Obat ? Salah satu cara agar tidak lupa minum obat adalah dengan mempunyai Pengawas Meminum Obat (PMO). PMO adalah seseorang yang tinggal satu rumah dengan pasien serta bersedia membantu pasien dengan sukarela, yakni dengan memngawasi pasien benar-benar meneln obat setiap hari, sehingga tidak terjadi putus obat. Apa Dampak putus obat tb ? 1. Bila putus obat TB, kuman TB dalam tubuh akan menjadi kebal obat dan dapat menular ke orang lain. 2. Batuk yang hilang akan timbul kembali. 3. Lebih sulit disembuhkan karena kuman- kuman di dalam tubuh menjadi kebal terhadap obat yang diberikan. INGAT ! Penyakit TB dapat disembuhkan melalui disiplin minum obat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.