METODE

PENDIDIKAN ANAK
DALAM KELUARGA
PERTEMUAN KE-11
 PENDIDIKAN DENGAN
KETELADANAN
• KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN ADALAH METODE YANG PALING
SUKSES UNTUK MEMPERSIAPKAN AKHLAK SEORANG ANAK, DAN
MEMBENTUK JIWA SERTA RASA SOSIALNYA. SEBAB, SEORANG
PENDIDIK ADALAH CONTOH TERBAIK DALAM PANDANGAN ANAK,
DAN AKAN MENJADI PANUTAN BAGINYA.
• ALLAH TA’ALA BERFIRMAN:

‫لقد كان لكم في رسول هللا أسوة حسنة‬

“ SUNGGUH, TELAH ADA PADA (DIRI) RASULULLAH ITU SURI TELADAN
YANG BAIK BAGIMU.” (AL-AHZAB : 21).
 PENDIDIKAN DENGAN ADAT
KEBIASAAN
• PEMBIASAAN MEMILIKI PERAN BESAR DALAM
PERTUMBUHAN ANAK.
• ANAK HARUS DIBESARKAN DI ATAS TAUHID YANG MURNI,
AKHLAK YANG MULIA, KEUTAMAAN JIWA, DAN ETIKA
ISLAM YANG BENAR.
• “ SEORANG LELAKI YANG MENDIDIK ANAKNYA DENGAN BAIK,
LEBIH BAIK DARI BERSEDEKAH SATU SHA”. ‘ (HR. AT-
TIRMIDZI).
 MACAM-MACAM METODE
PEMBINAAN
• METODE ISLAM DALAM MEMBINA/ MEMPERBAIKI ORANG
DEWASA:
a. IKATAN AKIDAH
b. MENYIBAK KEMAKSIATAN
c. MENGUBAH LINGKUNGAN.
• METODE ISLAM DALAM MEMBINA/ MEMPERBAIKI ANAK-ANAK:

a. PENGAJARAN
b. PEMBIASAAN
 PENDIDIKAN DENGAN NASIHAT

• NASIHAT MERUPAKAN METODE PENDIDIKAN YANG CUKUP

EFEKTIF DALAM MEMBENTUK IMAN SEORANG ANAK,
MEMPERSIAPKAN AKHLAK, JIWA DAN RASA SOSIALNYA.
• NASIHAT MEMBUKA HATI ANAK TERHADAP HAKIKAT
SESUATU, MENDORONGNYA MENUJU HAL-HAL YANG
POSITIF, MANGISINYA DENGAN AKHLAK MULIA, DAN
MENYADARKANNYA AKAN PRINSIP-PRINSIP ISLAM.
• METODE AL-QUR’AN DALAM MEMBERI NASIHAT
MEMPUNYAI CIRI-CIRI SEBAGAI BERIKUT :
a. SERUAN YANG MENYADARKAN, YANG DIBARENGI
DENGAN SIMPATI ATAU PENOLAKAN
b. GAYA NARASI KISAH YANG DISERTAI DENGAN ’IBRAH
(PELAJARAN) DAN NASIHAT
c. ARAHAN QUR’ANI YANG DISERTAI DENGAN BERBAGAI
PESAN DAN NASIHAT
• METODE RASULULLAH DALAM MEMBERI NASIHAT:

a. MENGGUNAKAN GAYA BERKISAH

b. MENGGUNAKAN TEKNIK DIALOG (DISKUSI) DAN TANYA JAWAB
c. MEMULAI NASIHAT DENGAN BERSUMPAH ATAS NAMA ALLAH
d. MEMBUMBUI NASIHAT DENGAN HUMOR
e. BERILAH NASIHAT DENGAN SINGKAT AGAR TIDAK MEMBOSANKAN
f. MENJAGA PENGARUH (KESAN) NASIHAT PADA HADIRIN
g. NASIHAT DENGAN MEMBERIKAN PERUMPAMAAN
h. NASIHAT DENGAN VISUALISASI GERAKAN TANGANN
i. NASIHAT DENGAN VISUALISASI
j. NASIHAT DENGAN CONTOH TINDAKAN
k. NASIHAT DENGAN MENGGUNAKAN MOMEN YANG ADA NASIHAT
DENGAN MENGALIHKAN PADA HAL YANG PENTING
PENDIDIKAN DENGAN PERHATIAN
DAN PEMANTAUAN
• PENDIDIKAN DENGAN PEMANTAUN ADALAH MEMBERI PERHATIAN
PENUH DAN MEMANTAU AKIDAH DAN AKHLAK ANAK, MEMANTAU
KESIAPAN MENTAL DAN RASA SOSIALNYA, DAN RUTIN
MEMPERHATIKAN KESEHATAN TUBUH DAN KEMAJUAN BELAJARNYA.
• “ HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, PERIHARALAH DIRIMU DAN
KELUARGAMAU DARI API NERAKA YANG BAHAN BAKARNYA ADALAH
MANUSIA DAN BATU; PENJAGANYA MALAIKAT-MALAIKAT YANG KASAR,
KERAS, DAN TIDAK MENDURHAKAI ALLAH TERHADAP APA YANG
DIPERINTAHKAN-NYA KEPADA MEREKA DAN SELALU MENGERJAKAN APA
YANG DIPERINTAHKAN.” ( AT-TAHRIM : 6)
 PENDIDIKAN DENGAN HUKUMAN

• METODE YANG DIBERIKAN RASULULLAH SAW ADALAH :

a. MEMPERBAIKI KESALAHAN DENGAN PENGARAHAN

b. MEMPERBAIKI KESALAHAN DENGAN LEMAH LEMBUT
c. MEMPERBAIKI KESALAHAN DENGAN ISYARAT
d. MEMPERBAIKI KESALAHAN DENGAN KECAMAN
e. MENUNJUKAN KESALAHAN DENGAN BOIKOT
f. MEMPERBAIKI KESALAHAN DENGAN PUKULAN
g. MEMPERBAIKI KESALAHAN DENGAN HUKUMAN YANG MEMBUAT
ORANG LAIN TAKUT MELAKUKAN PELANGGARAN YANG SAMA.
• BERIKUT INI SYARAT-SYARAT BAGI SANKSI PEMUKULAN :
• PENDIDIK TIDAK BOLEH MAIN PUKUL, SEBELUM MENGGUNAKAN SELURUH CARA
UNTUK MENDIDIK DAN MENEGUR, YANG TELAH DIJELASKAN SEBELUMNYA.
• TIDAK BOLEH MEMUKUL DI SAAT KEMARAHAN MEMUNCAK, KARENA KHAWATIR
AKAN MEMBAHAYAKAN ANAK. INI MERUJUK PADA PESAN NABI SAW, “ JANGAN
MARAH !”
• PEMUKULAN TIDAK DILAKUKAN DIBAGIAN-BAGIAN YANG MEMBAHAYAKAN, SEPERTI
KEPALA, WAJAH, DAN, DAN PERUT, SESUAI SABDA RASULLULLAH SAW, YANG
DIRIWAYATKAN OLEH ABU DAUD “JANGAN MEMUKUL WAJAH....”
• PUKULAN UNTUK KALI PERTAMA HENDAKNYA TIDAK KERAS DAN MENYAKITKAN,
DILAKUKAN DENGAN TONGKAT PADA TANGAN ATAU KAKI DENGAN CARAV YANG
TIDAK KERAS.
• TIDAK BOLEH MEMUKUL ANAK SEBELUM IA BERUSIA SEPULUH TAHUN, DENGAN
BERPIJAK PADA HADITS, “PERINTAHKAN ANAK-ANAK KALIAN UNTUK SHALAT PADA USIA
TUJUH TAHUN. DAN PUKUL MEREKA JIKA TIDAK MELAKSANAKANNYA PADA USIA
SEPEULUH TAHUN...”
• JIKA ANAK BARU PERTAMA KALI MELAKUKAN KESALAHAN, MAKA BERILAH IA
KESEMPATAN UNTUK BERTOBAT ATAS PERBUATANNYA, DAN MINTA MAAF ATAS
KELAKUANNYA.