Sanitasi Kecantikan Kel 2
Sanitasi Kecantikan Kel 2
DALAM PRAKTIK
KECANTIKAN
Eva Liantira Dinasa [2305130027]
Ainaya Alfatia [2305130028]
Nadira Fathia Zulfa [2305130029]
Falla Arrika Nuramalia [2305130030]
Zahrotul Firdaus [2305130031]
Elizabeth Serenity Johnree [2305130032]
Abigail Eldaa Eleale [2305130033]
Naila Basmah Suhandi [2305130034]
Sanitasi adalah bagian penting dalam upaya mencegah penyebaran penyakit dan menjaga
kualitas hidup manusia.
Sanitasi mencerminkan evolusi kesadaran manusia tentang pentingnya menjaga kebersihan
dan kesehatan, serta peran teknologi dan ilmu pengetahuan dalam meningkatkan praktik
sanitasi terutama pada industri kecantikan.
Praktik sanitasi dalam kecantikan yang baik meliputi beberapa aspek, diantaranya kesehatan
dan keamanan klien, hygiene pribadi, sterilisasi alat, dan kebersihan tempat kerja.
1. Apa pengertian sanitasi?
2. Tujuan dari sanitasi?
3. Bagaimana cara melakukan sanitasi?
4. Bagaimana sanitasi di ruang klinik
RUMUSAN kecantikan?
MASALAH 5. Bagaimana sanitasi peralatan di ruang klinik
kecantikan?
6. Apa akibat atau resiko penyakit dari sanitasi
yang buruk?
Hopkins 2009
sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai
pengaruh terhadap kesehatan.
E. Sirkulasi udara:
Pastikan sirkulasi udara yang baik di ruangan kerja dengan membuka jendela jika memungkinkan
atau menggunakan sistem ventilasi yang baik.
F. Kafetaria dan ruang makan:
Atur ruang makan atau kafetaria agar karyawan dapat menjaga jarak, dan pastikan peralatan makan dan minum
dibersihkan dengan baik.
nomor: 405/menkes/sk/xi/2002.
1. Sterilisasi peralatan. Alat-alat yang bersentuhan langsung dengan kulit atau digunakan
dalam prosedur medis, seperti jarum, gunting, atau pisau bedah, harus disterilkan sebelum
digunakan.
2. Pelindung alat: Klinik kecantikan biasanya menggunakan pelindung alat sekali pakai seperti sarung tangan
medis, topeng, dan pelindung mata untuk menghindari kontaminasi silang.
3.Pembersihan dan disinfeksi permukaan: Semua permukaan, termasuk meja, kursi, dan alat-alat kerja, harus
dibersihkan dan didisinfeksi secara teratur untuk mencegah penyebaran infeksi.
4. Ganti sarung meja dan handuk kertas: Meja perawatan dan permukaan yang bersentuhan dengan pasien
seringkali dilapisi dengan sarung meja sekali pakai, dan handuk kertas digunakan sebagai pengganti handuk
kain untuk menghindari penyebaran kuman.
5. Pembersihan alat rias: Kuas dan alat rias lainnya harus dibersihkan dan didisinfeksi dengan hati-hati
antara penggunaan yang berbeda.
6. Manajemen limbah medis: Limbah medis dan bahan berbahaya harus dibuang sesuai peraturan yang
berlaku untuk menghindari risiko infeksi dan pencemaran lingkungan.
7. Perawatan alat medis: Mesin dan peralatan klinik, seperti laser atau mesin cuci, harus dirawat dengan
baik dan dipelihara secara berkala.
8. Pelatihan staf: Staf klinik kecantikan harus mendapatkan pelatihan tentang sanitasi, kebersihan, dan
prosedur keselamatan untuk memastikan praktik yang aman dan steril.
RESIKO PENYAKIT DARI SANITASI YANG BURUK
1. Penyakit saluran pernafasan akibat debu, kapas, bahan kimia dari obat kecantikan,
HIV bisa menular jika kita kena darah orang yang menderita HIV.
4. Dermatitis kontak, penyakit ini dapat terjadi pada pekerja khususnya penata rambut.
Dermatitis kontak pada tangan merupakan masalah pekerjaan utama bagi penata
CONTOH ALAT-ALAT SANITASI