Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN SANITASI

DALAM PRAKTIK
KECANTIKAN
Eva Liantira Dinasa [2305130027]
Ainaya Alfatia [2305130028]
Nadira Fathia Zulfa [2305130029]
Falla Arrika Nuramalia [2305130030]
Zahrotul Firdaus [2305130031]
Elizabeth Serenity Johnree [2305130032]
Abigail Eldaa Eleale [2305130033]
Naila Basmah Suhandi [2305130034]

ANGGOTA Nadia Rahayu


Noor Maida Syifa
Dedek Ella Natalisa
[2305130035]
[2305130036]
[2305130037]
Desia Nova Tiara [2305130038]
Nadindra Saray N [2305130039]
Selvia Oktarina [2305130040]
Amila Putri Hunafa [2305130041]
Elsa Rahmadianti [2305130042]
Sarah Sakila Ramadhani [2305130043]
Nayla Puspa Ramadhani [2305130044]
Ratna Noor Faradilla [2305130045]
Ik Gadis Antika H.W. [2305130046]
Valina Tunjungsasi K. [2305130047]
Najma Azfa Faiza [2305130048]
Annisa Zani Br Tarigan [2305130095]
LATAR BELAKANG

Sanitasi adalah bagian penting dalam upaya mencegah penyebaran penyakit dan menjaga
kualitas hidup manusia.
Sanitasi mencerminkan evolusi kesadaran manusia tentang pentingnya menjaga kebersihan
dan kesehatan, serta peran teknologi dan ilmu pengetahuan dalam meningkatkan praktik
sanitasi terutama pada industri kecantikan.
Praktik sanitasi dalam kecantikan yang baik meliputi beberapa aspek, diantaranya kesehatan
dan keamanan klien, hygiene pribadi, sterilisasi alat, dan kebersihan tempat kerja.
1. Apa pengertian sanitasi?
2. Tujuan dari sanitasi?
3. Bagaimana cara melakukan sanitasi?
4. Bagaimana sanitasi di ruang klinik
RUMUSAN kecantikan?
MASALAH 5. Bagaimana sanitasi peralatan di ruang klinik
kecantikan?
6. Apa akibat atau resiko penyakit dari sanitasi
yang buruk?

1. Untuk mengetahui pengertian sanitasi


2. Untuk mengetahui tujuan sanitasi
3. Untuk mengetahui cara melakukan sanitasi
4. Untuk mengetahui keadaan sanitasi di ruang
klinik kecantikan
TUJUAN 5. Untuk mengetahui keadaan sanitasi peralatan di
ruang klinik kecantikan
6. Untuk mengetahui resiko penyakit dari sanitasi
yang buruk
PENGERTIAN
sanitasi adalah upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui pengawasanterhadap
faktor lingkungan.
Sanitasi diperlukan karena tugasnya melindungi setiap orang dari faktor-faktor penyebab gangguan kesehatan fisik dan
mental. Misalnya menyediakanair bersih, tempat sampah dan lainnya.

Hopkins 2009
sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai
pengaruh terhadap kesehatan.

Dr. Azrul Azwar, MPH (1991)


sanitasi merupakan cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajatkesehatan masyarakat

Permenkes RI No 1204 Tahun 2004


Sanitasi merupakan upaya kesehatan yang menitik beratkan pada pemeliharaan
kebersihan lingkungan.
TUJUAN SANITASI
• Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman.
• Mencegah penyebaran penyakit seperti diare, cacingan, trachoma (trakom),
dan penyakit tropis lainnya
• Mencegah malnutrisi pada masyarakat, khususnya anak-anak
• Mengurangi keparahan dampak malnutrisi
• Memperbaiki dan meningkatkan kualitas air
• Mempromosikan martabat dan meningkatkan keselamatan
• Mengurangi kelangkaan air melalui penggunaan air limbah yang aman untuk
irigasi, terutama daerah terdampak perubahan iklim.
CARA MELAKUKAN SANITASI
A. Cuci tangan:
Pastikan tersedia fasilitas cuci tangan yang memadai, seperti sabun dan air bersih.
Ajarkan karyawan untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah
menggunakan toilet.

B. Membersihkan dan mendisinfeksi:


Rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti meja, komputer,
telepon, dan gagang pintu. Gunakan disinfektan yang sesuai.

C. Menjaga jarak sosial:


Atur ruangan kerja sehingga karyawan dapat menjaga jarak sosial yang dianjurkan, seperti mengatur
kursi atau meja dengan jarak yang cukup.

D. Masker dan pelindung wajah:


Mewajibkan penggunaan masker dan pelindung wajah jika diperlukan, terutama ketika karyawan
berinteraksi dalam ruangan yang padat.

E. Sirkulasi udara:
Pastikan sirkulasi udara yang baik di ruangan kerja dengan membuka jendela jika memungkinkan
atau menggunakan sistem ventilasi yang baik.
F. Kafetaria dan ruang makan:
Atur ruang makan atau kafetaria agar karyawan dapat menjaga jarak, dan pastikan peralatan makan dan minum
dibersihkan dengan baik.

G. Pelatihan dan kesadaran:


Sosialisasikan pedoman sanitasi kepada karyawan, dan berikan pelatihan tentang cara menjaga kebersihan di lingkungan
kerja.

H. Protokol penanganan jika ada yang sakit:


Tentukan protokol yang jelas untuk tindakan jika ada karyawan yang sakit, termasuk isolasi sementara dan pembersihan
area yang mungkin terpapar.

I. Ruang tunggu dan transportasi:


Pastikan ruang tunggu dan transportasi bagi karyawan diatur untuk menjaga jarak sosial.

J. Monitoring dan adaptasi:


Terus monitor situasi dan siap untuk mengadaptasi pedoman sanitasi sesuai dengan perkembangan.
KEADAAN SANITASI DI RUANG KLINIK
KECANTIKAN
Ruang Lingkup Sanitasi pada bidang kecantikan, meliputi :

1) Sanitasi pada lingkungan kerja: Klinik/Salon kecantikan dikategorikan industri atau

tempat usaha jasa kecantikan, penyelenggaraannya harus memenuhi Peraturan

pemerintah tentang Persyaratan kesehatan lingkungan kerja Perkantoran dan industri

nomor: 405/menkes/sk/xi/2002.

Kebersihan pada lingkungan tempat kerja terdiri dari 2 komponen, yaitu:

a. Komponen ruangan dan lingkungan didalam (indoor) meliputi : aroma ruangan

yang segar, lantai dibersihkan


2) Sanitasi padadengan desinfectan,Alat
alat salon/klinik air bersih, cahayadipergunakan
salon yang terang, untuk pelayanan

sirkulasi udara segar, saranakecantikan


perawatan pembuangan air yang pembersihan
dilakukan rapi tidak bocor dan tidak
menggunakan bahan pembersih

menimbulkan bau, dan ketersediaan air minum dan untuk perawatan.


kimia atau dengan penyinaran untuk membunuh bakteri yang mungkin tertinggal
KEADAAN SANITASI PERALATAN DI
RUANG KLINIK KECANTIKAN

1. Sterilisasi peralatan. Alat-alat yang bersentuhan langsung dengan kulit atau digunakan
dalam prosedur medis, seperti jarum, gunting, atau pisau bedah, harus disterilkan sebelum
digunakan.

2. Pelindung alat: Klinik kecantikan biasanya menggunakan pelindung alat sekali pakai seperti sarung tangan
medis, topeng, dan pelindung mata untuk menghindari kontaminasi silang.

3.Pembersihan dan disinfeksi permukaan: Semua permukaan, termasuk meja, kursi, dan alat-alat kerja, harus
dibersihkan dan didisinfeksi secara teratur untuk mencegah penyebaran infeksi.

4. Ganti sarung meja dan handuk kertas: Meja perawatan dan permukaan yang bersentuhan dengan pasien
seringkali dilapisi dengan sarung meja sekali pakai, dan handuk kertas digunakan sebagai pengganti handuk
kain untuk menghindari penyebaran kuman.
5. Pembersihan alat rias: Kuas dan alat rias lainnya harus dibersihkan dan didisinfeksi dengan hati-hati
antara penggunaan yang berbeda.

6. Manajemen limbah medis: Limbah medis dan bahan berbahaya harus dibuang sesuai peraturan yang
berlaku untuk menghindari risiko infeksi dan pencemaran lingkungan.

7. Perawatan alat medis: Mesin dan peralatan klinik, seperti laser atau mesin cuci, harus dirawat dengan
baik dan dipelihara secara berkala.

8. Pelatihan staf: Staf klinik kecantikan harus mendapatkan pelatihan tentang sanitasi, kebersihan, dan
prosedur keselamatan untuk memastikan praktik yang aman dan steril.
RESIKO PENYAKIT DARI SANITASI YANG BURUK
1. Penyakit saluran pernafasan akibat debu, kapas, bahan kimia dari obat kecantikan,

misal; hairspray, pewarna rambut dan lain-lain


2. Asma akibat dari sensitivitas zat perangsang dari zat kimia bahan kecantikan

(terutama yang disemprotkan)


3. Penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur misalnya Hepatitis, dan HIV.

HIV bisa menular jika kita kena darah orang yang menderita HIV.

4. Dermatitis kontak, penyakit ini dapat terjadi pada pekerja khususnya penata rambut.

Dermatitis kontak pada tangan merupakan masalah pekerjaan utama bagi penata
CONTOH ALAT-ALAT SANITASI

sterillizer box alkohol 70% cairan disinfektan


PENUTUP
Kesimpulan
Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa factor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak
perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup. Kebersihan pada lingkungan tempat
kerja meliputi aroma ruangan yang segar, lantai dibersihkan dengan disinfektan, air bersih,
cahaya terang, sirkulasi udara segar, sarana pembuangan air yang rapi tidak bocor dan tidak
menimbulkan bau, ketersediaan air minum, area kerja diluar gedung yang bersih dari sampah
ditandai ada tempat sampah organik dan anorganik, saluran air bersih dan air kotor yang terjaga
sehingga tidak tercemar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai