Kelompok 5:
KELAS 1A
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan pada masa yang akan
datang.
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan radiologi merupakan pelayanan kesehatan yang menggunakan sinar peng-
ion ataupun bahan radioaktif sehingga penggunaan bahan tersebut mempunyai dua sisi yang
saling berlawanan, yaitu dapat sangat berguna bagi penegakan diagnosa dan terapi penyakit
dan di sisi lain akan sangat berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak terkontrol.
Pelayanan terbaik yang bisa diberikan kepada customer sehingga
kebutuhan/keinginan/harapan customer dapat terpenuhi (pelanggan puas), Penilaian Mutu
pelayanan dapat untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan pelayanan dengan demikian
akan dapat menghargai keberhasilan dan memperbaiki kegagalan.
Pelayanan kepada pasien yang berdasarkan standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan pasien sehingga pasien memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat
meningkatkan kepercayaan kepada Organisasi Pelayanan Kesehatan. Pelayanan terbaik,
melebihi, melampaui, mengungguli pelayanan yang diberikan pihak lain atau pelayanan
waktu lalu .Pelayanan prima dapat diwujudkan jika ada standar dan dipatuhi memberi yang
terbaik bahkan melebihi adanya terobosan untuk memuaskan pelanggan (inovasi).
B. Tujuan Pembahasan
Pada topik kali ini, kami ingin membangun peran penting dalam menciptakan
lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada
disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Karena bila ruangan pelaksanaan
radiografi bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat menjalankan
fungsi dan kegunaannya dengan sempurna. Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika
lingkungan sehat dan bersih, otak dapat bekerja melebihi dari benda cepat apapun yang
pernah ada. Karena otak memiliki berjuta-juta rangsangan yang meliputi dan melindungi
otak agar otak dapat bekerja dengan maksimal.
Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah melestarikan dan menjaga
maupun menghargai bakat kita dalam Iptek. Karena orang sukses pasti berasal dari
lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus pada pembelajaran yang ia
terima.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Kebersihan Ruang Perawatan Pasien di Rumah Sakit
Infeksi terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated infentions) yang selanjutnya
disingkat HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana saat masuk tidak ada infeksi atau tidak
masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pulang, juga
infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk melindungi
pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan serta
masyarakat dalam lingkungannya dengan cara memutus siklus penularan penyakit infeksi
melalui kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi.
Kebersihan ruang perawatan pasien merupakan salah satu komponen dalam kewaspadaan
standar, mutlak dilakukan untuk mendukung proses penyembuhan pasien selama masa
perawatan dan menjalani pengobatan. Sangat penting sebagai seorang perawat untuk
membuat ruang perawatan pasien senyaman mungkin dengan mengatur suhu ruangan,
mempertahankan ventilasi yang cukup, menghindarkan dari bau yang tidak sedap dan
menjaga kebersihan serta menjaga kamar/ruangan tetap rapi dan teratur sehingga
membuat pasien akan merasa lebih nyaman dalam perawatan.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik yaitu bebas dari
kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau. Lingkungan yang nyaman secara
tidak langsung akan mempercepat kesembuhan, memudahkan perawat dalam
memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien, mencegah dan
meminimalkan terjadinya infeksi silang, menumbuhkan kepercayaan dan kesan baik
kepada pasien dan keluarganya maupun masyarakat terhadap rumah sakit.
Cara menjaga ruang perawatan pasien agar bersih dan tertata rapi dengan melakukan
pembersihan rutin setiap hari meliputi pembersihan permukaan meja dan tempat tidur
pasien atau peralatan lain yaitu dengan lap lembab menggunakan disinfektan tingkat
rendah sesuai zone risikonya minimal sehari sekali, membersihkan lantai dengan
menggunakan lobby duster kemudian mengepel dengan menggunakan mop minimal
sehari 2 kali atau bila nampak kotor. Untuk mempertahankan kebersihan tersebut
diperlukan rasa kesadaran yang tinggi dari semua orang yang berada diruang tersebut
dengan mengimplementasikan budaya bersih yaitu membuang sampah pada tempatnya,
menaruh barang pada tempatnya dan tertata rapi, dalam kondisi siap digunakan, tidak
mencampur barang bersih dan kotor, membatasi barang bawaan pasien dan keluarga serta
tidak kalah pentingnya pembatasan jumlah pengunjung.
Peran kepala ruang dan perawat pencegah dan pengendali infeksi sangat diperlukan
untuk menciptakan budaya bersih di area supervisinya dengan melakukan monitoring dan
evaluasi (monev) dengan prinsip 5 R ( Resik, Rapi, Rawat, Rajin dan Ringkes) yang
dilakukan setiap bulan dengan menggunakan daftar tilik sebagai berikut :
1 Pembersihan permukaan mebeler pasien dengan desinfektan sesuai standar RS