Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 3

Kejujuran, jujur itu penting!


Tema

01 02 03
Jujur Adil Menerapkan
Apa itu jujur? Contoh Apa itu adil? maksud dari Memahami cara menerapkan
kejujuran bersikap adil perilaku jujur&adil
Apa itu jujur?
jujur merupakan sebuah sifat yang membutuhkan
kesesuaian sikap antara perkataan yang diucapkan dan
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Artinya,
seseorang dapat dikatakan jujur jika ia mengucapkan
sesuatu yang sesuai dengan sebenarnya, disertai tindakan
yang seharusnya
1) jujur

● Kehidupan keluarga akan harmonis jika masing-masing anggota


keluarga saling menghargai dan berperilaku jujur. Masing-masing
anggota keluarga berperilaku jujur satu sama lain, dalam arti berkata
apa adanya dan sesuai kenyataan. Bisa dibayangkan apa yang terjadi
jika masing-masing anggota keluarga tidak jujur?. Anggota keluarga,
baik itu ayah, ibu, adik maupun kakak memiliki hak dan tanggung
jawab masing-masing.
● Mereka butuh kerjasama dan kekompakan dari masing-masing anggota
keluarga. Kerjasama dan kekompakan ini dapat terwujud jika masing-
masing berperilaku jujur.
Semua anggota masyarakat akan hidup rukun dan damai jika masing-
masing menjunjung tinggi kejujuran. Sebaliknya, ketidakjujuran akan
berakibat konflik antar anggota masyarakat. Kejujuran harus diutamakan
dalam setiap pergaulan, baik dirumah, sekolah maupun masyarakat.
Kerugian akibat ketidakjujuran akan dirasakan oleh diri sendiri dan orang
lain. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan akan muncul
jika seseorang jujur. Sebagai contoh, seorang yang jujur biasanya akan
dipilih menjadi bendahara.
2) Adil
Adil berarti memberikan hak kepada orang yang
berhak menerimanya, meletakkan segala urusan
pada tempatnya. Ajaran Islam menjunjung tinggi
atas keadilan. Oleh karena itu setiap muslim
wajib menegakkan keadilan dalam posisi apapun.
Apalagi seorang muslim yang menjadi polisi,
jaksa, hakim atau aparat hukum lainnya. harus
menegakkan keadilan tanpa memandang suku,
agama, status sosial, pangkat maupun jabatan.
Allah Swt menegaskan bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau individu, janganlah
menjadi pendorong untuk bertindak tidak adil. Ini menjadi bukti bahwa Islam
menjunjung tinggi keadilan. Rasa benci kepada seseorang atau suatu golongan menjadi
pintu masuk setan untuk menjerumuskan manusia kedalam lubang kehancuran. Bisa
dibayangkan betapa sulitnya ketika harus berbuat adil kepada orang atau golongan
yang kita benci.
Adil bukan berarti harus sama rata. Misalnya, ada orang tua memiliki tiga orang anak.
Masing-masing masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas
(SMA), Orang tua yang adil akan memberikan uang saku dengan jumlah berbeda
karena kebutuhan mereka berbeda. Justru tidak adil jika orang tua tersebut
memberikan uang saku dengan jumlah yang sama.
Q.S. Al-Maidah(5) ayat 8

‫يأيها الذين امنوا كونوا قومين له شهداء بالقشط وال يجرمنكم‬


‫شتان قوم على أال تعدلوا اعدلوا هو اقرب للتقوى واتقوا هللا ان‬
‫هللا خبير بما تعملون‬
Artinya:" Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakan kebenaran karena Allah Swt, menjadi saksi dengan adil.
Dan janganlah sekal-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah Swt, sungguh, Allah maha mengetahui
terhadap apa yang kamu kerjakan" (QS Al-Maidah/5 ayat 8)
a. Menerapkan Perilaku Jujur Perilaku jujur dapat kita terapkan di rumah,
sekolah, maupun masyarakat. Untuk memahami cara menerapkan perilaku
jujur perhatikan contoh perilaku jujur berikut ini:

1) Di rumah, kita melaksanakan tugas yang diberikan orang tua dengan


sebaiknya-baiknya. Misalnya, ibu minta tolong dibelikan minyak goreng
dan kebutuhan pokok lainnya. Sebagai anak jujur, semua uang sisa
kembalian diberikan kepada ibu. Hal ini berarti memegang dan
menjalankan amanah dengan baik. Memberitakan sesuatu hal baik ke
orang tua ataupun ke dalam lingkungan masyarakat.
2) Di sekolah, mengerjakan tugas yang diberikan bapak-
ibu guru dengan penuh tanggung jawab. Tidak
menyontek saat ulangan, melaksanakan piket sesuai
jadwal, mentaati tata tertib sekolah, bertutur kata yang
benar kepada bapak-ibu guru, karyawan, dan teman.
Jika bersalah harus mengakui kesalahannya
3) Di masyarakat, kita dapat berperilaku jujur dalam rangka
membangun masyarakat yang tenang, harmonis dan saling
menghormati. Seseorang yang jujur tidak akan mengarang cerita
atau gosip sehingga akan menimbulkan gaduh dan suasana
lingkungan menjadi tidak kondusif, antara ucapan dan perbuatan.
Seseorang yang jujur harus sama. Dengan berperilaku jujur, maka
orang lain akan merasa aman.
b. Menerapkan Perilaku Adil Perilaku adil juga dapat kita terapkan di
rumah, sekolah, maupun masyarakat.
contoh perilaku adil berikut ini:

1) Di rumah, misalnya awal bulan ayah memberikan uang saku kepada


ketiga anaknya, termasuk kalian sebagai anak pertama. Ayah
menitipkan uang saku untuk kedua adikmu. Masing-masing mendapat
Rp.100.000 dan Rp.50.000, sedangkan kamu mendapat Rp.200.000. Ayah
memberikan uang saku secara adil berdasarkan tingkat kebutuhan
anak-anaknya. Sebagai kakek, kalian harus adil kepada adik-adik
kalian, yaitu memberikan hak uang saku kepada mereka sesuai perintah
ayah.
2) Di sekolah, menghormati dan menghargai tugas ketua
kelas dan semua pengurus kelas. Kalian harus
memperlakukan mereka dengan adil sesuai posisinya
masing-masing di kepengurusan kelas. Bukan justru
sebaliknya, meremehkan dan merendahkan mereka sebagai
"pesuruh" kelas.
3) Di masyarakat, berlaku adil kepada tetangga dan warga dalam
satu RT, RW ataupun kelurahan. Memperlakukan tetangga dengan
baik, tidak merusak nama baiknya dengan menyebarkan cerita-cerita
negatif. Tidak mengganggu tetangga dengan suara musik yang terlalu
keras dari dalam rumah kita. Mengapa demikian? Sebab tetangga juga
punya hak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik. Dengan
memberikan hak kepada tetangga berarti kita telah berperilaku adil.
Semua anggota masyarakat akan hidup rukun dan damai jika
masing-masing menjunjung tinggi kejujuran. Kejujuran harus
diutamakan dalam setiap pergaulan, baik dirumah, sekolah
maupun masyarakat. Kerugian akibat ketidakjujuran akan
dirasakan oleh diri sendiri dan orang lain. Kepercayaan tidak bisa
dibeli dengan uang. Kepercayaan akan muncul jika seseorang
jujur.
Terima Kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullah
wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai