Anda di halaman 1dari 53

Sifat serta Partikel

Penyusun Zat
Padat, Cair, dan
Gas; Sifat serta
Perubahan Fisika
dan Kimia; Kalor
Kelompok 2:
Alexander Ashton H. 9C-1
Auren Deandra 9C-5
Frida Ananda I. 9C-14
Sofie Avantie 9C-33
TABLE OF
0 CONTENTS
Sifat serta Partikel 03 Fisika
Perubahan
1 Zat
Penyusun dan Kimia
Padat, Cair, dan
Gas

02 dan
Sifat Fisika 04
Kimia Kalor
Sifat serta
Partikel
Penyusun Zat
0 Padat, Cair,
1 dan Gas
Apa itu Zat?

Zat atau substansi dapat diartikan sebagai


sesuatu yang berada karena dirinya sendiri
dan pada dirinya sendiri, apa yang tetap
ada sebagai lawan dari keadaan dan sifat-
sifat yang senantiasa berubah.
Jenis-Jenis Zat

Zat Cair
02 Zat cair mempunyai volume
tertentu, namun zat ini akan
berbentuk seperti wadah
yang ditempatinya yang
Zat Padat digambarkan sebagai zalir
Zat padat adalah materi yang
memiliki bentuk dan volume
01 (fluida).

tertentu.
Zat Gas
03 Zat gas adalah suatu zat atau
benda yang memiliki bentuk dan
volume yang selalu berubah-ubah
sesuai dengan tempat
(wadahnya).
Zat Padat
Zat padat adalah materi yang memiliki bentuk dan
volume tertentu. Ada dua cara utama partikel-
partikel padat bisa tersusun, yakni dalam bentuk
baris-baris partikel teratur rapi yang disebut sebagai
kristal (Contoh: intan, es, dan kristal garam) atau
amorf dalam berbentuk susunan partikel tidak tentu
(Contoh: lilin, kaca, karet, dan plastik).
Sifat Zat Padat
Bentuk benda padat
tidak dipengaruhi
01 wadahnya.
Benda padat dapat berubah,
namun bentuk benda padat itu Bentuk benda
tidak mengikuti bentuk
wadahnya.
padat dapat
diubah.
Bentuk benda padat dapat 02
berubah akibat adanya gaya
yang dilakukan oleh manusia.
Partikel Zat Padat
Ketika kita menjatuhkan batu ke lantai, bentuknya akan
tetap dan permukaannya akan tetap. Hal ini terjadi karena
susunan partikel yang rapat menyebabkan partikel zat padat
tidak dapat bergerak bebas dan hanya bergetar serta berputar
ditempatnya. Akibatnya, gaya tarik menariknya juga sangat
kuat. Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat
mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga zat padat
selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Zat Cair
Zat cair mempunyai volume tertentu, namun
zat ini akan berbentuk seperti wadah yang
ditempatinya yang digambarkan sebagai zalir
(fluida). Zalir adalah zat dengan molekul-
molekul yang bergerak bebas saling melewati,
sehingga zalir menyesuaikan bentuk
wadahnya dan volumenya tetap.
Sifat Zat Cair
Bentuk permukaan benda Benda cair
cair datar jika dalam menekan ke segala
kondisi tenang arah.

01 02 03 04 05
Bentuk benda cair Benda cair mengalir Benda cair meresap
mengikuti bentuk ke tempat yang melalui celah-celah
wadahnya. rendah. kecil.
Partikel Zat Cair
Pada saat kita menumpahkan air, air akan mengalir ke segala
arah. Partikel-partikel yang terletak di permukaan meja
tersebut mudah terpisah karena gaya tarik antarpartikel
lemah, sehingga volumenya selalu tetap dan mudah
dipisahkan dari kelompoknya. Partikel-partikel tersebut juga
tidak mampu memisahkan diri dari kelompoknya, sehingga
volumenya sama, meskipun bentuknya berubah mengikuti
tempat. Air yang berada di permukaan meja mudah mengalir
ke segala arah disebabkan akibat zat cair memiliki susunan
partikel yang kurang teratur dan rapat, sehingga partikel
tersebut dapat berpindah dan bergerak meskipun terbatas.
Zat Gas
Zat gas adalah suatu zat atau benda yang
memiliki bentuk dan volume yang selalu
berubah-ubah sesuai dengan tempat
(wadahnya). Contohnya; balon yang berisi
udara, ban sepeda dan ban motor yang diisi
oleh angin, gelas kosong, botol kosong, dan
lain sebagainya.
Sifat Zat Gas
Benda gas menekan ke
segala arah. 0
Benda gas mengisi 2
01 seluruh ruangan yang
ditempatinya

Benda gas terdapat di


seluruh tempat. 03
Partikel Zat Gas
Pada saat kita menghirup udara pernapasan, kita dapat
bernafas karena udara dengan mudah dapat masuk dan
keluar dari saluran pernafasan. Hal ini membuktikan bahwa
partikel-partikel gas dapat bergerak lebih bebas dan cepat
daripada partikel zat padat dan zat cair. Jarak antarpartikel
pada gas sangat renggang, sehingga gaya tarik menarik antar
partikelnya sangat lemah dan gas mudah ditembus. Hal
tersebut menyebabkan gas tidak dapat mempertahankan
bentuk dan volumenya, sehingga bentuk dan volume gas
selalu berubah-ubah mengikuti ruang yang ditempatinya.
Sifat Fisika
dan Kimia 02
Berdasarkan sifatnya, zat dibagi
menjadi 2 jenis, yakni:
Sifat Kimia

Sifat Fisika
Sifat Fisika

Sifat fisika (fisis) adalah sifat yang


berhubungan dengan perubahan fisika
zat itu. Sifat fisika dapat digunakan
untuk menjelaskan penampilan sebuah
benda.
Sifat-sifat yang Tergolong Sifat
Fisika
01 02 03
Warna Rasa
Berhubungan
Berhubungan dengan
panjang gelombang Bau dengan komposisi
zat dalam zat.
yang dipantulkan oleh Berhubungan
permukaan zat. dengan gas atau
uap yang
dikeluarkan oleh
zat.
Sifat-sifat yang Tergolong Sifat
Fisika
04 05 06
Titik Didih Titik Beku
Suhu terendah suatu Suhu terendah suatu zat
zat cair ketika mulai Titik Lebur cair ketika mulai
mendidih.. membeku.
Suhu terendah
suatu zat padat
ketika mulai
melebur.
Sifat-sifat yang Tergolong Sifat
Fisika
07 08 09
Daya
Hantar Kemagneta Kelarutan
Berhubungan dengan
Berhubungan dengan
kemampuan suatu zat n kemampuan suatu
zat untuk larut dalam
untuk menghantarkan Berhubungan dengan suatu pelarut.
panas atau arus listrik. kemampuan suatu
zat untuk
dipengaruhi oleh
suatu medan magnet.
Contoh Perubahan
Kerapatan Fisika
Berhubungan dalam banyaknya massa per
10 satuan volume yang dinyatakan dalam
bentuk g/ml yang indentik dengan nilai
massa jenis. Misalnya, kerapatan suatu zat
0,5 g/ml, artinya setiap 1 ml zat tersebut
terdapat massa sebesar 0,5 gr.
Kekerasan
Berhubungan dengan keras-
lunaknya suatu zat. 11
Sifat Kimia

Sifat kimia adalah sifat yang


menunjukkan kemampuan suatu zat
untuk melakukan reaksi kimia, atau
sifat yang menyatakan interaksi antar
zat.
Sifat-sifat yang Tergolong Sifat
Mudah Tidaknya
Kimia Terjadi Perubahan
Mudah tidaknya suatu zat terurai oleh
Suatu Zat Terbakar Suhu
pengaruh panas. Contoh: air adalah contoh zat
Contoh: alkohol mudah terbakar. yang cukup stabil, karena air dapat berubah
menjadi gas oksigen dan gas hidrogen pada
suhu 2000oC

Kereaktifan Pengaratan
Mudah tidaknya suatu zat untuk bereaksi
dengan zat lain. Contoh: zat asam dapat Mudah tidaknya suatu zat untuk membentuk
bereaksi dengan zat basa menghasilkan karat. Contoh: besi mudah berkarat pada
garam. tempat yang lembab.
Perubahan
Fisika dan
Kimia 03
Berdasarkan perubahannya, zat
dibagi menjadi 2 jenis, yakni:
Perubahan
Kimia

Perubahan
Fisika
Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan suatu zat yang


tidak menghasilkan zat jenis yang baru. Ciri-
cirinya adalah:

a. Tidak terbentuk zat baru.


b. Zat yang terbentuk dapat kembali ke bentuk
semulanya.
c. Perubahan yang terjadi hanya diikuti oleh
perubahan fisika saja.
Contoh Perubahan
Perubahan Bentuk Fisika
Ketika kita menumbuk beras, maka
01 beras tersebut berubah menjadi
tepung. Pada perubahan tersebut hanya
terjadi perubahan bentuk dan ukuran,
tidak terjadi perubahan sifat molekul Perubahan Wujud
zat. Zat
Setiap zat memiliki sifat yang
berbeda. Ketika suatu zat 02
dipanaskan, maka kemungkinan
zat tersebut akan mengalami
kenaikan suhu, perubahan wujud,
atau pemuaian.
6 Perubahan Wujud Zat:
Membutuhkan Kalor
01 02 03
Melebur/
Mencair Menyublim
Mencair (Peleburan, Menyublim adalah
atau terkadang disebut Menguap proses perubahan
sebagai fusi) adalah Menguap adalah wujud zat dari padat
sebuah proses sebuah proses ke cair.
perubahan wujud dari perubahan wujud
padat ke cair. zat dari ciri ke gas.
6 Perubahan Wujud Zat:
Melepaskan Kalor
04 05 06
Mengkrista
Membeku Mengembu l
Membeku adalah Mengkristal
sebuah proses n (Deposisi) adalah
perubahan wujud zat Mengembun proses perubahan
dari cair ke padat. adalah sebuah wujud dari gas ke
proses perubahan padat.
wujud dari gas ke
cair.
Perubahan Kimia

Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang


menghasilkan zat jenis baru yang bersifat kekal. Ciri-ciri
perubahan kimia adalah sebagai berikut:

a. Terbentuk zat baru.


b. Zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk
semula.
c. Perubahan yang diikuti oleh perubahan sifat kimia
melalui reaksi kimia.
d. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum
reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Perubahan Kimia
Pada perubahan kimia, komposisi (susunan) zat-zat yang menyusun materi akan mengalami
perubahan, sehingga komposisi zat penyusun materi awal akan berbeda dengan komposisi
zat penyusun materi akhir.

Proses-proses perubahan kimia diantaranya:

Pemba
Contoh: Kertas dibakar
Pembu
Contoh: Bahan makanan Pengka
Contoh: Bermacam-
yang busuk tidak akan macam logam
menjadi abu.
karan sukan
kembali ke asalnya. ratan
mengalami pengkaratan.
Ciri-ciri Perubahan
Kimia
Terjadi Perubahan
Misalnya, komposisi zat buah tomat yang
Terjadi Perubahan
Misalnya, jika larutan asam klorida dalam
Warna
belum masak yang berwarna hijau akan Suhu
tabung reaksi ditambah dengan larutan
berbeda dengan komposisi zat buah tomat natrium hidroksida, suhu campuran akan
yang sudah masak yang berwarna merah. naik, dan ditandai oleh tabung reaksi yang
menjadi hangat.

Timbul Gas
Misalnya, jika sebutir telur direndam di dalam
Terbentuk Endapan
Misalnya, ketika larutan timbal (II) sulfat
gelas yang berisi cuka, akan timbul yang tidak berwarna ditambahkan kedalam
gelembung-gelembung gas. larutan kalium iodida yang juga tidak
berwarna, akan menghasilkan endapan kuning
timbal (II) iodida.
04
Kalor
Apa itu Kalor?

Kalor adalah salah satu bentuk energi


yang berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah jika kedua
benda bersentuhan. Kalor berasal dari
kata caloric yang pertama kali
diperkenalkan oleh Antoine Laurent
Lavosier, seorang ahli kimia dari
Prancis.
Antoine Laurent Lavosier
Kalor (kal) ke
Joule (J)
Terdapat hubungan antara satuan energi kalor (kalori)
dengan satuan energi mekanik (joule) yang ditemukan
oleh James Prescott Joule. Hubungan tersebut
menulis:

1 kilokalori (kkal) = 4,186 x 103 joule.

Dengan pembulatan, dapat ditulis dengan berikut:

1 kkal = 4,2 x 103 J

1 kal = 4.2 J James Presscott Joule


1 J = 0.24 kal
Rumus Kalor
Rumus dari kalor:

∆T = Q/m.c atau Q = m.c.∆T

Dengan keterangan:

Q = jumlah kalor (kal atau J)

m = massa zat (kg)

c = kalor jenis zat (kal/kg.oC atau J/kg.oC)

ΔT = perubahan suhu (⁰C)


Contoh Soal
Kalor
Contoh Soal Kalor
Air sebanyak 100 gram yang memiliki temperatur 25 oC dipanaskan dengan energi sebesar
1.000 kalori. Jika kalor jenis air 1 kal/g oC, tentukanlah temperatur air setelah pemanasan
tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui:

m = 100 gram

T0 = C

cair = 1 kal/C

Q = 1.000 kal
Contoh Soal Kalor
Jawab:

Q = mc∆T

∆T = Q/mc

∆T= 1.000 kal/100 gram × 1 kal/C

∆T = 10oC

Perubahan temperatur memiliki arti selisih antara temperatur akhir air setelah pemanasan terhadap
temperatur awal, atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.

ΔT = T – T0

10°C = T – 25°C

T = 35°C

Jadi, temperatur akhir air setelah pemanasan adalah C.


Contoh Soal Kalor
Berapa besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebatang besi yang massanya
10 kg dari C menjadi C, jika kalor jenis besi 450 J/C?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 10 kg
T1 = C
T2 = C
c = 450 J/C
Ditanyakan: Q?
Contoh Soal Kalor
Jawab:

Q = mc∆T

Q = mc(T2 – T1)

Q = 10 × 450 × (100 – 20)

Q = 10 × 450 × 80

Q = 360.000 J = 360 kJ

Jadi, kalor yang dibutuhkan sebatang besi tersebut sebesar 360 kJ


Rumus Kalor
Jenis
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan suhunya
sebesar C.

Rumusnya yaitu:

c = Q / m.ΔT

Dengan keterangan:

Q = jumlah kalor (kal atau J)

m = massa zat (kg)

c = kalor jenis zat (kal/kg C atau J/kg C)

ΔT = perubahan suhu (⁰C)


Contoh Soal Kalor
Jenis
Kalor yang dibutuhkan oleh 3 kg zat untuk menaikkan suhunya dari C sampai C adalah
9,45 kJ. Berapakah kalor jenis zat tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 3 kg
∆T = C – C = 70 C
Q = 9,45 kJ = 94.500 J
Ditanyakan: c
Contoh Soal Kalor
Jawab: Jenis
c = Q/m∆T

c = 94.500 J/3 kg × C

c = 94.500 J/210 C

c = 450 J/ C

Jadi kalor jenis zat tersebut adalah 450 J/ C.


Rumus Kapasitas
Kalor
Ada juga ketetapan lain yang merupakan sifat zat dan bergantung pada massa zat, yakni
kapasitas kalor. Kapasitas kalor adalah kemampuan zat menyerap kalor untuk menaikkan
suhunya sebesar 1 oC. Kapasitas kalor dapat dihitung menggunakan rumus:

C = Q/∆T atau Q = C∆T

Dengan keterangan:

C = Kapasitas kalor (J/oC)

Q = Banyaknya kalor yang diperlukan (J)

∆T = Kenaikan suhu (oC)


Contoh Soal
Kapasitas Kalor
Asas Black

Joseph Black (1728-1799), ahli kimia


berkebangsaan Inggris mencoba untuk
mencampurkan air panas dengan air dingin.
Hasilnya, air panas akan mengalami penurunan
suhu karena melepaskan kalor dan air dingin
suhunya naik karena menerima kalor. Berdasarkan
percobaannya, Black menemukan bahwa ketika
dua benda dengan suhu yang berbeda disentuhkan
(dicampur), benda bersuhu lebih tinggi akan
melepas kalor dan benda bersuhu lebih rendah Joseph Black
akan menerima kalor.
"Banyaknya kalor yang
dilepaskan benda bersuhu
lebih tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang
diterima benda yang
bersuhu lebih rendah".
- Bunyi Asas Black -
Keterangan:
Q terima : jumlah kalor yang diterima oleh benda bersuhu
rendah
Rumus Asas Black m1 : massa zat bersuhu rendah
Pernyataan di atas dikenal dengan Asas
Black dan dinyatakan sebagai berikut:
c1 : kalor jenis benda bersuhu rendah
Q terima = Q lepas
T1 : suhu awal benda bersuhu rendah
m1.c1.∆T = m2.c2.∆T
Q lepas : jumlah kalor yang dilepas oleh benda bersuhu
m1.c1.(Tc-T1) = m1.c1.(T2-Tc) tinggi
m2 : massa zat bersuhu tinggi
c2 : kalor jenis benda bersuhu tinggi
T1 : suhu awal benda bersuhu rendah

Tc : suhu akhir campuran


Contoh Soal Asas
Black
Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu C dituangkan ke dalam bejana dari
aluminium yang memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar C, kalor
jenis aluminium 900 J/C, dan kalor jenis air 4.200 J/C, maka tentukan suhu
kesetimbangan yang tercapai! (anggap tidak ada kalor yang mengalir ke
lingkungan)
Contoh Soal Asas
Penyelesaian:
Diketahui:
Black Jawab:
Q Lepas = Q Terima
mbjn = 0,5 kg mair × cair × ∆Tair = mbjn × cbjn × ∆Tbjn
mair = 0,5 kg mair × cair × (Tair – Ttermal) = mbjn × cbjn × (T termal – T
bjn)
Tair = C
0,5 × 4.200 × (100 – T termal) = 0,5 × 900 × (T termal – 25)
Tbjn = C
2.100 × (100 – T termal) = 450 × (T termal – 25)
cair = 4.200 J/C
210.000 – 2.100 T termal = 450 T termal – 11.250
cbjn = 900 J/C
450Ttermal + 2.100T termal = 210.000 + 11.250
Ditanyakan: Takhir/Ttermal = … ?
2.550 T termal = 221.250
T termal = C
Perpindahan Kalor
01 02 03
Konduksi
Perpindahan kalor melalui
zat perantara tanpa disertai
Radiasi
perpindahan partikel zatnya. Konveksi Perpindahan kalor tanpa
Contohnya, jika ujung suatu zat perantara. Contohnya
Perpindahan kalor
benda logam dipanaskan, yaitu panas matahari.
melalui zat perantara
maka ujung satunya juga yang diikuti perpindahan
akan ikut menjadi panas. partikel zat. Contohnya,
uap dari air yang
mendidih.
Terima
Kasih
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai