Anda di halaman 1dari 32

Identifikasi Kebutuhan Konsumen

Muthia Rahma Dianti S.E,BBA Hons,


Definisi
Menurut Ulrich dan Eppinger (2001), Identifikasi kebutuhan
pelanggan suatu proses meyakinkan bahwa produk yang di
buat berdasarkan kebutuhan pelanggan sampai pada
kebutuhan yang tersembunyi dan pada proses ini tidak
adanya kebutuhan pelanggan yang terlewatkan.
Hierarki Kebutuhan Maslow
Mengumpulkan Data Mentah Dari Pelanggan
(Con’t)
a. Wawancara
Proses wawancara dilakukan dengan berdiskusi seorang
dengan pelanggan untuk mendapatkan kebutuhan
pelanggan, wawancara dapat dilakukan dengan
lingkungan pelanggan yang dapat dilakukan selamanya 1
sampai 2 jam.
Identifikasi kebutuhan pelanggan lebih efisien dengan
mewawancarai kelompok pengguna utama produk.
1. Wawancara/interview lebih kurang sekitar 1 – 2 jam
– Satu atau lebih anggota tim pengembang berdiskusi
mengenai kebutuhan dengan pelanggan. Hal-hal ini yang biasa
diajukan dalam wawancara adalah:
• Kapan dan mengapa pelanggan menggunakan produk jenis tersebut?
• Pengalaman menarik ketika pelanggan menggunkan produk tersebut
• Hal-hal apa saja yang disukai pelanggan dari produk tersebut?
• Apa kekurangan dari produk tersebut?
• Hal-hal yang dipertimbangkan oleh pelanggan ketika membeli produk
tersebut?
• Saran-saran yang diperlukan untuk pengembangan/perbaikan produk.
Tips melakukan interaksi yang efektif dengan
pelanggan:
• Biarkan wawancara mengalir apa adanya
• Gunakan alat peraga
• Biarkan pelanggan mendemonstrasikan produk
b. Kelompok Fokus
Kelompok fokus terdiri dari 8- 12 pelanggan.
Kelompok di tempatkan dalam suatu ruangan yang
dilengkapi dengan cermin pada dua sisi untuk dapat
mengamati situasi yang terjadi dengan di pimpin
olah salah seorang moderator untuk mengajukan
pertanyaan pada kelompok fokus.
c. Observasi pada produk saat digunakan
Apa saja yang harus diperbaiki dan apa saja yang harus
ada pada produk yang akan di kembangkan dengan
maksud untuk mencari kekurangan dan kelebihan pada
produk sehingga dapat di identifikasi kebutuhan
pelanggan dari produk tersebut.
2. Mengidentifikasikan Data Mentah Menjadi
Kebutuhan Pelanggan
(Ulrich & Eppinger, 2001) Kebutuhan pelanggan di tampilkan
dalam sebuah pertanyaan tertulis dalam pernyataan
pelanggan dan interpretasi kebutuhan pelanggan dalam
sebuah tabel pertanyaan pelanggan dari data mentah hasil
wawancara dan observasi. Dari tabel interpretasi kebutuhan
pelanggan diambil poin-poin dari hasil wawancara yang
dapat artikan bahwa poin tersebut adalah keinginan
ataupun kebutuhan pelanggan.
3. Mengorganisasikan Kebutuhan Menjadi
Hierarki
Mengorganisasikan kebutuhan menjadi hierarki
adalah suatu tujuan mengelompokkan pernyataan
kebutuhan pelanggan menjadi kebutuhan primer,
dimana kebutuhan tersebut terdiri dari sekunder,
kebutuhan sekunder dapat dipecah menjadi
kebutuhan tertier jika hierarki yang didapatkan
terlalu banyak.
4. Menetapkan Kepentingan Relatif
Kebutuhan
Dalam menentukan bobot kepentingan pelanggan ada 2
hal yang bisa dilakukan:
a. Berdasarkan pengalaman anggota tim dalam
pengembangan produk pada saat pengumpulan data
tim dapat memberikan bobot pada setiap kebutuhan.
b. Berdasarkan survey langsung kepada pelanggan
dengan meminta nilai tingkat kepentingan pada setiap
kebutuhan.
Bobot kepentingan setiap kebutuhan
diinterpretasikan dengan menggunakan skala
Likert 1 – 5, yakni:
1. Sangat tidak penting
2. Tidak penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
Identifikasi Need
Pernyataan Misi : Proyek Kursi Belajar TK
Deskripsi Produk : Kursi belajar yang sesuai dengan struktur dan anatomi tubuh anak usia
4 – 5 tahun, mempunyai beberapa fungsi untuk menunjang proses belajar mengajar serta
bermain anak (tidak sekedar untuk duduk saja), serta mempunyai desain dan bentuk yang
disenangi oleh anak TK.
Sasaran Bisnis Kunci : Produk ini diharapkan dapat diproduksi.
Pasar Utama : Sekolah TK, kelompok bermain.
Pasar Sekunder : Pelanggan biasa yang membutuhkan kursi belajar untuk usia 4 –
5 tahun.
Asumsi-asumsi : Konstruksi bisa dilepas-lepas (knock-down)
Konstruksi mati
Pihak yang Terkait : Pembeli dan pengguna
Bagian Produksi
Gambar : Rancangan Kursi TK Kartika 1-55
CONTOH IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
KURSI TK KARTIKA 1-55
No Kepenti-
. Kebutuhan ngan
Kursi
1 belajar terbuat dari material yang ringan 5
Kursi mempunyai kaki-kaki kursi yang diberi karet agar tidak
2 belajar mudah bergeser 3
Kursi
3 belajar mempunyai bentuk yang tidak membahayakan 5
Kursi menggunakan kayu yang tidak berupa sambungan-
4 belajar sambungan 4
Kursi
5 belajar mempunyai bentuk yang tidak rumit 4
Kursi
6 belajar Mudah untuk dirawat 5
Kursi
7 belajar mempunyai rak yang dapat menyimpan tas sekolah anak 4
Kursi
8 belajar mempunyai laci yang dapat menyimpan peralatan sekolah 4

Kursi
9 belajar tetap membuat anak untuk leluasa bergerak 5

Kursi mempunyai gambar yang tidak merusak konsentrasi anak


10 belajar dalam belajar 4

Kursi
11 belajar mempunyai gambar tokoh kartun yang sifatnya mendidik 5

Kursi
12 belajar dicat dengan tiga kombinasi warna yang serasi 4

Kursi
13 belajar dicat dengan cat yang tidak cepat mengelupas 3

Kursi
14 belajar dicat dengan cat yang tidak cepat pudar warnanya 3
Kursi
15 belajar tidak mudah copot atau lepas rangkanya 5

Kursi
16 belajar dapat dengan mudah dilipat oleh anak 5

Kursi hanya dapat dilepas rangkanya dengan menggunakan kunci


17 belajar L 4

Kursi
18 belajar dapat menghemat ruang penyimpanan 5

Kursi
19 belajar cukup kuat diduduki oleh orang dewasa 3

Kursi
20 belajar disesuaikan dengan dimensi tubuh anak 5

Kursi
21 belajar diberi jok yang empuk dan tidak cepat kotor 4

Kursi
22 belajar tidak memakai paku untuk menyatukan rangkanya 3

Anda mungkin juga menyukai