Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS RASIO KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari


proses akuntansi yang digunakan sebagai
media untuk melihat kondisi kesehatan
suatu perusahaan.
Komponen Laporan Keuangan

• Neraca
Neraca adalah laporan yang memberikan informasi tentang
jumlah harta (aktiva), utang dan modal pada saat tertentu.
• Laporan Rugi-Laba
Laporan Rugi-laba merupakan laporan mengenai pendapatan,
biaya dan laba bersih selama periode tertentu.
• Laporan Laba Ditahan
Laporan laba ditahan adalah laporan yang menunjukkan
perhitungan tentang seberapa banyak laba perusahaan yang
tidak dibayarkan sebagai dividen.
Neraca Per 31 Des 2016
(Dalam Juta Rupiah)
Aktiva Utang dan Modal
Aktiva Lancar Utang Jangka Pendek:
Kas/Bank Utang Dagang 705
409 Utang Bank 1.452
Piutang Dagang 4.353 Utang Gaji 1.240
Persediaan 2.623 Total Utang Jk. Pendek 3.400
Biaya Dibayar Dimuka 155 Utang Jk Panjang:
Total Aktiva Lancar 7.539 Obligasi 2.566
Aktiva Tetap: Utang Sewa 189
Bangunan dan Perelatan 3.237 Utang Bank 2.190
Aktiva Lainnya 1.922 Total Utang Jk. Panjang 4.9
Total Aktiva Tetap 5.159 45
Modal Sendiri:
Saham Biasa 4.000
Laba Ditahan
353
Total Modal Sendiri 4.353
Total Aktiva 12.698 Total Utang & Modal
12.698
Laporan Rugi Laba
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2016
(Dalam Juta Rupiah)

Penjualan 16.405
Harga Pokok Penjualan 10.492
-
Laba Kotor 5.913
Biaya Administrasi & Umum 4.440
-
Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) 1.473
Biaya Bunga 303
-
Laba Sebelum Pajak (EBT) 1.170
Pajak 368
-
Laba Setelah Pajak (EAT) 802
Analisis Rasio Keuangan
• Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau rugi-laba
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
• Analisis rasio merupakan alat analisis yang digunakan untuk
mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam bidang
keuangan.
• Tujuan analisis rasio keuangan adalah untuk membantu
manajer keuangan dalam menentukan apa yang perlu
dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang
tersedia dari laporan keuangan.
Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan
Keuangan
• Pemegang saham dan calon pemegang saham.
• Kreditor dan calon kreditor
• Manajemen Perusahaan
Metode Evaluasi Rasio Keuangan
• Analisis Trend
Analisis trend adalah analisis perkembangan rasio keuangan
dalam beberapa periode, yang menunjukkan perbandingan
antara rasio saat ini dengan rasio yang sama pada periode
sebelumnya.
• Norma Industri
Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan rasio
perusahaan yang dianalisis dengan rasio rata-rata industri.
Rata-rata industri adalah rasio rata-rata dari perusahaan-
perusahaan yang sejenis.
Jenis Analisis Rasio Keuangan
A. Rasio Likuiditas
B. Rasio Solvabilitas
C. Rasio Aktivitas
D. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas
A. Rasio Likuiditas
Likuidiatas adalah kemampuan perusahaan
untuk melunasi kewajiban yang harus segera
dibayar.
Rasio likuiditas merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Jenis-Jenis Rasio Likuiditas
• Current Ratio
Current rasio adalah rasio yang diperoleh dengan cara membagi
aktiva lancar dengan utang jangka pendek.
• Quick Ratio/Acid Test Ratio
Quick Ratio/Acid Test Ratio adalah rasio yang dihitung dengan
cara mengurangi aktiva lancar dengan persediaan dan kemudian
hasilnya dibagi dengan utang jangka pendek.
• Cash Ratio
Cash Ratio adalah rasio yang dihitung dengan cara membagi kas
ditambah surat-surat berharga dengan utang jangka pendek.
Current Ratio

Aktiva Lancar
Current Ratio =
Hutang Jangka Pendek

7.539
Current Ratio =
3.400

= 2,2 Kali
Acid Test Ratio/Quick Ratio
Kas + piutang
Acid Test Ratio =
Utang Jangka Pendek
409 + 4.353
Acid Test Ratio =
3.400
= 1,4 Kali
Cash Ratio
Kas + Surat Berharga
Cash Ratio =
Utang Jangka Pendek
409
Cash Ratio =
3.400
= 0,12 Kali
B. Rasio Solvabilitas/ Rasio Leverage

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan


untuk melunasi seluruh kewajibannya, baik
kewajiban jangka pendek maupun kewajiban
jangka panjang seandainya perusahaan
dilikuidasi. Rasio Solvabilitas atau juga disebut
rasio leverage adalah adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara
dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan
dengan dana yang berasal dari kreditor
perusahaan.
Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas
• Rasio Total Utang terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Asset Ratio):
Rasio untuk mengukur persentasi (proporsi) total dana yang disediakan oleh para kreditor .
• Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri ( Total Debt to Equety Ratio): Rasio
untuk mengukur persentase total utang terhadap sumber dana yang berasal
dari modal sendiri. Rasio ini menunjukkan seberapa besar sumber dana modal
sendiri dapat menutup sumber dana modal pinjaman (kredit)
• Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal Sendiri ( Total Long term Debt
to Equety Ratio): Rasio untuk mengukur persentase utang jangka panjang
terhadap sumber dana yang berasal dari modal sendiri. Rasio ini menunjukkan
seberapa besar sumber dana modal sendiri dapat menutup utang jangka
panjang
• Rasio Kemampuan Membayar Bunga ( Time Interest Earned Ratio): Rasio
yang digunakan untuk menunjukkan sampai sejauhmana perusahaan mampu
membayar biaya bunga tahunannya, dilakukan dengan cara membagi laba
sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan beban bunga.
Rasio Total Utang terhadap Total Aktiva
(Total Debt to Total Asset Ratio)

Total Hutang
Rasio Utang =
Total Aktiva
3.400+4.945
Rasio Utang =
12.698
8.345
Rasio Utang =
12.698
Rasio Utang = 0,66 Kali
Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri
( Total Debt to Equety Ratio)
Total Hutang
Rasio Utang =
Modal Sediri
8.345
Rasio Utang =
4.353
Rasio Utang = 1,92 Kali
`
Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal Sendiri
( Total Long term Debt to Equety Ratio)

Total Utang Jk.


Panjang
Rasio Utang Jk. Panj. Thd Modal Sendiri =
Modal Sediri
4.945
Rasio Utang Jk. Panj. Thd Modal Sendiri =
4.353

Rasio Utang Jk. Panj. Thd Modal Sendiri = 1,1 Kali


Rasio Kemampuan Membayar Bunga
( Time Interest Earned Ratio)

Laba Sblm Bunga & Pajak


(EBIT)
Rasio Kemampuan Membayar Bunga =
Bunga
1.473
Rasio Kemampuan Membayar Bunga=
303

Rasio Kemampuan Membayar Bunga = 4,9 Kali


Posisi Perusahaan
Jika dikaitkan dengan Likuiditas dan
Solvabilitas, perusahaan akan menempati
salah satu dari empat posisi berikut:
Likuid Solvabel:
Likuid Insolvabel:
Illikuid Solvabel:
Illikuid Insolvabel:
C. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan
sumber daya yang tersedia. Rasio aktivitas ini
menunjukkan perbandingan antara tingkat
penjualan dan investasi pada berbagai jenis
aktiva. Rasio aktivitas ini menggunakan asumsi
dasar bahwa sebaiknya terdapat suatu
keseimbangan yang layak antara penjualan
dengan berbagai unsur aktiva, yakni piutang,
persediaan, aktiva tetap serta aktiva lainnya.
Jenis-Jenis Rasio Aktivitas
• Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over): Rasio ini dapat
digunakan untuk menggambarkan seberapa besar penjualan bersih yang
dihasilkan oleh dana yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan.
• Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover): Rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya untuk
meningkatkan pendapatan.
• Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over): . Rasio untuk
mengukur banyaknya penjualan yang dapat .diperoleh perusahaan untuk setiap
modal kerja yang digunakan, yang dihitung dengan cara membagi penjualan
dengan modal kerja
• Periode Pengumpulan Piutang Rata-rata (Average Collection Period): Rata-rata
jangka waktu lamanya perusahaan harus menunggu pembayaran setelah
melakukan penjualan.
• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover): Perputaran persedian berfungsi
untuk mengukur efisiensi pengelolaan persediaan.
Perputaran Total Aktiva
(Total Assets Turn Over)

Penjualan
Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva
16.405
Perputaran Total Aktiva =
12.698
Perputaran Total Aktiva = 1,29 Kali
Perputaran Aktiva Tetap
(Fixed Assets Turn Over)

Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap =
Aktiva Tetap
16.405
Perputaran Aktiva Tetap =
5.159
Perputaran Aktiva Tetap = 3,18 Kali
Perputaran Modal Kerja
(Working Capital Turn Over)

Penjualan
Perputaran Modal Kerja =
Aktiva Lancar
16.405
Perputaran Modal Kerja =
7.539
Perputaran Modal Kerja = 2,18 Kali
Periode Pengumpulan Piutang
(Average Collection Period)
 Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan piutang
perusahaan, Rata-rata periode pengumpulan piutang adalah rata-
rata jangka waktu lamanya perusahaan harus menunggu
pembayaran setelah melakukan penjualan. Berdasarkan periode
pengumpulan piutang rata-rata dapat digunakan untuk mengukur
perputaran piutang, yang dihitung melalui dua tahap:
 Penjualan tahunan dibagi dengan 360 untuk mendapatkan
penjualan harian rata-rata.
 Piutang dibagi dengan penjualan harian rata-rata untuk
memperoleh jumlah hari dimana penjualan terikat dalam piutang
(periode pengumpulan piutang).
 Untuk mengukur efektivitas pengelolaan piutang ini, digunakan
beberapa formula sebagai berikut:
Menghitung Penjualan Per Hari

Penjualan Tahunan
Penjualan Per Hari =
360 Hari
Rp. 16.405
Penjualan Per Hari = = Rp. 45,57
360 Hari
Menghitung Periode Pengumpulan Piutang Rata-Rata

Piutang
Periode Pengumpulan Piutang =
Penjualan/Hari
4.353
Periode Pengumpulan Piutang= = 95,52
hari
45,57
Menghitung Perputaran Piutang (Cara I)

Penjualan
Perputaran Piutang =
Piutang Rata-rata
16.405
Perputaran Piutang = = 3,77 Kali
4.353
Menghitung Perputaran Piutang (Cara II)

360 Hari
Perputaran Piutang =
Periode Pengumpulan Piutang
360 Hari
Perputaran Piutang = = 3,77 Kali
95,52 Hari
Perputaran Persediaan
(Inventory Turnover)
 Perputaran persedian berfungsi untuk mengukur efisiensi
pengelolaan persediaan.
 Rasio ini merupakan indikasi yang cukup populer untuk
menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa
baiknya manajemen mengontrol modal yang tertanam pada
persediaan.
 Persediaan rata-rata merupakan penjumlahan persediaan
awal dan persediaan akhir kemudian dibagi dua.
 Rata-Rata Umur Persediaan: adalah rata-rata lama persediaan
disimpan digudang
Perputaran Persediaan
(Inventory Turn Over)

Harga Pokok Penjualan


Perputaran Persediaan =
Persediaan Rata-rata
10.492
Perputaran Persediaan =
2.623
Perputaran Persediaan = 4 Kali
Persediaan Rata-Rata

Persed Awal + Persed Akhir


Persediaan Rata-Rata =
2
2.623 + 2.623
Perputaran Persediaan = = 2.623
2
Keterangan: Diasumsikan Persed. Awal sama dengan
persediaan akhir.
Rata-Rata Umur Persediaan

Persed Rata-rata x 360


Rata-Rata Umur Persed =
Harga Pokok Penjualan
atau
360 Hari
Rata-Rata Umur Persed =
Perputaran Persed
360 Hari
Rata-Rata Umur Persed = = 90 Hari
4
D. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan


untuk menghasilkan keuntungan (laba). Rasio
profitabilitas adalah rasio untuk mengukur
efektifitas manajemen dalam memperoleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan
investasi.
Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
• Gross Profit Margin: adalah rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengasilkan laba kotor dari
setiap Rp./$ penjualan.
• Operating Profit Margin: Adalah rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
oparasional. Rasio ini dihitung dengan membagi laba sebelum
bunga dan pajak (EBIT) dengan penjualan.
• Net Profit Margin: Adalah rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Rasio ini
dihitung dengan membagi laba yang tersedia untuk pemegang
saham biasa dengan penjualan.
Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas
(Lanjutan)
• Earning Power Ratio (Rentabilitas Ekonomis) : Rasio yang
menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan
laba operasi. Rasio ini dihitung dengan membagi laba sebelum
bunga dan pajak (EBIT) dengan dengan total aktiva. (ROI)
• Return on Total Asset (ROA): Adalah rasio untuk mengukur tingkat
pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak. Rasio ini
dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi
pemegang saham biasa dengan total aktiva.
• Return on Equety (ROE): Adalah rasio untuk mengukur tingkat
pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa. Rasio ini
dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi
pemegang saham biasa dengan ekuitas saham biasa
Gross Profit Margin

Penjualan – HPP (Laba kotor)


Gross Profit Margin =
Penjualan
16.405 - 10.492
Gross Profit Margin =
16.405
5.913
Gross Profit Margin =
16.405

Gross Profit Margin = 0,36 (36%)


Operating Profit Margin

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)


Profit Margin =
Penjualan
1.473
Profit Margin =
16.405
Operating Profit Margin = 0,0897 (8,98%)
Net Profit Margin

Laba Setelah Pajak


Net Profit Margin =
Penjualan
802
Net Profit Margin =
16.405
Net Profit Margin = 0,0489 (4,89%)
Rentabilitas Ekonomi
(Earning Power Ratio)

Laba Sebelum Bunga & Pajak


Rentabilitas Ekonomis =
Total Aktiva
1.473
Rentabilitas Ekonomis =
12.698
Rentabilitas Ekonomi = 0,116 (11,60%)
Return On Asset (ROA)

Laba Setelah Pajak


Return On Asset (ROA) =
Total Aktiva
802
Return On Asset (ROA) =
12.698
Return On Asset (ROA) = 0,0632 (6,32%)
Return On Equety (ROE)

Laba Setelah Pajak


Return On Equety (ROE) =
Modal Sendiri
802
Rturn On Equety (ROE) =
4.353
ROE = 0,1842 (18,42%)

Anda mungkin juga menyukai