DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
NAMA:HARI SETIAWAN ( 2021.026 )
HENY SIHOMBINHG ( 2021.028 )
JAMIATUL ULWANI ( 2021.030 )
KELAS: II B
DEFENISI
APA SIH
PERTUSIS ITU
TINJAUAN
TEORITIS
MEDIS
NEXT
Pertusis adalah suatu penyakit, suatu oinfeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh bakteri bordotella pertussis.
Pertussis sering juga disebut dengan tussis quinta, whooping, cough
atau batuk rejan. Penyakit ini ditandai dengan demam dan
perkembangan batuk semakin berat. Penyakit ini dapat menyerang
segala umur, namun kebanyakan menyerang pada anak-anak. Infeksi
dari penyakit ini akan sangat berbahaya ( Tozzi et al, 2015 ).
ETIOLOGI
Bordetella pertusis
a.Stadium 1
b.Stadium 2
Stadium ini berlangsung 1-2
Stadium ini berlangsung selama
minggu stadium ini disebut juga
2-4 minggu atau lebih. Stadium
stadium catarrhal phase, stadium
ini disebut juga paroxysmal
kataralis, stadium prodromal,
phase, stadium akut paroxysmal,
stadium pre-paroksismal.. pada
stadium paroksimal, stadium
stadium ini, pasien sangat
spasmodic. Penderita stadium ini
infesius ( menular ) namu
disertai batuk berat yang tiba-tiba
pertussis dapat tetap menular
dan tak terkontrol ( paroxysmal of
selama tiga minggu atau lebih
intense coyghing ) yang
setelah onset batuk. Kuman
berlangsung selama beberapa
paling mudah di isolasi juga pada
menit.
stadium ini.
KOMPLIKASI
c.Stadium 3
Stadium ini berlangsung 1-2 ,inggu
stadium ini disebut juga stadium
konvalesns. Menurut Guinto-Ocampo 1. Alat Pernafasan
H. (2008) dan Garna H., et., al.(2005), Tozzi et al (2005) menyatakan 6%
pada stadium konvalesns, batuk dan kasus pertussis pada anak
muntah menurun. Namun batuk yang berkembang dengan munculnya
terjadi merupakan batuk kronis yang pneumonia. Dapat pula terjadi
dapat berlangsung selama brminggu- otitis media (sering pada bayi),
minggu. bronchitis, bronkopneumonia,
atelektasis yang disebabkan
sumbatan mucus, emfisema
(dapat terjadi emfisema
mediastinum,leher, kulit pada
2. Alat Pencernaan kasus yang berat), bronkiektasis,
Muntah-muntah yang berat dapat menimbulkan sedangkan tuberculosis yang
emisiasi (anak menjadi kurus sekali) serta sebelumnya yang telah ada dapat
gangguan nutrisi berat, proplas rectum atau menjadi lebih berat.
hernia yang mungkin timbul karena tingginya
tekanan intraabdominal, uklkus pada ujuang
lidah karena tergosok pada gigi atau tergigit
waktu serangan batuk, juga stomatitis.
NEXT
3. Susunan Saraf
Kejang dapat timbul karena gangguan
keseimbangan elektrolit akibat muntah-muntah.
Kadang-kadang terdpat kongesti dan edema
pada otak, mungkin pula terjadi pendarahan
otak. Tozzi et all (2005).
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1) Bersihan jalan tidak efektif berhubungan dengan secret yang tertahan ditandai
dengan batuk tidak efektif
2) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas ditandai
dengan pola napas abnormal
3) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan
tampak meringis
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Luaran Intervensi
Keperawatan Keperawatan
1 Bersihan jalan tidak efektif Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan secret yang tindakan Identifikasi
tertahan ditandai dengan batuk keperawatan kemampuan batuk
tidak efektif selama 3x24 jam Monitor adanya
bersihan jalan retensi sputum
napas meningkat Monitor tanda
Kriteria Hasil: dan gejala infeksi
•Batuk efektif saluran nafas
meningkat Teraupetik
•Produksi sputum
menurun Atur posisi semi
•Mengi menurun fowler atau fowler
•Frekuensi napas Pasang perlak
membaik dan bengkok
•Pola napas dipangkuan pasien
membaik
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Luaran Intervensi
Keperawatan Keperawatan
Buang secret
pada tempat
sputum
Edukasi
Jelaskan tujuan
dan prosedur
batuk efektif
Anjurkan tarik
nafas dalam
melalui hidung
selama 4 detik,
ditahan selama 2
detik, kemudian
keluarkan dari
mulut
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Luaran Intervensi
Keperawatan Keperawatan
Anjurkan
mengulangi tarik
nafas dalam hingga
3 kali
Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
tarik nafas dalam
yang ke-3
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspetoran
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Luaran Intervensi
V Keperawatan Keperawatan
Anjurkan
mengulangi tarik
nafas dalam hingga
3 kali
Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
tarik nafas dalam
yang ke-3
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspetoran
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Luaran Intervensi
Keperawatan Keperawatan
Edukasi
Anjurkan
asupan cairan
2000 ml/ hari
Ajarkan
teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspeotran,
mukolitik jika perlu
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Luaran Intervensi
Keperawatan Keperawatan
• Kontrol
Frekuensi nadi lingkungan yang
membaik memperberat rasa
• Pola nyeri
napas membaik Edukasi
• Tekanan Jelaskan
darah membaik strategi
• Pola meredahkan nyeri
tidur membaik Ajarkan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgetik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN