Elemen Mesin 2
Suhariyanto
BELT
Belt termasuk alat pemindah daya yang cukup
sederhana dibandingkan dengan rantai dan roda
gigi. Belt terpasang pada dua buah pule
(pulley) atau lebih.
1. pule sebagai penggerak
2. pule sebagai pule yang digerakkan.
Belt juga bersifat Fleksibel sehingga
memungkinkan penempatan poros pule
penggerak dengan poros pule yang digerakkan
dalam beberapa posisi , Seperti :
3. open-belt drive
4. Twist-belt drive
5. Quarter-twist belt drive
6. dan juga memungkinkan sekaligus memutar
beberapa pule dengan hanya menggunakan
satu pule panggerak belt (belt drive many
pules).
Timing Belt
SUPERSTARROP
STARROPE E
Worm Gear
Positive Contact
Clutch
P P
T 71.620 T 9,74.10 5
n n
Dimana : Dimana :
T = Torsi, kgf.cm T = Torsi , kgf.mm
N = daya, HP Pd = Daya, kW
n = putaran poros, rpm
Tipe Belt A B C D E 3V 5V 8V
Diameter minimum yg
65 115 175 300 450 67 180 315
diijinkan (mm)
Diameter minimum yg
95 145 225 350 550 100 224 360
dianjurkan (mm)
Persamaan:
1
L 2C D1 D2 D2 D1 2 Sketch
2 4C
Setelah diperoleh panjang belt, pilih panjang belt yang Arc of
tersedia atau standar , seperti ditunjukkan pada tabel contact
between
disamping. Setelah memilih panjang belt yang paling the belt
sesuai dengan hasil perhitungan, maka jarak antar poros and the
smaller
(C) dicek kembali. Jarak antar poros dapat dihitung pule
dengan persaman di bawah ini. Hal ini bisa terjadi
Geometr
karena hasil perhitungan hampir pasti berbeda dengan ical
panjang belt standar. length of
belt
PANJANG
16 406 51 1295 86 2184 121 3073
17 432 52 1321 87 2210 122 3099
18 457 53 1346 88 2235 123 3124
19 483 54 1372 89 2261 124 3150
V-BELT 20
21
22
508
533
559
55
56
57
1397
1422
1448
90
91
92
2286
2311
2337
125
126
127
3175
3200
3226
STANDAR
23 584 58 1473 93 2362 128 3251
24 610 59 1499 94 2388 129 3277
25 635 60 1524 95 2413 130 3302
26 660 61 1549 96 2438 131 3327
27 686 62 1575 97 2464 132 3353
28 711 63 1600 98 2489 133 3378
29 737 64 1624 99 2515 134 3404
30 762 65 1651 100 2540 135 3429
31 787 66 1676 101 2565 136 3454
32 813 67 1702 102 2591 137 3480
33 838 68 1727 103 2616 138 3505
34 864 69 1753 104 2642 139 3531
35 889 70 1778 105 2667 140 3556
36 914 71 1803 101 2692 141 3581
37 940 72 1829 107 2718 142 3607
38 965 73 1854 108 2743 143 3632
39 991 74 1880 109 2769 144 3658
40 1041 75 1905 110 2794 145 3683
41 1041 76 1930 111 2819 146 3708
42 1067 77 1956 112 2845 147 3734
43 1092 78 1981 113 2870 148 3759
44 1118 79 2007 114 2896 149 3785
1. Untuk belt datar nilai m = 5 dan untuk V-belt nilai m = 8 Q ﻛAcool . ht (T1 – T2)
(bahan terbuat dari karet dan cotton)
2. Nbase = 107 cycle, maka harga σfat adalah : Dimana :
Untuk belt datar : σfat = 60 kg/cm2 (bahan karet) Q = panas yang diproduksi atau panas yang dilepaskan, cal
Untuk belt datar : σfat = 30 kg/cm2 (bahan cotton) Acool = luas pendinginan atau luas permukaan belt, m2
2. Tegangan bending juga dapat dikurangi dengan memperkecil Eb, 2. Bentuk Datar (Flat Belt)
karena dengan Eb yang kecil maka tegangan bending yang terjadi juga Dipakai secara luas untuk transmisi mesin-mesin industri, dan dibuat
akan lebih kecil, tetapi dapat mengurangi kemampuan dalam dengan macam-macam tingkat ketebalan ( 15 – 500 ) mm, dan juga
meredusir ”creep” , karena dengan menggunakan Eb yang kecil dapat dibuat dengan berbagai macam ukuran dan bahan.
meningkatkan kemungkinan terjadinya ”creep”.
Semuanya rumus yang dihasilkan didepan adalah untuk belt datar, rumus-
rumus tersebut dapat pula diterapkan pada V-belt, tetapi sedikit ada
perubahan. Misalnya pada Rumus Euler’s, koefisien gesek ” f ” diganti
menjadi ” f’ “(Dobrovolsky, 1985: 214)
f
f '
Sin (0,5 )
Tabel 3-10. Pertandingan ukuran antara lebar pule (Wp) dan tinggi
mahkota (h)
Gambar 3-25. Gambar teknik pule untuk V-belt double dan triple
Gambar 3.32 CVT saat putaran mulai jalan Gambar 3.33 CVT saat putaran menengah
Gambar 3.34 CVT saat putaran tinggi Gambar 3.35 CVT saat beban berat