Anda di halaman 1dari 26

TERAPI

Nurul Khairunnisa Wahid


Nuramalia
OUTLINE...
 Pengujian Pemikiran
 Penelitian Efek Terapi
 Uji Klinik
 Pengambilan Cuplikan
 Intervensi (Perlakuan)
 Kelompok Pembanding
 Penempatan Perlakuan
 Membutakan (Blinding)
 Mengukur Hasil
 Etik
 Dunia Nyata
 Ringkasan
PENGUJIAN PEMIKIRAN
Beberapa macam terapi sedemikian kuatnya sehingga akhirnya nilainya
teruji sendiri, walaupun tanpa melalui uji formal. Seperti contoh,
seringkali pengaruh obat-obatan itu kurang dramatis. Oleh karena itu,
perlu dilakukan uji formal atas obat-obatan tersebut karena adanya kondisi
yang bermacam-macam, seperti:
1. Ko-insidensi (kejadian secara kebetulan)
2. Perbandingan yang salah
3. Perubahan perjalanan penyakit yang spontan
4. Terlalu mengharapkan, dll
PENELITIAN EFEK TERAPI

Penelitian tentang terapi merupakan penelitian khusus tentang prognosis


pada umumnya, dengan intervensi terapi yang menjadi pokok perhatian.

Oleh karena itu, penelitian kohort atau cohort study dapat digunakan untuk
penelitian terapi.
Uji Klinik
Merupakan salah satu dari penelitian kohort dimana
perlakuan yang diuji, seperti pemilihan kelompok
perlakuan, cara intervensi, manajemen pemantauan, dsb
ditentukan oleh peneliti secara khusus dengan maksud
untuk menghindari kemungkinan adanya bias
Daya Guna, Hasil Guna dan Ketaatan
Hasil penelitian akan diputuskan berdasarkan 2 pertanyaan dasar, yaitu
apakah obat tersebut bekerja dalam keadaan ideal? Dapatkah obat
tersebut bekerja dalam keadaan sehari-hari?

Berdaya guna (efficacy) jika terapi Berhasil guna (effectiveness) jika


yang diberikan memberi manfaat memberikan hasil yang baik bagi
bagi mereka yang mendapat terapi mereka yang ditawari untuk
tersebut memakai obat tersebut

Ketaatan (compliance) adalah keadaan dimana pasien mengikuti anjuran


medis
Pengambilan Cuplikan
Ada 3 alasan kondisi pasien tidak ikut dalam penelitian:
1. Mereka tidak memenuhi syarat-syarat penelitian (kriteria
inklusi dan eksklusi)
2. Mereka menolak ikut dalam penelitian.
3. Mereka diduga tidak akan menyelesaikan program terapi yang
diberikan sebagaimana direncanakan dalam penelitian
tersebut.
INTERVENSI (PERLAKUAN)

Intervensi atau perlakuan dapat dikaitkan dengan 4


karakteristik berikut, yaitu:
1. Generalisabilitas
2. Kompleksitas
3. Kekuatan (strength)
4. Kadaluwarsa (obsolescence)
KELOMPOK PEMBANDING

Dalam penelitian klinik, kelompok kontrol (pembanding) dapat


ditentukan dengan segala macam cara, di antaranya penelitian
tanpa kendali. Penelitian dikatakan tanpa kendali (uncontrolled)
apabila secara spesifik menggambarkan perjalanan penyakit
hanya pada suatu kelompok pasien yang terpapar oleh perlakuan
tertentu yang menjadi minat peneliti.
Hasil penelitian tanpa kendali ini dapat mengelabui karena beberapa

alasan, yaitu:

 Hasil yang tidak bisa diduga

 Efek hawthorne

 Regresi dari rerata (mean)

 Perbaikan yang bisa diharapkan


Perbandingan Menurut Waktu dan Tempat

Kelompok kontrol dapat diambil dari pasien dengan tempat


dan waktu yang berbeda. Contohnya, kita dapat
membandingkan prognosis pasien baru yang diberi terapi
mutakhir dengan pengalaman dari kelompok pasien pada
waktu yang lalu pada saat obat tersebut belum tersedia.
Demikian juga, kita dapat membandingkan hasil
pembedahan yang dilakukan di suatu rumah sakit dengan
hasil yang dilakukan di rumah sakit yang lain dengan
prosedur yang berbeda.
Perbandingan terapi yang mana?

Terapi baru mungkin lebih baik, lebih jelek atau sama saja
dibandingkan dengan terapi yang telah menjadi standar. Hasil terapi
pasien yang mendapatkan terapi yang diselidiki (eksperimental) dapat
dinilai terhadap satu atau beberapa macam pembanding, seperti:
 Tanpa perlakuan
 Observasi
 Terapi plasebo
 Terapi biasa
PENEMPATAN PERLAKUAN
Pene Ra
mpata nd
n om
Bukan isa
Acak Satu cara penempatan pasien si Penderita ditempatkan sehingga
ke dalam kelompok perlakuan mempunyai kesempatan yg sama
dan kontrol. Ditentukan oleh untuk menerima terapi perlakuan
dokter yang bertanggung atau kontrol dengan cara seperti
jawab terhadap pelayanan melemparkan uang logam atau
pasien diundi
PERBEDAAN YANG TIMBUL SETELAH
RANDOMISASI

Tidak semua pasien dalam penelitian klinis akan


menerima terapi sebagaimana ditentukan menurut randomisasi.
Apakah akibat dari perbedaan pemberian terapi yang timbul
setelah randomisasi?
1. Penelitian manajemen dan eksplanasi
2. Ko-intervensi
3. Responden versus bukan responden
4. Ketaatan
MEMBUTAKAN (BLINDING)

Karakter yang ada Sifat/kelakuan Blinding merupakan


dalam penelitian (behavior) peserta usaha yang dilakukan
klinis meliputi 3 penelitian dapat agar peserta tidak
faktor dasar, yaitu berubah secara menyadari mereka
mereka yang
sistematik (menjadi kelompok terapi yang
memberi obat
bias) jika mereka mana, sehingga
(dokter), mereka
sadar tentang pasien mereka tidak
yang menerima
mana yang bertindak berbeda
obat (pasien) dan
menerima obat serta dan menyebabkan
mereka yang
mana pula yang gangguan validitas
mengukur hasil
tidak internal
(peneliti)
Mengukur Hasil

Secara umum, semakin jelas hasil akhir maka semakin kecil pula
kemungkinan terjadinya bias. Jika hasil penelitian diukur dengan
cara yang jelas berbeda, misalnya hidup atau mati, maka tidak
mungkin terjadi kesalahan klasifikasi. Tetapi jika hasil
ditentukan atas pendapat salah satu peserta penelitian, maka
kemungkinan timbulnya bias akan besar sekali.
ETIK
P P
Ban
yak
ram

e a bu-
ram
bu

n d yan
g
tela

e a h
dibu
at
li k untu
k
meli
ti e ndu
ngi

a n
pasi
en
agar

n y mer
eka
tida

k a k
ikut
dala
li t m
suat
u
n a pene
litia

i a
n
apab
ila

k n tida
k
ingi

d n n
ikut
berp
i y artis
ipasi

a a
n ,
DUNIA NYATA
Kenyataannya...

Penelitian Atas dasar itu,


Penelitian tentang terkendali acak penelitian
Meskipun penelitian
beberapa intervensi merupakan Setiap tahun,
dengan desain yang klinik yang
baik tidak mungkin yang potensial penelitian yang miliaran dolar
dirancang
dilakukan, penelitian mungkin tidak sulit dan mahal, dihabiskan
masih dapat digunakan dapat dilakukan dengan baik
sebagai sumber acuan alternatifnya untuk usaha
karena suatu dan
dalam membuat
alasan, misalnya adalah diagnostik dan
rancangan atau uji memerlukan
biaya (cost), perawatan terapi yang
validitas penelitian waktu yang
observasional keterlambatan pasien tanpa tidak
(penelitian kohort atau mendapatkan hasil, cukup lama,
panduan yang mempunyai
kasus-kontrol) terhadap
atau ketersediaan mungkin dapat
pertanyaan yg sama baik bahkan kegunaan pasti
pasien menghemat
mungkin lebih
biaya
dari itu
RINGKASAN
1. Semua pemikiran yang memberikan harapan baik tentang
terapi yang baik seharusnya diteliti secara seksama sebelum
diterima.
2. Cara pengujian yang terbaik adalah desain penelitian
terkendali acak (randomized controlled trial)
3. Gambar 7.9 menunjukkan Lokasi utama yang terancam bias
dalam penelitian terkendali acak (RCT):
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai