Anda di halaman 1dari 57

Jasa-jasa

PERBANKAN
Jasa-jasa Bank Umum
Meliputi:
 Penghimpunan dana  Penyimpanan barang dan surat
 Penyaluran dana/ pemberian berharga
kredit
 Penerimaan titipan untuk
kepentingan pihak lain (trust)
 Penerbitan surat pengakuan  Penempatan dana dalam
hutang bentuk surat berharga
 Jual beli surat berharga  Pembelian agunan debitur
 Pemindahan uang (transfer)  Usaha anjak piutang, kartu
 Penempatan dan peminjaman kredit dan wali amanat
dana dari sesama bank  Kegiatan dalam valuta asing
 Penerimaan pembayaran
 Pengurusan dan pendirian dana
pensiun
tagihan surat berharga  Kegiatan usaha lain yg lazim
 Penyertaan modal dilakukan oleh bank
Penghimpunan Dana
 Merupakan jasa utama
Tabungan

Giro

 Dpt berbentuk Sertifikat deposito

Deposito berjangka

Bentuk lain
 Tabungan : simpanan yang penarikannya
hanya dpt dilakukan menurut syarat
tertentu, tdk dpt ditarik dgn cek, bilyet
giro
 Giro: simpanan yg dpt digunakan sbg alat
pembayaran, penarikan setiap saat dgn
cek, sarana perintah membayar lainnya,
atau pemindahbukuan, dan
ditatausahakan dlm rekening koran
 Deposito berjangka: simpanan pihak
ketiga yg penarikannya hanya dapat
dilakukan setelah jangka wkt ttt menurut
perjanjian, dikeluarkan dlm bentuk “atas
nama”
 Sertifikat deposito: simpanan dlm bentuk
deposito, tetapi diterbitkan dlm bentuk
“atas unjuk” shg dpt diperdagangkan
Penyaluran Dana/ Pemberian Kredit
 Kredit:
 penyediaan uang atau tagihan yg dpt
dipersamakan dgn itu
 persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam
 bank dgn pihak lain
 kewajiban mengembalikan uang atau tagihan
 jangka wkt ttt
 imbalan atau bagi hasil
 Kredit: berdasarkan kepercayaan bank thdp
debitur
 Bank harus punya keyakinan berdasarkan
analisis mendalam atas iktikad baik dan
kemampuan serta kesanggupan debitur untuk
membayar
 Prinsip kehati-hatian dgn The Five C’s analysis
 Dlm praktik: ditambah 1 C, yaitu constraints,
artinya hambatan-hambatan
Penerbitan Surat Pengakuan Hutang
Obligasi
Jangka
panjang
Sekuritas kredit
Surat
pengakuan
hutang
Promes
Jangka pendek
(Surat Berharga
Pasar Uang)
Wesel
 Surat sanggup/ promes: dpt berupa surat
sanggup oleh nasabah dlm rangka
penerimaan kredit dari bank, atau surat
sanggup oleh bank dlm rangka pinjaman
antar bank
 Surat wesel: surat perintah membayar
tanpa syarat dari tertarik/tersangkut kpd
penerima/penggatinya
Jual Beli Surat Berharga
 Bank dpt bertindak atas resiko sendiri maupun
utk kepentingan dan atas perintah nasabah
 Surat berharga antara lain:
 Surat wesel
 Surat pengakuan hutang
 Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan
pemerintah
 Sertifikat Bank Indonesia
 Obligasi
 Surat Dagang
 Instrumen Surat Berharga lain
Pemindahan Uang (transfer)
 Pengiriman sejumlah uang yg ditujukan kpd
pihak tertentu di tempat yg berbeda, baik utk
kepentingan sendiri atau kepentingan nasabah
 Cara pengiriman uang:
 Pemberitahuan melalui surat
 Telegram
 Telex atau Telpon
 Pemberian wesel tunjuk
 dsb asal ada surat bukti pengiriman
 Surat Bukti Pengiriman Uang (SBPT), memuat
sekurang-kurangnya:
 Amanat pengiriman uang
 Nama, tempat bank pemberi amanat
 Nama dan tempat bank penerima transfer
 Jumlah uang
 Tanggal pengiriman uang
 Tgl SBPT oleh bank penerima transfer
 Nomor urut
 Tanda tangan pejabat berwenang
Penempatan dan Peminjaman Dana
dari Sesama Bank
 Bank dpt menempatkan dana pd bank lain, atau
meminjam/ meminjamkan dana dari/ kpd bank
lain
 Sarana: surat, wesel unjuk, cek, sarana
komunikasi lain
 Jangka wkt paling lama 7 hari
 Dilakukan apabila bank membutuhkan dana
tambahan segera, baik dlm keadaan darurat
ataupun tdk
 Dana diputar kembali oleh bank
Penerimaan Pembayaran
Tagihan Surat Berharga
 Meliputi inkaso (collection) dan kliring
 Inkaso: pemberian kuasa kpd bank oleh
perusahaan atau perorangan utk menagihkan,
atau memintakan persetujuan pembayaran
(akseptasi), biasanya dgn biaya inkaso
 Jenis inkaso
1. Inkaso berdokumen: jk surat berharga yg
diinkasokan disertai dokumen lain, spt konosemen,
faktur, polis, dll
2. Inkaso tak berdokumen, yi inkaso yg tdk disertai
dokumen yg mewakili barang
 Kliring: pertukaran warkat atau data
keuangan elektronik anta bank, baik atas
nama bank maupun nasabah
 Warkat atau data keuangan elektronik
merpk alat pembayaran bukan tunai
 Sistem kliring antar bank meliputi sistem
kliring domestik dan lintas negara
 Penyelenggaraan kliring: oleh BI atau
pihak lain dgn persetujuan BI
Penyimpanan Barang
dan Surat Berharga
 Penyewaan kotak utk tempat
menyimpan barang dan surat berharga
(safe deposit box) dgn jangka wkt ttt
 Barang yg dpt disimpan:
a. Mata uang, barang-barang berharga dan
logam mulia
b. Kertas2 berharga, sertifikat, dan dokumen2
penting lainnya
c. Barang2 lain yg disetujui bank lain secara
tertulis
 Kotak pengaman memiliki dua anak kunci
 Disimpan penyewa, dan
 Kunci cadangan (safe guard key) yg disimpan
bank
 Kotak dpt dibuka hanya dgn kedua kunci
 Pembayaran sewa utk jangka wkt 1 tahun
dibayar di muka
 Hal2 yg perlu diperhatikan:
 Nasabah dilarang menyimpan barang2
berbahaya spt mudah rusak, terbakar,
meledak, ataupun narkotika
 Semua bentuk simpanan tertutup harus
dibuka di hadapan pejabat bank
 Pengambilan simpanan tertutup sebelum
wktnya dikenai retitusi biaya simpanan
Penerimaan Penitipan utk
Kepentingan Pihak Lain (trust)
 Penitipan: penyimpanan harta brdsrkan
perjanjian atau kontrak antara Bank Umum dgn
penitip, di mana Bank tdk mempunyai hak
kepemilikan atas harta
 Unsur penitipan:
 penyerahan harta dari pihak pertama (settlor) kpd
pihak kedua/ bank (trustee)
 Harta dikelola oleh bank utk kepentingan dan
keuntungan pihak pertama atau ketiga
 Berdasarkan perjanjian atau kontrak (trusteeship
agreement)
 Bentuk trusteeship agreement:
 Full trusteeship: pihak pengelola berwenang
penuh mengelola aset penitip tanpa meminta
advis dari penitip
 Advisory trusteeship: pengelola hanya
memberi advis, di mana keputusan penuh ada
di pihak penitip
 Hybrid trusteeship agreement: kombinsi
antara full trusteeship agreement dan
advisory trusteeship agreement
 Penitipan berdasarkan hubungan fiduciary,
mk aset yg dititip bukan merpk aset bank
 Bank hanya merupakan pengelola, dan
akan menerima imbalan (fee) atas jasanya
tsb
 Jasa penitipan yg dpt ditawarkan:
 Estate settlement: jasa pelaksanaan pembagian harta
kekayaan berdasarkan wasiat perorangan, bank wajib
menyerahkan harta kpd ahli waris tertentu
 Personal trusteeship: bank mengelola harta kekayaan
perorangan ttt, spt real estate, tanah, bangunan,
kendaraan, dll
 Corporate trusteeship: bank menerima amanat dr
perusahaan ttt utk mengadministrasikan, mdaftarkan
dan atau mengalihkan surat2 berharga suatu
perusahaan
 Charitable trust: bank mengelola dana perusahaan ttt
yg diperuntukkan bagi kegiatan sosial
Penempatan Dana
dlm Bentuk Surat Berharga
 Bank berperan sbg penghubung antara
nasabah yg membutuhkan dana dgn
nasabah pemilik dana
 Bank bertindak sbg makelar
 Membeli atau menjual surat berharga utk
kepentingan orang lain dgn memperoleh
imbalan
Pembelian Agunan Debitur
 Ps 12A UU Perbankan: Bank Umum dpt
membeli sbagian/ seluruh agunan debitur
melalui pelelangan/ di luar pelelangan
 Membantu bank agar dpt mempercepat
penyelesaian kewajiban nasabah debitur
 Status bank= pembeli lain bukan bank
 Bank tdk boleh memiliki agunan, tapi
harus segera menjual kembalii agunan tsb
Usaha Anjak Piutang, Kartu Kredit
dan Wali Amanat
 Anjak piutang (factoring)
 Yi:pembiayaan dlm bentuk pembelian dan
atau pengalihan serta pengurusan piutang/
tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dlm atau luar negeri
 Pihak dlm anjak piutang:
 Bank: sbg perusahaan faktor
 Klien: perusahaan yg menjual tagihan kpd bank
 Nasabah: pihak/perusahaan yg berutang krn
mengadakan transaksi dgn klien
 Usaha Kartu Kredit
 Yi:alat pembayaran pengganti uang tunai
atau cek
 Pihak dlm penggunaan kartu kredit:
 Pemegang kartu (card holder): yi pihak yg
memenuhi persyaratan yg ditetapkan penerbit
hingga berhak menggunakan kartu kredit
 Penerima pembayaran dgn kartu kredit
(merchant): umumnya pemilik tempat
pembelanjaan atau hiburan
 Penerbit kartu (issuer): yi bank, dpt juga berupa
perusahaan khusus
 Kartu kredit dpt bersifat lokal atau
internasional
 Jenis pembayaran kartu kredit:
 Dilunasi saat tagihan dtg (charge card)
 Dilunasi scr bertahap/ dicicil (credit card)

 Bank dpt bertindak sbg penerbit dan penagih,


dpt jg sbg penerbit saja
 Jk sbg penagih juga, mk penerbit memperoleh
komisi harga dari merchant
 Usaha Wali Amanat
 Ps 1 Angka 15 UUPerbankan 1998 Wali
Amanat adl kegiatan usaha yg dpt dilakukan
oleh bank umum utk mewakili kepentingan
pemegang surat berharga bdsrkn perjanjian
antara bank umum dgn emiten surat berharga
ybs
 Wali amanat bertugas mewakili dan
melindungi kepentingan para pemegang
obligasi sesuai ketentuan dlm akte perjanjian
perwaliamanatan
 Tugas wali amanat dlm akte perjanjian
perwaliamanatan:
 Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
 Menilai sebagian/ seluruh harta kekayaan emiten
yg dijadikan jaminan
 Memberikan nasihat yg diperlukan emiten
 Mempersiapkan dokumen2 yg diperlukan bersama
pihak emiten dan penjamin emisi efek
 Mengawasi pelunasan pinjaman pokok tepat pd
waktunya
 Melaksanakan tugas selaku agen utama
pembayaran
 Mengikuti perkembangan pengelolaan perusahaan
emiten
 Melakukan kegiatan lain yg lazim dilakukan wali
amanat
Kegiatan Usaha dlm Valuta Asing
 Hanya dpt dilakukan bank umum yg berkategori
bank devisa
 Valas harus sudah dpt dipertukarkan dgn mata
uang lainnya (convertible currencies)
 Investasi nasabah dpt berupa valas deposito,
tabungan atau giro dan obligasi valas, dpt juga
berupa jual beli valas (forex trading)
 Keuntungan didapat dari bunga dan selisih kurs
 Bentuk transaksi jual beli valas:
1. Transaksi spot (tunai): jk penyerahan masing2
valas yg diperjualbelikan segera, yi dlm dua hari
kerja berikutnya
2. Transaksi forward (tunggak), penyerahannya dlm
batas wkt tertentu, misalnya satu hari, satu
minggu, satu bulan, satu tahun dst
3. Transaksi swap (barter), yi pembelian valas scr
tunai dgn penjualan kembali scr berjangka, intinya
adalah tukar pakai sementara antara satu mata
uang dgn mata uang lainnya
Penyertaan Modal
(equity participation)
 Ps 7b UU Perbankan: BU dpt melakukan
kegiatan penyertaan modal pd bank atau
perusahaan keuangan lain, spt: sewa guna
usaha, modal ventura, perusahaan efek,
asuransi, lembaga kliring penyelesaian dan
penyimpanan
 Dpt pula melakukan kegiatan penyertaan modal
sementara utk mengatasi kegagalan kredit atau
kegagalan pembayaran bdsk prinsip syariah, dgn
syarat harus menarik kembali penyertaannya (Ps
7c UU Perbankan 1998)
 Modal Ventura
 Ventura artinya resiko
 Modal ventura: pembiayaan berupa
penyertaan modal ke dlm usaha nasabah
debitur, penyertaan beresiko tinggi, investasi
bersifat jangka panjang (5-10 th), keuntungan
tdk semata2 dari deviden, tp juga dari
penjualan atau pelepasan saham scr bebas
dgn mendapatkan capital gain
 Perusahaan Efek
 Adl perusahaan perusahaan yg melakukan
kegiatan sbg penjamin efek, perantara
pedagang efek, manager investasi, dan atau
penasihat investasi
 Asuransi
 Adl jasa keuangan yg mengumpulkan dana
dari masyarakat melalui premi dgn janji
pemberian perlindungan kpd peserta asuransi
thdp kemungkinan timbulnya kerugian
 Penyertaan modal sementara utk
mengatasi kegagalan kredit/ pembiayaan
bdsk prinsip syariah
Penyertaan modal spt ini lazim di dunia
perbankan sbg rasa solider antar bank, di
mana penyertaan.
Penyertaan dpt berlangsung utk jangka
pendek/ menengah, dgn memenuhi ketentuan
Bank Indonesia
Pengurusan dan Pendirian
Dana Pensiun
 Bank menerima amanat utk mengelola
program pensiun yg dilaksanakan suatu
perusahaan utk kepentingan pegawainya
 Kegiatan yg dilakukan antara lain:
pengadministrasian kepesertaan program
pensiun, pengelolaan dana, penerimaan
pensiun dan atau pembayaran uang
pensiun bagi yg berhak
Kegiatan Usaha Lain yg Lazim
Dilakukan Oleh Bank
 Bank Garansi
 Adl bentuk perjanjian penanggungan di mana bank
mengikatkan diri kpd penerima jaminan bhw dlm
jangka wkt ttentu dan dgn syarat2 ttentu apabila di
kemudian hari terjamin tdk memenuhi kewajibannya,
maka bank menggantikan kewajiban terjamin thdp
penerima jaminan
 Para pihak:
 Bank sbg penjamin
 Nasabah sbg terjamin
 Pihak ketiga, sbg pihak yg menerima jaminan, disebut
penerima jaminan
 Bank Persepsi
 Adl bank yg diberi hak utk menerima setoran
penerimaan negara bukan dlm rangka impor, meliputi
penerimaan pajak, cukai dlm negeri, penerimaan
negara bukan pajak
 Setoran dilimpahkan ke BI (rekening kas negara)
 Swap Bunga
 Adl transaksi pertukaran dua valuta asing melalui
pembelian tunai dgn penjualan kembali scr berjangka
dan penjualan tunai dgn pembelian kembali scr
berjangka
 Premi atas fasilitas swap ditentukan bdsk suku bunga
dlm dan luar negeri
 Membantu Administrasi Usaha Nasabah
 Bank membantu membenahi administrasi
usaha nasabah, dgn mendapat fee dari
nasabah, sekaligus membina hubungan erat
antara bank dgn nasabah
 Bank bertindak sbg penasihat usaha nasabah,
misalnya dlm bidang peningkatan efisiensi
penggunaan modal kerja, informasi
pemasaran dll.
Pembiayaan dan Kegiatan
Berdasarkan Prinsip Syariah
 Pada prinsipnya tdk berbeda dgn bank
konvensional
 Perbedaannya: pd bank berprinsip syariah
ketentuan2 hukum Islam dijadikan
pedoman ketat dlm operasionalnya
 Produk bank syariah antara lain:
 Penghimpunan dana
 Penyaluran dana
 Jasa perbankan syariah lainnya
Penghimpunan Dana
 Prinsip Wadi’ah
Prinsip wadi’ah dpt diterapkan baik pd
tabungan maupun giro, sbb:
a. Prinsip wadi’ah yg diterapkan adl wadi’ah yad
dhamanah: bank dpt memanfaatkan dan
menyalurkan dana yg disimpan serta menjamin
bahwa dana tsb dpt ditarik setiap saat oleh penarik
dana, rekening tdk boleh mengalami saldo negatif
b. Keuntungan dan kerugian penyaluran dana
ditanggung bank: pemilik dana tdk mendapat
imbalan atau menanggung kerugian, hanya mendpt
jaminan keamanan simpanan, bank dpt memberi
bonus tp tdk boleh diperjanjikan di muka
c. Bank harus membuat akad pembukaan
rekening mencakup ijin penyaluran dana.
Pemilik rekening giro diberikan buku cek dan
debit card, penabung diberi butab, ATM,
atau alat penarikan lain
d. Utk menjauhkan riba, biaya administrasi
harus dinyatakan dlm nominal agar nyata,
jelas, dan pasti
 Prinsip Mudharabah
Yi pengelolaan dana milik seseorang/
kelompok orang yg menjadi nasabah
bdsrk kewenangan yg diberikan oleh
pemilik dana yi nasabah tsb

Prinsip Mudharabah terbagi atas:


mudharabah mutlaqah dan mudharabah
muqayyadah
a. Mudharabah Mutlaqah dpt diterapkan utk
pembukaan rekening tabungan maupun deposito,
dgn ketentuan:
 Bank wajib beritahu pemilik dana mengenai nisbah dan
tata cara pemberian keuntungan dan atau resiko yg dpt
timbul dr penyimpanan dana
 Utk tabungan mudharabah, penabung diberikan butab, utk
deposito mudharabah bank wajib memberi sertifikat atau
tanda penyimpanan deposito
 Tabungan mudharabah dpt diambil setiap saat ssuai
perjanjian sepanjang tdk mengalami saldo negatif.
Deposito dpt dicairkan sesuai jangka wkt yg disepakati
b. Mudharabah Muqayyadah adl simpanan
khusus (restricted investment), di mana
pemilik dana menetapkan syarat2 ttentu
Karakteristiknya sbb:
 Pemilik dana menetapkan syarat penyaluran
dana, bank wajib membuat akad persyaratan
penyaluran dana simpanan khusus
 Bank menerbitkan bukti simpanan khusus
 Dana simpanan khusus disalurkan langsung kpd
pihak yg diamanatkan pemilik dana
Penyaluran Dana
 Prinsip Jual Beli (bai’), meliputi:
 Mudharabah, biasanya utkk pengadaan barang
investasi. Pihak yg kekurangan dana meminta
pembiayaan dari bank utk membayar barang tsb.
Harga jual adl harga pokok ditambah margin
keuntungan yg disepakati
 Salam, adl pembelian barang utk penghantaran, yg
ditangguhkan dgn pembayaran di muka, mrpk
pembiayaan jangka pendek
 Istishna’, spt salam, namun pembayaran dpt di muka,
dicicil atau di belakang, biasanya diaplikasikan pd
pembayaran manufaktur, industri kecil menengah
 Prinsip Sewa Beli (ijarah wa iqtina/ ijarah
muntahiyyah bittamlik)
 Yi akad sewa menyewa suatu barang antara
bank dgn nasabah, di mana nasabah diberi
kesempatan utk membeli objek sewa pd akhir
akad.
 Harga sewa dan harga beli ditetapkan di awal
perjanjian.
 Barang yg dibeli harus bermanfaat dan
dibenarkan oleh syariah.
 Prinsip Bagi Hasil (Syirkah), meliputi:
 Prinsip musyarakah: utk pembiayaan proyek di mana
nasabah dan bank sama2 menyediakan dana utk
membiayai proyek tsb
 Mudharabah Mutlakah: jumlah modal yg diserahkan
kpd nasabah (selaku pengelola modal) harus berupa
tunai, hasil usaha dibagi bdsk pendapatan proyek
atau keuntungan proyek
 Mudharabah Muqayyadah: hampir sama dgn
mudharabah Mutlakah, tetapi penyediaan modal
hanya utk kegiatan tertentu
Pembiayaan Lainnya
 Qardh (dana talangan), biasanya dlm hal:
 Sbg jasa atas suatu produk spt mudharabah, di mana
nasabah membutuhkan dana cepat dan akan
mengembalikan secepatnya pula
 Sbg produk utk nasabah yg memerlukan dana cepat,
tp tdk dapat menarik dana krn disimpan dlm bentuk
yg tdk dpt segera dicairkan spt deposito
 Compensating balance dan dana talangan antar bank
syariah
 Produk sosial, spt utk usaha kecil
 Hiwalah (anjak piutang)
 Membantu supplier mendapatkan modal utk
kelanjutan produksinya.
 Bank mendpt imbalan sesuai kesepakatan,
sesuai dgn kadar usaha atau hasil yg
diperoleh
 Bank meneliti kemampuan pihak yg berutang,
utk mengantisipasi resiko yg mungkin timbul
 Rahn (Gadai), dipakai dlm 2 hal:
 Sbg prinsip, yi sbg akad tambahan thdp
produk lain spt mudharabah. Bank menahan
barang nasabah sbg konsekuensi akad ini
 Sbg produk pinjaman, bank tdk memeperoleh
apa2 kecuali imbalan atas penyimpanan dan
pemeliharaan barang yg disimpan
Jasa Perbankan Syariah Lainnya
 Wakalah (agency)
 Nasabah memberikan kuasa kpd bank utk
mewakili dirinya melakukan pekerjaan atau
jasa tertentu, spt L/C, inkaso, transfer
 Sharf (jual beli valas)
 Penyerahan harus pada wkt yg sama (spot)
 Jika yg dipertukarkan mata uangnya sama,
maka nilai mata uang harus sama, jika tdk,
maka nilai tukar ditentukan bdsk
kesepakatan/ harga pasar
 Kafalah (garansi bank), yi bank menjamin
pembayaran kewajiban nasabah, dan
menerima imbalan atas jasa tsb
 Ijarah (sewa), bank mendapat imbalan
atas barang yg disewakan
 Wadi’ah Amanah (titipan), misalnya
pelayanan kotak simpanan
Kegiatan Bank Syariah
sbg Baitul Maal
 Menerima dan menyalurkan dana kebajikan
 Sumber dana: zakat, infaq, shadaqah, hibah,
dana sosial lain
 Bentuk penyaluran dana:
 Qardhul Hasan: utk tujuan kesejahteraan, spt
pendidikan, pengusaha mikro, dan kebutuhan darurat
lain.
 Peminjam wajib mengembalikan pokok pinjaman,
jika ikhlas dpt memberi lebih dari pinjaman
 Santunan kebajikan: utk meringankan beban
ekonomi para mutahiq (orang2 yg berhak)
 Pengeluaran lainnya: utk biaya operasional
pelatihan dan pembinaan

• Unit pengelola kebajikan wajib membuat


laporan penerimaan dan penyaluran dana
kebajikan kpd Dewan Pengawas Syariah dan
Kepala Unit Usaha Syariah
Jasa yg ditawarkan BPR (Ps 13)
meliputi:
 Menghimpun dana  Menempatkan
dlm bentuk simpanan dananya dlm bentuk
berupa deposito SBI, deposito
berjangka berjangka, tabungan,
 Menyediakan sertifikat deposito,
pembiayaan dan dan atau tabungan
penempatan dana pada bank lain
bdsk prinsip syariah  Memberikan kredit
sesuai ketentuan yg
berlaku
Larangan Usaha Bagi BPR
 Menerima simpanan  Melakukan usaha
berupa giro, dan ikut perasuransian
serta dlm serta dlm  Melakukan usaha lain
lalu lintas di luar kegiatan usaha
pembayaran sebagaimana
 Melakukan kegiatan dimaksud dlm Pasal
usaha dlm valas 13 UU Perbankan
 Melakukan
penyertaan modal

Anda mungkin juga menyukai