ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN
IMUN
• Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan
jaringan.
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
5. Parasit
Sel dalam system imun
Organ sistem imun berada di seluruh bagian
tubuh organ limfoid
Pertahanan humoral Pertahanan humoral terdiri dari komplemen, protein fase akut, mediator
asal fosfolipid, sitokin IL-1, IL-6, TNF-α
Limfosit T atau sel T berperan pada sistem imun spesifik Pemeran utama dalam sistem imun
seluler. Sel T terdiri atas beberapa subset sel dengan fungsi spesifik humoral adalah limfosit B atau sel
yang berlainan yaitu sel CD4+ (Th1, Th2), CD8+ atau CTL B. Sel B yang dirangsang oleh benda asing
atau Tc dan Ts atau sel Tr atau Th3. akan berproliferasi, berdiferensiasi, dan
Fungsi utama sistem imun spesifik seluler ialah pertahanan berkembang menjadi sel plasma yang
terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, memproduksi antibodi. Fungsi utama
parasit, dan keganasan. Sel CD4+ mengaktifkan sel Th1 antibodi ialah pertahanan terhadap infeksi
yang selanjutnya mengaktifkan makrofag untuk ekstraseluler, virus, dan bakteri serta
menghancurkan mikroba. Sel CD8+ memusnahkan sel menetralkan toksinnya.
terinfeksi.
Respons nonspesifik
1. Pertahanan lapis pertama
2. Pertahanan lapis kedua
Kulit : (menyekresi asam lemak dan keringat yang mengandung garam
sehingga menghambat laju bakteri)
Pertahanan
lapis pertama
Sekresi alami : (liur dan air mata mengandung lisozim. Asam di lambung
dapat membunuh bakteri yang masuk lewat makanan.
ASI (air susu ibu) mengandung laktoperoksidase. Cairan
sperma mengandung spermin.
Protein komplemen
(ketika antibodi terbentuk, protein komplementer akan menempel pada
mikrob)
Interferon
(beberapa sel mensekresi interferon untuk membuat sel kebal terhadap
Pertahanan partikel virus)
lapis kedua
Sitokin
(pembawa pesan antarsel untuk kekebalan, bekerjasama dengan SSP &
sistem jaringan lain. Sel dapat merespons pesan jika sitokin punya
reseptor yang cocok)
Inflamasi
(reaksi akibat timbulnya infeksi dan terbukanya arteriol di sekitar daerah
yang terluka sehingga suplai darah ke daerah yang terluka meningkat.
Dikontrol oleh enzim dan beberapa komponen lainnya, seperti serotonin,
platelet, dan basofil)
Respons spesifik
Pertahanan lapis ketiga
melibatkan limfosit B dan limfosit T
Cara sel B dan sel T mengenali materi asing
Protein pada membran sel ditentukan oleh suatu gen yang disebut MHC (Major
Histocompatibility Complex). Protein yang dihasilkan oleh gen disebut protein marka atau
protein penanda
2 macam penanda: Penanda kelas 1 di seluruh sel kecuali sel darah merah. Penanda
kelas 2 pada sel T, sel B, dan beberapa makrofaga.
Penanda MHC yang dimiliki seorang individu disebut identitas dan penanda MHC
yang tidak dimiliki seorang individu disebut nonidentitas atau materi asing.
Sel B dan sel T akan mengenali dan mengabaikan sel yang memiliki penanda MHC sebagai
materi yang tidak
berbahaya, dan mengenali agen infeksi berupa bakteri atau virus sebagai materi asing atau
nonidentitas, kemudian memicu sel B dan sel T untuk bereaksi.
Memiliki imunoglobin pada permukaannya. Imunoglobin adalah
protein yang dapat mengidentifikasi antigen.
Sel T tidak membentuk antibodi. Sel T bekerja sama dalam sistem imun.
Imunitas yang melibatkan sel T dan fagosit disebut imunitas tingkat sel.
Sel T
Sel T penolong (helper T cells: Th) membawa protein penanda kelas 2
akan mengenali fagosit tersebut dan merangsang sel B untuk bereplikasi.
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem imun, dibagi menjadi dua
Topik, yaitu :
Topik 1 : Asuhan Keperawatan Pasien HIV/Aids
Asuhan Keperawatan HIV/AIDS
Pengertian
• Infeksi human Immunodeficiency Virus (HIV) : Penyakit kekurang sistem imun yang disebabkan oleh
retro virus HIV tipe 1 atau HIV tipe 2 (Copstead dan banasik, 2012).
• Infeksi HIV adalah infeksi virus yang secara progresif menghancurkan sel-sel darah putih infeksi oleh
HIV biasanya berakibat pada kerusakan sistem kekbalan tubuh secara progresif, menyebabkan
terjadinya infeksi oportunistik dan kanker tertentu (terutama pada orang dewasa) (Bararah dan jauhar,
2013).
• Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang
merupakan hasil akhir dari infeksi oleh HIV (Sylvia dan lorraine, 2012).
Oral Lesi Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV Oral, gingivitis, peridonitis
Humman Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral, nutrisi, penurunan berat badan,
keletihan dan cacat.
Neurologic 1. Kompleks dimensia pada sel saraf, berefek perubahan kepribadian, kerusakan
kemampuan motorik, kelemahan, disfasia, dan isolasi sosial.
2. Enselophaty akut, karena reaksi terpeutik, hipoksia, hipoglikemia, ketidakseimbangan
elektrolit, meningitis/ ensefalitis, dengan efek: sakit kepala, malaise, demam, paralise,
total/ parsial.
3. Infark serebral kornea sifilis meningovaskuler, hipotensi sistematik, dan manarik
endokarditas.
4. Neuropati karena imflamasindemielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci
Virus (HIV).
Gastrointestina 1. Diare karena bakteri dan virus, Dengan efek penurunan berat
adan,anoreksia,demam,malabsorbsi,dan dehidrasi.
2. Hepatitis karena bakteri dan virus,limpoma,sarcoma Kaposi,obat illegal,alkoholik.
Dengan anoreksia,mual muntah,nyeri abdomen,ikterik,demam atritis.
3. Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang sebagai
akibat infeksi,dengan efek inflamasi sulit dan sakit,nyeri rectal,gatal – gatal dan diare
Komplikasi
Respirasi Infeksi karena pneumocystis carinii, cytomegalovirus, virus influenza, pneumococcus, dan
strongyloides dengan efek nafas pendek , batuk, nyeri, hipoksia, keletihan, gagal nafas.
Dermatologic 1. Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis,
reaksi otot, lesi scabies/ tuma, dan dekubitus dengan efek nyeri, gatal, rasa terbakar,
infeksi sekunder dan sepsis.
Sensorik 1. Pandangan : sarcoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaan
2. Pendengaran : otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran dengan
efek nyeri.
Pengkajian
Identitas Klien nama, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, diagnosa medis, No. MR.
Keluhan utama Dapat ditemukan pada pasien AIDS dengan manifestasi respiratori ditemui
keluahn utama sesak nafas. Keluahn utama lainnya dirtemui pada pasien
penyakit HIV AIDS, yaitu demam yang berkepanjangan (lebih dari 3 bulan),
diare kronis lebih dari 1 bulan berulang maupun terus menerus, penurunan
berat badan lebih dari 10%, batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi mulut dan
tenggorokan disebabkan oleh jamur candida albikans,pembekakan kelenjar
getah bening diseluruh tubuh, munculnya herpes zooster berulang dan bercak-
bercak gatal diesluruh tubuh.
Riwayat kesehatan keluhan yang baisanuya disampaikan pasien HIV AIDS adalah: pasien akan
sekarang. mengeluhkan napas sesak (dispnea) bagi pasien yang memiliki manifestasi
respiratori, batuk-batuk, nyreri dada, dan demam, pasien akan mengeluhkan
mual, dan diare serta penurunan berat badan drastis.
Riwayat kesehatan Biasanya pasien pernah dirawat karena penyakit yang sama. Adanya
dahulu riwayat penggunaan narkoba suntik, hubungan seks bebas atau
berhubungan seks dengan penderita HIV/AIDS terkena cairan tubuh
penderita HIV/AIDS.
Riwayat kesehatan Biasanya pada pasien HIV AIDS adanya anggota keluarga yang menderita
keluarga penyakit HIV/ AIDS. Kemungkinan dengan adanya orang tua yang terinfeksi
HIV. Pengakajian lebih lanjut juga dilakukan pada riwayat pekerjaan keluarga,
adanya keluarga bekerja ditempat hiburan malam, bekerja sebagai PSK (pekerja
seks komersial).
Pola presepsi dan tata Biasanya pada pasien HIV/ AIDS akan mengalami perubahan atau gangguan
laksanaan hidup sehat pada personal hygiene, misalnya kebiasaan mandi, ganti pakaian, BAB dan
BAK dikarenakan kondisi tubuh yang lemah, pasien kesulitan melakukan
kegiatan tersebut dan pasien biasanya cenderung dibantu oleh keluarga atau
perawat
Pola nutrisi Biasanya pasien dengan HIV / AIDS mengalami penurunan nafsu makan, mual,
muntah, nyeri menelan, dan juga pasien akan mengalami penurunan berat badan
yang cukup drastis dalam jangka waktu singkat (terkadang lebih dari 10% BB).
Pola eliminasi Biasanya pasien mengalami diare, feses encer, disertai mucus berdarah
Pola istrihat dan tidur Biasanya pasien dengan HIV/ AIDS pola istrirahat dan tidur
mengalami gangguan karena adanya gejala seperti demam daan
keringat pada malam hari yang berulang. Selain itu juga didukung
oleh perasaan cemas dan depresi terhadap penyakit.
Pola aktifitas dan Biasanya pada pasien HIV/ AIDS aktifitas dan latihan mengalami perubahan.
latihan Ada beberapa orang tidak dapat melakukan aktifitasnya seperti bekerja. Hal ini
disebabkan mereka menarik diri dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan
kerja, karena depresi terkait penyakitnya ataupun karena kondisi tubuh yang
lemah.
Pola prespsi dan kosep Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami perasaan marah, cemas, depresi dan
diri stress
Pola sensori kognitif Pada pasien HIV/AIDS biasanya mengalami penurunan pengecapan dan
gangguan penglihatan. Pasien juga biasanya mengalami penurunan daya ingat,
kesulitan berkonsentrasi, kesulitan dalam respon verbal. Gangguan kognitif lain
yang terganggu yaitu bisa mengalami halusinasi.
Pola hubungan peran Biasanya pada pasien HIV/AIDS akan terjadi perubahan peran
yang dapat mengganggu hubungan interpesonal yaitu pasien
merasa malu atau harga diri rendah.
Pola penanggulangan Pada pasien HIV AIDS biasanya pasien akan mengalami cemas, gelisa dan
stres depresi karena penyakit yang dideritanya. Lamanya waktu perawtan, perjalanan
penyakit yang kronik, perasaan tidak berdaya karena ketergantungan
menyebabkan reaksi psikologis yang negatif berupa marah, marah, kecemasan,
mudah tersinggung dan lain-lain, dapat menyebabkan penderita tidak mampu
menggunakan mekanisme koping yang konstruktif dan adaptif.
Pola reproduksi Pada pasien HIV AIDS pola reproduksi seksualitasnya terganggu karean penyebab
Seksual utama penularan penyakit adalah melalui hubungan seksual.
Pola tata nilai dan Pada pasien HIV AIDS tata nilai keyakinan pasien awalnya akan berubah, karena
kepercayaan mereka menganggap hal yang menimpa mereka sebagai balasan perbuatan
mereka. Adanya status perubahan kesehatan dan penurunan fungsi tubuh
mempengaruhi nilai kepercayaan pasien dalam kehidupan mereka dan agama
merupakan hal penting dalam hidup pasien.
Pemeriksaan fisik
Gambaran umum Ditemukan pasien tampak lemah
Kesdaran Composmentis kooperatif, sampai terjadi penurunan tingkat kesadaran, apatis,
somnolen, stupor bahkan koma
Vital sign TD; biasanya ditemukan dalam batas normal, nadi; terkadang ditemukan frekuensi
nadi meningkat, pernapasan : biasanya ditemukn frekuensi pernapasan meningkat,
suhu; suhu biasanya ditemukan meningkat krena demam, BB ; biasanya mengalami
penrunan(bahkan hingga 10% BB), TB; Biasanya tidak mengalami peningkatan
(tinggi badan tetap).
Kepala biasanya ditemukan kulit kepala kering karena dermatitis Seboreika
Mata biasnay konjungtifa anemis , sce;era tidak ikterik, pupil isokor,refleks pupil
terganggu
Hidung biasanya ditemukan adanya pernapasan cuping hidung
Leher kaku kuduk (penyebab kelainan neurologic karena infeksi jamur
criptococus neofarmns)
Gigi dan Biasany ditemukan ulserasi dan adanya bercak-bercak putih seperti krim yang menunjukan
mulut kandidiasis
Jantung Biasanya tidak ditemukan kelainan
Paru-paru Biasanya terdapat nyeri dada pada pasien AIDS yang disertai dengan TB napas pendek
(cusmaul)
Abdomen Biasanya bising usus yang hiperaktif
Kulit Biasanya ditemukan turgor kulit jelek, terdapatnya tanda-tanda lesi (lesi sarkoma kaposi)
Ekstremitas Biasanya terjadi kelemahan otot, tonus oto menurun, akral dingin