Anda di halaman 1dari 19

KEPEMILIKAN

DAN AKAD
Atika Rusydiana/06
Calantha Evelyn Radivie/09
Fahreza Maulana W/10
Ittaqa Ramadhian/18
M. Bahtiar Efendi/21
Tiara Himma Fadlila/29
A. Kepemilikan
• Pengertian Kepemilikan (Milkiyah)
Milkiyah menurut bahasa dari kata milki
artinya sesuatu dalam kekuasaannya. Secara istilah
adalah harta/barang yang secara hukum dapat
dimiliki untuk dimanfaatkan dan dibenarkan untuk
dipindahkan penguasaan barang tersebut.
• Sebab - Sebab Kepemilikan

Kejelasan status kepemilikan dapat dilihat melalui sebab -


sebab berikut :
• Ihrazul Muhabat.
Secara sah, (hewan beburuan, air hujan, dll).
• Bil Uqud.
Melalui akad, (hutang piutang, jual beli).
• Bil Khalafiyah.
Warisan, (barang dari wasiat orang tua).
• Minal Mamluk.
Perkembangbiakan, (telur dari ayam yg dimiliki).
• Macam - Macam Kepemilikan

Kepemilikan terhadap suatu harta ada tiga, yaitu :


a. Kepemilikan penuh ( milk-tam ), yaitu penguasaan
dan pemanfaatan terhadap benda atau harta yang
dimiliki secara bebas dan dibenarkan oleh hukum.
b. Kepemilikan materi, yaitu kepemilikan seseorang
terhadap benda atau barang terbatas kepada
penguasaan materinya saja.
c. Kepemilikan manfaat, yaitu kepemilikan seseorang
terhadap benda atau barang terbatas pada
pemanfaatannya saja, tidak dibenarkan secara hukum.
Ihrazul Mubahat
• Ihrazul Muhabat (barang bebas)
- Bolehnya seseorang memiliki harta yang tidak
bertuan.

• Syarat:
- Benda atau harta yang ditemukan, belum
ada pemiliknya.
-Benda atau harta yang ditemukan memang
dimaksudkan untuk dimilikinya.
Khalafiyah

Bertempatnya seseorang atau sesuatu yang


baru ditempat yang lama yang sudah tidak
ada dalam berbagai macam hak.
MACAM KHALAFIYAH
a) Khalafayah syakhsyun’an syakhsyin
“ seseorang terhadap seseorang “
Kepemilikan suatu harta dari harta yang ditinggalkan oleh
pewarisnya, sebatas memiliki harta bukan mewarisi hutang si
pewaris.

b) Khalafiyah syai’un ‘an syai’in


“ sesuatu terhadap sesuatu “
Kewajiban seseorang untuk mengganti harta barang milik orang
lain yang dipinjam karena rusak atau hilang sesuai harga barang.
Ihyaul Mawat
• Upaya untuk membuka lahan baru atas tanah yang belum ada
pemiliknya.
Contoh : membuka lahan untuk pertanian
mengubah lahan yang tidak produktif menjadi
produktif.
HUKUM IHYAUL MAWAT
Menghidupkan lahan yang mati hukumnya
boleh (mubah).

‫َم ْن َاْح َيا َاْر َض َم ْيَتًة َفِهَي َلُه‬

“Barang siapa yang menghidupkan tanah


yang mati, maka ia menjadi pemiliknya”.

(HR. Ahmad dan Trimidzi).


SYARAT IHYAUL MAWAT
• Tanah itu tidak lebih dari sekedar cukup untuk keperluan. Bila
lebih orang lain boleh mengambil kelebihan.
• Dia yakin sanggup dan cukup peralatan untuk mengelolanya.
Jadi bukan semata-mata untuk menandai dan menguasai tanah.
HIKMAH IHYAUL MAWAT
• Mendorong manusia untuk bekerja keras dalam mencari rezeki.
• Munculnya rasa kemandirian dan percaya diri bahwa terdapat
potensi alam yang dapat dikembangkan untuk kemaslahatan
hidup.
• Termanfaatkannya potensi alam sebagai bentuk rasa syukur.
HIKMAH KEPEMILIKAN
a. Terciptanya rasa aman dan tentram dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Terlindunginya hak hak individu secara baik.
c. Menumbuhkan sikap kepedulian terhadap fasilitas - fasilitas
umum.
d. Meningkatkan kepedulian sosial.
B. Akad
• Pengertian akad
Akad menurut bahasa artinya ikatan atau persetujuan.
Menurut istilah adalah transaksi atau kesepakatan antara
seseorang yang menyerahkan dengan orang lain yang menerima
untuk pelaksanaan suatu perbuatan.
• Hukum akad
• Syarat Akad

1. 2 orang atau lebih yg melakukan


akad/transaksi.
2. Sighat (ijab dan qabul).
3. Ma’qud ‘Alaih(sesuatu yang
diakadkan).
Syarat Akad
• Syarat orang yang bertransaksi: berakal, baligh, mumayis, dan
orang yg dibenarkan secara hukum untuk melakukan akad.
• Syarat barang: bersih, dapat dimanfaatkan, milik orang yang
melakukan akad dan diketahui keberadaanya.
• Syarat sighat: dilakukan dalam 1 majlis, ijab dan qabul
diucapkan secara bersambung.
Macam – Macam Akad
• Akad lisan, yaitu akad yang dilakukan dengan cara pengucapan
lisan.
• Akad tulisan, yaitu akad yang dilakukan secara tertulis. Seperti
perjanjian pada kertas bersegel atau akad yang melalui akta
notaris.
• Akad perantara utusan (wakil), yaitu akad yang dilakukan
dengan melalui utusan atau wakil kepada orang lain agar
bertindak atas nama pemberi mandat.

Contoh:
Beli makan diwarung, harga dan pembayaran dihitung pembeli
tanpa tawar menawar.
• Akad isyarat, yaitu akad yang dilakukan dengan isyarat atau
kode tertentu.
• Akad ta’ati (saling memberikan), akad yang sudah bejalan
secara umum.

Contoh:
Beli makan diwarung, harga dan pembayaran dihitung pembeli
tanpa tawar menawar.
HIKMAH AKAD
• Munculnya pertanggungjawaban moral dan
material.
• Timbulnya rasa ketentraman dan kepuasan dari
kedua belah pihak.
• Terhindarnya perselisihan dari kedua belah pihak.
• Terhindarnya dari pemilikan harta secara tidak
sah.
• Status kepemilikan terhadap harta menjadi jelas.

Anda mungkin juga menyukai