05 Impact Test
05 Impact Test
1. Uji Charpy
Benda uji diletakkan secara mendatar dan ditahan
pada sisi kiri & kanan, kemudian benda dipukul
pada bagian belakang takikan, letaknya persis di
tengah.
Takikan membelakangi pukulan.
2. Uji Izod
Benda uji dijepit pada ujung di bagian bawah, pada
posisi tegak, lalu benda uji ini dipukul dari sisi
depan pada ujung sisi bagian atas.
Takikan menghadap pukulan.
Mesin Uji Charpy pengayun
/pemukul
skala
bahan uji
Bahan Uji Charpy
(Standarisasi)
ISO-V
ISO-U
DVM-U
Bagian Mesin Uji Charpy
Pengayun / Pemukul
• Berfungsi sebagai martil beban yang ditabrakkan
pada benda uji
• m = 20 – 80 kg
• R = 500 – 1000 mm
Skala
• Dalam ( °)
• Menunjukkan sudut pengayun sebelum dilepas dan
ketinggian terakhir setelah menabrak bahan uji
Proses Prosedur
kedudukan
awal 1. kedudukan awal dihitung
2. pemukul dilepas dr
kedudukan awal
3. pemukul membentur
kedudukan bahan uji
akhir H
4. pemukul akan berhenti pd
kedudukan akhir
h 5. kedudukan akhir dihitung
6. kecepatan pukulan dan
bahan uji tenaga patah dihitung
a. kecepatan pukulan
dihitung dr ketinggian awal (H)
b. tenaga patah
dihitung dr selisih ketinggian
akhir (h0 – h1)
Perhitungan
Tinggi Pemukul : H = r – r . cos a
Keterangan :
h = tinggi pemukul ( m ) A v = tenaga patah ( N.m = J )
r = jari-jari pemukul ( m ) G = massa pemukul ( kg )
a = sudut pemukul ( ° ) A k= tenaga/sat. luas ( J/ mm2 )
v = kecepatan ( m/s ) A 0= luas penampang ( mm2 )
g = percepatan gavitasi (m/s2 )
Bahan Uji Metode Izod
(Standarisasi)
45’ 2
10
10
45’
3,3
8,1
28 47 11,4
(dia.)
Proses Pengujian Izod
pemukul
menghantam
di sini
28
22
47
Macam Patahan :
1. Patahan getas :
Patahan yang tejadi pada bahan yang getas.
misal : besi tuang
2. Patahan liat :
Patahan yang terjadi pada bahan yang lunak.
misal : baja lunak, tembaga dsb
3. Patahan campuran :
Patahan yang terjadi pada bahan yang cukup
kuat, namun ulet.
misal : pada baja temper
Patahan Getas :
• gabungan patahan
getas dan patahan liat
• permukaan agak kusam
dan sedikit berserat
• potongan masih dapat
dipasangkan
• ada deformasi pada
retakan
• paling banyak terjadi
Pengaruh temperatur
nilai pukulan takik