Anda di halaman 1dari 17

Impact Test

( uji pukulan takik )


Putaran 2
Pukulan Takik
Mengapa perlu uji impact ?
( belajar dari kasus tenggelamnya kapal “TITANIC” )

Utk mengamati kekuatan bahan terhadap


beban yg dikenakan secara tiba-tiba.
Faktor yg berpengaruh :
• Temperatur
bahan bekerja pada suhu yang berbeda
• Kecepatan
yang menyebabkan terjadinya keretakan dan perubahan
bentuk
• Takikan
yang berupa cacat, ketidakteraturan bentuk atau alur pada
permukaan bahan
Sistem Pengujian Pukul Takik

1. Uji Charpy
Benda uji diletakkan secara mendatar dan ditahan
pada sisi kiri & kanan, kemudian benda dipukul
pada bagian belakang takikan, letaknya persis di
tengah.
Takikan membelakangi pukulan.

2. Uji Izod
Benda uji dijepit pada ujung di bagian bawah, pada
posisi tegak, lalu benda uji ini dipukul dari sisi
depan pada ujung sisi bagian atas.
Takikan menghadap pukulan.
Mesin Uji Charpy pengayun
/pemukul

skala

bahan uji
Bahan Uji Charpy
(Standarisasi)

ISO-V

ISO-U

DVM-U
Bagian Mesin Uji Charpy

Pengayun / Pemukul
• Berfungsi sebagai martil beban yang ditabrakkan
pada benda uji
• m = 20 – 80 kg
• R = 500 – 1000 mm

Skala
• Dalam ( °)
• Menunjukkan sudut pengayun sebelum dilepas dan
ketinggian terakhir setelah menabrak bahan uji
Proses Prosedur
kedudukan
awal 1. kedudukan awal dihitung
2. pemukul dilepas dr
kedudukan awal
3. pemukul membentur
kedudukan bahan uji
akhir H
4. pemukul akan berhenti pd
kedudukan akhir
h 5. kedudukan akhir dihitung
6. kecepatan pukulan dan
bahan uji tenaga patah dihitung
a. kecepatan pukulan
dihitung dr ketinggian awal (H)
b. tenaga patah
dihitung dr selisih ketinggian
akhir (h0 – h1)
Perhitungan
Tinggi Pemukul : H = r – r . cos a

Kecepatan Pukulan : v = √ ( 2.g.H )


Tenaga Patah : A v = G ( h0 – h1)
Tng Patah per Luas Penampang :
Ak=Av/Ao

Keterangan :
h = tinggi pemukul ( m ) A v = tenaga patah ( N.m = J )
r = jari-jari pemukul ( m ) G = massa pemukul ( kg )
a = sudut pemukul ( ° ) A k= tenaga/sat. luas ( J/ mm2 )
v = kecepatan ( m/s ) A 0= luas penampang ( mm2 )
g = percepatan gavitasi (m/s2 )
Bahan Uji Metode Izod
(Standarisasi)

45’ 2

10

10

45’
3,3

8,1

28 47 11,4
(dia.)
Proses Pengujian Izod
pemukul
menghantam
di sini
28
22

47
Macam Patahan :

1. Patahan getas :
Patahan yang tejadi pada bahan yang getas.
misal : besi tuang

2. Patahan liat :
Patahan yang terjadi pada bahan yang lunak.
misal : baja lunak, tembaga dsb

3. Patahan campuran :
Patahan yang terjadi pada bahan yang cukup
kuat, namun ulet.
misal : pada baja temper
Patahan Getas :

• permukaan rata dan


mengkilap
• potongan dapat
dipasangkan
kembali
• keretakan tidak
dibarengi deformasi
• nilai pukulan takik
rendah
Patahan Liat :

• permukaan tidak rata,


buram dan berserat
• pasangan potongan
tidak bisa untuk
dipasangkan lagi
• terdapat deformasi
pada keretakan
• nilai pukulan takik
tinggi
Patahan Campuran :

• gabungan patahan
getas dan patahan liat
• permukaan agak kusam
dan sedikit berserat
• potongan masih dapat
dipasangkan
• ada deformasi pada
retakan
• paling banyak terjadi
Pengaruh temperatur
nilai pukulan takik

-100 -80 -60 -40 -20 0 20 40


temperatur uji

Nilai pukulan takik suatu bahan pada berbagai temperatur


Kesimpulan :

• Kemampuan bahan akan berubah pada saat


bekerja pada suhu yang berbeda
• Kecepatan dan kejutan dapat menyebabkan
terjadinya keretakan dan perubahan bentuk
• Pada cacat, ketidakteraturan bentuk atau
alur di permukaan bahan akan terjadi
konsentrasi tegangan yang mengakibatkan
pelemahan pada suatu bahan dan
kemampuannya menurun

Anda mungkin juga menyukai