Anda di halaman 1dari 14

PENDEKATAN DAN METODE

PENDIDIKAN ISLAM

Oleh: Ali Maulida, S.S, M.Pd.I


Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam I
Definisi
-Pendekatan (approach) merupakan pandangan
falsafi/ filosofis terhadap subject matter yang harus
diajarkan, dan selanjutnya melahirkan metode
mengajar.
-Kata metode secara bahasa berasal dari b. Yunani;
meta (melalui) dan hodos (jalan/ cara).
-Secara istilah: Langkah-langkah yang diambil oleh
seorang pendidik guna membantu peserta didik
merealisasikan tujuan tertentu. (Ahmad Husain al-
Liqaniy).
-Metode adalah cara/ jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan.
-Teknik adalah cara/ sistem mengerjakan
sesuatu.
-Dalam pelaksanaannya, metode dalam
pendidikan dijabarkan dalam bentuk teknik
penyajian bahan pelajaran.
Pendekatan Dalam Pendidikan Islam

1. Pendekatan Pengalaman
2. Pendekatan Pembiasaan
3. Pendekatan Emosional
4. Pendekatan Rasional
5. Pendekatan Fungsional
6. Pendekatan Keteladanan
1.Pendekatan Pengalaman
Yaitu pemberian pengalaman (mis: pengalaman
keagamaan) kepada peserta didik dalam rangka
penanaman nilai-nilai.
Dengan pendekatan ini peserta didik diberi
kesempatan untuk mendapatkan pengalaman, baik
secara individual maupun kelompok.
-”Pengalaman yang dilalui seseorang adalah guru
yang terbaik. Pengalaman merupakan pendidik
tanpa jiwa, namun selama dicari oleh siapapun juga
belajar dari pengalaman adalah lebih baik dari
sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama
sekali”. (Syaiful Bahri Djamrah)
-Meskipun pengalaman diperlukan dan selalu
dicari selama hidup namun tidak semua
pengalaman bersifat mendidik.
-Pengalaman dikatakan tidak mendidik jika
pendidik tidak membawa anak ke arah tujuan
pendidikan, akan tetapi menyelewengkan dari
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
-Semakin tinggi nilai suatu pengalaman maka
semakin disadari akan pentingnya pengalaman
itu bagi perkembangan jiwa peserta didik.
2. Pendekatan Pembiasaan
-Kebiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu
yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan
terlebih dahulu dan berlaku begitu saja.
-Pendekatan pembiasaan berarti memberikan
kesempatan kepada peserta didik terbiasa
mengamalkan sesuatu (mis: ajaran Islam) baik
secara individual maupun kelompok dalam
kehidupan sehari-hari.
-Berawal dari pembiasaan itulah peserta didik
terbiasa cinta dan patuh pada nilai-nilai Islam.
-Dengan pembiasaan diharapkan peserta didik
mampu mengamalkan nilai-nilai Islam secara
berkelanjutan.
-Metode mengajar yang dapat digunakan:
Metode latihan (drill), metode pemberian tugas,
metode demonstrasi dan metode eksperimen.
3.Pendekatan Emosional
Yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi
peserta didik dalam meyakini ajaran Islam serta
dapat menilai mana yang baik dan yang buruk.
-Emosi berperan dalam pembentukan kepribadian
seseorang. Contoh: Setelah menyaksikan beragam
penderitaan, penyiksaan dan pembunuhan yang
dialami saudara sesama muslim, maka timbul rasa
senasib, sepenanggungan, dsb.
-Metode yang dapat digunakan a.l:
Metode ceramah, metode sosio drama, metode
kisah (bercerita).
4.Pendekatan Rasional
Yaitu suatu pendekatan dengan mempergunakan
akal dalam memahami dan menerima kebesaran
dan kekuasaan Allah.
-Usaha maksimal bagi pendidik dalam pendekatan
rasional adalah dengan memberikan peran akal
dalam memahami dan menerima kebenaran
Islam.
-Metode yang digunakan a.l:
Metode tanya jawab, kerja kelompok, diskusi,
latihan, pemberian tugas, dll.
5.Pendekatan Fungsional
Fungsional adalah usaha memberikan materi agama
dengan menekankan segi kemanfaaatan pada peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
-Ilmu-ilmu yang dipelajari di sekolah bukan hanya sekedar
melatih otak, tetapi diharapkan berguna dan diterapkan
dalam kehidupan baik secara individu maupun sosial.
-Pendekatan fungsional yang diterapkan diharapkan dapat
menjadikan ajaran Islam lebih dapat dipraktekkan.
6.Pendekatan Keteladanan
Yaitu memperlihatkan keteladanan (nilai-nilai
kebaikan yang terlihat/ teraplikasi) yang
dilakukan dengan cara;
a. Penciptaan kondisi pergaulan yang islami.
b. Perilaku pendidik yang menunjukkan akhlak
terpuji.
c. Suguhan ilustrasi berisi kisah-kisah
keteladanan.
d. Dll
-Kecenderungan manusia untuk belajar lewat
peniruan menyebabkan keteladanan menjadi
sangat penting dalam proses pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai