Kardiovaskular,Endokrin dan
kondisi khusus
Vryta Carmenita H
20210311157
01 Soal
Pasien pria usia 55 tahun memiliki riwayat angina stabil datang ke IGD dengan keluhan sakit di bagian
dada dada yang tiba-tiba dan sesak, diaphoresis, dan mual yang telah terjadi. Pasien mengalami
ketidaknyamanannya yang parah meskipun sudah merubah posisi tubuh, menggunakan antacid dan
mengkonsumsi nitrogliserin sublingual. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan adanya depresi segmen
ST. Hasil pemeriksaan Biomarker jantung menunjukkan : CK 200 IU/L, CKMB 5%, dan cTnI 0,67.
Pasien tersebut didiagnosa mengalami Infark miokard (MI non-ST segmen-elevasi) dan membutuhkan
katerisasi jantung. Mengapa total konsentrasi serum CK dan CK-MB ada dalam nilai normal meskipun
pasien memiliki bukti mengalami MI akut (CTnI meningkat)
Jawaban :
Pada kasus pasien pria 55 tahun dengan MI non-ST elevasi, meskipun terdapat bukti MI akut (cTnI meningkat), nilai CK dan
CK-MB bisa tetap berada dalam kisaran normal. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:
Nilai CK dan CK-MB normal pada pasien dengan Lakukan pemeriksaan CK dan CK-MB serial untuk
NSTEMI dan cTnI yang meningkat dapat disebabkan memantau tren kadarnya.
oleh beberapa faktor, seperti keterlambatan peningkatan Pertimbangkan pemeriksaan troponin I dan troponin T
enzim, ukuran infark yang kecil, lokasi infark, sebagai penanda MI yang lebih spesifik.
penggunaan obat-obatan, variasi individu, dan Lakukan pemeriksaan EKG dan ekokardiografi untuk
keterbatasan tes. Diagnosis NSTEMI ditegakkan menilai kerusakan miokardium.
berdasarkan pemeriksaan cTnI, dan katerisasi jantung
direkomendasikan untuk menentukan strategi pengobatan
yang tepat.
02 Soal
Pasien wanita usia 76 tahun memiliki Riwayat hipertensi dan PJK yang tidak terkontrol dengan baik
datang ke UGD karena mengalami keluhan dispnea progresif saat aktivitas dan sesak nafas saat istirahat.
Agar dapat bernafas dengan lega dalam 3 hari terkahir pasien tidur dengan duduk di kursi sehingga
merasa sedikit nyaman. Pasien menyangkal jika sesak nafas yang dialami akibat penggunaan rokok dan
ketidak patuhannya terhadap pengobatan. Tanda-tanda vitalnya: TD 190/105 mm Hg, Heart rate (HR)
100 kali/menit, dan Respirator rate (RR) 30 kali/menit. Saturasi oksigen 86% pada udara ruangan. Hasil
pemriksaan laboratorium: natrium 132 mmol/L, kalium 3,7 mmol/L, BUN 30 mg/dL, kreatinin 1,5
mg/dL dengan perkiraan GFR 46 mL/ min/1,73 m2, kadar troponin I 0,06 ng/mL; BNP 2156 pg/mL.
Ekokardiogram mengungkapkan ventrikel kiri melebar dengan perkiraan fraksi ejeksi sebesar 38%.
Pertanyaan: Bagaimana interpretasi nilai laboratorium pasien ini ?
Jawaban :
Berikut interpretasi nilai laboratorium pasien:
Pasien memiliki tanda-tanda gagal jantung, termasuk Pemberian diuretik untuk mengurangi volume cairan dan
dispnea progresif, sesak napas saat istirahat, ortopnea, edema.
dan edema paru.Hasil BNP yang tinggi dan fraksi ejeksi Pemberian obat inotropik untuk meningkatkan kekuatan
yang rendah menkonfirmasi diagnosis gagal jantung. kontraksi jantung.
Pasien perlu dirawat inap dan diobati untuk gagal Pemberian vasodilator untuk menurunkan tekanan darah
jantung. dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
Pemberian oksigen tambahan untuk meningkatkan
saturasi oksigen.
Pasien juga perlu dipantau secara ketat untuk memastikan
bahwa pasien mendapatkan pengobatan yang intensif.
Sumber
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-failure/symptoms-causes/syc-20373142
Journal of the American College of Cardiology - Myocardial Infarction Without ST-Segment Elevation:
https://www.jacc.org/doi/abs/10.1016/j.jacc.2009.03.071
National Library of Medicine - Creatine Kinase (CK)
Mayo Clinic: Myocardial infarction:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/symptoms-causes/syc-20373106
National Heart, Lung, and Blood Institute: NSTEMI: https://www.nhlbi.nih.gov/health
Terima Kasih