Anda di halaman 1dari 20

EPIDEMIOLOGI ANALITIK

OLEH
KELOMPOK XII

AUNISA (P075244415042)
ELIZABETH HANDAYANI A. (P07524415048)
1. Pengertian dan Tujuan Epidemiologi
Analitik
• Epidemiologi analitik adalah penelitian epidemiologi
yang untuk memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor
risiko dan penyebab penyakit serta membandingkan
risiko terkena penyakit antara kelompok terpapar dan tak
terpapar.

• Tujuan Epidemologi Analitik adalah riset epidemiologi


yang bertujuan untuk:
1. Menjelaskan faktor-faktor resiko dan kausa penyakit.
2. Memprediksikan kejadian penyakit
3. Memberikan saran strategi intervensi yang efektif
untuk pengendalian penyakit.
2. Jenis Desain Epidemiologi Analitik
epidemiologi analitik dapat dibagi menjadi dua subkelompok, yaitu:

1. Studi Observasional, yang terbagi atas:


a. Studi Potong Lintang (cross sectional)
b. Studi Kasus Kontrol (Case-control)
c. Studi Kohort (Follow-up)

2. Studi Eksperimental, yang terbagi atas:


a. Studi sebelum dan sesudah eksperimen dengan kontrol
b. Trial klinik yang dirandomisasi
c. Trial komunitas yang dirandomisasi
a. Studi Kros-seksional

• Studi kros-seksional atau studi potong-lintang kadang


disebut prevalance survey. Menurut Nugrahaeni
(2011), Studi potong lintang (cross sectional) untuk
penelitian analitik adalah studi yang mempelajari
hubungan faktor risiko (paparan) dan efek
(penyakit/masalah kesehatan) dengan cara mengamati
faktor risiko dan efek secara serentak pada banyak
individu dari suatu populasi pada satu saat.
• Tujuan dari studi kros-seksional selain mempelajari
angka kejadian suatu penyakit/masalah kesehatan juga
dapat mempelajari hubungan antar suatu faktor risko
dengan angka kejadian suatu penyakit.
Ciri-ciri dari penelitian cross sectional tersebut
sebagai berikut:
• Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan
prevalensi penyakit tertentu.
• Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok
pembanding.
• Hubungan sebab-akibat hanya merupakan
perkiraan saja.
• Penelitian ini dapat menghasilkan hipotesis.
• Merupakan penelitian pendahuluan dari
penelitian analitis.
Hasil pengamatan dapat diinterpretasikan
melalui 2 pendekatan yaitu prevalens menurut
penyakit (prevalens of disease) dan prevalens
menurut faktor risiko / paparan / exposure
(prevalens of expourse).
Rumus
Contoh kasus analisis
tabel dibawah ini Menyajikan hasil penelitian
Hubungan antara Anemia pada ibu hamil dengan
BBLR. Prevalensi BBLR diantara kelompok yang
terpapar (exposure) yaitu ibu hamil yang anemia
adalah sebesar 20% dan Prevalensi BBLR pada
kelompok tidak terpapar (non exposure) yaitu ibu
hamil yang tidak anemia adalah sebesar 6,7%.
Sedangkan menurut faktor risiko maka prevalens
ibu hamil anemia pada kelompok BBLR= 50% dan
prevalensi ibu hamil anemia pada kelompok yang
BBLN sebesar 5,5%.
BBLR BBLR TOTAL

Anemia 50 (a) 200 (b) 250

Faktor Resiko

Tidak Anemia 50 (c) 700 (d) 750

Total 100 900 1000

Prevalance menurut penyakit

P1 = a / (a + b) = 50 / 250 = 0,2 adalah prevalens BBLR diantara ibu hamil yang anemia

P2 = c / (c + d) = 50 / 750 = 0,067 adalah prevalens BBLR diantara ibu hamil yang tidak anemia.

RP (Rasio Prevalens) = a / (a + b) : c / (c + d)

= 0,2 / 0,067

= 3=
• Prevalens menurut paparan / exposure

P1 = a / (a + c) = 50 / 100 = 0,5 adalah prevalens anemia pada


ibu hamil diantara bayi yang BBLR

P2 = b / (b + d) = 50 / 900 = 0,055 adaleh prevalens anemia pada


iu hamil dianatar bayi BBLR diantara bayi yang BBLN

RP (Rasio Prevalens) = a / (a = c) : b / (b + d)

= 0,5 / 0,055
=9
b. Studi Kasus Kontrol
• Studi kasus kontrol merupakan studi
observasional yang bertujuan untuk menilai
atau mencari hubungan pajanan dengan
penyakit yang menyeleksi sekelompok subyek
yang tidak sakit sebagai kontrol, dimana kasus
dan kontrol berasal dari sumber populasi yang
sama.
• Pada studi kontrol dimulai dengan memilih
kasus (berpenyakit) dan kontrol (tidak
berpenyakit).
Analisi hasil studi kasus kontrol secara sederhana adalah
perhitungan OR (Odds Ratio)
OR adalah oods pada kasus dibandingkan oods pada kontrol
yaitu

Contoh studi kasus kontrol adalah hubungan tentang kematian


neonatus dengan pemotongan tali pusat
• Kasus adalah semua bayi yang lahir di daerah A pada tahun
X, yang meninggal setelah 28 hari pertama
• Kontrol adalah semua bayi yang lahir di daerah A pada tahun
X, yang masih hidup setelah 28 hari.
Tabel : hasil pengamatan hubungan antar
kematian neonatus dengan pemotongan tali
pusat
Pemotongan tali pusat Kasus Kontrol

Tidak steril 12 (a) 188 (b) 200 (a+b)

Steril 25 (c) 636 (d) 661 (c+d)

37 (a+c) 824 (b+d) 861


12 / (12+25) 188 / (188+636)
OR = : = 12/25 188/636 = 7632/4700 = 1,6
25 / (12+25) 636 / (188+636)

Interpretasi : risiko bayi yang pemotongan tali pusatnya tidak steril untuk meninggal adalah
sebesar 1,6 kali dibandingkan yang pemotongan tali pusatnya steril.
c. Studi Kohor
• Desain studi kohor merupakan salah satu studi
observasional yang mempelajari hubungan
antara pajanan dan penyakit, dengan memilih
dua (atau lebih) kelompok-kelompok studi
berdasarkan perbedaan status pajanan yaitu
kelompok terpajan dan tidak tidak terpajan.
• Arah penyelidikan kedepan yaitu dimulai dari
keterpajanan dari suatu pajanan menuju
penyakit.
Berdasarkan waktu kronologis studi kohort
dibagi menjadi :
1. Kohor prospektif
2. Kohor retrospektif
• Analisis hasil studi kohor adalah perhitungan
RR (Relative Risk)
Insidens pada kelompok eksopose / terpajan
RR =
Insiden pada kelompok non ekspose /
tidak terpajan
Contoh analisis data
Suatu studi di Brazil yang menggunakan data
register penyakit atau data register kematian
nasional tentang kesakitan dan kematian
termasuk dalam studi kohor. yang menunjukkan
IMR (infant mortality rates) berdasarkan berat
lahir yang berbeda. Hasilnya kematian bayi lebih
banyak terjadi pada bayi dengan berat badan
yang ringan dan sedikit pada bayi dengan berat
badan yang lebih berat.
BBLR BBLN

Anemia 50 (a) 200 (b) 250 (a+b)


Exposure
(Pajanan)

Tidak Anemia 50 (c) 700 (d) 750 (c+d)

100 900 1000(

a / (a+b) Interpretasi : ibu yang anemia


RR = memiliki risiko sebesar 3,3 kali untu
c / (c+d)
melahirkan BBLR dibandingkan ibu
yang tidak anemia
50 / (50 + 200)
RR = = 0,2 : 0,006 = 3,3
50 / (50 + 750)
2. Studi Eksperimental

• Eksperimen merupakan suatu penelitian yang


menjawab pertanyaan “jika kita melakukan sesuatu
pada kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah
yang akan terjadi?”.
• Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak
pada suatu keadaan yang di kontrol secara ketat maka
kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi
tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada penelitian
eksperimen
• Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk
mengukur efek dari suatu intervensi terhadap hasil
tertentu yang diprediksi sebelumnya
3. Aplikasi Epidemologi Analitik
Adapun aplikasi dari epidemologi analitik
dalam kebidanan yaitu :
o Menentukan status kesehatan/penyakit
o Menetapkan akurasi diagnosis
o Mengetahui riwayat alamiah penyakit
o Mencari efektifitas suatu tindakan
o Mencari bentuk-bentuk upaya pencegahan
suatu penyakit

Anda mungkin juga menyukai