Anda di halaman 1dari 27

PENDEKATAN DALAM

PEMBELAJARAN
KLINIK
OLEH :
KELOMPOK IV
• AGUSTINA LUMBANGAOL
• ELIZABETH HANDAYANI A.
• FEBRI THERESIA SIHALOHO
• MELISA HUTABARAT
1. PRESEPTORING
A. Pengertian Presptoring

Preseptoring adalah suatu metode pengajaran


dan pembelajaran kepada mahasiswa dengan
menggunakan bidan sebagai model perannya.
Program Preseptoring dalam pembelajaran
bertujuan untuk membentuk peran dan tanggung jawab
mahasiswa untuk menjadi bidan yang profesional dan
berpengetahuan tinggi, dengan menunjukan sebuah
pencapaian berupa memberikan bidanan yang aman,
menunjukan akuntabilitas kerja, dapat dipercaya,
menunjukan kemampuan dalam mengorganisasi
bidanan pasien dan mampu berkomunikasi dengan baik
terhadap pasien dan staf lainnya (CNA, 2004).
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
Preseptoring adalah sekurang-kurangnya 1-2 bulan.
Lama waktu pelaksanaan biasanya ditentukan oleh
institusi pendidikan atau pegawai yang mengetahui
karakteristik dari mahasiswa atau praktisi,
persyaratan yang dibutuhkan dan karakteristik
tempat di mana pelaksanaan Preseptoring akan
dilakukan.
B.Elemen-elemen di dalam
Preseptoring
(Menurut Ann Keen, 2004)

Bidan baru,
Preceptor, dan
Bidan klinik.
Bagi partisipan, Preseptoring sebagai sarana untuk
C. Keuntungan Preseptoring

memfasilitasi suksesnya proses masuk dan


orientasi di profesi kebidanan, membantu dalam
pengembangan kemampuan serta efektivitas
waktu.
Bagi preceptor akan mendapatkan kepuasan ketika
seorang pemula yang dibimbingnya menjadi lebih
percaya diri
Bagi institusi, Preseptoring meningkatkan kualitas
dari praktik profesi kebidanan dan lebih
menghemat biaya dari pada orientasi secara
manual.
D. Pertimbangan-pertimbangan Keberhasilan Program Preseptoring

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam


mengembangkan program Preseptoring, termasuk
tingkat kecemasan pada preceptee, beban kerja
preceptor, konflik dan kemitraan.
E. Definisi Preceptor

Preceptor adalah seorang yang staff kebidanan


yang sudah berpengalaman dan sudah terdaftar yang
memberikan pengarahan dan supervisi secara formal
dalam waktu yang sudah ditentukan dan dengan
tujuan khusus terhadap mahasiswa yang baru lulus
dan masuk dalam dunia kerja kebidanan agar lebih
mudah beradaptasi dengan lingkungan dan dapat
memaksimalkan proses transisi dari seorang pemula
menjadi bidan yang lebih berpengalaman.
F. Karakteristik Preceptor

Preceptor harus mempunyai kemampuan untuk


menghadapkan mahasiswa kebidanan kepada
pengalaman klinik yang efektif yang secara langsung
meningkatkan perkembangan kepercayaan dan
kompetensi (Spouse, 2001).
Seorang preceptor juga dapat mempengaruhi
perkembangan sikap profesionalisme terhadap
mahasiswa.
G. Kompetensi Preceptor

Seorang preceptor harus memiliki kompetensi


yang sesuai agar perannya sebagai seorang
preceptorakan lebih diakui dan akan mendukung
profesionalitas kerja yang dilakukannya.
1. Kolaborasi
2. Karakter Personal
3. Fasilitasi belajar
4. Praktik Profesional
5. Pengetahuan Tatanan Klinik
H. Peran Preceptor

Menurut Minnesota Department of Health (2005),


seorang preceptor mempunyai 3 peran yaitu
sebagai pengasuh, pendidik, dan sebagai panutan.
Tugas atau peran seorang preceptor adalah
menjembatani kesenjangan antara apa yang
preceptee pelajari ketika di kampus dengan
kenyataan yang ada di lapangan.
Preceptor membantu preceptee untuk
menumbuhkan kepercayaan diri dan mendapatkan
kompetensi - kompetensi yang dibutuhkan ketika
melakukan peran barunya sebagai bidan di klinik
(Oerman & Heinrich, 2003)
2. MENTORING
A. Definisi Mentoring

Proses dimana orang berpengalaman, high


regarded, empati (mentor) membimbing
individu lain (mentee) dalam
pengembangan dan penilaian kembali dari
ide mereka sendiri, belajar dari
pengembangan personal dan profesional.
Peran Mentor
Kualitas dari seorang mentor adalah :
Pendengar yang baik
Dihargai sebagai professional
Dapat di dekati
Dapat diakses
Tidak menghakimi
Antusias, memberi saran / mendorong
Bijaksana
Berpengalaman
Memberi tantangan, tapi tidak destruktif
Etika, jujur, dan dapat dipercaya
Pendekatan Mentoring menurut Morton-Cooper &
Palmer :
 Classical mentoring
 Contract mentoring
 Pseudomentoring,

Komponen Kesuksesan Hubungan Mentoring :


 Komitmen untuk bertemu
 Kerahasiaan
 Penghargaan Mutual respect and benefit
 Kemampuan untuk berdiskusi dan menyetujui seperti
tujuan, batasan, durasi, dam penggunaan yang tidak sesuai
 Suport dari figur senior yang kelihatan
 Terpisah dari sistem lain
 Partisipasi secara sukarela
 Terencana secara formal, tetapi bisa diatur secara informal
Mentee memilih mentor
Training dan suport dari provider
Tidak melepaskan suport sumber lain

Tahap-tahap mentoring menurut


Dalton/Thompson Career Development
model
Tahap 1 Dependence / Ketergantungan
Tahap 2 Independence / Mandiri
Tahap 3 Supervising others/supervisi org lain
Tahap 4 Managing and supervising others/memenej
dan mensupervisi org lain
Keuntungan dan Kerugian Mentorship

Keuntungan
Mentor akan belajar dan melakukan refleksi-
perspektif yang luas, mengembangkan pandangan
baru tentan masalah dan mengetahui lebih baik dari
kebutuhan / peralatan lain.
Kerugian Mentorship
Kesulitan / Problem untuk mentoring
Memerlukan waktu
Kesempatan dan biaya untuk karyawan
Saat stress atau krisis konseling dibutuhkan
Saat hubungan menjadi disfungsional
Proses dalam Melakukan
Mentoring,
1. Persiapan Penempatan
2. Pengenalan Ke Tempat Praktek
3. Interview Kemajuan
- Initial interview
- Intermediate Interview
- Intermediate Interview
4. Evaluasi
3. SUPERVISI
A. Pengertian

Supervisi adalah penyelenggaraan pendidikan


dan pengajaran disekolah supervisi bersifat umum
(menyangkut seluruh asfek dari penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran disekolah), bisa pula
hanya pada pelaksanaan pengajaran (KBM).
Depdiknas (1994) merumuskan supervisi
sebagai berikut : “pembinaan yang diberikan kepada
seluruh staf sekolah agar mereka dapat
meningkatkan kemampuannya untuk
mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih
baik”.
B. Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi berkaitan erat dengan


tujuan pendidikan di sekolah sebab
supervisi pada dasarnya dilaksanakakn
dalam rangka membantu pihak sekolah
(guru-guru) agar dapat melaksanakan
tugasnya secara lebih baik.
Tujuan utama supervisi adalah
memperbaiki dan meningkatkan kualiatas
pembelajaran tersebut.
C. Fungsi Supervisi
Depdiknas (1994) merumuskan tugas-tugas supervisi
sebagai berikut :
Meningkatkan kemampuan guru mengelola
kegiatan belajar-mengajar.
Memperbaiki dan meningkatkan sikap profesional
guru yang berkaitan dengan kemampuan mengelola
KBM.
Meningkatkan kemampuan guru menyusun rencana
atau persiapn mengajar.
Meningkatkan kemampuan guru mengelola alat-alat
kelengkapan kelas.
Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun
dan mengelola laporan hasil kemajuan belajar siswa.
D. Prinsip – Prinsip Supervisi

Menurut Depdiknas (1994) prinsip-prinsip supervisi


dimaksud adalah sebagai berikut :
Dimulai dari hal yang positif
Didasarkan atas hubungan kerabat kerja
Pandangan yang obyektif
Tindakan yang manusiawi
Mendorong pengembangan potensi, inisiatif dan
kreativitas guru
Sesuai dengan kebutuhan guru
Berkesinambungan dan tidak mengganggu jam
belajar efektif.
E. Metode Dan Teknik Supervisi

Ada dua metode yang dipakai dalam melakukan


supervisi, yaitu langsung (berhadapan langsung)
dan tak langsung ( melalui media seperti TV, radio
dan sebagainya.
Metode langsung dalam implementasinya bisa
dilakukan melalui sejumlah teknik yang bersifat
individual maupun kelompok.
F. PROGRAM SUPERVISI

Program supervisi disusun melalui langkah -


langkah berikut :
Mengidentifikasi masalah, caranya : supaya
diketahui masalah yang sesungguhnya dan faktor
penyebabnya. Selanjutnya dikelompokkan mana
yang individual dan kelompok.
Merumuskan cara - cara pemecahan masalah.
Evaluasi dan tindak lanjut.
Kesimpulan

Dari ketiga materi diatas dapat disimpulkan


bahwa hubungan pembelajaran dan konseling antara
orang yang berpengalaman yang membagi keahlian
professional dengan orang yang lebih sedikit
pengalaman untuk mengembangkan ketrampilan
dan kemampuan dari bagian yang kurang
pengalaman.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai