Anda di halaman 1dari 13

Sepuluh Perubahan Pendidikan

Untuk Sumber Daya Manusia


Anggota
• Ai Siti Nurhaeni (213011438)

Kelompok
• Fitri Sumiati (213011423)
• Gelisiana Alivia Yahya (213011409)
• Maya Amalia (213011696)
• M. Miftah Mubarok (213011764)
• Taufik Hidayat (223011383)
• Tedi Lasmana (213011372)
Apa itu pendidikan?

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta


didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan dating.
Sesuai dengan tujuan nasional bangsa Indonesia yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 menyebutkan bahwa
“Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”
Paradigma-Paradigma dalam Pendidikan
Pendidikan dapat memberikan pengaruh terhadap para peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan yang dimilikinya dapat dilihat dari hasil pendidikan
tersebut.

Apabila yang diperoleh dari pendidikan tersebut kurang maka diperlukan adanya
perubahan dalam bidang pendidikan.

Paradigma-paradigma yang berkembang di masyarakat menimbulkan suatu tanggapan


terhadap pendidikan tersebut. Adapun paradigma tersebut antara lain:
1. Pendidikan sebagai proses
pembebasan
Sistem pendidikan yang membelenggu ini pada gilirannya menghasilkan manusia
yang tidak kreatif dan memiliki ketergantungan tinggi.

Pendidikan dengan metode seperti ini adalah tipe pendidikan yang tertutup dan
tentunya sangat berbanding terbalik dengan pendidikan growing.

Pendidikan growing adalah pendidikan yang berpusat pada peserta didik dimana
dalam pendidikan ini mereka diberikan kebebasan untuk mengembangkan
kemampuan dan kreativitas yang mereka miliki
2. Pendidikan sebagai proses pembodohan atau pencerdasan
Banyak yang berangkapan bahwa proses pembelajaran sebagai
proses pembodohan. Mereka beranggapan bahwa melalui
lembaga-lembaga formal adalah contoh bahwa pembodohan
masyarakan yang paling rill dikarenakan biaya pendidikan mahal
tanpa mereka sadari.

Padahal Pendidikan merupan proses panjang menuju pencerdasan.


3. Pendidikan sebagai proses perampasan hak-hak anak atau
justru menjunjung tinggi hak anak

Pendidikan di zaman ini terutama di Negara kita tidak menjunjung tinggi hak-hak peserta didik

malah terkesan merampas, hai ini di sebabkan oleh masyarakat yang menjadikan sebagai

panggung pentas melaikan bukan sebagai tempat latihan maupun laboratorium belajar.

Pembelajaran di sekolah diharapkan oleh orang tua siswa untuk memperoleh ranking atas,

sehingga anak diharuskan mendapatkan nilai yang baik.


4. Pendidikan menghasilkan tindak kekerasan atau tindakan
perdamaian

Tindakan kekerasan sebetulnya merupakan cara


1. Konsiliasi adalah pemecahan masalah
pemecahan masalah. Kekerasan dapat diantisipasi jika dengan cara melakukan perundingan untuk

mereka yang terlibat menyadari pentingnya pemecahan mencari akar masalah


2. Mediasi adalah metode pemecahan konflik
masalah dengan cara perdamaian, karena konflik dapat dengan menunjuk pihak lain sebagai

menimbulkan kesenjangan sosial diantara pelaku penengah untuk memberikan solusi


3. Abitrasi merupakan cara pemecahan masalah
kekerasan. Untuk mengantisipasi hal tersebut terdapat dengan pemberian keputusan dari pihak

beberapa metode yang dapat dilakukan yaitu : ketiga


5. Pendidikan anak berwawasan integratif

6. Pendidikan membangun watak


persatuan
Kurikulum belum mampu menjadikan anak
Perpecahan adalah lawan dari persatuan yang
memiliki wawasan integratif, yaitu manusia tercipta melalui konflik yang berkembang di

terdidik yang berilmu dan berpengetahuan masyarakat yang tercipta dari adanya perbedaan-
perbedaan seperti ras, agama, suku maupun etnis.
sekaligus beriman. Integrasi dari keseluruhan
Saat ini pendekatan belajar masih didominasi
tersebut tentunya dapat membentuk manusia dengan belajar tekstual yang tidak mampu
membangun kesadaran, sikap dan tindakan
yang seutuhnya.
mengenai pentingnya kesadaran persatuan
7. Pendidikan menghasilkan manusia demokrasi

Guru sebagai sumber informasi yang mentransfer pendidikan ke satu arah vertikal dan

pembelajaran jarang didudukkan sebagai sumber informasi alternatif sehingga

menyebabkan tidak terjadi interaksi horizontal.

Yang mana seharusnya pendidikan terjadi secara dua arah dan memberikan kesempatan

atau memberikan demokrasi kepada peserta didik


8. Pendidikan menghasilkan 9. Pendidikan bukan satu-satunya
manusia peduli lingkungan instrumen pendidikan.

Sikap otoriter dalam pendidikan, menciptakan Seharusnya sekolah bukan satu-satunya tempat

manusia patuh, namun berakibat anak menjadi mendidik anak. Namun, dalam pendidikan harus
adanya sinergi antara sekolah, lingkungan keluarga,
pemberontak, kemudian yang disalahkan adalah budi serta lingkungan masyarakat
pekerti. Hal tersebut terjadikan karena kurangnya budi

pekerti yang ditanamkan di dalam diri peserta didik.

Anak menjadi tidak terangsang untuk peduli

lingkungan, karena sumber pendidikan satu-satunya

adalah teks.
Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada pembahasan di atas maka dapat ditarik

kesimpulan yaitu untuk dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui

pendidikan maka sistem pendidikan harus ada perubahan. seharusnya pendidikan tidak

bersifat membelenggu karena membuat manusia tidak mandiri, menjadi beban sosial

dan bahkan tidak memiliki jati diri


Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai