Anda di halaman 1dari 17

PROSES SENSORIK DAN

MOTORIK

Kelompok 2 (1a)
Bakhril Ilmi Gay
Dessy Natalya Ruruk
Windi Aminarti Manuputty
Pengertian Sensorik
 Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau
mengorganisasikan input sensorik yang diterima. Biasanya proses
ini terjadi secara otomatis, misalnya ketika mendengar suara
kicauan burung, otak langsung menterjemahkan sebagai bahasa
atau suara binatang. Secara umum proses sensorik juga dapat
diartikan sebagai proses masuknya rangsang melalui alat indera ke
otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan
berakhir perbuatan.
 Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal
benda-benda di sekitar mempergunakan alat indera.Pengamatan
dengan anggapan atau respon memiliki perbedaan. Pengamatan
terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan
menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respon yaitu proses
terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus tidak ada.
Alat-alat Tubuh Yang Membantu Proses
Sensori
1. Reseptor sensori
Reseptor sensori berupa sel-sel khusus atau proses sel
yang memberikan informasi tentang kondisi di dalam
dan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Reseptor
sensori teridir dari 5 macam alat indera yaitu:
Mata (visual)
Hidung (olfaktori)
Kulit (taktil)
Telinga (auditori)
Lidah (gustatori)
Faktor-faktor Yang Memengaruhi Proses
Sensori
Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila
memenuhi faktor – faktor sebagai berikut:
1. Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan
mempengaruhi kesempurnaan proses sensorik.
2. Perhatian yang tertuju pada objeknya yang
memudahkan persepsi dan apabila perhatian kurang
akan mengganggu konsentrasi sehingga proses
sensorik tidak sempurna.
3. Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat
akan mengganggu proses sensorik.
4. Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.
Hubungan Proses Sensori Dengan Perilaku
Proses sensoris menyebabkan manusia dapat mengenal
alam diluar dirinya, yang berguna untuk mengembangkan
dirinya sebagai makhluk social. Akibat dari proses sensorik
manusia dapat berperilaku dalam bentuk :
1. Fantasi,
yaitu suatu daya untuk mencipatakan sesuatu yang baru.
Menurut kejadiannya ada fantasi yang dipimpin oleh akal
dan kemauan (disebut fantasi aktif) dan ada pula fantasi
yang tidak disadari (fantasi pasif). Dengan fantasi
manusia dapat : menciptakan sesuatu yang baru,
bersimpati kepada sesama manusia meskipun jauh,
mengikuti perjalanan sejarah (wa- lau sudah lampau) dan
menghilangkan perasaan duka ke dunia indah.
2. Berpikir
yaitu gejala jiwa yang dapat menghubungkan pengetahuan
yang dimilki manusia. Berpikir merupakan proses “tanya
jawab” antara penge- tahuan yang dimiliki dengan apa yang
baru, dengan menggunakan akal. Hubungan dapat terjadi
sebagai : sebab-akibat, hubungan tempat, hubun- gan
perbandingan dan hubungan waktu.
3. Perasaan
yaitu pernyataan jiwa yang dapat mempertimbangkan dan
men- gukur sesuatu menurut rasa senang atau tidak senang,
sedih-gembira dan lain-lain. Berdasarkan perasan, manusia
dapat dibagi dua golongan, yaitu : golongan eukolia ( orang
yang selalu merasa gembira atau optimis) dan golongan
diskoloi (orang yang sealu merasa tidak senang, murung
dan pesimis
Konsep Dasar Biopsikolog
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari
aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-
sifat fisik dari orangtuanya. Sebagai contoh sifat
pendiam ,talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri
sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui
pengalaman.
Tahap-tahap Perkembangan Biopsikologi
Perkembangan mengikuti proses kontinu dan diskontinu.
▪ Proses kontinu adalah perkembangan tigkah laku
secara terus menerus, bertambah sedikit demi sedikit
dan bersifat kuantitatif, seperti bertambahnya
pembendaharaan kosakata pada anak bayi.
▪ Proses diskontinu adalah proses perkembangan yang
terjadi secara lompatan dan bersifat kuatitatif seperti
keterampilan bayi mulai dari merangkak, berubah
menjadi keterampilan berjalan.
Perkembangan mengikuti pola teratur.
▪ Proses perkembangan ini mengikuti alur satu tahap ke tahap
berikutnya seperti pada perkembangan tengkurep, bobyhood,
yang semula diawali dengan mengangkat kepala, kemudian
mengangkat dada.
Dalam perkembangan ada diferensiasi.
▪ Setiap tahap perkembangan memiliki ciri ciri khusus di setiap
perkembangan keterampilan tangan pada bobyhood, dimana
semula menyentuh dengan menggengam, kemudian menjepit,
menggunakan jari-jari.
Perkembangan bersifat progresif.
▪ Setiap kegiatan dalam tugas perkembangan mengalami kemajuan
dari tahap perkembangan sebelumnya.
Perkembangan mengikuti fase tertentu.
▪ Proses perkembangan mengikuti fase tertentu dan memiliki ciri
khas tersendiri.
Proses Sensorik
 Proses sensori disebt juga pengamatan, yaitu gejala mengenal
benda-benda disekitar dengan mempergunakan alat indra.
Pengamatan dengan anggapan (respon) memiliki perbedaan.
Respons yaitu proses terjadinya kesan dalam pikiran setelah
stimulus tidak ada.
 Proses awal dari pengamatan disebut perhatian, sedangkan proses
akhir disebut presepsi yang menyebabkan kita mempunyai
pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang
lalu.
 Presepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari
sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan
melakukan pemisahan apa yang sedang dihayati. Apabila
pengalaman tersebut telah disadari sehingga individu sudah
mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dan
objek, disebut “apresepsi”
Gangguan Mental Karena Faktor Proses
Sensorik Terhadap Perilaku
Proses sensorik yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak
berjalan semestinya dapat menimbulkan gangguan mental yang
tercermin dalam perilaku sebagai berikut :
1. Osilasi (ayunan), osilasi terjadi karena perhatian atau
pengamatan yang mudah beralih sehingga menyebabkan kesan
yang selalu berubah.
2. Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi
kesalahan kesan. Dalam ilusi terjadi kesalahan pengamatan.
Penyebab terjadinya ilusi adalah Keadaan fisik,adapun penyebab
rangsangan yang keliru dan kebiasaan mempercayai suatu objek
yang serupa, harapan-harapan tertentu sehingga menimbulkan
berbagai prasangka, tidak adanya analisis terhadap kesan yang
diterima dan adanya kesan secara keseluruhan.
Proses Motorik
Motorik dapat diartikan sebagai suatu peristiwa laten
yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian
dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara
fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan
terjadinya suatu gerakan.
Proses motorik terjadi atas kerja beberapa bagian tubuh,
yaitu : saraf, otak dan otot. Ketiga unsur itu
melaksanakan masing-masing peranannya secara
“interaksi positif”, artinya unsur -unsur yang satu saling
berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan
unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang
lebih sempurna keadaannya.
Gerakan Motorik berupa
 gerakan involunter (gerakan yang tidak dikendalikan kehendak),
Gerak involunter adalah gerakan yang terjadi secara otomatis
tanpa kendali korteks kesadaran. Gerakan involunter tubuh
berupa gerak refleks, yaitu antara lain refleks pengecilan pupil,
mengejap,bersin, sekresi saliva, peristaltik
 volunter (gerakan yang dikendalikan kehendak)
gerakan volunter adalah gerakan yang terbentuk oleh kemauan
dan kesadaran penuh. Sebagai contoh gerakan volunter adalah
menulis, membaca, bermain bola,
 Gerakan reflex
timbul sebagai akibat adanya stimulus reseptor di dalam tendo,
jaringan otot, kulit, selaput lender, mata ataupun telinga.
Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat
didalam tubuh manusia. Motorik dan gerak tidaklah
sama, namun tetapi berhubungan.
Persamaan:
setiap terjadi proses dalam tubuh manusia maka akan
menghasilkan gerak.
Perbedaan :
Motorik tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan,
berbeda dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati.
Proses motorik juga menghasilkan gerakan yang
dinamakan gerakan motorik.
Gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perilaku gerakan yang
dilakukan oleh tubuh manusia.
Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam
bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi
maupun olah raga.
Didalam tubuh manusia terdapat tiga komponen, utama
yang berperan dalam proses gerakan, yaitu :
Analisator
adalah alat penerima rangsangan, seperti mata (optik),
akustik (pendengaran), taktil (alat perasa atau kulit)
dan semua yang berhubungan dengan stimulus
Kinestetik
adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf
dan otot yang terdapat pada tubuh manusia.
Vestibular
adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai