Anda di halaman 1dari 5

PENGGABUNGAN TUNTUTAN

(KOMULASI)
1. KOMULASI SUBYEKTIF: penggabungan dari
subjek baik bagi penggugat maupun tergugat.
Syaratnya: harus ada hubungan yang erat
(kausalitas)
2. KOMULASI OBJEKTIF: penggugat mengajukan
lebih dari satu tuntutan dalam satu perkara
sekaligus. Tidak harus ada hubungan kausalitas,
akan tetapi dikecualikan dalam hal:
1. Suatu tuntutan perlu acara khusus sedang tuntutan lain
diperiksa menurut acara biasa (menyangkut kewenangan
absolut)
2. Hakim tidak wenang secara relatif untuk salah satu tuntutan
yang diajukan secara bersama-sama
3. Tuntutan bezit tidak boleh diajukan secara bersama-sama
dengan tuntutan eigendom dalam suatu gugatan
KONKURSUS
• YAITU: apabila seseorang penggugat
mengajukan gugatan yang mengandung
beberapa tuntutan yang kesemuanya menuju
pada suatu akibat hukum yang sama
• CONTOH: dengan dipenuhinya atau
dikabulkannya salah satu dari tuntutan, maka
tuntutan yang lain sekaligus terkabul
–Menuntut pembayaran kepada beberapa kreditur
secara tanggung renteng
–Pemilik barang yang meminta pengembalian
barang miliknya karena pinjam pakai= pinjam pakai
berakhir dan hak milik kembali.
INTERVENSI THD GUGATAN
Intervensi dapat dilakukan oleh pihak YANG merasa
mempunyai kepentingan terhadap perkara yang sedang berlangsung
di pengadilan.
1. Atas keinginan sendiri/sukarela :
1. Voeging yaitu menyertai (memihak salah satu
pihak)
2. Tussenkomst yaitu menengahi (untuk
kepentingannya sendiri)
2. Ditarik secara paksa oleh salah satu pihak
yang berperkara:
1. Vrijwaring fomil : mis. jaminan penjual terhadap
gugatan pihak ketiga
2. Vrijwaring sederhana: mis. Jaminan asuransi
(penanggung)
PERUBAHAN GUGATAN
1. Diperkenankan untuk menambah atau mengurangi gugatan selama tidak merugikan
tergugat.
2. Perubahan tuntutan tidak bertentangan dengan asas-asas hukum perdata, selama tidak
merubah/menyimpang dari kejadian materil.
3. Perubahan dan penambahan gugatan diperkenankan u menambah/mengurangi pihak
tergugat
4. Perubahan gugatan dilarang apabila berdasar atas keadaan hukum yang sama dimohon
suatu pelaksanaan hak yang baru sehingga dengan demikian memohon putusan hakim
tentang suatu hubungan hukum antara kedua-belah pihak yang lain dari yang semula,
contoh :
a. Mohon ganti rugi atas dasar ingkar janji, kemudian dirubah menjadi tergugat harus
memenuhi janji
b. Semula dasar gugatan perceraian adalah perzinahan, kemudian dirubah menjadi
keretakan rumah tangga yang tidak dapat diperbaiki
5. Penambahan gugatan diperboleh selama tidak merugikan pihak tergugat, seperti semula
tidak semua ahli waris diikutsertakan, kemudian ditambah menjadi turut tergugat atau
permohonan sita jaminan tetapi lupa memohon menyatakan sah dan berharganya sita
jaminan tersebut.
6. Perubahan atau penambahan gugatan yang diajukan setelah jawaban, harus mendapat
persetujuan dari pihak tergugat Sedangkan, pengurangan gugatan selalu akan diterima dan
senantiasa diperkenankan.
PENCABUTAN GUGATAN
Pencabutan gugatan oleh penggugat/ para
penggugat tidak dapat dilakukan sesuka
hati, Pencabutan gugatan dapat dilakukan
apabila tergugat menyetujui pencabutan
gugatan,

namun kadangkala persetujuan itu tidak


dipenuhi, bahkan malah menggugat balik
(rekonvensi)

Anda mungkin juga menyukai