– benar nyata (baca: the first reality) dan Bagian Kedua bukan realitas “penampakan” atau khayalan (baca: the second reality). Oleh karena itu nasihat Alquran itu nyata benar kebenarannya. “kalau datang orang fasik membawa berita, tabayunlah dulu. Chek dan recheck dulu ILUSI kebenarannya”, begitu terjemah MENJADI bebasnya. NYATA Maksudny adalah agar supaya kita tidak bertindak berdasarkan khayalan – the second reality. Satu sisi “wajah depan,” yakni wajah penampakan, yang bisa jadi berupa topeng. Sisi lain adalah “wajah belakang,” yakni wajah yang sesungguhnya. Bukan topeng. Bukan yang di tampakkan. Biasanya yang ditampakkan yang Istana khayalan Disney World tidak baik – baik. Namun, belakangan sering lain adalah the second reality yang kita jumpai justru yang terjadi banyak dipilih untuk mengatakan banea ia orang bertindak berdasarkan realitas adalah pemenang perang. Dengan pesta penampakan atau khayalan dan bukan di istana khayalan itu, sang panglima, kenyataan. Khayalan bahkan mengganti ingin mengatakan bahwa berhak atas yang nyata. The second reality pemenang perang, istana. menggantikan the first reality. Begitu pasangan itu dinyatakana Rindik Kirik Asu digitik kata pepatah sebagai calon resmi, beredarlah Jawa. Orang yang nggak diminta saja berbagai isu miring mengenai sudah kepingin. Nah kali AS minta semuacalon. Black campaign, begitulah bantuan invasi. Maka Amerika Serikat orang mengatakannya isu, fitnah dan pun dengan suka cita bersegera pernyataan mengarah kepada tuduhan mengirimkan bantuan pasukannya. beredar melalui sejumlah media, Tidak ketinggalan Eropa khususnya terutamamedia sosial. Di negeri ini politik Eropa Barat seperti Inggris, Perancis telah dihadirkan sebagai panlima. dan Jerman Barat. Termasuk negera – Apakah dengan begitu maka panglima negara Eropa Utara. Oh ya, Eropa Timur kita adalah panglima (baca: politik) tak pun tak tinggal diam. Mereka mengirim beretika dan tidak santun ?. Kisah lain pula bantuan militernya. lagi.. Hasil survey mereka memperkuat Betapun harus diakui, begitu berarti pemberitaan mengenai peningkatan peran media dalam membangun partisipasi politik itu. Lembaga-lembaga persepsi, opini dan menentukan perilaku survey itu mengatakan bahwa mereka pemilih. Derajat kepercayaan yang belum memastikan pilihan, siapa masyarakat kepada media sunguh luar yang akan dipilih, atau akan datang ke biasa besar. TPS untuk memilih atau tudak sekitar, Ada gejala masyarakat hanya jumlahnya hanya berkisar 11 persen menangkap realitas yang sudah dikemas saja. media. Oleh karena media suka Dengan data yang dilansir hampir menjadikan khayalan dan ilusi bagai semua media cetak maupun televisi, kenyataan. Sedangkan kenyataan juga media sosial seperti itu, orang digambarkan sebagai khayalan dan ilusi. mengartikan bahwa kurang lebih 90 Masyarakat dibikin kesulitan untuk persen masyarakat pemilih dinegeri ini membutikan mana yang khayal dan ilusi, sudah memastikan untuk menggunakan mana yang kenyataan dan riel. hak pilihnya. Masyarakat dibuat tidak bisa berfikir Berita partisipasinya 90 persen jernih untuk membedakan amana yang pemilih akan datang ke TPS tak lebih the black campaign dan mana yang white second reality. Berita yang dikonstruk campaign. oleh media. Sedangkan the first reality Untuk bisa mewujudkan budaya atau kenyataan menyebutkan hanya tabayun itu, ironisnya, membutuhkan berkisar 60-an persen. bantuan media. Cuma media yang beretika. Mungkin politisi, hakim, militer, Pertanyaannya masih adakah media investor, raja sawit, reja minyak, atau seperti itu? bisa jadi “raja preman. Nobar. Itu nonton bareng. Nonton Merekalah yang disebut oleh guru bareng televisi. Mula – mula nobar kajian budaya, Hall dkk (1978) sebagai hanya untuk menonton siaran langsung “penentu definisi primer.” Jurnalis, pertandingan olahraga. Terutama camera-man, fotografer, crew, presnter olahraga sepakbola. Itupun mengambil dan termasuk owner televisi evint-event khusus. Seperti piala dunia. merekontruksi dan mereproduksi, Piala Champion di Eropa. Piala Liga pengamat media yang meliputi Perang sepakbola se Eropa. Atau event – event Teluk tahun 1991, Mowlana dkk (1992) sepakbola yang menentukan lainnya mengatakan media tidak meliputi Perang sperti ketika Ivan Dimas dkk memasuki Teluk sebagaimana kenyataannya. babak final dan menundukan Vietnam di Televisi yang meliputi Perang Teluk, kejuaraan remaja U-19 AFF 2013 lalu. tidak ada yang memberi penjelasan Komentator yang berlatar belakang mengenai penyebab perang. Televisi akademis pun, hilang naluri akademis- “memborbardir” tayangan kepada nya. Naluri akademisnya tergadaikan. penonton gemerlapnya senjata Suhu pengkajian budaya, berteknologi tinggi memiliki akurasi Schlesinger (1978) sampai pada menembus sasaran-sasaran militer. kesimpulan bahwa telesivi bukanlah Nobar adalah fenomena yang cerminan duia ataupun “hasil rangkaian menandai kehidupan era revolusi realitas.”apa yang harus dilakukan oleh teknologi informasi. sang pemilik televisi.” siapakah sang pemilik? Sang Mereka mengambil keputusan pemilik bisa saja CEO stasiun televisi itu karena pengaruh iklan yang berhasil sendiri. Rata – rata pemirsa memilih merayu, memesona dan memikatnya. pasif dan menerima televisi. Kalau Biasanya di luar kesadaran, atau kalau televisi bilang gajah ya gajah. Tidak tahu toh sadar, kesadarannya bukan lagi bahwa yang di “gajah” kan itu kesadaran yang murni, tetapi kesadaran sebenarnya semut. semu (baca: false consciousness). Tukar Para pejuang gender tidak perlu lagi (exchange value) dan nilai kegunaan memfokuskan perhatiannya dalam (utility value) barang yang urusan meningkatkan peran perempuan sesungguhnya. dalam dunia periklanan. Tidak seribet Adalah baudrillard yang mengatakan dalam hal memperjuangkan peran bahwa iklan telah menjadi realitas. perempuan dalam ranah pencerahan Padahal ia tidak lebih realitas kedua budaya (baca: cultural sphere) seperti yang menggantikan realitas pertama dalam dunia akademis, politis, atau realitas senyatanya. kemasyarakatan dan penguatan Penyebab terjadinya deklasifikasi peradaban. budaya ditengah masyarakat. Iklan Pasalnya, perempuan memiliki melakukannya dengan cara menggiring kelebihan dilihat dari segi fisik (baca: orang seperti saya dalam biological sphere). Tidak sedikit mengklasifikasikan komiditi. custumer dan consumen terpikat bukan Ketika kesadaran semu saya oleh karena nilai intrinsic barang yang muncul, orang seperti saya menjadi ditawarkan. kurang suka pergi ke pasar Wonokromo, Pasar Turi, Pasar Klewer, Pasar Tidak beli barang , tapi beli simbol, Tanah Abang atau ke pasar tradisional beli status dan beli identitas. Tidak mau lainnya. Konsumen beli Rolex dan bukan beli “nasi pecel,” tapi beli “Indonesian seiko, bukan karena ingin mendapatkan salad,” meski sesungguhnya barang arloji berstandar tinggi dalam sama. menunjukkan ketepatan waktu. Saya beli Sebaliknya, yang saya kedepankan Rolex, kalau punya uang, semahal tentu nilai gunanya dan bukan nilai apapun harganya. Bukan untuk status (statu value) barang itu. Nilai guna menjadikan diriku disiplin dan bisa (utility value) sebuah komoditi, tentu menjaga waktu. lebih berguna dan lebih bermanfaat. Pemilikan barang, kue yang dimakan, baju yang beli, music yang . dibeli, music yang didengarkan, restoran dan tempat belanja yang dipilih, bukan karena ‘nilai guna’ atau tempat di mana ia mendapatkan barang yang dicari, melainkan dikaitkan dengan ‘nilai identitas’. Belanja bukan untuk dibeli barang kebutuhan. Orang Indonesia seperti saya – ketika hilang kesadaran murni saya, tidak beli barang, tapi beli merk.. . FITRAH DAN TEORI TABULARASA John Locke ia menulis “Tabula rasa mengatakan bahwa manusia yang baru Tabula rasa itu berasal dari bahasa dilahirkan itu dapat diumpamakan Latin yang artinya kertas kosong. Teori sebagai kertas putih yang belum di tulis ini meyakini bahwa seorang manusia –a sheet of ehite paper avoid of all lahir tanpa berbekal apa – apa. Ia tidak characters. Sejak lahir manusia itu tidak punya mental bawaan. Mental mempunyai bakat dan pembawaan apa- bawaannya “kosong” kalau kemudian ia apa. Dan kekuatan ada pada memiliki pengetahuan, ia dapatkan dari lingkungan. pengalaman yang ia himpun sedikit demi Berdasarkan teori itu lalu ia sedikit. Pengetahuannya adalah hasil membuktikan dengan pengalaman- kerja alat inderanya dalam mencerap pengalaman tabularasanya. dunia di lingkungan di mana ia hidup. Saya yang awalnya hanya berharap Pengalaman merupakan sumber untuk menjadi PNS..., menjadi tertarik pengetahuan dan isi mental, bentuk untuk bekerja di perusahaan/NGO multi kepribadian, perilaku, emosi, nasional (tabularasa). Semua perubahan kecerdasan, harapan dan seluruh ini terjadi tentu tidak semata – mata sentiment yang dimiliki seseorang. dikarenakan oleh keinginansaya, akan Tabulara muncul berawal dari tetapi semua ini terjadi karena Allah gagasan John Locke yang hidup di abad SWT. 17. ketika lahir pikiran manusia bagaikan Cara berfikir tabularasa ini pula yang “kertas kosong”. Tidak ada aturan dan sering dipakai oleh ustad, da’i, instrument yang bisa digunakan muballigh, atau guru agama untuk memproses data. menjelaskan hadist nabi yang menyatakan kullu mauluudin yuwladu ‘alal fitrah. Setiap bayi lahir dalam keadaan Ruh itu adalah mental bawaan yang fitarh, suci, bersih, bagaikan kertas akan membawa manusia untuk mencari kosong. Fa inna abawahu an kebenaran, kebaikan, keindahan, yuhawwidanihi, aw yunassiranihi, aw kebijaksanaan dan keadilan yumajjisaanihi. Maka orang tuannya Di dalam surat ar-Rum.30, telah yang membikin di menjadi Yahudi, ditegaskan, bahwa manusia memiliki Nasrani atau Majusi. kecenderungan mengejar kebaikan, dan Seseorang membangun resiliensi begitulah fitrah manusia ditetapkan. Fa dan jati diri. Di abad teknologi infomasi aqim wajhaka liddiini haniefa, fitratallahi seperti sekarang ini, lingkungan – al-lati fatarannaasa ‘alaiha. La tabdila sebagaimana yang kita saksikan, jauh likhalqillah. Dzaliaka al-diinul qayyim. semakin perkasa saja. Manusia lahir Hadapkanlah wajahmu kepada Allah diberi bekal berupa potensi, mental menciptakan fitrah manusia. bawaan, bahkan roh Tuhan yang sudah Pemikiran teori konstruksionis, ditiupkan kepada diri manusia sejak ia dalam dunia pendidikan, berangkat dari menjadi janin di kandungan seorang Ibu. keyakinan bahwa setiap manusia sejak Fa idza sawwaituhu fayanfuhu fihi min dari sono-nya, sudah membawa potensi al-ruhii. Pada saat segumpal darah dan mental bawaan. berubah menjadi sebuah janin, maka Pengertian setiap bayi lahir dalam kata Allah, saya tiupkan ruh Ku ke dalam keadaan fitrah, suci dan bersih tidak diri manusia. dalam pengertian pasif. Bayi lahir dalam . keadaan fitrah, suci dan bersih yang aktif. Pendekatan konstruksionis justru Rusdi Kirana, bos maskapai mengatakan bahwa tugas pendidikan penerbangan terbesar di Indonesia, adalahmengolah dan mengasah potensi menceritakan mengenai riwayat bawaan itu agar tumbuh dengan pendidikannya. Ia mengaku tidak sempurna. memiliki nilai yang kinclong. Lulus dari Banyak orang mengira tujuan SMA nya saja, ia mengaku berkat belas belajar adalah agar menjadi anak kasihan gurunya cerdas. Tidak sedikit pendidik memimpin . Ia hanya lulus dari perguruan tinggi agar anak didiknya menjadi anak cerdas. Swasta. Anehnya ketika ada pemilihan Betapa banyak orang mau bersusah ketua ikatan alumni di perguruan tinggi payah, belajar siang malam, untuk almamaternya, dia yang dipilih, dan mengejar nilai ujian yang tinggi. Kalau bukan peraih nilai lulusan terbaik. Ia mau memilih sekolah akan dengan dipilih bukan karena nilai yang pernah mudah mendapatkan pendidikan lebih diraihnya, tetapi karena kariernya yang lanjut di satuan pendidikan yang favorit. bagus. Namun sesungguhnya, jangan Kisah Robert T. Kyosaki juga pernah berfikir bahwa score test adalah mengatakan begitu. Nilai atau satu-satunya tangga menuju sukses. pendidikan tinggi bukan penentu Bahkan banyak orang mengira semakin keberhasilannya, tinggi jenjang pendidikan, maka peluang Suatu hari ia mendarat di bandara meraih sukses semakin terbuka lebar. Changi Singapore. Seorang wartawati memburunya. Rupanya yang di maksud terlalu PD Wartawati ini memang telah meminta itu karena tidak mau kerjasama dengan waktu wawancara sejak jauh hari teman-teman lain waktu ujian nasional. sebelum kedatangannya. Ketika Sedangkan teman-teman lainnya bertemu, kyosaki bertanya heran kenapa memang diberi nasehat oleh kepala musti dia yang diwawancara. Dia kan sekolahnya untuk saling tolong tidak memiliki latar belakang pendidikan menolong tinggi. Mestinya dia yang mewawancarai Saya coba tanya anak saya apa bukan diwawancarai, pikir kyosaki begitu benaria disuruh tolong menolong. Kata mengetahui yang mewawancarai anak saya memang sebelum ujian ia bergelar master psikologi. bersama-sama temannya dikumpulkan Pikiran ini pula yang membuat saya dan diberi pengarahan. Ketika saya agak terhibur ketika anak saya tanya, ia menjawab. memperoleh angka hasil Ujian Nasional “Orang ulangan harian saja tidak yang tidak terlalu hebat,atau katakanlah boleh tolong menolong. Nah ini ujian kerennya itu tidak kompetetif ketika nasional... Giman seh... !” komentar menyelesaikan SD. anak saya seperti marah kepada saya. Saya sempat mengajukan complain Mendengar jawaban itu, sebagai kepada kepala sekolahnya saat itu. orang tua tentu bangga. Apapun dan Kepala Sekolah sempat mengklarifikasi, berapapun nilai yang diraih itu adalah bahwa anak saya termasuk anak cerdas. nilai autentik. Nilai yang ia raih dengan Nilai ujian nasionalnya tidak bagus jujur dan hasil kerjanya sendiri. karena dia katakan anak saya terlalu PD Meski, begitu awalnya repot juga (percaya diri). mencari sekolah favorit dengan angka yang tidak kompetetif yang dimiliki anak saya. Akhirnya anak saya memperoleh Alhamdulillah, anak saya itu sekolah yang biasa – biasa tidak seperti sekarang sudah meraih gelar Bachelor teman – temannya yang bernilai tinggi. dari Edith Cowan University, Perth, Dalam situasi seperti itu saya Australia Barat dan Masternya di bidang khawatir juga anak saya kehilangan Communication Marketing danri Curtin semangat. Oleh karena itu saya University of Technology, Singapore. mencoba meyakinkan, bahwa sekolah itu bukan karena sekolahnya favorit atau tidak. Sekolah yang berhasil itu yang penting semangat belajarnya. Kalau tidak semangat walaupun sekolanya favoritbelum tentu menjadi anak yang berhasil. Rupanya anak saya bisa menerima dan memahami penjelasan saya sebagai ayahnya. Ia semangat dan rajin sekali belajar. Ia aktif di organisasi sekolah. Semangat belajarnya saya puji. Berbagai kegiatan sekolah selalu di ikut. Termasuk pernah meraih juara dalam festival Hari Kartini..