Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERADABAN

Kemunduran Dinasti Umayyah


ISLAM
Dosen Pengampu :Dr. Muh. Aidil Sudarmono R, S.Pdi.,M.Pd.I

Presented By Kelompok 4
• Nur Aziza Supardi (10220220001)

• Syartika (10220220031

• Fitra Sari (10220220037)


Latar
Belakang
Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus mulai terbentuk sejak terjadinya
peristiwa tahkim pada Perang Siffin. Perang yang dimaksudkan untuk
menuntut balas atas kematian Khalifah Utsman bin Affan itu, semula akan
dimenangkan oleh pihak Ali; tetapi melihat gelagat kekalahan itu, Muawiyah
segera mengajukan usul kepada pihak Ali untuk kembali kepada hukum
Allah.
Dinasti Umayyah berjaya kurang lebih 90 tahun (661-750 M), namun pada
akhirnya mengalami masa-masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya
sistem politik dan pemerintahan, di samping munculnya berbagai tekanan dari
luar berupa pemberontakan.
Kekhalifahan Bani Umayyah sangat lemah dan tidak bisa
mengendalikan pemerintahan dan keamanan, terutama setelah pemerintahan
Hisyam bin Abdul Malik. Di kalangan keluarga khalifah sering terjadi
pertikaian, misalnya yang dilatarbelakangi oleh perebutan kekuasaan untuk
menduduki jabatan khalifah.
Khalifah Hisyam diteruskan oleh al-Walid II, Yazid III, Ibrahim, dan
Marwan bin Muhammad, namun keempatnya hanya mampu memerintah sekitar
tujuh tahun. Al-Walid memerintah selama satu tahun 3 bulan, kemudian digantikan
oleh Yazid III yang hanya bertahan selama enam belas bulan. Selanjutnya
digantikan oleh Ibrahim bin al-Walid bin Abdul Malik, tetapi bertahta tidak lebih
dari tiga bulan dan digantikan oleh Marwan. Selama masa kepemimpinannya,
Marwan disibukkan mengatasi berbagai pemberontakan, sampai akhirnya ia
tewas di medan perang.
Poin
Pembahasan
1
Sejarah Kemunduran
Dinasti Umayyah

Faktor-Faktor Penyebab
2
Terjadinya Kemunduran 1
Dinasti Umayyah Faktor Internal

2 Faktor Eksternal
A. Sejarah Kemunduran

Dinasti Umayyah
Kemunduran dan kehancuran Dinasyti Bani Umayyah tidak terlepas dari masa pembentukannya. Karena masa tersebut merupakan awal cikal
bakal tumbuh dan berkembangnya beberapa faktor penyebab kemunduran dan kehancuran tersebut.
Berawal dari kematian Khalifah ‘Usman bin ‘Affan, menimbulkan konflik yang berkepanjangan dalam tubuh umat Islam, khususnya antara
Mu’awiyyah dan ‘Ali. Mu’awiyyah yang sudah lama mendambakan jabatan Khalifah memanfaatkan momentum itu sebaik-baiknya
Kebijakan ‘Ali menurunkannya dari jabatan Gubernur Syria tidak dihiraukan, bahkan ia memperkuat penolakannya terhadap ‘All sebagai
Khalifah dengan alasan menuntut balas atas kematin ‘Usman. Mu’awiyyah berusaha membangkitkan semangat dan emosi rakyat Syria dengan
mempertunjukkan baju ‘Usman yang bergelimang darah dan jemari istri ‘Usman yang turut terpotong dalam pembunuhan tersebut.9 Akhirnya
perang saudara tidak dapat dihindarkan. Dengan memimpin pasukan sebanyak 50.000 orang, Khalifah bergerak menuju Syria untuk menumpas
pemberontakan Mu’awiyyah. Sementara Mu’awiyyah menanggapi sikap ‘Ali tersebut dengan tindakan yang sama. Kedua pasukan bertemu di
daerah Siffln. Pada saat itu ‘Ali masih mencari jalan terbaik agar tidak terjadi perang saudara sesama muslim. Namun usaha tersebut tidak
membuahkan hasil. Perang pun berlangsung dengan sengit. Pada hari kedua pasukan Mu’awiyyah mulai terdesak. Mu’awiyyah yang cerdik
atas nasebat ‘Amr bin ‘Ash mengikatkan al-Qur’an pada Ujung tombak tentaranya sebagai isyarat agar perselisihan diselesaikan dengan al-
Qur’an Sebenarnya Khalifah ‘Ali menyadari bahwa itu merupakan tipu muslihat Mu’awiyyah untuk menghindari bencana, dan ia bermaksud
untuk meneruskan peperangan. Akan tetapi tentara menuntut agar perang dihentikan.
Setelah pertempuran terhenti, diputuskan bahwa perselisihan itu harus diselesaikan oleh dua orang penengah. Mu’awiyyah mengangkat
sahabatnya ‘Amr bin ‘Ash yang cerdik untuk menjadi penengah dari pihaknya. Sedangkan dari pihak ‘Ali diwakili oleh Abu Musa al-Asy’ari.
Kedua orang penengah ini dibantu oleh 400 orang. Seandainya penengah tidak bisa memutuskan persoalan, maka akan di putuskan berdasarkan
suara, terbanyak.’’ Hasil tahkim tersebut tidak disetujui oleh sebagian besar pihak ‘Ali dan mereka memisahkan diri. Golongan ini disebut
dengan kaum Khawarij. Mereka menilai bahwa tahkim tersebut merupakan penyimpangan syari’at. Berdasarkan indikasi tersebut mereka
membasmi pengazaz hasil tahkim dengan cara kekerasan. Di antara orang yang menjadi sasaran utama ancaman Khawarij adalah’Ali dan
Mu’awiyyah. Keduanya dipandang sebagai pribadi yang telah menyimpang dari syari’at. Bahkan dalam Perspektif politik keduanya dianggap
sebagai penghalang dalam usaha mengembalikan persoalan Khalifah kepada umat melalui pemilihan yang bersifat demokratis.
Perlawanan-Perlawan Yang
terjadi
1
Perlawanan Khawarij
• Pemberontakan Pertama Dipimpin oleh Farwah Ibn Naufal

2 Perlawanan Syiah
B. Faktor-Faktor Penyebab Runtuhnya
Dinasti Umayyah

1. Faktor 2. Faktor
Internal Eksternal

embuat beberapa kelompok


pok terdiri dari 5 orang peserta.
B. Faktor-Faktor Penyebab Runtuhnya
Dinasti Umayyah

1. Faktor 2. Faktor
Internal Eksternal

embuat beberapa kelompok


pok terdiri dari 5 orang peserta.
B. Faktor-Faktor Penyebab Runtuhnya
Dinasti Umayyah
• Tidak jelasnya sistem peralihan
kekuasaan
• Tidak adanya ideologi pemersatu
1. Faktor • Para penguasa islam cukup puas
Internal dengan menerima upeti dan
tidak melakukan
islamisasi secara sempurna.
B. Faktor-Faktor Penyebab Runtuhnya
Dinasti Umayyah

• Timbulnya semangat
orang-orang Eropa
untuk menguasai 2. Faktor
Andalusia Eksternal
• Konflik Islam dengan
Kristen
• Kesulitan Ekonomi
kesimpula
n
Kemunduran dan kehancuran Dinasyti Bani Umayyah tidak terlepas dari masa
pembentukannya. Karena masa tersebut merupakan awal cikal bakal tumbuh dan
berkembangnya beberapa faktor penyebab kemunduran dan kehancuran tersebut.
Berawal dari kematian Khalifah ‘Usman bin ‘Affan, menimbulkan konflik yang
berkepanjangan dalam tubuh umat Islam, khususnya antara Mu’awiyyah dan ‘Ali.
Mu’awiyyah yang sudah lama mendambakan jabatan Khalifah memanfaatkan momentum
itu sebaik-baiknya. Adapun Faktor kemunduran Dinasti Abasiyyah antara lain :
1. Faktor Internal
a. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
b. Tidak adanya ideologi pemersatu
c. Para penguasa islam cukup puas dengan menerima upeti dan tidak
melakukan islamisasi secara sempurna.
2. Faktor Ekesternal
a. Timbulnya semangat orang-orang Eropa untuk menguasai Andalusia
b. Konflik Islam dengan Kristen
c. Kesulitan Ekonomi
Sumber Dan
Referensi
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/download/319/3
02
http://repositori.uinalauddin.ac.id/13376/1/ANDI%20MUHAMMAD%2
0ALI%20RAMADHAN.pdf
https://id.scribd.com/document/341267053/6-Izuddin-fase-Kemunduran
-Bani-Umayyah
https://an-nur.ac.id/keruntuhan-dinasti-umayyah/
https://wawasansejarah.com/kemunduran-dan-keruntuhan-dinasti-umayya
h/#google_vignette
Terimakasih
Dan
Sama-Sama

Anda mungkin juga menyukai