Anda di halaman 1dari 23

PROFIL NARASUMBER

Nama : Taskiyah
Unit kerja : SDN Pangarangan I
Pengalaman : - Calon Fasilitator Guru
Penggerak
Angkatan 15
- Pengajar Praktik Guru
Penggerak
Angkatan 5
- Narasumber BPB IKM
- Fasda INOVASI
DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2022

GERAKAN
TRANSISI PAUD KE SD
YANG MENYENANGKAN
Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan merupakan salah satu kebijakan baru
dalam Kurikulum Merdeka yang mengajak kita mencapai 3 target perubahan :

Masa Praktik Penguatan Transisi PAUD-SD yang Berpihak pada Anak


SD
PPDB
Tidak melakukan tes calistung

PAUD dan SD

Dua minggu Masa Perkenalan:

pertama di ● Anak (serta orang tua) dikenalkan dengan lingkungan belajarnya agar dapat merasa nyaman dalam
tahun ajaran berkegiatan (3 hari pertama)
baru ● Sekolah dengan anak melalui kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan potret
(2023/2024) capaian peserta didik melalui asesmen awal, dan digunakan sebagai basis perancangan kegiatan
pembelajaran selanjutnya (10 hari berikutnya)

PAUD dan SD

● Memilih kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan dan bermakna


(memastikan ketercapaian 6 kemampuan fondasi)
Pelaksanaan
pembelajaran ● Melaksanakan kegiatan asesmen di kelas dengan teknik yang menguatkan sikap terhadap belajar yang
positif (teknik yang digunakan tidak berupa tes lisan dan tes tertulis)
Pra-masa Perkenalan Anak (Orang Tua) dengan
Lingkungan Belajar

Yang perlu disiapkan


Sebelum atau pada saat hari pertama MPLS, Sebelum hari pertama, infokan kepada orang tua/wali murid
1
guru kelas didorong untuk dapat membuat untuk mengantar anak-nya ke sekolah pada hari pertama.
wadah komunikasi dan memberikan
informasi terkait visi-misi serta kegiatan 2 Sampaikan bahwa: Mengantarkan anak ke sekolah adalah
kesempatan untuk membangun hubungan positif antara
pembelajaran selama satu semester kepada
lingkungan pendidikan di rumah dan di sekolah.
para orang tua / wali dari peserta didik serta
perannya dalam pembelajaran. 3 Tawarkan orang tua/wali murid apakah dapat menemani
Ananda di hari pertama berkegiatan (opsional saja, karena
Guru kelas pun diharapkan agar dapat tidak semua orang tua/wali murid memiliki keleluasaan
menyampaikan kepada orang tua untuk waktu karena ada pekerjaan)
menanyakan pertanyaan reflektif kepada
4 Membangun wadah komunikasi dengan orang tua
anak sepulang sekolah seperti : “Kegiatan apa
yang Ananda lakukan di sekolah?; Ananda Siapkan daftar untuk orang tua/wali murid nomer yang dapat
5
berkenalan dengan siapa saja?; Bagaimana dihubungi untuk komunikasi terkait kegiatan pembelajaran.
perasaanmu masuk ke sekolah?; Apa yang
(Jika dimungkinkan), aturlah kursi dan meja membentuk
menyebabkanmu merasakan demikian?” dan 6 lingkaran atau kelompok-kelompok, sehingga mendorong
pertanyaan lainnya. peserta didik/orang tua untuk berinteraksi.
Masa Perkenalan Anak (Orang tua) dengan Lingkungan Belajar (maks. 3 hari pertama)

Sesuai dengan pada Peraturan Ketika anak memasuki ruangan Penguatan Transisi PAUD-SD ini pun
Menteri No 18 tahun 2016 tentang Masa baru yang masih gelap dan belum tidak hanya didukung dengan praktik
Pengenalan Lingkungan Sekolah, kegiatan diketahuinya, Bapak/Ibu guru di sekolah pembelajaran di SD dan PAUD, tetapi juga
pada tiga hari pertama merujuk pada perlu memberikan cahaya penerangan kerjasama antar pihak yang terlibat dalam
kegiatan wajib di dalam peraturan, yang yang dapat membantu anak mengenali penguatan Transisi PAUD-SD termasuk
ditentukan dengan maksud memastikan lingkungan belajarnya. pihak orang tua, serta masa perkenalan
setiap peserta didik mendapatkan proses yang menjadi “gerbang utama jembatan
adaptasi yang diperlukan agar dapat PAUD-SD” yang sedang kita bangun
berkegiatan dengan nyaman dan aman. bersama.

Kegiatan yang dilakukan pada hari pertama

1 Kegiatan wajib: Pengenalan potensi diri siswa baru

Rambu dalam Implementasi:


Dalam konteks Transisi PAUD-SD, pengenalan potensi siswa dapat dilanjutkan setelah MPLS dengan cara menerapkan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang dapat memotret capaian anak. Secara lebih lanjut, hal ini akan dibahas di kegiatan inti berikutnya.

Contoh cara:
Mengenalkan diri: Memberikan kesempatan pada setiap anak dapat menyampaikan identitas dirinya: nama, alamat, hobi,
anggota keluarga, kebiasaan yang dilakukan dirumah atau hal lain yang ingin anak sampaikan.
Kegiatan yang dilakukan pada hari kedua

2 Kegiatan wajib: membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas
umum, dan sarana prasarana sekolah.

Rambu dalam Implementasi:


Dalam konteks Transisi PAUD-SD, hal ini dapat dilakukan dengan menyusun kegiatan masa perkenalan anak dengan sekolah, dengan
melibatkan orang tua. Sebagai pintu pertama masa sekolah, disarankan agar pada MPLS satuan dapat mengundang orang tua untuk
mengantar anak ke sekolah setidaknya pada hari pertama. Selain agar hari pertama sekolah menjadi tempat perkenalan orang tua sebagai
mitra belajar dengan guru kelas, anak pun mendapatkan penguatan dari orang tua untuk memasuki lingkungan baru sehingga tercipta rasa
aman pada anak.

Contoh cara:
Pengenalan Program
● Pengenalan dengan kelas, alat-alat belajar
● Mengajak peserta didik untuk berkeliling ke seluruh area sekolah, sambil menjelaskan setiap fasilitas, sarana, dan prasarana yang
terdapat di sekolah serta kegunaannya.
● Peserta didik diajak mengenal semua warga sekolah tidak terbatas pada pendidik, tendik, dan peserta didik lainnya tapi juga warga
lainnya misalnya petugas kebersihan, petugas keamanan dan lain-lain.
● Mengenalkan kegiatan pembiasaan proses pembelajaran di SD (misalnya kegiatan yang dilakukan mulai waktu anak datang ke sekolah
hingga waktu pulang yang sesuai dengan budaya di sekolah)

Alternatif cara: Selain oleh guru kelas, pengenalan ini dapat juga dilakukan oleh peserta didik kelas di atasnya yaitu kelas 2 sampai kelas 6.
Hal ini menyebabkan peserta didik baru merasa nyaman selama pembelajaran di satuan pendidikan termasuk selama kegiatan
ekstrakurikuler, di waktu bermain/istirahat, dan lain-lain.
Kegiatan yang dilakukan pada hari ketiga

3
Kegiatan wajib: menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;
4
Kegiatan wajib: mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya
5 Kegiatan wajib: menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati
keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas,
etos kerja, dan semangat gotong royong.

Rambu dalam Implementasi:


Dalam konteks Transisi PAUD-SD, dapat dilakukan melalui pemilihan kegiatan menyenangkan agar menumbuhkan motivasi dan
semangat belajar siswa, serta membangun kesepakatan kelas.

Bagaimana cara membangun kesepakatan kelas?


Berikan contoh kesepakatan kelas dan bentuk penerapannya. Misalnya:
a. Menghargai teman dengan tidak berbicara ketika teman sedang berbicara
b.Bergantian menggunakan alat-alat di kelas. Guru dapat memberikan pertanyaan pemicu berdasarkan masalah yang terjadi
di kelas, contoh : “Wah, bukunya ada satu, tapi yang mau membaca ada banyak. Jadi, apa yang harus dilakukan, ya? Artinya,
baca buku ini sebaiknya bergantian.”

Ajak peserta didik untuk menyepakati kesepakatan yang dibangun. yang mana poin dari keyakinan kelas tersebut dapat ditulis
dan digambar oleh guru pada lembaran kertas besar yang dapat diberi cap tangan oleh para peserta didik yang menyetujuinya.
Hari keempat hingga hari ke sepuluh, satuan pendidikan mengenal peserta
didik
Bagaimana caranya? dengan menggunakan asesmen awal.
Pada pendidikan anak usia dini, guru perlu mengumpulkan informasi mengenai segala
bentuk perilaku anak yang teramati. Guru bisa menggunakan teknik observasi dan teknik
kinerja.

Untuk mempermudah proses identifikasi, kementerian sudah menyusun contoh perilaku/kemampuan yang
teramati dari keenam aspek fondasi. Butir-butir inilah yang akan memandu proses pengambilan informasi
sebagai bagian dari asesmen awal pembelajaran.
Satuan pendidikan dapat menambahkan contoh lain yang dirasa relevan.

Aspek kemampuan fondasi Contoh butir perilaku dari aspek fondasi

Mengenal nilai agama dan budi pekerti ● Mengenal konsep Tuhan YME dan mengetahui kegiatan ibadah sesuai
dengan agama atau kepercayaannya.
● Bersedia menjalin interaksi dengan teman sebayanya

Keterampilan sosial dan bahasa yang ● Dapat meminta tolong


memadai untuk berinteraksi sehat dengan ● Dapat mengucap maaf dan terima kasih
teman sebaya dan individu lainnya

Kematangan emosi yang cukup untuk ● Mampu menunggu


berkegiatan di lingkungan belajar ● Dapat mempertahankan perhatian untuk mengikuti kegiatan di kelas
dalam rentang waktu yang sesuai dengan usianya.
Aspek kemampuan fondasi Contoh butir perilaku dari aspek fondasi

● Senang datang ke sekolah


● Mau mencoba kembali atau memperbaiki pekerjaan jika melakukan
Pemaknaan terhadap belajar yang positif
kesalahan
● Menunjukkan keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan

Pengembangan keterampilan motorik dan


● Mampu mengelola barang-barang milik pribadi yang dibawa ke
perawatan diri yang memadai untuk dapat
sekolah (tahu mana barang miliknya, bisa membereskan tas sendiri)
berpartisipasi di lingkungan sekolah secara
● Mampu secara bertahap menjaga kebersihan diri sendiri
mandiri

● Mampu menyimak dan menyampaikan gagasan sederhana


● Menyadari keterhubungan antara simbol angka/huruf dengan kata
Kematangan kognitif yang cukup untuk dan bilangan
melakukan kegiatan belajar, seperti kepemilikan
dasar literasi, numerasi serta pemahaman ● Mampu membilang jumlah benda atau objek dan menggunakan angka
dasar mengenai cara dunia bekerja sebagai simbol jumlah objek atau benda
● Memahami kosakata konsep waktu (sekarang, nanti, kemarin, hari ini,
besok, lama, sebentar, pagi, siang, malam)
Berikut adalah langkah dalam menyusun penerapan asesmen awal di dua minggu pertama di awal tahun
ajaran baru bagi kelas 1 SD.

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3


Rancang kegiatan yang
Tentukan aspek
dapat digunakan untuk Identifikasi Mata pelajaran
kemampuan fondasi
mengamati perilaku yang digunakan
yang ingin dipantau
tersebut
Dapat lebih dari satu!
Dapat lebih dari satu!
Dapat lebih dari satu!

Langkah 5 Langkah 4

Identifikasi pertimbangan Dokumentasikan informasi tersebut di lembar observasi. Anda


yang perlu masuk ke dalam tidak harus merekap informasi per anak. Serupa dengan prinsip
rancangan kegiatan asesmen formatif, informasi dapat berupa kemampuan peserta
pembelajaran ke depan. didik secara umum; serta catatan khusus untuk tindak lanjut, seperti
misalnya peserta didik yang perlu pendampingan lebih lanjut.
Berikut adalah instrumen asesmen awal yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang capaian peserta
didik. Rancangan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dimasukkan ke dalam instrumen ini, dan
dokumentasikanlah perilaku peserta didik yang teramati di kolom yang tersedia. Untuk membantu proses
pengumpulan data, ada dua pertanyaan pemantik untuk memandu guru menyimpulkan hasil asesmen awal.

Perlu diingat, lembar ini berupa contoh dan berfungsi sebagai alat bantu (bukan dokumen administratif).
Artinya, lembar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Mata Pelajaran:
_________________________
Jumlah Peserta Didik:
____________________

Aspek Catatan/Hasil dari Asesmen Awal


Contoh perilaku Rancangan Kegiatan
kemampuan
kemampuan fase (Pertanyaan pemandu: bagaimana Pembelajaran ke
fase fondasi Rancangan kegiatan
fondasi yang perlu kondisi capaian peserta didik secara depan perlu
yang akan
diamati umum? Apakah ada peserta didik yang mempertimbangkan …
diamati
perlu perhatian khusus?)
Contoh lembar asesmen awal yang telah terisi:

Mata pelajaran : PJOK dan Bahasa Indonesia (dalam durasi 1 hari)


Jumlah anak dalam kelas : 28
Catatan/Hasil dari Asesmen Awal
Aspek Rancangan Kegiatan
Contoh perilaku
kemampuan fase Pembelajaran ke depan
kemampuan fase fondasi Rancangan kegiatan (Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi capaian
fondasi yang perlu
yang perlu diamati peserta didik secara umum? Apakah ada peserta
akan diamati mempertimbangkan …
didik yang perlu perhatian khusus?)

Keterampilan Kegiatan 1. Permainan Ibu Berkata!.


motorik dan ● Anak memiliki koordinasi Ketika guru mengucapkan “Ibu Ke-28 anak di kelas mampu mengikuti permainan
Lebih banyak permainan
perawatan diri gerak tubuh yang Berkata!” anak akan diajak untuk dan telah memiliki koordinasi gerak tubuh yang
yang menguatkan
yang memadai seimbang saat melakukan aktivitas tertentu seperti seimbang
kemampuan menyimak
untuk dapat berkegiatan mengambil benda, bergerak, atau
anak
berpartisipasi di (berjalan/berlari/melomp apapun. Contohnya, “Ibu berkata, Ada beberapa anak yang kesulitan menyimak
lingkungan at/menendang/melempar berdiri dengan satu kaki!” Guru juga dan terus gagal dalam mengikuti instruksi walau
sekolah secara /merangkak) dapat memberikan instruksi yang sudah disampaikan tiga kali berturut-turut.
mandiri. ● Anak mampu menyimak lebih menantang.
dan mengikuti instruksi
sederhana Mendampingi ananda A
Kematangan Hampir seluruh anak mampu mengerjakan hasil
● Anak mampu lebih sering agar ananda
kognitif yang karya dengan baik, kecuali ananda A yang
mengemukakan lebih nyaman dan lebih
cukup untuk Kegiatan 2: Kegiatan berbagi cerita memilih untuk bermain di pojok balok saja.
pemahamannya melalui banyak kegiatan project-
melakukan tentang sekolah, dengan
media gambar based berkelompok agar A
kegiatan belajar, menggunakan media gambar. Anak Ada 3 anak yang sudah mengenal konsep huruf
● Anak mampu mengenal mau berinteraksi dengan
seperti dipersilakan untuk menambahkan dan mampu menambahkan kata di hasil karya
konsep huruf dan mampu teman
kepemilikan mendetailkan ceritanya dengan gambarnya. Lainnya memilih untuk
mengemukakan
dasar literasi, tulisan (apabila sudah bisa). Anak menggunakan media gambar saja, tidak
pemahamannya melalui Kegiatan pembelajaran
numerasi serta diajak untuk menjelaskan hasil ditambahkan kata-kata.
tulisan akan mulai dari penguatan
pemahaman karyanya )
● Anak mampu keaksaraan: membacakan
dasar mengenai Hanya sedikit anak yang sudah mampu
menyampaikan buku nyaring, mengenal
cara dunia mengemukakan pemahamannya mengenai
Kemampuan fondasi:

11. Mengenal nilai agama dan budi pekerti;

22. Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar;

33. Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya
dan individu lainnya;

44. Pemaknaan terhadap belajar yang positif;

55. Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat
berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri;

66. Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti dasar literasi,
numerasi serta pemahaman tentang hal-hal mendasar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Kemampuan fondasi dibangun secara berkesinambungan melalui lingkup pembelajaran di PAUD hingga
lingkup pembelajaran di SD kelas awal sampai kelas 2 (dua), serta dapat dipayungi oleh Standar
Kompetensi Lulusan Anak Usia Dini (STPPA)
Kemampuan Fondasi dapat Dibangun Sejak di PAUD hingga SD Kelas Awal Menggunakan CP/KD/Mapel

Kemampuan Fondasi Dibangun di PAUD Dibangun di SD Kelas Awal

Mengenal nilai agama dan budi pekerti Pada KM: Agama Budi Pekerti & Jati Diri; Pada K13: KD terkait Agama. Pada KM/K13, melalui Agama dan Pendidikan Pancasila
Terlepas dari kurikulum, dibangun melalui pembiasaan di kelas yang (PPKn untuk K13). Terlepas dari kurikulum, dapat
mendorong anak untuk jujur, tidak menyakiti sesama, dan merawat dibangun melalui pembiasaan (serupa dengan PAUD).
lingkungan.

Kematangan emosi yang cukup untuk Pada KM, dapat dibangun melalui elemen Agama dan Budi Pekerti; dan Jati Pada KM/K13, melalui Pendidikan Pancasila (PPKn untuk
berkegiatan di lingkungan belajar: Diri. Pada K13: KD yang terkait sosial emosi; bahasa dan kognitif. Terlepas K13) untuk pengenalan secara konsep. Terlepas dari
dari kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui penerapan kurikulum, dapat dibangun melalui kesepakatan kelas
kesepakatan kelas, misalnya melalui kebiasaan berbagi alat-alat di kelas dan dan disiplin positif (serupa dengan PAUD) untuk
berkegiatan bersama teman-temannya; serta penerapan disiplin positif membangun nilai.
(menjelaskan konsekuensi dari perilaku negatifnya).

Keterampilan sosial dan bahasa yang Pada KM, dibangun lintas elemen, namun utamanya elemen Dasar-Dasar Terlepas dari kurikulum, Dapat dibangun melalui
memadai untuk berinteraksi sehat dengan Literasi. Pada K13: KD yang terkait sosial emosi; bahasa dan kognitif. Terlepas kesepakatan di kelas untuk membangun nilai (serupa
teman sebaya dan individu lainnya dari kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui penerapan dengan PAUD). Pada KM/K13 melalui Pendidikan
kesepakatan kelas, misalnya melalui kebiasaan berbagi alat-alat di kelas; Pancasila (PPKn untuk K13) dan Bahasa Indonesia untuk
mengangkat tangan apabila ingin berbicara, serta mendengarkan saat teman pengenalan secara konsep dan keterampilan.
berbicara.

Pemaknaan terhadap belajar yang positif Terlepas dari kurikulum: dibangun melalui pemilihan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman menyenangkan serta interaksi
pendidik yang memberikan dukungan afektif serta komunikasi yang positif (tidak menghardik, dan tidak melabel)

Pengembangan keterampilan motorik dan Pada KM: dibangun lintas elemen, namun utamanya elemen Jati Diri. Pada Pada KM/K13: PJOK. Terlepas dari kurikulum, dapat
perawatan diri yang memadai untuk dapat K13: KD yang terkait fisik motorik dan sosial-emosional (perawatan diri). dibangun melalui pembiasaan di kelas (serupa dengan
berpartisipasi di lingkungan sekolah Terlepas dari kurikulum, kemampuan ini dapat dibangun melalui pembiasaan PAUD).
secara mandiri: di kelas untuk membangun kemandirian dan perilaku hidup bersih sehat

Kematangan kognitif yang cukup untuk Pada KM, dibangun melalui elemen Dasar-Dasar Literasi, Matematika, Sains, Pada KM/K13: Bahasa Indonesia (dan topik IPAS pada
melakukan kegiatan belajar, seperti dasar Teknologi, Rekayasa dan Seni. Pada K13: KD yang terkait kognitif, dan bahasa. KM), matematika, seni. Terlepas dari kurikulum, dapat
Terlepas dari kurikulum, dibangun melalui kegiatan pembelajaran yang dibangun melalui perancangan kegiatan pembelajaran di
Penguatan keselarasan pembelajaran PAUD-SD

Penambahan Alat Bantu https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/

PMM seri pelatihan Mandiri topik Transisi PAUD ke SD


yang Menyenangkan
s.id/pmm-transisipaudsd

Video insiprasi yang bisa diakses di laman Transisi PAUD


SD
Sumber
Belajar Guru
Diklat teknis yang akan diluncurkan pada bulan Juli
2023
Penguatan keselarasan pembelajaran PAUD-SD

Penguatan Ekosistem

Permendikbud No. 1/2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru secara


konsisten sudah secara tegas melarang tes calistung. Di tahun 2021, sudah
Kebijakan
terbit juga SE tentang keselarasan pembelajaran PAUD-SD. Di awal tahun 2023,
dinas diminta untuk menerbitkan SE kepada satpen tentang Transisi PAUD-SD.

Telah terbentuk forum komunikasi PAUD-SD di 204 kab/kota, dan harapannya


Forum Komunikasi semakin banyak kab/kota memiliki forum ini. Kementerian telah dan akan terus
PAUD-SD melatih perwakilan guru dari setiap kab/kota, agar dapat menjadi narasumber
forum komunikasi PAUD-SD, dan dapat menjadi teman belajar Anda.

Pemerintah pusat akan melakukan kampanye dengan berbagai pihak untuk


Kampanye menyerukan pentingnya penguatan transisi PAUD SD, serta praktik pembelajaran
yang perlu terjadi di SD dan di PAUD.
DIREKTORAT GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2022

AKSI NYATA HASIL BIMTEK


PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD
YANG MENYENANGKAN
PELAPORAN HASIL BIMTEK TRANSISI PAUD-SD KEPADA DINAS PENDIDIKAN KAB.SUMENEP

PELAPORAN
HASIL BIMTEK
TRANSISI PAUD-
SD KEPADA
DINAS
PENDIDIKAN
KABUPATEN
SUMENEP
PENERAPAN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN DAN HOLISTIK
PENERAPAN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN DAN HOLISTIK
DISEMINASI HASIL BIMTEK TRANSISI PAUD-SD

Komunitas guru Kelas 1


KKG mini Sekolah SD PSP 1
Pengurus KKG 01

Komunitas belajar.id Tim INOVASI Pelatihan


MENJALIN KOLABORASI DENGAN PAUD

PAUD PAUD
EL-FATH SUMEKAR
SUMENEP SUMENEP
TERIMA KASIH!

#PAUDBERKUALITAS #PAUDITUPENTING
#TRANSISIPAUDSD

Anda mungkin juga menyukai