Anda di halaman 1dari 18

AKTIVITAS LINDUNG

NILAI
BY TAUFIQ AKBAR
JENIS AKTIVITAS LINDUNG NILAI

Pada umumnya ada 3 aktivitas lindung nilai yang umumnya digunakana perusahaan
1. Lindung nilai atas arus kas (cash flow hedges)
2. Lindung nilai atas nilai wajar (fair value hedges)
3. Lindung nilai investasi netto dalam operasi luar negri.
LINDUNG NILAI ATAS NILAI WAJAR (FAIR VALUE HEDGES)
Ciri umum:
• Berusaha melindungi nilai dari aset atau liabilitas yang dimiliki perusahaan.
• Dilakukan dengan cara membeli instrumen keuangan seperti forward, future, swap, dll.
• Dilakukan perhitungan keuntungan kerugian nilai aseet atau liabilitas yang dilindungi nilainya dan kontrak forward setiap tanggal neraca.
• Keuntungungan dan kerugian asset atau liabilitas dijurnal seperti biasa.
• Bagi perusahaan yang melakukan aktivitas lindung nilai, keuntungan atau kerugian berlaku sebaliknya. Misal: secara transaksi kontrak
forward seharusnya untung, maka perusahaan harus mencatat rugi. Karena pada hakekatnya keuntungan atau kerugian kontrak forward
ditanggung spekulan dari kontrak forward.
• Keuntungan kerugian dihitung dengan mem-present-value-kan nilai keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi di tanggal
penyeselesaian (pembayaran cash) pada tanggal neraca.
• Keuntungan kerugian instrumen keuangan dialokasikan ke dalam profit and loss
• Ilustrasi didapat dilihat di buku beams materi accounting for derivatives and hedging activity
CONTOH FAIR VALUE HEDGE

PT A merupakan perusahaan yang memproduksi minyak mentah. Pada tanggal 1 november 2017 PT A memiliki 100.000 barel
minyak mentak yang siap produksi. Namun pada tanggal tersebut pabrik PT A rusak dan diperkirakan memerlukan 6 bulan untuk
perbaikan. Dikarenakan nilai minyak jadi dan minyak mentah berfluktuasi sesuai dengan harga minyak dunia, maka PT harus
mencatat inventorinya berdasarkan nilai wajar. Dikarenakan PT A tidak mau menanggung keuntungan atau kerugian atas fluktuasi
nilai minyak maka PT melakukan aktivitas lindung nilai dengan instrumen kontak forward. Nilai kontrak forward dikunci dengan
harga transaksi spot minyak pada saat perjanjian ($90 per barel). Asumsi tingkat bunga 1% per bulan.
Keterangan tambahan:
1 November 2017 harga minyak $90 per barel
31 Desember 2017 harga minyak $92 per barel
31 Maret 2018 harga minyak $89 per barel
30 April 2018 harga minyak $87,5 per barel
1 NOVEMBER 2017

Tidak dilakukan pencatatan transaksi.


1. Dari sisi inventory minyak tidak perlu dilakukan pencatatan keuntungan atau kerugian
atas perubahan nilai inventory karena keuntungan dan kerugian tersebut harus dicatat
setiap tanggal neraca. Sedangkan 1 November bukan tanggal neraca perusahaan.
2. Dari sisi transaksi kontrak forward tidak dilakukan pencatatan karna hanya berupa
perjanjian instrumen keuangan dan tidak ada asset atau liabilitas pada tanggal tersebut.
31 DESEMBER 2017 (TANGGAL NERACA)

Ada dua jurnal yang harus dicatat perusahaan yang melakukan hedging pada saat tanggal
neraca:
1. Keuntungan atau kerugian atas nilai inventory
2. Keuntungan atau kerugian atas nilai kontrak forward
31 DESEMBER 2017 (TANGGAL NERACA)

Jurnal keuntungan atau kerugian perubahan nilai inventory. Inventory berubah dari 90 barel
menjadi 92. maka perusahaan harus mencatat keuntungan atas kenaikan nilai inventory
sebesar 200.000 ((92-90) x 100.000) tersebut dengan menjurnal.
Inventory (+A) 200,000
Gain on Inventory (+Ga, +SE) 200,000
31 DESEMBER 2017 (TANGGAL NERACA)

Secara kontrak forward terjadi keuntungan karna nilai inventory meningkat dari $90 harga kontrak menjadi
$92. Namun, karena keuntungan atau kerugian kontrak forward yang menanggung spekulan maka perusahaan
yang melakukan hedging mencatat adanya kerugian sebagai kebailkannya. Kerugian yang diasumsikan akan
terealisasi pada tanggal penyelesaian adalah $200.000 ($92-$90 x 100.000 minyak per barel). Namun kerugian
tersebut harus di-present value-kan ke tanggal neraca (31 Desember 2017)
PV = = $192,196
N = periode 31/12/2017 s.d 30/4/2018 atau 4 bulan
I = tingkat suku bunga (1% per bulan)
31 DESEMBER 2017 (TANGGAL NERACA)

Atas kerugian kontrak forward tersebut dimasukkan kedalam rugi kontrak forward dengan jurnal:
Loss on Forward contract (+Lo, -SE) 192,196
Forward contract (+L) 192,196
31 MARET 2018 (TANGGAL NERACA) JURNAL
PERUBAHAN NILAI INVENTORY
Jurnal keuntungan atau kerugian perubahan nilai inventory. Inventory berubah dari 92 barel
menjadi 89. maka perusahaan harus mencatat kerugian atas penurunan nilai inventory
sebesar 300.000 ((92-89) x 100.000) tersebut dengan menjurnal.
Loss on Inventory (+Lo, -SE) 300,000
Inventory (-A) 300,000
31 MARET 2018 (TANGGAL NERACA)

Secara kontrak forward terjadi kerugian karna nilai inventory menurun dari $90 harga kontrak menjadi $89.
Namun, karena keuntungan atau kerugian kontrak forward yang menanggung spekulan maka perusahaan yang
melakukan hedging mencatat adanya keuntungan sebagai kebalikannya. Keuntungan yang diasumsikan akan
terealisasi pada tanggal penyelesaian adalah $100.000 ($90-$89 x 100.000 minyak per barel). Namun
keuntungan tersebut harus di-present value-kan ke tanggal neraca (31 Maret 2018).
PV = = $99,009
N = periode 31/3/2018 s.d 30/4/2018 atau 1 bulan
I = tingkat suku bunga (1% per bulan)
31 MARET 2018 (TANGGAL NERACA)

Keuntungan kontrak forward tersebut dimasukkan kedalam jurnal sebagai berikut


Forward contract (+A) 99,009
Forward contract (-L) 192,196
Gain on Forward contract (+Ga, +SE) 291,205

*acuan menjurnal kontrak forward tersebut dijelaskan setelah slide ini


31 MARET 2018 (TANGGAL NERACA)

Acun menjurnal adalah dengan logika keuntungan atau kerugian yang harus disesuaikan pada kontrak forward
pada tanggal neraca sekarang (untung 99,009) dengan tanggal neraca sebelumnya (Rugi 192,196). Jadi kita
harus membuat jurnal penyesuaian atas perubahan pencatatan keuntungan kerugian tersebut. Untuk
mempermudah bayangkan dalam bentuk buku besar Profit or Loss sebagai berikut:
Buku Besar Profit or Loss
Rugi 31/12/2017 192,196
291,205 Penyesuaian 31/3/2018
99,009 Untung 31/3/2018

Maka nilai keuntungan yang harus dijurnal pada 31/3/2018 adalah disebelah kredit senilai 291,205
30 APRIL 2018 (TANGGAL PENYELESAIAN)

Ada dua jurnal yang harus dilakukan perusahaan yang melakukan hedging fair value:
1. Jurnal perubahan nilai inventory
2. Jurnal keuntungan dan kerugian akhir dari kontrak forward
30 APRIL 2018 (JURNAL PERUBAHAN
INVENTORY)
Atas perubahan nilai inventory maka harus disesuaikan berdasarkan nilai spor dari minyak pada saat
penyelesaian kontrak ($87,5 per barel). Maka jurnal penjualan yang harus dibuat oleh PT A adalah
Loss on Inventory (+Lo, -SE) 150,000
Inventory (-A) 150,000

150.000 = ((89-87,5)x100.000 barel)


30 APRIL 2018 (JURNAL KONTRAK FORWARD)

Dalam menjurnal kontrak forward hal yang perlu kita lakukan adalah membalik jurnal kontrak forward dari
tanggal neraca terakhir (31/3/2018) senilai 99,009. kemudian kita selisihkan dengan nilai pembaran selitih nilai
spot dan nilai kontrak minyak 250.000 ((90-87,5)x100.000 barel), karna nilai spot lebih rendah berarti kita
menerima pembayaran selisih nilai spot dan nilai kontrak forward tersebut senilai 250.000.
Kemudian selisih dari nilai kontrak forward dan nilai penghapusan kontrak forward tersebut kita akui sebagai
laba atau rugi transaksi kontrak forward dengan jurnal:
Cash (+A) 250,000
Forward contract (-A) 99,009
Gain on Forward contract (+Ga, +SE) 150,991
SUMMARY EFEK FAIR VALUE HEDGE

Date Inventory Adj Forward Contract Net Effect


Adj
December 31, 2011 +200,000 -192,196 +7,804
March 31, 2012 -300,000 +291,205 -8,795
April 30, 2012 -150,000 +150,991 +991
Total -250,000 +250,000 0
MAIN REFERENCE

1. Beam, Anthony, Bettinghaus, Smit


Buku Advance Accounting Eleventh Edition

Anda mungkin juga menyukai