Anda di halaman 1dari 19

Pekerjaan

Lapangan
Kelompok 3
Kelompok 3

EMI WINHARTI AGNES GABRIELA


SIGALINGGING

YOLANDA
ANNISA ZAHIDAH I NYOMAN SATHYA
ASSYFA
KRESNA WIJAYA
RAMADHANI
Proses dan Tujuan
Pekerjaan
Lapangan
A. Proses Pekerjaan Lapangan
yaitu proses untuk mendapatkan keyakinan secara sistematis
dengan mengumpulkan bahan bukti secara objektif
mengenai proses entitas, mengevaluasinya dan
1. Melihat apakah operasi tersebut memenuhi standar
yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

B. Tujuan Pekerjaan Lapangan


yaitu membantu pemberian keyakinan dengan
melaksanakan prosedur-prosedur audit yang ada di program
audit, sesuai dengan tujuan audit yang ingin dicapai.
Pembuatan Strategi
untuk melakukan
pekerjaan lapangan
Bagian - bagian dari rencana strategis :
1. Kebutuhan pegawai
2. Kebutuhan sumber daya dari luar
3. Pengorganisasian
4. Wewenang dan tanggung jawab
5. Struktur pekerjaan lapangan
6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan
7. Metode pekerjaan lapangan
8. Metode pendokumentasian
9. Penyiapan pelaporan
10. Rencana kontijensi
Tim audit dengan pengarahan dan
mandiri

Tim tersebut merupakan Tim tersebut


sebuah unit operasional, Tim tersebut membuat keputusan sendiri, menerima tanggung
sering kali dengan bantuan ahli yang jawab atas
yang sering kali terdiri dari
bersama pimpinan tim memberikan pekerjaannya dan
ahli-ahli dalam berbagai berbagi tanggung
keahlian dan bantuan dalam proses
bidang audit, dan memiliki pengambilan keputusan
jawab bila terjadi
kesalahan
kepemimpinan dalam rotasi
atau dasar-dasar lainnya
Audit berhenti kemudian
lanjut
Teknik "audit berhenti-kemudian-lanjut" membantu menghilangkan audit
dengan pengembalian yang rendah yang melewati proses penyaringan
awal.
Konsep dasar di balik pendekatan berhenti-kemudian-lanjut adalah untuk
memberdayakan auditor lapangan untuk menghentikan audit, jika tidak
ada indikasi adanya risiko-risiko yang substansial atau tidak ada temuan-
temuan penyimpangan potensial.
Saat audit tersebut dihentikan, auditor pindah ke audit selanjutnya yang
termasuk dalam rencana audit tahunan departemen
.
Control Self
Assestment

Control Self Assessment merupakan salah satu jenis audit


partisipatif. Audit Partisipatif adalah sebuah proses yang
menerapkan berbagai tingkat kemitraan dengan auditor dan
Klien. Jika diterapkan dengan alasan wajar dan tulus maka audit
partisipatif terbukti efektif dan memberi efisiensi dan efektivitas
yang lebih besar dalam mencapai tujuan audit.
Bagian-bagian
pekerjaan lapangan
Tujuan-tujuan audit

Tujuan-tujuan audit berbeda dengan tujuan


operasi sebagaimana prosedur-prosedur
audit juga berbeda dari prosedur-prosedur
operasi.
Audit Smart
Selective Monitoring and Assessment of Risks
and Trends merupakan gabungan penentuan
risiko dan audit analitis. Metode ini
menggunakan “indicator-indaktor kunci”
sebagai elemen dasar dari proses audit.
Terdapat 4 tahap yaitu :
1. Pemilihan bidang-bidang kunci untuk
pengawasan dan penentuan
2. Pengembangan indicator-indicator kunci
untuk pengawasan dan penentuan
3. Implementasi
4. Pemliharaan teknik-teknik audit SMART
Pengukuran kinerja

“Pengukuran Kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil


dengan standar. Akhirnya dilakukan evaluasi hasil pengukuran dan
menentukan apakah temuan-temuan mereka mencerminkan kondisi
yang baik atau
buruk. Standar bisa ditemukan pada instruksi pekerjaan, arahan
organisasi, anggaran, spesifikasi produk, praktik industry, standar
minimum kontrol internal, GAAP, Dll
Pengembangan
standar
Standar harus sesuai dengan tujuan-tujuan
operasi yang diperiksa. Standar harus wajar
dan relevan. Kriteria untuk digunakan
sebagai tolak ukur adalah :
1. Struktur, komposisi, dan operasi komitte
2. Rencana, program, praktik, dan instruksi-
intruksi implementasi
3. Pengawasan, pemeriksaan, dan
pelaporan aktivitas
Penggunaan tolak ukur

Tolak ukur adalah pemilihan praktik-praktik terbaik yang dilakukan oleh organisasi-
organisasi lainnya. Studi Praktik-praktik Global Terbaik yang dilakukan oleh Arthur
Andersen dikelompokkan dalam 4 tahap :
1. Analisis proses-proses audit
2. Merencanakan studi
3. Laksanakan studi
4. Dapatkan pemahaman
Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk


mencapai pertimbangan yang
benar secara matematis, dan
untuk menyatakan pertimbangan
tersebut dalam hal apa yang
diketahui
Aspek-aspek biaya

01 02 03
Kualitas Biaya Jadwal
Pengujian
Tujuan Umum
Untuk memberi auditor dasar bagi pembentukan opini
audit

Tujuan Khusus
1. Validitas
2. Akurasi
3. Ketaatan dengan prosedur
4. Kompetensi Kontrol

.
Merencanakan pengujian
1. Pendefinsian tujuan pengujian
2. Pengidentifikasian jenis pengujian untuk mencapai suatu
tujuan
3. Pengidentifikasian kebutuhan pegawai
4. Penentuan urutan proses pengujian
5. Pendefinisian standar atau kriteria
6. Pendefinisian populasi pengujian
7. Keputusan metologi pengambilan sampel yang akan dilakukan
8. Pemeriksan transaksi
.
Teknik-teknik pemeriksaan transaksi-transaksi atau
proses-proses terpilih

01 02 03
Mengamati Mengajukan Pertanyaan Menganalisis

Mengajukan pertanyaan merupakan teknik Menganalisis berarti memeriksa


yang berarti melihat dan tidak
paling pervasif bagi auditor untuk menelaah secara rinci. Analisis dimaksudkan
melewatkan hal-hal yang penting. operasi. Pertanyaan yang diajukan dapat
observasi ini sangat bermanfaat, untuk
untuk mengetahui kualitas,
berupa lisan maupun tertulis. Pertanyaan
menemukan praktik-praktik penyebab, dampak, motif, dan
lisan lebih sering digunakan namun mungkin
penyimpangan dokumen atau alur kemungkinan lainnya sebagai dasar
yang paling sulit untuk di kemukakan.
kerja Pertanyaan-pertanyaan bisa menjadi cara pertimbangan. Auditor juga dapat
yang paling memuaskan untuk menemukan menganalisis suatu arahan, akta,
seberapa baik atau buruk suatu aktivitas kontrak, atau pernyataan kebijakan.
dilakukan
Teknik-teknik pemeriksaan transaksi-transaksi atau
proses-proses terpilih

01 02 03
Mengevaluasi
Memverifikasi Menginvestigasi
Mengevaluasi berarti penilaian
Memverifikasi berarti mengonfirmasi menuju suatu pertimbangan. Hal ini
Menginvestigasi merupakan
kebenaran, akurasi, keaslian, atau validitas merupakan langkah yang berada di
sesuatu. Cara ini paling sering digunakan istilah yang secara umum
antara analisis dan verifikasi di satu
untuk mendapatkan kebenaran fakta atau diterapkan pada pelaksanaan sisi dan opini audit di sisi lain.
rincian dalam suatu akun atau laporan.
Tanya jawab untuk menemukan Evaluasi mencerminkan
Verifikasi mencakup konfirmasi dan
perbandingan, penyataan konfirmasi dari fakta-fakta yang tersembunyi dan kesimpulan yang dihasilkan auditor
seseorang, atau satu dokumen mencari kebenaran. berdasarkan fakta-fakta yang telah
dibandingkan dengan dokumen lainnya. dikumpulkan.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai