Anak Usia Sekolah
Anak Usia Sekolah
KELUARGA DENGAN
ANAK USIA SEKOLAH
Anggryta Putry L 1610711082
Diah Ayu Kusuma Ningrum 1610711067
FINA Alfya Syahri 1610711058
Ismi Zakiah 1610711056
Tessya Deant 1610711070
KONSEP KELUARGA
ISMI ZAKIAH
Definisi Keluarga
› Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing menciptakan serta mepertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010)
› Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 2014).
Struktur Keluarga
› Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
› Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
› Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
› Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
› Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Struktur Keluarga Menurut Friedman
› Pola dan proses komunikasi
› Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau
status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami,
istri, anak dan sebagainya.
› Struktur kekuatan
› Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang
secara sadar atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu
budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman
bagi perkembangan norma dan peraturan.
Struktur kekuatan
1) Legimati power
Wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan bersama bahwa
dalam suatu keluarga satu orang mempunyai hak untuk mengontrol
tingkah laku anggota keluarga yang lain.
2) Referent power
Kekuasan yang dimilikiorang-orang tertentu terhadap orang lain karena identifikasi positif terhadap
mereka,seperti identifikasi positif seorang anak dengan orang tua (role mode).
3) Reward power
Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan diterima oleh seseorang dari orang
yang mempunyai pengaruh karena kepatuhan seseorang. Seperti ketaatan anak terhadap orang
tua.
4) Coercive power
Sumber kekuasaan mempunyai kemampuan untuk menghukum dengan paksaan,ancaman, atau
kekerasan bila mereka tidak mau taat.
5) Affectif power
kekuasaan yang diberikan melalui manipulasi dengan memberikan atau tidak memberikan afeksi atau
kehangatan, cinta kasih misalnya hubungan seksual pasangan suami istri.
Ciri-Ciri Keluarga
MENURUT ROBERT IVER DAN
CIRI-CIRI KELUARGA CHARLES HORTON YANG DI
INDONESIA KUTIP DARI (SETIADI,2008)
› Suami sebagai pengambil keputusan › Keluarga merupakan hubungan
perkawinan
› Merupakan suatu kesatuan yang
utuh › Keluarga bentuk suatu kelembagaan
yang berkaitan dengan hubungan
› Berbentuk monogram perkawinan yang senganja dibentuk atau
› Bertanggung jawab dipelihara.
› Keluarga mempunyai suatu system
› Pengambil keputusan
tata nama (Nomen Clatur) termasuk
› Meneruskan nilai-nilai budaya perhitungan garis keturunan.
bangsa › Keluarga mempunyai fumgsi
› Ikatan kekeluargaan sangat erat ekonomi yang dibentuk oleh
anggota-anggotanya berkaitan dengan
› Mempunyai semangat gotong- kemampuan untuk mempunyai
royong keturunan dan membesarkan anak.
Tipe Keluarga
terlalu muda.
Keluarga Sejahtera Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal,
I tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya
Keluarga Sejahtera Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan kebutuhan
II social psikologisnya tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
Keluarga Sejahtera pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi
III masyarakat
Keluarga Sejahtera Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
III plus pengembangan, dan telah dapat memberikan sumbangan yang teratur
KARAKTERISTIK DAN TUMBUH
KEMBANG ANAK USIA
SEKOLAH
› Anak akan banyak berada di luar rumah untuk jangka waktu antara 4-5 jam.
Aktivitas fisik anak meningkat seperti pergi dan pulang sekolah, bermain
dengan teman, meningkatkan kebutuhan energi.
› Pada usia sekolah dasar anak mencari jati diri dan akan sangat mudah
terpengaruh lingkungan, terutama teman sebaya yang pengaruhnya sangat
kuat seperti anak akan merubah perilaku dan kebiasaan temannya, termasuk
perubahan kebiasaan makan.
Sekolah atau pengalaman pendidikan memperluas dunia anak dan merupakan transisi dari
kehidupan yang secara relatif bebas bermain ke kehidupan belajar, dan bekerja terstruktur.
Sekolah dan rumah mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini membutuhkan
penyesuaian dengan orang tua dan anak, anak harus belajar menghadapi peraturan dan
harapan yang dituntut oleh sekolah dan teman sebaya. Orang tua harus membiarkan anak-
anak membuat keputusan menerima tanggung jawab dan belajar dari pengalaman kehidupan
(Potter& Perry, 2005).
TUMBUH KEMBANG
ANAK USIA SEKOLAH
• Pertumbuhan selama periode ini rata-rata
Pertumbuhan 3-3,5 kg dan 6cm atau 2,5 inchi
pertahunnya. Lingkar kepala tumbuh hanya
Fisik 2-3 cm (Behrman, Kliegman, & Arvin,
2000).
Sumber daya
tenaga
Pelayanan
kesehatan keperawatan
yang belum
Pengetahuan Rendahnya minat keluarga yang Kerjasama Model
dapat belum program pelayanan
dan perawat untuk bek berkembang
bersaing lintas belum
keterampilan erja dengan kelua meskipun telah
secara global mendukung
serta belum
perawat yang rga akibat system disusun
pedoman pelayan
sektoral peran aktif
masih perlu yang belum berke belum
adanya pera an keluarga semua
ditingkatkan. mbang.
wat keluarga namun belum
disosialisaikan
memadai. profesi.
secara secara umum.
khusus di
negara kita.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
BERDASARKAN TEORI
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN 1. Data pengenalan keluarga
2. Riwayat dan tahapan
perkembangan keluarga
KELUARGA 3. Data lingkungan
MODEL 4. Struktur Keluarga
5. Fungsi Keluarga
FRIEDMAN 6. Koping Keluarga.
TAHAPAN PENGKAJIAN
Penjajakan I
Data data yang dikumpulkan pada
penjajakan I antara lain : Penjajakan II
Data umum
Ketidakmampuan keluarga
Riwayat dan tahapan perkembangan
Lingkungan
mengenal masalah kesehatan
Struktur Keluarga Ketdakmampuan keluarga
Fungsi keluarga mengambil keputusan
Stress dan koping keluarga
Ketidakmampuan keluarga
Harapan keluarga
merawat anggota keluarga
Data tambahan
Pemeriksaan Fisik
ANALISA DATA
› Analisa data merupakan kegiatan pemilahan data dalam
rangka proses klarifikasi dan validasi informasi untuk
mendukung penegakan diagnosa keprawatan keluarga
yang akurat.
Problem/masalah
Etiologi/penyebab
1. Sifat masalah
kemampuan keluarga
Keadaan yang memungkinkan
Genetik (DM, MCI, Hipertensi)
terjadinya penyakit/ masalah
Penyakit menular
kesehatan
Gizi buruk kelompok ekonomi
Faktor Stressor
Kehamialn –persalinan
membutuhkan banyak
Menjadi orang tua
penyesuaian dari individu
Anak sekolah –remaja
atau keluarga
Masa lansia (pensiun, kehilangan)
Kehilangan pekerjaan
Pindah rumah
2. KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT
DIUBAH
Pengetahuan, tehnologi dan tindakan yang menangani
masalah
-Prognosa penyakit
-Kemungkinan merubah masalah
-Makin berat-makin sulit merubah Lamanya masalah
-Lamanya waktu adanya masalah
-Lama –masalah semakin berat
-Lama masalah berhubungan dengan potensi masalah untuk di
cegah
4. Masalah Yang Menonjol
4 Menonjolnya masalah 1
2
Skala : masalah berat, harus segera di tangani
1
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
0
Masalah tidak dirasakan
PENYUSUNAN
RENCANA PERAWATAN
INDIKASI INTERVENSI
Wright dan Leahey dalam Freadman (1998) menganjurkan bahwa intervensi keperawatan keluarga dapat
dilakukan pada :
2. Keluarga dengan anggota keluarga berpenyakit yang berdampak pada aanggota keluarga lainnya.
4. Salah satu anggota keluarga menunjukkan perbaikan atau kemunduran dalam status kesehtan
Developmental
Fasilitatif
Suplemental
Intervensi ini terkait
Intervensi ini terkait dengan
Intervensi yang berkaitan denganrencana perawat
rencana dalam membantu
dengan renacana pemberian membantu keluarga dalam
mengatasi hambatan dari
pelayanan secara langsung kapasitasnya untuk menolong
keluarga dalam memperoleh
pada keluarga sebagai dirinya sendiri (membuat
pelayanan medis,
sasaran. keluarga belajar mandiri)
kesejahteraan sosial dan
Contoh : dengan kekuatan dan sumber
transportasi.
Imunisasi pada Balita pendukung yng terdapat pada
keluarga.
TUJUAN
INTERVENSI
• pencapaian akhir sebuah masalah, dimana
perubahan perilaku dari ayng merugikan kesehatan
KHUSUS
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Rencana tindakan yang Rencana tindakan yang Rencana tindakan yang
disusun harus berorientasi diibuat dapat dilakukan dibuat berdasarkan
pada pemecahan masalah. mandiri oleh keluarga. masalah kesehatan.
SUBJEKTIF OBJEKTIF
PLANNING ANALISA
ASUHAN
KEPERAWATAN
TERKAIT TEORI
Pengkajian
Diah Ayu Kusumaningrum
1610711067
KASUS
› Latihan 2: Keluarga dengan Anak Sekolah
Perawat N mempunyai keluarga binaan yaitu keluarga Bp. O (40 th) dan Ibu
A (28 th) dengan anak, An.Dk (10 th) dan An. Ek (5 th). Berdasarkan hasil
pengkajian pada keluarga Bp O terdapat beberapa masalah kesehatan yang
dialami, salah satunya adalah masalah perilaku merokok pada An.Dk
didukung oleh hasil pengkajian sebagai berikut. Keluarga mengatakan tidak
paham lebih jauh tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala perilaku
merokok; Ibu A dan Bp.O mengatakan anaknya pernah kedapatan merokok
di warnet; Ibu A mengatakan bahwa Bp.O juga merokok; An.Dk mengatakan
bahwa ia kadang- kadang merokok saat di warnet atau di rumah teman;
An.Dk mengatakan bahwa ia merokok baru beberapa bulan; An.Dk
mengatakan tidak ada gejala yang merugikan akibat merokok; Ibu A
mengatakan tidak tahu cara melakukan perawatan di rumah terhadap
masalah perilaku merokok dalam keluarganya; Ibu A belum pernah
mendiskusikan kepada Bp.O untuk juga ikut memberikan contoh bagi anak-
anaknya; Bp.O mengatakan tidak bias berhenti merokok sehingga ia tidak
ingin anaknya kecanduan rokok seperti dirinya; warna bibir merah gelap; gigi
kekuning-kuningan.
Ibu A mengatakan berkomunikasi dengan anak-anak jika bertanya tentang tugas
di sekolah; Ibu A mengatakan jarang duduk bersama anak- anak untuk
mengobrol mengisi waktu luang; Ibu A mengatakan anak Dk dan Ek tidak dekat
dengan orangtuanya dan jarang berkomunikasi dan bercanda; Ibu mengatakan
anak Dk dan Ek pendiam, kalau ditanya lebih sering menjawab satu dua kata
saja; Menurut Bp.O dan Ibu A dari kecil anak Dk dan Ek memang jarang bicara;
Bp.O dan Ibu A mengatakan jarang berkomunikasi membicarakan hal-hal yang
santai atau bersenda gurau; Menurut ibu A, anak Dk di sekolah juga pendiam
kata gurunya; Anak Dk dan Ek tampak pendiam, berbicara lebih banyak dengan
kata-kata pendek atau menganggukkan kepala; Anak Dk dan Ek kalau berbicara
jarang kontak mata, begitu juga dengan Ibu A; Anak Dk lebih mau berbicara jika
tidak di depan orangtuanya.Selain itu Anak EK terlihat sebelum makan tidak
mencuci tangannya, Anak Ek Terlihat perutnya buncit, Anak EK mengatakan
nafsu makannya berkurang dan terlihat anemis pada konjungtivanya.Anak EK
mengatakan malas mencuci tangan jika ingin makan dan mengatakan selama
ini suka gatal dibagian anus anak EK.
› DATA TAMBAHAN : Bp.O dan Ny.A lulusan SMA, An.Dk dan An.Ek masih
duduk dibangku SD dan TK. Bp.O bekerja sebagai pegawai swasta dengan
penghasilan 4.500.000/bulan sedangkan Ny.A sebagai pegawai swasta dan
berpenghasilan Rp. 3.000.000/bulan Jenis rumah (Permanen), Jenis
bangunan (Beton), Luas bangunan (4×6 m2), Luas pekarangan (tidak ada).
PENGKAJIAN
•Data Pengenalan Keluarga
No. Nama Jenis Umur Hubunga Pendidik Pekerjaa
Kelamin n an n
1 Bp.O Laki-laki 40 Tahun Suami SMA Pegaai
Swasta
2 Ny.A Perempuan 28 Tahun Istri SMA Pegawai
swasta
3 An.Dk Laki-laki 10 Tahun Anak SD Pelajar
4 An.Ek Laki-laki 5 Tahun Anak TK Pelajar
A. Riwayat dan Tahapan Pengembangan Keluarga
- Keluhan :-
- Tahap Pengembangan Keluarga : keluarga dengan anak usia sekolah
C. Data Lingkungan
› Jenis rumah : Permanen
› Jenis bangunan : Beton
› Luas bangunan : 4×6 m2
› Luas pekarangan :-
› Status kepemilikan : milik sendiri
› Kondisi ventilasi : cukup
› Kondisi pekarangan : cukup
› Kondisi lantai : cukup
› Kebersihan rumah secara keseluruhan : kurang
STRUKTUR KELUARGA
› Struktur komunikasi : hubungan antara Bp.O dan Ny.A berjalan
dengan baik akan tetapi hubungan dengan anak-anaknya
komunikasi kurang berjalan dengan baik.
› Struktur kekuatan: kekuatan dalam keluarga yang dapat
digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah Bp.O
cukup bijaksana untuk berhenti merokok agar keluarga nya tidak
ikut kecanduan seperti dirinya
› Struktur peran: Bp.O sebagai kepala keluarga, Ny.A sebagai ibu
rumah tangga, An.Dk sebagai anak dan An.Ek sebagai anak
› Berdasarkan garis keturunan: Patrilinear (keluarga sedarah yang
terdiri dari anak,saudara sedarah, dalam berbagai
generasidimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah)
› Berdasarkan jenis perkawinan:Monogami (keluarga dimana
terdapat seorang suami dan istri.)
FUNGSI KELUARGA
› Fungsi afektif: Bp. O mengatakan kurang menjaga
keharmonisan antar anggota keluarga
› Fungsi sosialisasi: keluarga Bp.O dan Ny.A kurang
berhubungan baik dengan anggota keluarga dan
sebaliknya
› Fungsi Perawatan Keluarga : Ibu A mengatakan
tidak tahu cara melakukan perawatan di Rumah
terhadap masalah perilaku merokok dalam
keluarganya
KOPING KELUARGA
› Bp.O dan Ny.A mulai memperhatikan pertumbuhan
dan perkembangan kedua anaknya dengan ikut
memberikan contoh perilaku yang baik kepada
mereka
PERAN KELUARGA TIPE KELUARGA
Ayah: – Rumah: Jenis rumah (Permanen),
› Sebagai suami dari Ny.A Jenis bangunan (Beton), Luas
bangunan (4×6 m2), Luas pekarangan
› Sebagai Ayah dari An. Dk dan An. (tidak ada)
Ek
– Penghasilan:Jumlah Penghasilan
› Sebagai pencari nafkah Bp.O sean Ny.A besar Rp.
› Sebagai pelindung dan pendidik 7.500.000/bulan
Istri dan anak-anaknya – Kesejahteraan: termasuk ke dalam
– Ibu: tipe keluarga Nucklear Inti Tradisional
› Sebagai istri dari Bp. O karena krluarga tersebut dari
› Sebagai Ibu dari An. Dk dan An. Ek sepasang suami istri dan seorang ank
kandung dan masuk kedalam
› Mempunyai peran untuk mengurus kelompok sejahtera tahap 3 karena
rumah tangga keluarga mampu memenuhi
› Membantu suami untuk mecari kebutuhan dasar, kebutuhan
nafkah pskologis, namun belum dapat
– Anak: memberikan sumbangan atau
bkontribusi maksimal kepada
› Sebagai pelajar masyarakat
LATIHAN 2: KELUARGA DENGAN
ANAK SEKOLAH
ANALISA DATA
No Analisa Data Masalah Etiologi
1. DS :
Perilaku Kesehatan Merokok
- Keluarga mengatakan tidak paham lebih jauh tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala perilaku merokok Cenderung Beresiko
- Ibu A dan Bp.O mengatakan anaknya pernah kedapatan
merokok di warnet
- Ibu A mengatakan tidak tahu cara melakukan perawatan di
rumah terhadap masalah perilaku merokok dalam
keluarganya
- Bp.O mengatakan ingin berhenti merokok sehingga ia tidak
ingin anaknya kecanduan rokok seperti dirinya
DO :
- Anak EK terlihat sebelum makan tidak mencuci tangannya
- Anak Ek Terlihat perutnya buncit
- Anak EK mengatakan nafsu makannya berkurang dan
terlihat anemis pada konjungtivanya
- Anak EK mengatakan malas mencuci tangan jika ingin
makan dan mengatakan selama ini suka gatal dibagian
anus anak EK.
2. DS : Ketidakefektifan Keterampilan
- Ibu mengatakan anak Dk dan Ek pendiam, kalau Pemeliharaan Kesehatan Komunikasi Tidak
ditanya lebih sering menjawab satu dua kata saja Efektif
- Menurut Bp.O dan Ibu A dari kecil anak Dk dan Ek
memang jarang bicara
- Bp.O dan Ibu A mengatakan jarang berkomunikasi
membicarakan hal-hal yang santai atau bersenda
gurau
- Menurut ibu A, anak Dk di sekolah juga pendiam
kata gurunya
DO :
- Anak Dk lebih mau berbicara jika tidak
di depan orangtuanya
SKORING MASALAH
Pentingnya Penyelesaian
Perubahan Positif Untuk Penyelesaian Untuk
Masalah
Penyelesaian di Keluarga Peningkatan Kualitas Hidup
0: Tidak Ada 0: Tidak Ada
Diagnosa Keperawatan Total Skor
1: Rendah 1: Rendah
1: Rendah
2: Sedang 2: Sedang
2: Sedang
3: Tinggi 3: Tinggi
3: Tinggi
Perilaku Kesehatan
Cenderung Beresiko
Berhubungan Dengan 3 3 3 9
Merokok
Ketidakefektifan
Pemeliharaan Kesehatan
Berhubungan Dengan 3 3 2 8
Keterampilan Komunikasi
Tidak Efektif
Ketidakefektifan Koping
Keluarga Berhubungan
Dengan Sumber 2 2 3 7
Pemecahan Masalah Tidak
Adekuat
Rencana Asuhan
Keperawatan Keluarga
(Word)