Anda di halaman 1dari 20

KLUARGA SUKINAH

KULA : abadi ,warga ikatan/jalinan


Sejahtra “kebutuhan lahir dan bhatin
“ Bhoga, upabhoga, paribhoga
AKASA+PERTIWI
MENCINTAI , MENYAYANGI, SAMPAI
AKHIR HIDUNYA dan jangan ada
PERCERAIAN
LANDASA HUKUM
UU perkawinan Nomor 1 Tahun 1974
BAB 1 pasal 1 : perkawinan ialah ikatan
lahir dan bhatin antara pria dan wanita
dengan tujuan membentuk kluarga
yang bahagia berbasarkan KYME
Pasal 2 : dilaksanakan menurt hukum
masing-masing agama dan
kepercayaannya
NILAI PENTING DALAM PERKAWINAN
• MASSA REMAJA SEBaGAI teladan dihari TUA
• GIVE TO GIVE = results
KLUARGA SUKINAH MENURUT HINDU
• MD IX.101
Anyonyaswayadabhicaro
Bhawedamaranantikah
Esa dharmah samasena
Jneyah stripumsayoh parah
Artinya: hendaknya supaya hubungan yang setia
berlangsung, sampai mati , singkatnya ini harus
dianggap sebagai hukum tertinggi sebagai suami
istri .
TOLAK UKUR KELUARGA SUKINAH
• KECINTAAN
Berikut adalah orang yang dinyatakan akan
memperoleh kesenangan sekarang dan
dikemudian hari: selalu berusaha giat melakukan
kebajikan dan kebenaran, dengan kebenaran
pula harta kekayaan dicarinya, lalu kenikmatan
dinikmatinya dengan cara yang benar, tekun
bersembahyang kehadapan Tuhan dan leluhur,
bakti kepada orang tua serta orang suci.
GEMBIRA TANPA MENANGGUNG DOSA

SS 104 Tiada bedanya kemarahan itu dengan


kematian, demikian juga cinta buta itu sekeruh
sungai yang dipenuhi kotoran dan bangkai,
namun pengetahuan suci bagaikan kantung ajaib
yang dapat menyediakan apapun keperluan dan
keinginan dari pemiliknya
KETENTRAMAN
• Ikang dumadi janma rupa maka bhusananika sumilih
tekeng sabha/ surupa maka bhusanannya kula suddha
piniliha merek ri jong haji/ suwastra maka bhusane kula
minukya sira teke ri madhyaning sabha/ susastra maka
bhusana ksama mahangresepi manahi sang mahardika/
Orang yang rupawan namfap bersinar dalam pergaulan,
orang rupawan dan bedarah bangsawan dapat menghadapi
raja, dengan pakian yang bagus, dapat kita berlaku gagah
dab dalam pergaulan kita dianggap terkemuka, orang yang
terpelajar suka mengampuni dan dapat menawan hati
orang-orang terkemuka ( Niti Sastra 3.4)
CARA BERSYUKUR DALAM CANAKYA
NITISASTRA
• BERSYUKUR TERHDAP HARTA
• BERSYUKUR TERHADAP MAKANAN
• BERSYUKUR TERHADAP ISTRI SENDIRI
• KEDAMAIAN
CANAKYA NITISASTRA IV.10
• SAMSARA TAPA DAGDHANAM, TRAYO
SISRANTI HETAWAH, APATYAH CA KALATRAN
CA, SATAM SANGGATIR EWA CA
ADA TIGA HAL YANG MENYEBABKAN HATI
SESEORANG MENJADI DAMAI YAKNI ANAK,
ISTRI dan ORANG SUCI
TUJUAN WIWAHA
Sam jaspatyam suyamam astu devah.
(Rg Veda X. 85.23)

"Ya, para dewata, semoga kehidupan perkawinan kami berbahagia dan


tenteram"

Asthuri no garhapatyani santu.

(Rg Veda VI. 15. 19)

"Hendaknyalah hubungan suami-istri kami tidak bisa putus berlangsung


abadi"
Ihaiva stam mā vi yaustam,
Visvām āyur vyasnutam.
Krindantau putrair naptrbhih,
Modamānau sve grhe.

(Rgveda : X.85.42)
"Ya, pasangan suami-istri, semoga anda tetap disini dan tidak pernah terpisahkan. Semoga anda berdua mencapai hidup yang
penuh kebahagiaan. Semoga anda, bermain dengan anak-anak lakimu dan cucu-cucu lakimu, tinggal di rumah ini dengan
gembira"

Sumanjantu visve devah,


sam apo hrdayanu nau
(Rg Veda X. 85. 47)

"Semoga para dewata dan apah mempersatukan hati kami, suami istri"
SISTEM PERKAWINAN MENURUT AGAMA
HINDU
• BRAHMA WIWAHA : pemberian anak perempuan kepada ahli VEDA
( BRAHMANA)
• DAIWA WIWAHA : pemberian anak wanita kepada pendeta yang
melaksanakan upacara yajna dan berjasa.
• ARSA WIWAHA : pihak perempuan mendapatkaan seekor ata dua pasang
lembu dari mempelai laki-laki
• PRAJAPATI WIWAHA : Pemberian seorang anak perempuan kepada laki laki
setelah berpesan dengan mantra
• ASURA WIWAHA: Pengantin pria memberikan mas kawin sesuai kemampuan
sendiri
• GANDHARWA WIWAHA : Perkawian SUKA SAMA SUKA
• RAKSASA WIWAHA : Menculik gadis dengan cara kekerasan
• PAISACA WIWAHA : perkawinan dengan mencuri, menculik, yang membyar
bingung dan mabuk
Sistem perkawinan di BALI
• MEMADIK /MEMINANG : KELUARGA COWOK
KE KELUARA SUAMI
• NGEREROD / NGERANGKAT : KAWIN LARI
• NYENTANA/NYEBURI: LAKI-LAKI JADI
PEREMPUAN daN PEREMPUAN JADI LAKI-LAKI
• MELEGANDANG : PERKAWINAN SECARA
PAKSA
PROSES PERKAWINAN
• PENYAMBUTAN KEDUA MEMPELAI
• MABYAKALA
• MAPEJATI
Sarana UPAKARA
TIKEH DADAKAN ( KESUCIAN GADIS)
PAPEGATAN ( POHON KAYU DADAP)
TETIMPUG ( BAMBU KECIL )
SOK DAGANGAN ( ISI DAGANGAN)
KALA SEPETAN ( PAKALA-KALAN)
TEGEN-TEGENAN ( DEBU ATAU DADAP )
UPACARA SUKU JAWA
• NONTONI : MELIHAT DARI DEKAT CALON ISTRI
• PINANGAN : PERWAKILAN DARI KELUARGA
TERDEKAT
• PINENGSET : KLUARGA PRIA KE KELUARGA
PEREMPUAN MEMBAWA SAPI, CINCIN DLL
• MIDODARENI : PERWATAN PENGANTEN
WANITA SATU HARI SEBELUM HARI H
• PANGGIH MANTEN : PUNCAK
WIWAHA SUKU DAYAK
• MAMUPUH: PIHAK LAKI LAKI mengutus seseorang untuk
melamar dengan membawa ( SANGKU TAMBAK (mangkok
berisi beras) setelah diterima pihak lakilaki menyerahkan
( sinde(kamben)
• MEMINANG : berjarak tiga bulan dari mulai ngelamar dan
dibuatkan surat diketahui oleh DEMANG KEPALA ADAT
• PENGUKUHAN PERKAWINAN : kluarga laki laki menginjk
telur ayam terlebih dahulu yg ditruh diatas batu
selanjutnya laki laki menggunkan daun andong yg
dicelupkan ke cucian beras.
WIWAHA SUKU BATAK KARO
• ERTUTUT : SALING MEMPERKENALKAN DIRI KEDUA BELAH PIHAK ( BIBIT,BOBOT,
BEBET)
• NAKI-NAKI : SALING MENGETAHU SIFAT
• NUNGKUNI : PENDEKATAN ANTAR KELUARGA
SELANJUTNYA :
NANGKIH : KELUARGA PEREMPUAN KERUMAH LAKI-LAKI bersama beberapa saudra
MABA BELO SELAMBAR: KELUARGA LAKI-LAKI KE KELUARGA PEREMPUAN
MABA MANUK : ACARA KESEPAKATAN
KERJA ENDERMU BAYU : PUNCAK ACARA ( perempuan saranannya , kampil,tabling,
beras piher setumbu, uis nipes sebanyak dua lembar sebagai penutup kepala. Laki-
laki PISAU TUMBUK LADA

SESUDAH PERKAWINAN ( ERTEDEH ATAI /KANGEN) : SARANA 2 EKOR AYAM, BERAS,


KELAPA , SAYUR SAYURAN, SIRIH DAN TABUNG
SYAHNYA PERKAWINAN
• SYAH MENURUT HUKUM YG BERLAKU
• DILAKUKAN OLEH PENDETA
• SESAMA AGAMA HINDU
• BERDASARKAN TRADISI DISUATU DAERAH
• TIDAK TERIKAT SATU SAMA LAIN
• TIDAK ADA KELAINAN
• CUKUP UMUR ( L 21) P (18)
• TIDAK BERHUBUNGAN KLUARGA
SWADARMA ISTRI
• MEMENUHI DOA DAN HARAPAN ORANG TUA
• MEMENUHI HARAPAN SUAMI
• SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA
• SEBAGAI PENYELENGGARA RUMAH TANGGA

SWADARMA SUAMI
• WAJIB MELINDUNGI ANAK ANAK DAN ISTRINYA
• WAJIB MENJAGA DAN MENGHORMATI ISTRI
• WAJIB MEMELIHARA KESUCIAN ISTRI DAN KETURUNANNYA
• WAJIB MEMBERIKAN HARTA KEPADA ISTRI UNTUK KEAGAMAN
DAN RUMAH TANGGA
PAHALA ANAK YANG BERBAKTI
BHAKTI DAN TAAT KEPADA ORANG TUA, GURU
MEMBIASAKAN MENGKOREKSI DIRI
SELALU BERPIKIR TRI KAYIKA PARISUDHA
MELAKUKAN KEGIATAN KEAGAAMAN
BHAKTI SOSIAL
1. Kirti ( selalu dipuji dan didoakan)
2. Ayusa (berumur panjang)
3. Bala ( Mempunyai kekuatan)
4. Yasa Patinggal Rahayu ( kebahagian secara terus
menenur) .

Anda mungkin juga menyukai