METANOL
Penggunaan yang menurun : MTBE. Penggunaan yang menanjak : pembuatan DME. DME dimetil eter (CH3-O-CH3), dapat dibuat via dehidrasi metanol dengan bantuan katalis homogen (H2SO4) maupun heterogen : 2 CH3OH CH3-O-CH3 + H2O DME : tak beracun; Td,n = - 23,7 oC; cair di kondisi kamar pada tekanan 10 bar [mirip elpiji]. Kegunaan DME : pembersit (propellant) kosmetik, refrijeran, bahan bakar otomotif pengganti solar (ADO) [angka setan 55 60 (solar 45) nilai kalor netto cairan per liter x solar].
4
Metanol bahan bakar cair paling potensial bagi mobil sel tunam (fuel cell car), baik secara langsung : CH3OH + 1 O2 CO2 + 2 H2O + listrik maupun tak langsung : CH3OH + H2O CO2 + 3 H2 (300 oC, reformasi) H2 + O2 H2O + listrik Metanol kini mulai banyak digunakan sebagai pengganti bensin; dicampur dengan hidrokarbon (< 50 %-v), contoh : M85 (85 %-v metanol); [dalam dunia balap mobil, metanol sudah lama terkenal : efisiensi mesin tinggi, laju mobil kencang].
5
0,7893 pada 25 oC. Auntuk mutu (grade) A. Mutu A utk pelarut, mutu AA utk buat H2.
Perolehan tipikal distilasi-kering kayu : arang 34,7 %; ter 13 %; asam asetat 7 %; metanol 1 %; (aseton + metil asetat + asetaldehid + alil alkohol) 1,1 %; gas 19,2 %; air 24 %. Perolehan metanol meningkat 50 % jika kayu umpan dibubuhi 0,5 1,5 % Na2CO3. Dahulu pernah berjaya; sekarang tidak lagi demikian. Tahun 1930 di A.S., 50 % produksi metanol berasal dari pirolisis kayu; tahun 1950 hanya tinggal 3 %. Kayu adalah kekayaan alam terbarukan. Pemanfaatannya sebagai bahan mentah industri kimia kini kian diperhatikan dan diupayakan (via pembudidayaan pohon-pohon tumbuh cepat (short rotation copices).
8
gasifikasi hidrokarbon berat (minyak bakar), batubara, biomassa {gasifikasi konversi menjadi gas bersifat reduktif melalui reaksi dengan kukus dan oksigen}. oksidasi parsial minyak bakar berat. pemanfaatan gas produk samping pembuatan butanol via fermentasi karbohidrat ( camp. H2 dgn CO2).
pabrik metanol pertama yang berbahan mentah campuran gas hidrogen dengan oksida karbon menggunakan gas ini !. Lihat : Ind. Eng. Chem. 19(10) 1147 1150 (1927).
penggabungan gas CO2 buangan dengan H2 produk elektrolisis air (dengan listrik murah/fotovoltaik ?).
10
Dibandingkan dengan reaktan (metana), produk (yaitu metanol) lebih mudah teroksidasi langsung menjadi karbon dioksida, sehingga tanpa tata-laksana yang cerdik, perolehan dan selektifitas metanol jauh dari memuaskan. Banyak pakar memperkirakan bahwa metodologi konversi yang cerdik termaksud (katalis serta kondisi dan medium pereaksian) sudah akan dapat ditemukan dan dikembangkan sebelum tahun 2010.
12
Karbon monoksida
Karbon dioksida
50 100 300 50 100 300 bar bar bar bar bar bar 0,524 0,769 0,951 0,035 0,052 0,189 0,174 0,440 0,825 0,064 0,081 0,187 0,027 0,015 0,145 0,600 0,100 0,127 0,223 0,017 0,310 0,168 0,186 0,260
Jika tersedia katalis yang bisa sangat aktif pada temperatur 260 oC, tekanan operasi 50 100 bar kira-kira optimum utk mensintesis metanol dari CO dan H2; utk mensintesis metanol dari CO2 dan H2 diperlukan tekanan dan temperatur operasi yang lebih tinggi. Karena kesetimbangan membatasi konversi (30 50 % utk CO, 10 20 % utk CO2) sisa reaktan perlu didaur-ulang sesudah produk metanol (dan air) dipisahkan dengan cara pengembunan. Varisasi konversi kesetimbangan yang berlaku utk suatu pabrik biasa disajikan dalam bentuk grafik.
15
Kurva konversi kesetimbangan oksida-oksida karbon menjadi metanol, jika campuran reaktan awal berkomposisi molar : 73 % H2, 15 % CO, 9 % CO2, dan 3 % CH4 [tipikal hasil reformasi kukus-gas bumi].
16
Katalis
17
18
19
20
21
22
Seksi sintesis dari pabrik metanol berwujud rangkaian lingkar !. Untuk mengekang pembubungan kadarkadar zat inert di dalam gas yang disirkulasi, sebagian gas digurahkan (purged) ke luar rangkaian.
24
25
26
27