Menurut Kotler (1997) mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya terdiri dari individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan,dan mempetukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Fiqih Islam Pemasaran dalam fiqih Islam disebut wakalah atau perwakilan. Wakalah atau wikalah yang berarti penyerahan,pendelegasian,atau pemberian mandat. atau didefinisikan sebagai penyerahan dari seseorang (pihak pertama) dan dapat diwakilkannya kepada yang lain (pihak kedua) untuk melakukannya semasa Ia (pihak pertama) masih hidup.
Rukun Wakalah
1. adanya penjual dan pembeli. 2. adanya produk/jasa yang diperjualbelikan. 3. adanya ijab dan qabul.
Kegiatan yang dilarang dalam mencari keuntungan Menipu dan menyembunyikan cacat dan segala bentuk kelemahan dari suatu produk atau jasa yang akan dijual. Memanfaatkan keadaan dan kondisi orang yang nampak sangat membutuhkan Tidak memenuhi syarat-syarat dari suatu perjanjian.
kesenjangan pemasaran
1. kesenjangan waktu (a time gap ) 2. kesenjangan tempat (a place gap ) 3. kesenjangan kepemilikan ( a possession gap ) 4. kesenjangan nilai yang terlihat ( a perceived value gap ) 5. kesenjangan kesadaran ( an awareness gap )
Berdasarkan kutipan dari KH. Didin Hafidhuddin, islam aplikatif (gema insani press, 2003) mengenai budaya kerja pada perusahaan bernuansa islam syariah harus mengandung unsur kejujuran (shiddiq), konsisten (istiqomah), pandai (fathanah), bertanggung jawab (amanah),dan mengajak (tabliqh).
Manfaat
Manfaat artinya bahwa produk ataupun jasa tsb secara essensial mengandung makna sehingga sangat berguna tidak hanya bagi pemakai, tetapi juga bagi lingkungan disekitarnya dan terhindar dari efek merusak atau merugikan akibat keberadaannya. lebih baik banyak manfaat daripada mudharat atau bahayanya
4A (absotment,affordable,available,announcement) 4B (best,bargaining,buffer-stocking,bombarding)
4P (product,price,place,promotion)
4V (variety,value,venue,voice) 4C (customer solution,cost,convience,communication)
beberapa perusahaan asuransi menggunakan metode dengan mengadopsi sistem field development system (FDS) dengan 4 pola pengembangan (agen) financial consulting, yaitu: performance review & planning individual instruction and drill field observation & demonstration group instruction & drill
Sistem penjualan pada asuransi kerugian Agen asuransi kerugian dituntut untuk memiliki kemampuan dibidang underwriter, kemampuan yang harus dimiliki agen pengetahuan akan produk keterampilanm dan kemampuan lobi penampilan jaringan bisnis
5.
6.
Penutupan (Closing)
Layanan purna jual
3. Sikap Profesional yang Harus Tercermin Jujur dan Tidak Curang Menentukan Harga (Rate) secara Adil Berprilaku Baik dan Simpatik Rabbaniyyah Bersikap Adil terhadap Semua Stakeholders Bersikap Melayani dan Mempermudah Bersaing Secara Sehat (Fastabiqul Khairat) Mendahulukan Sikap Tolong Menolong (Taawun) Terpercaya (Amanah) Bekerja Secara Profesional Saling Menghormati dan Tidak Berburuk Sangka Senang Memberi Hadiah Sabar dalam Menghadapi Customer dan Competitor
Tidak Adil dalam Penentuan Tarif dan Uang Pertanggungan Melakukan Transaksi terhadap Produk yang Mengandung Unsur Maisar, Gharar,dan RibaMaisar Transaksi Tadlis Khianat atau Tidak Menepati Janji Menimbun Barang untuk Menaikkan Harga Menjual Barang Hasil Curian dan Korupsi Sering Melakukan Sumpah Palsu atau Sering Berdusta Melakukan Penekanan dan Pemaksaan terhadap Pelanggan Mempermainkan Harga Mematikan Pedagang Kecil Melakukan Monopolis rent seeking atau ikhtikar Tallaqi Rukban Melakukan Suap atau Sogok untuk Melancarkan Kegiatan Bisnis (riswah) Melakukan Tindakan Korupsi ataupun Money Laundri
1.
Riba,
dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
3.
4.
Rasulullah SAW telah melarang jual beli dengan cara najshi yaitu pura-pura membayar dengan harga yang kebih mahal supaya pembali lain tertipu (najasy)
Diriwayatkan oleh abu Hurairoh r.a katanya : Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda : Sumpah itu penyebab larisnya barang dagangan, tetapi menghapuskan keberkahabn dalam keuntungan.
Tidak halal bagi seseorang menual sesuatu, melainkan hendaklah
dia menerangkan kekurangan (cacat) yang ada pada barang tersebut (H.R Ahmad)
Mengapa engkau tidak meletakkan dan memperlihatkan yang
basah itu sebelah atas, supaya orang-orang dapat melihatnya? Barang siapa menipu maka dia bukan dari golonganku (H.R. Muslim)
5.
Penimbunan
Saudagar akan diberi rizki, sedangkan penimbun akan diberi laknat
(H.R. Ibnu Majah dan Hakim) Tidak akan menimbun barang kecuali orang-orang berdosa (H.R. Muslim)
6.
Monopoli
Barang siapa yang memonopili maka ia berdosa (H.R. Muslim dan Abu
Daud) Barang siapa memonopoli bahan makanan 40 hari, maka sesungguhnya ia telah terlepas diri dari Allah dan Allahpun terlepas darinya (H.R. Ahmad)
a. Sistem pengupahan memperlakukan kewajiban dan Hak antara buruh dan majikan dengan sistem ekonomi syariah.