Anda di halaman 1dari 6

Penatalaksanaan

Non-farko: tirah baring, rawat inap Farko: 1. Antibiotik Penicillin G benzathine: DOC RF Dosis dewasa: 2.4 juta U IM satu kali pemberian Amoxicillin Dosis dewasa: 500 mg PO setiap 6 jam selama 10 hari Erythromycin: DOC alergi penisilin Dosis dewasa: 1 g/hari PO dibagi 4 dosis selama 10 hari Azithromycin: pasien yang alergi terhadap penisilin. Dewasa: 500 mg pada hari pertama diikuti 250 mg/hari untuk 4 hari berikutnya.

2. Obat anti inflamasi Aspirin Dosis dewasa: 6-8 g/hari PO selama 2 bulan OAINS (Naproxen) Dosis dewasa: 250-500 mg PO 2 kali per hari; dapat ditingkatkan hingga 1.5 g/hari Kortikosteroid (Prednison): pasien dengan karditis, kardiomegali, gagal jantung kongestif. Tujuan: menghilangkan ataupun mengurangi inflamasi miokardium. Dosis:60-80 mg/hari PO Neuroleptic agents (Haloperidol): utk chorea, merupakan dopamine receptor blocker untuk mengatasi gerakan spasmodik iregular dari otot wajah. Dewasa: 0.5-2 mg PO 2 atau 3 kali per hari

Inotropic agents (Digoxin) Digoxin: mengatasi kelemahan jantung. Dewasa: 0.125-0.375 mg PO 4 kali pemberian 3. Diuretik: edema paru Dewasa: Furosemide 40 mg 4. Anti koagulan: mencegah emboli sistemik akibat atrium fibrilasi kronik. Initial dose: Warfarin 5 mg/hari, maintainance dose: 2-10 mg/hari

Mitral valve repair: a. Commissurotomy: memotong bagian commisurae yang mengalami perlengketan. b.Valvuloplasty: meletakkan cincin disekeliling katup mitral agar katup mitral dapat menutup dengan sempurna. c. Reshaping: memotong sebagian katup mitral yang rusak kemudian melekatkan bagian katup mitral yang masih sehat. PMBV (percutaneous mitral balloon valvotomy)

Pencegahan
Primary prevention: eradikasi Streptococcus dengan benzathine peniciline single dose IM. Secondary prevention: pemberian 1,2 juta unit benzathine peniciline setiap 4 minggu, atau setiap 3 minggu untuk pasien berisiko tinggi. AHA merekomendasikan pengobatan profilaksis selama minimal 10 tahun.

Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam Quo ad functionam: dubia ad bonam Quo ad sanationam: dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai