Anda di halaman 1dari 6

RESUME BIOFISIKA MEKANIKA TANAH KERUSAKAN JALAN

OLEH: DIAN SEPTI HASTUTI 05101002011

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDERALAYA 2012

KERUSAKAN JALAN a. Penyebab Kerusakan Badan Jalan Lintas Palembang Indralaya Struktur jalan di daerah antara Palembang dan Indralaya sering rusak . Jalan di daerah tersebut merupakan jalan yang termasuk ramai dilalui kendaraan baik kendaraan pribadi atau umum, karena merupakan jalur lalu lintas Timur Sumatera, kondisi tanah dasar di sekitar pinggiran jalan yang tidak memenuhi kriteria, tanah yang memiliki sifat labil karena merupakan tanah rawa. Apabila perencana tidak memperhitungkan dengan teliti faktor - faktor tersebut maka sangat mungkin terjadi badan jalan akan turun sesuai dengan mekanisme konsolidasi tanah dasarnya, hal inilah yang terjadi dengan jalan lintas Palembang-Indralaya, badan jalan banyak yang rusak, hal seperti ini bisa terjadi karena : Overloaded (kelebihan beban) pengguna jalan, hingga menyebabkan jalan rusak akibat kapasitas penahan dasar jalan tidak sesuai dengan beban yang diterimanya. Iklim

Kerusakan jalan terjadi karena iklim yang tidak menentu, terkadang hujan ataupun panas, Jika hujan maka kandungan air optimum akan terlewati maka daya dukung tanah akan menurun dengan keadaan yang demikian menyebabkan kekuatan jalan untuk menahan beban yang ada sangat rendah, sehingga akibat yang ditimbulkan adalah badan jalan retak atau bahkan amblas, sementara jalan lintas Palembang Inderalaya merupakan lintas sumatera, sudah pasti ramai oleh kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Struktur geologi

Kondisi batuan di tiap wilayah berbeda-beda, ada wilayah yang memiliki kondisi batuan yang stabil dan ada juga daerah yang memiliki kondisi batuan yang tidak stabil. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kestabilan jalan. Sementara itu kondisi bebatuan di jalan lintas Inderalaya Palembang merupakan bebatuan yang tidak stabil, struktur geologi yang kurang baik. Di sekitar jalan merupakan rawa, sehingga sudah pasti banyak terisi oleh air, air yang banyak yang mengisi ruang tanah menyebabkan tanah menjadi berongga, sementara beban di atasnya berat, akibat yang ditimbulkan lama kelamaan jalan akan turun atau amblas kebawah. Keadaan politik dan kebijaksanaan pemerintah

Kerusakan jalan tidak luput juga oleh campur tangan pemerintah, hal ini bisa terjadi karena pada saat pembangunan jalan banyak terjadi penyalahgunaan dana, bahan bahan ataupun material yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jalan menggunakan bahan bahan yang berkualitas rendah, hal ini dilakukan untuk menghemat biaya, pengeluaran ditekan seminimal mungkin agar uangnya bisa masuk kedalam kantong pejabat pejabat tertentu.

FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN a. Faktor Teknik / Fisik 1. Kualitas pelaksanaan pekerjaan yang buruk. pada saat pembuatan jalan tidak sesuai dengan prosedur, pemadatan jalan kurang, kerusakan yang dominan adalah jenis retak, ambles, dan lubang. Cara penanganan jenis retak ditangani dengan memberi tambahan lapis tipis aspal pasir atau latasir. Rusak ambles diperbaiki dengan memberi tambahan lapis Burda diatasnya, sedangkan rusak lubang diperbaiki dengan mengisi lubang dengan struktur pondasi Telford dan lapis penetrasi diatasnya. Diketahui bahwa cara penanganan kerusakan di lapangan tidak memperhatikan tingkat kerusakan apakah termasuk struktur atau non-struktur. Kerusakan struktur perkerasan yang hanya diberi lapis tambahan diatasnya menyebabkan terjadinya rambatan kerusakan menuju struktur di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan dini pada perkerasan dan secara keseluruhan struktur menjadi labil. 2. Struktur tanah yang tidak stabil Hal ini karena bagian kiri dan kanan jalan merupakan rawa, sudah pasti struktur tanah tidak stabil. 3. Banyaknya di bangun saluran saluran atau pipa di bawah permukaan jalan, hal ini menyebabkan tanah menjadi tidak padat ataupun berongga. 4. bahan bahan ataupun material yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jalan menggunakan bahan bahan yang berkualitas rendah, hal ini dilakukan untuk menghemat biaya, pengeluaran ditekan seminimal mungkin agar uangnya bisa masuk kedalam kantong pejabat pejabat tertentu.

b. Faktor Mekanik 1. Beban jalan yang terlalu berat, hal ini terjadi karena kendaraan yang melintas di jalan merupakan kendaraan yang besar, apalagi terkadang Overloaded (kelebihan beban) pengguna jalan, hingga menyebabkan jalan rusak akibat kapasitas penahan dasar jalan tidak sesuai dengan beban yang diterimanya. 2. Akibat pengguna jalan yang mengerem mendadak sehingga menyebabkan tekanan yang berasal dari kendaraan tadi membwerikan tekanan yang lebih besar dari yang seharusnya diterima jalan.

DAFTAR PUSTAKA Brown, S.F., 1996. Soil Mechanics in Pavement Engineering. Geotechnique 46, No. 3, 386-426. Brown, S. F., 2000. Introduction to Pavement Design. In the Residential Course on Bituminuous Pavements, Materials, Design and Evaluation. Lecture Notes,University of Nottingham, School of Civil Engineering. 3rd-7th April 2000. Bina Marga, 1997. Petunjuk Teknis Pelaksana Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga

Anda mungkin juga menyukai