Anda di halaman 1dari 7

MONARKI PARLEMENTER DAN KONSTITUSIONAL : 1.

Selandia Baru (New Zealand)

Pemerintahan Kepala negara Gubernur Jenderal

: monarki konstitusional, kesatuan, parlementer : Elizabeth II : Sir Jerry Mateparae

Perdana Menteri : John Key Selandia Baru adalah negara demokrasi parlementer dan sebuah wilayah Persemakmuran Britania (Commonwealth Realm). Selandia Baru dibagi ke dalam 11 dewan regional dan 67 otoritas teritorial untuk tujuan pemerintahan daerah. Secara nasional, kekuasaan politik eksekutif dijalankan oleh kabinet, yang dikepalai oleh perdana menteri. Ratu Elizabeth II adalah kepala negara dan karena ketidakhadirannya sang ratu diwakili oleh gubernur jenderal. Alam Selandia Baru milik ratu adalah meliputi juga Tokelau (sebuah wilayah dependensi); Kepulauan Cook dan Niue (memerintah-sendiri tetapi dalam asosiasi bebas); dan Dependensi Ross, yang merupakan klaim wilayah di Antarktika. 2. Denmark

Pemerintahan Ratu Perdana Menteri

: Demokrasi parlementer dan Monarki konstitusional : Margrethe II : Lars Lkke Rasmussen

Perdana Menteri yang ditunjuk : Helle Thorning-Schmidt Negara ini menganut monarki konstitusional dan sistem pemerintahan parlementer. Denmark memiliki satu pemerintah pusat dan 98 munisipalitas sebagai pemerintah daerah.

Denmark ialah monarki tertua di benua Eropa. Pada 1849, menjadi monarki konstitusional dengan pengadopsian konstitusi baru. Penguasanya secara resmi merupakan kepala negara, peran yang bersifat seremonial, sejak kekuasaan eksekutif, yang dilaksanakan oleh raja atau ratu, dilaksanakan melalui kabinet menteri, dengan PM yang memberlakukan prinsip primus inter pares). Kekuasaan legislatif diberikan kepada monarki dan parlemen Denmark, dikenal sebagai Folketing, yang terdiri atas (tak lebih dari) 179 anggota. Kekuasaan yudisial ada di tangan pengadilan. Pemilu parlemen harus diadakan setidaknya tiap 4 tahun; namun PM bisa mengadakan untuk Pemilu lebih awal. Jika Parlemen melakukan mosi tidak percaya terhadap PM sehingga pemerintahan terhenti. Negeri ini sering dipegang pemerintah minoritas. Denmark mempraktekkan hak pilih universal dalam seluruh masalah, wanita dianggap sama dengan lelaki menurut hukum Denmark (namun mereka tak dikenakan wajib militer, walau begitu mereka bisa mengikuti secara sukarela).

MONARKI ABSOLUT : 1. Swaziland

Pemerintahan Monarki

: Raja Mswati III

Perdana Menteri : Barnabas Sibusiso Dlamini Berdasarkan tradisi, raja memegang kuasa bersama ibunya (Indovukazi, Gajah-Betina Besar), yang pertama dipandang sebagai kepala administrasi negara sedangkan yang terakhir dipandang sebagai kepala rohaniah dan nasional negara. Sebagai sebuah monarki, raja tidak hanya menunjuk perdana menteri, kepala pemerintahan, tetapi juga menunjuk sejumlah kecil perwakilan untuk kedua badan Libandla (parlemen). Senat terdiri dari 30 anggota, dan Dewan Perwakilannya memiliki 65 kursi, 55 diduduki oleh wakil terpilih (pemilihan diadakan setiap 5 tahun pada November). 2. Vatikan

Pemerintahan Negara

: Gerejawi : Paus Benediktus XVI

Kepala Pemerintahan : Giovanni Lajolo Vatikan merupakan sebuah kaukus unik, sebuah contoh dari sebuah kerajaan di mana fungsi kepala negara, yaitu sang Paus tidak diwariskan tetapi dipilih untuk seumur hidup oleh dewan Kardinal. Anggota dewan kardinal yang dapat memilih adalah mereka yang berumur di bawah 80 tahun. Pertemuan dewan kardinal untuk memilih Paus ini disebut konklaf dan dilaksanakan di Kapel Sistina. Kata konklaf ini berasal dari bahasa Latin cum clavis yang artinya adalah "dengan kunci". Maksudnya merekalah yang memegang kunci pemilihan. Kata cum clavis ini juga memiliki arti bahwa para kardinal dikunci di Kapel Sistina selama proses pemilihan tersebut. Istilah Takhta Suci merujuk kepada otoritas, yurisdiksi dan kedaulatan Paus dan para penasehatnya dalam memimpin Gereja Katolik Roma. Takhta Suci mempunyai hak yang sama dengan sebuah negara berdaulat. Sebagai negara berdaulat, Vatikan juga mempunyai hak untuk mengirim dan menerima diplomat. Para diplomat ini membutuhkan Kedutaan Besar yang harus berkedudukan di kota Roma karena tidak ada tempat di Vatikan. REPUBLIK KONSTITUSIONAL 1. Indonesia

Pemerintahan

: Republik Federal

Presiden : Pratibha Patil Wakil Presiden : Mohammad Hamid Ansari Tanggal 26 Januari 1950, sistem pemerintahan India diubah menjadi republik. Tiga tahun sebelumnya, yaitu bulan Agustus 1947, bangsa India memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Inggris. Setelah melalui berbagai konflik internal antara umat Islam dan Hindu, akhirnya pada tahun 1949 UUD India berhasil disusun dan setahun kemudian lahirlah Republik India. Dr. Rajendra Prasad pun terpilih

sebagai presiden pertama India dan dia menjabat posisi ini selama tujuh tahun. Jabatan presiden di India hanya merupakan jabatan kehormatan dan dipilih oleh Parlemen. Kekuasaan mengatur pemerintahan di India lebih banyak berada di tangan Perdana Menteri yang dipilih langsung oleh rakyat. 2. Amerika Serikat

Pemerintahan

: Republik konstitusional Federal

Presiden : Barack Obama Wakil Presiden : Joe Biden : John Boehner

Juru Bicara Parlemen

Ketua Mahkamah Agung : John Roberts Amerika Serikat merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem three-tier dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga jenjang yaitu nasional, negara bagian, dan pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan bidang kuasa masing-masing. Negara ini menggunakan sistem persekutuan atau federalisme di mana di negara pusat dan negara bagian berbagi kuasa. Negara pusat berkuasa terhadap beberapa perkara seperti pencetakan mata uang Amerika serta kebijakan pertahanan. Namun, negara-negara bagian berkuasa menentukan hak dan undang-undang masing-masing seperti hak pengguguran bayi dan hukuman maksimal dalam hal undang-undang. Pemilu untuk memilih presiden diadakan setiap empat tahun sekali dan yang terakhir ialah pada bulan November 2008. Di samping Pemilu untuk pemilihan presiden, ada pula Pemilu paruh waktu, yang diadakan pada pertengahan masa jabatan presiden. Dalam pemilu ini yang dipilih bukanlah presiden melainkan seluruh anggota Dewan Perwakilan dan sepertiga dari semua senator dari tiap negara bagian.

REPUBLIK PARLEMENTER 1. Israel

Pemerintahan : Demokrasi parlementer Presiden : Shimon Peres Perdana Menteri : Benjamin Netanyahu Ketua Knesset : Reuven Rivlin Presiden Mahkamah Agung : Dorit Beinisch Israel merupakan negara republik demokrasi dengan sistem parlementer. Presiden Israel [107] adalah kepala negara, namun tugas-tugasnya sangat terbatas dan hanyalah seremonial. Anggota parlemen yang didukung oleh mayoritas di dalam parlemen menjadi Perdana Menteri. Biasanya yang menjadi perdana menteri adalah ketua Partai terbesar. Perdana Menteri adalah [107][108] kepala pemerintahan dan ketua kabinet. Israel diperintah oleh 120-anggota parlemennya, yang dikenal sebagai Knesset. Anggota-anggota Knesset berasal dari berbagai partai yang dipilih [109] dalam pemilihan parlemen. Biasanya pemerintahan yang terbentuk adalah pemerintahan koalisi. Pemilihan parlemen dijadwalkan setiap empat tahun sekali, namun koalisi pemerintahan yang tidak stabil ataupun adanya mosi tidak percaya oleh Knesset seringkali membubarkan pemerintahan yang ada lebih awal. Pakistan
[1]

2.

Pemerintahan Presiden

: Republik : Asif Ali Zardari

Perdana Menteri : Yousaf Raza Gillani Pakistan memulai masa kemerdekaannya dengan sisterm pemerintahan parlementer mirip dengan sistem pemerintahan di Inggris. Penerapan sistem parlementer ini didasarkan atas UUD yang berlaku selama 2 tahun. Sejak 1947 hingga 1956, pakistan menjadi dominan di Common Wealth of Nation. Negara republikpun dideklarasikan pada tahun 1956. Penerapan sistem presidensil tersebut, didasarkan atas UUD 1962 yang berlaku sampai tahun 1969. menurut UUD tersebut, badan eksekutif terdiri atas presiden yang beragama islam beserta materi-materi. Para menteri adalah pembantu presiden yang tidak boleh merangkap anggota legislatif. Presiden

mempunyai wewenang untuk menjatuhkan veto atas rancangan UU yang telah diterima oleh badan legislatif. Namun veto dapat dibatalkan , jika rancangan UU tersebut diterima oleh mayoritas 2/3 suara. Presiden menjalankan pemerintahan bersama dengan perdana menteri. Ada pembagian tugas antara presiden yang mngelola urusan luar negeri dan perdana menteri yang mengurus persoalan dalam negeri. REPUBLIK ABSOLUT 1. Jerman

Pemerintahan Presiden

: Republik parlementer federal : Joachim Gauck

Kanselir : Angela Merkel Pemerintahan sehari-hari dipegang oleh seorang kanselir, yang berperan seperti perdana menteri di negara lain dengan bentuk pemerintahan serupa. Selain Jerman, Austria juga memiliki kanselir. Posisi kanselir diraih secara otomatis oleh kandidat utama partai pemenang pemilihan umum federal. Terdapat enam partai politik utama di Jerman, dengan tiga yang terbesar (dua di antaranya membentuk koalisi permanen), yaitu SPD (demokrat sosial, berhaluan kiri progresif) dan CDU/CSU (kristen demokrat/sosialis yang berhaluan kanan konservatif). Partai-partai lainnya adalah FDP (demokrat liberal), Bndnis 90/Die Grne (kiri hijau), dan Die Linke (berhaluan kiri, merupakan gabungan dari partai komunis dan pecahan SPD). Jabatan presiden lebih banyak bersifat seremonial, meskipun ia dapat menyetujui atau tidak menyetujui beberapa hal penting. Secara administrasi, Jerman adalah negara federasi (Bundesland) dengan 13 negara bagian. Negara-negara bagian ini dibentuk secara bertahap semenjak berakhirnya Perang Dunia II sebagai penyederhanaan atas garis batas negara bagian peninggalan masa Reich Jerman yang lebih bersifat feodalistik. Negara bagian diperintah oleh seorang perdana menteri (Ministerprsident) lengkap dengan kabinetnya. Terdapat pula parlemen tingkat negara bagian. Setiap negara bagian mengirim wakil-wakil (anggota kabinet, tidak dipilih langsung) ke Bundesrat.

2.

Italia

Pemerintahan Presiden

: Republik parlementer kesatuan : Giorgio Napolitano

Perdana Menteri : Mario Monti Legislatif : Parlimen Majelis Tinggi Majelis Rendah : Senat Republik : Dewan Rakyat

Italia dibagi menjadi 20 daerah. Kepala Negara Italia adalah Presiden Italia, sedangkan Kepala Pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri Italia. Italia menganut sistem pemerintahan Parlementer Sebagai kepala negara , Presiden Republik merupakan kesatuan bangsa dan memiliki banyak tugas yang sebelumnya diberikan kepada raja Italia . Presiden berfungsi sebagai titik hubungan antara tiga cabang kekuasaan: ia dipilih oleh anggota parlemen, ia menunjuk eksekutif, dan merupakan presiden peradilan. Presiden juga merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata. Presiden Republik mengangkat Dewan Menteri dan Presiden (para perdana menteri ). Perdana menteri menyarankan Presiden Republik pada komposisi sisa Dewan Menteri (kabinet), yang terdiri dari para menteri yang bertanggung jawab atas berbagai departemen pemerintah. Dalam prakteknya, Presiden menerima saran perdana menteri, dan menyerahkan Dewan diusulkan untuk mosi percaya dari kedua kamar parlemen. Pemerintah memiliki kekuasaan untuk mengeluarkan dekrit . Keputusan harus dikonfirmasi di parlemen, dan " selai keputusan "telah menjadi masalah dalam beberapa tahun terakhir, sebagai pemerintah mencoba untuk mereformasi struktur negara menggunakan terutama dekrit bukan meloloskan undang-undang secara langsung melalui parlemen.

Anda mungkin juga menyukai