) (
atau
P
V
F
rp BEP
1
) (
Apabila keuntungan dinyatakan dengan
Apabila unsur pajak terhadap keuntungan ( t ) dimasukkan dalam analisis , rumus
di atas berubah menjadi sebagai berikut :
) )( 1 (
) 1 (
V P t
BEP x atau
V P
t
F
x
+
P
V
F
BEP dalam unit :
BEP ( unit ) = 500
000 . 2 000 . 4
000 . 000 . 1
V P
F
b. x = 780
000 . 2 000 . 4
000 . 560 000 . 000 . 1
+
V P
F
unit
c. x =
900
000 . 2 000 . 4
) 3 , 0 1 (
000 . 560
000 . 000 . 1
) 1 (
+
V P
t
F
unit
Sasaran analisis break-even untuk mengetahui pada tingkat volume berapa
perusahaan mencapai titik impas dari kegiatan usahanya. Dalam hal lain, analisis
ini dapat dipakai untuk membantu pemilihan jenis produk atau proses dengan
mengidentifikasi produk atau proses yang mempunyai total biaya terendah untuk
suatu volume yang diharapkan. Dalam pemilihan lokasi,analisis ini dapat dipakai
untuk menentukan lokasi yang memiliki total biaya terendah,yang berarti juga
memiliki total pendapatan tertinggi untuk kapasitas produksi yang ditentukan.
Seperti telah disebutkan,biaya variable per unit dan pendapatan per unit dapat
berubah dengan berubahnya kapasitas produksi atau volume penjualan. Gambar
4.2 menunjukkan bagaimana analisis break-even digunakan dalam situasi seperti
ini.
Rupiah
Pendapatan
D Biaya
C
A B
Volume/tahun
Gambar 4.2 Model break-even untuk fasilitas yang berbeda
Misalnya,suatu perusahaan beroperasi dalam lingkup kapasitas awal dimana titik
break-even terjadi pada titik A.Perusahaan mulai mendapat untung apabila
volume penjualan sudah melebihi V
1
unit. Keuntungan akan meningkat searah
dengan pertambahan volume penjualan.Apabila volume sudah mencapai V
2
,
perusahaan perlu menambah fasilitas baru yang memerlukan investasi tambahan
sebesar BC. Akibatnya , pada volume di atas V
2
, biaya tetap menjadi lebih besar.
Perusahaan baru mendapat untung apabila volume penjualan telah mencapai V
3
.
Informasi analisis break-even ini dapat membantu manajemen dalam mengambil
keputusan. Jika terget penjualan sudah ditentukan , dapat diketahui volume
output yang diperlukan untuk mencapai target itu.
4.1.2 Analisis Break-Even Point untuk Multiproduk
Analisis BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan
penggunaan untuk beberapa produk sekaligus ( multiproduk ).
Kebanyakan perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu poduk dengan
menggunakan fasilitas yang sama, contoh : pasar swalayan , industri bahan
bangunan .
Menghitung titik BEP untuk setiap produk sukar meskipun biaya variable dan
harga jual setiap jenis produk dapat diketahui. Hal ini disebabkan sukarnya
menghitung biaya tetap untuk masing-masing jenis produk.
Untuk mengetahui posisi BEP , biasanya dilakukan bukan untuk per jenis produk
melainkan untuk semua produk yang dibuat/dijual perusahaan secara
keseluruhan. Sehingga rumus BEP untuk produk tunggal tidak dapat langsung
digunakan untuk multiproduk karena biaya variabel dan harga jual setiap jenis
produk berbeda.
Rumus titik BEP untuk multiproduk :
'
'
,
`
.
|
Wi
Pi
Vi
F
rp BEP
.
1
) (
atau
TR
TVC
P
rp BEP
1
) (
dimana :
F = biaya tetap per periode.
Vi = Biaya variable per unit.
Pi = harga jual per unit.
Wi = Persentase penjualan produk i terhadap total rupiah penjualan.
'
'
,
`
.
|
Wi
Pi
Vi
.
1
= kontribusi tertimbang.
TVC = total biaya variable.
TR = total pendapatan.
Contoh soal
Perusahaan industri kaca Kristal memproduksi enam tipe produk yang masing-
masing memiliki data harga jual,biaya variable dan estimasi penjualan sebagai
berikut :
Tipe
Biaya variable
( Rp/unit )
Harga jual
( Rp/unit )
Estimasi penjualan
( unit/tahun )
A 7.000 11.000 4.200
B 4.600 7.500 7.000
C 4.000 6.000 8.000
D 4.500 7.500 4.800
E 2.900 5.000 6.000
F 2.600 4.000 3.000
Apabila Biaya tetap per bulan sebesar Rp. 5.000.000, tentukan BEP nya ?.
Untuk menghitung BEP digunakan bantuan tabel 4.1 . Tabel ini bertujuan
mencari nilai pembagi dalam rumus BEP multiproduk, yaitu
'
'
,
`
.
|
Wi
Pi
Vi
.
1
,
atau merupakan jumlah kontribusi tertimbang semua tipe produk yang dijual.
Dalam kasus ini estimasi penjualan dinyatakan dalam unit, padahal harga setiap
tipe produk berbeda satu sama lain. Untuk itu, harus dicari lebih dahulu estimasi
penjualan dalam rupiah ( kolom 7 ), yaitu dengan mengalikan harga jual dengan
jumlah unit yang terjual. Selanjutnya, dapat dihitung proporsi penjualan setiap
tipe produk terhadap total penjualan ( kolom 8 ) dan kontribusi setiap tipe
produk terhadap total penjualan ( kolom 9 ).
Misalnya , estimasi penjualan tipe A dalam rupiah ( kolom 7 )dihitung dengan
mengalikan harga jual ( kolom 3 ) dengan jumlah penjualan dalam unit ( kolom
6 ), diperoleh nilai sebesar Rp. 46.200.000. Penjualan dari tipe A ini memiliki
proporsi sebesar 20,6 % dari total penjualan sebesar 224.700.000. Kontribusi
tertimbang tipe A ( kolom 9 ) dapat diperoleh dengan mengalikan nilai dalam
kolom 5 dan kolom 8 , yaitu sebesar 0,38 x 0,206 = 0,075. Dengan menggunakan
pendekatan yang sama untuk setiap tipe, dapat diperoleh total kontribusi
tertimbang , yaitu sebesar 0,375 untuk setiap rupiah penjualan.
Karena biaya tetap dinyatakan dalam bulanan , untuk mencari BEP dalam 1
tahun, biaya tetap itu dikalikan 12 dan selanjutnya dibagi dengan 0,375, hasilnya
menjadi 160.000.000, perusahaan sudah dalam posisi impas , belum untung tetapi
tidak rugi. Perlu diingat , BEP untuk multiproduk hanya dapat dihitung dalam
rupiah, tidak dapat dalam bentuk unit.
Tabel 4.1 Tabel analisa berak-even untuk multiproduk
Jenis
produk
Biaya
variable
( ribu
rp/unit )
Harga
jual
( ribu Rp
)
Estimasi
penjualan
( unit/thn )
Estimasi
penjualan
( ribu
rp/thn )
Proporsi thd
total
penjualan
Kontribusi
tertimbang
V P V/P 1-V/P W (1-V/P).W
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A 7,00 11,0 0,64 0,36 4.200 46.200 0,206 0,075
B 4,60 7,5 0,61 0,39 7.000 52.500 0,234 0,090
C 4,00 6,0 0,67 0,33 8.000 48.000 0,214 0,071
D 4,50 7,5 0,60 0,40 4.800 36.000 0,160 0,064
E 2,90 5,0 0,58 0,42 6.000 30.000 0,134 0,056
F 2,60 4,0 0,65 0,35 3.000 12.000 0,052 0,019
Biaya tetap per tahun = 12 x Rp. 5.000.000 = Rp. 60.000.000
BEP dalam 1 tahun =
000 . 000 . 160 .
375 , 0
000 . 000 . 60 .
Rp
Rp
1
Keterangan :
Q = Jumlah barang yang diproduksi dan dijual .
TFC = Jumlah biaya tetap.
P = Harga jual barang per unit
AVC = Biaya variabel per unit
Q.P = Jumlah hasil penjualan barang dalam rupiah atau nilai mata uang.
Kembali ke rumus :
AC P
TFC
Q
1
Dimana
P
AVC
1 adalah ratio marjinal laba, jadi
laba marjinal Ratio
TFC
QP
2. ATI dengan cara income statement : Untuk menggunakan cara ini
diperlukan sumber informasi/data yang berasal dari laporan rugi-laba
( income statement ). Adapun klasifikasi perkiraan pada laporan rugi-laba
( laporan R/L ) adalah sebagai berikut :
Laporan R/L atas dasar klasifikasi biaya alamiah ( natural classification of
cost ), yakni :
Tabel V.1 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992
Sales $ 100.000,-
Less : Salary & wages 27.000,-
Materials & supplies 30.000,-
Depreciation 13.000,-
Energy/utilities 5.000,-
Net income 25.000,-
Laporan R/L atas dasar klasifikasi fungsi biaya ( functional cost
classification ), yakni :
Tabel V.2 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992
Sales $ 100.000,-
Less : Cost of goods sold 60.000,-
Gross margin ( gross profit ) 40.000,-
Less : Selling expense $ 7.000,-
Administration expense 8.000,-
15.000,-
Net income 25.000,-
Tabel V.3 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992
Sales $ 100.000,-
Less : Variabel manufacturing cost $50.000,-
Variabel non manufacturing cost 5.000,-
$ 55.000,-
Contribution margin $ 45.000,-
Less : Fixed manufacturing cost $10.000,-
Fixed non-manufacturing cost $ 10.000,-
$ 20.000,-
Net income $ 25.000,-
Walaupun cara penyajian yang berbeda dari ketiga laporan R/L tersebut, namun
ketiganya menggambarkan hubungan antara Total revenue Total cost = Net
income
NI TC TR NI = net income
atau total pengahasilan total biaya = keuntungan bersih
KB TB TP KB = keuntungan bersih
3. ATI dengan cara grafis : Prosedur penyelesaian cara tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Kurva total penghasilan ( total revenue ) adalah garis
linear sebagai berikut :
TP atau TR = P x Q , dimana P = harga dan Q = jumlah barang yang
dijual TR = 15.Q
b. Kurva total biaya atau TC = TFC + TVC
TC = $ 20.000 + 6.Q
Dari kedua kurva tersebut yakni kurva total biaya TC dan kurva
penghasilan TR dapat digambarkan dalam bentuk grafik.Perpotongan
kurva TC dengan TR adalah titik TI ( titik impas ) , dimana TC = TR
Daerah untuk TR>TC
TC = 2000 + Q
Daerah rugi
Perpotongan antara TR dan TC adalah titik impas ( TI )
Berdasarkan grafik tersebut pihak manajemen dapat
merencanakan produksi dan penjualan pada tingkat yang
menguntungkan.Sehingga perusahaan harus berproduksi di atas titik TI
,sebab bila berproduksi di bawah titik TI ,perusahaan akan menderita
kerugian.
Seandainya pihak manajemen mengharapkan total penjualan
( total penghasilan ) sebesar $ 45.000,maka tingkat penjualan atau tingkat
produksi yang harus dijual harus sebesar 3000 unit. Dalam hal ini selisih
antara titik produksi yang diharapkan sebesar 3000 unit dengan titik
produksi sebesar 2.222 yakni sebesar 3000 2.222 = 778 unit dan disebut
margin of safety in US$.
Penghasilan sebesar $ 45.000 yang diharapka disebut projected
sales,dan selisih antara nilai penghasilan yang diharapkan ( $45.000 )
dengan penghasilan pada titik TI sebesar $33.330 yakni sebesar $ 11.670
disebut margin of safety in US$.
4.2 Ekonomi Teknik
4.2.1 Dasar-Dasar Ekonomi Teknik
Kebanyakan persoalan di dalam ekonomi teknik melibatkan dan
menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang,yaitu,selama waktu yang
panjang.Di dalam persoalan semacam itu perlu untuk mengenal nilai waktu dari
uang,karena terdapatnya bunga,satu dolar sekarang berharga lebih banyak dari
pada prospek satu dolar tahun depan atau saat mendatang lainnya.
4.2.1.1 Definisi Bunga
Suku bunga didefenisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk
penggunaan uang yang dipinjam. Sedangkan tingkat suku bunga didefenisikan
sebagai rasio antara bunga yang dibebankan atau dibayarkan diakhir periode
waktu dan uang yang dipinjam pada awal peride.jadi bila bunga sebesar $6
dibayarkan per tahunnya untuk pinjaman sebesar $100,tingkat suku bunga adalah
$6/$100 = 0,06 per tahun. Ini biasanya dinyatakan sebagai tingkat suku bunga 6
% per tahun.Bunga majemuk adalah bunga tiap tahun yang diambil dari jumlah
total yang dipinjam pada akhir tahun sebelumnya,jumlah totalnya termasuk
pinjaman pokok ditambah akumulasi bunga yang belum dibayarkan ketika tiba
waktunya.
4.2.1.2 Rumus-Rumus Bunga
Simbol-simbol ini digunakan di dalam penjelasan berikut :
i menyatakan tingkat suku bunga per periode bunga.
n menyatakan jumlah periode bunga.
P menyatakan jumlah uang sekarang.
F menyatakan jumlah uang pada akhir n periode dari saat sekarang
yang ekivalen dengan P dengan bunga i .
A menyatakan pembayaran pada akhir periode atau penerimaan
dalam seri yang sama rata ( uniform ) yang berlanjut untuk n
periode mendatang.
Rumus-rumus bunga fundamental yang menyatakan hubungan di antara
P,F,dan A dalam bentuk i dan n adalah sebagai berikut :
1. Diketahui P,untuk mencari F adalah
F = P ( 1 + i )
n
2. Diketahui F , untuk mencari P adalah
]
]
]
n
i
F P
) 1 (
1
3. Diketahui F , untuk mencari A adalah
]
]
]
1 ) 1 (
n
i
i
F A
4. Diketahui P , untuk mencari A adalah
]
]
]
+
+
1 ) 1 (
) 1 (
n
n
i
i i
P A
atau
]
]
]
+
+
i
i
i
P A
n
1 ) 1 (
5. Diketahui A , untuk mencari F adalah
]
]
]
i
i
A F
n
1 ) 1 (
6. Diketahui A , untuk mencari P adalah
]
]
]
+
+
n
n
i i
i
A P
) 1 (
1 ) 1 (
atau
]
]
]
]
]
]
+
+
i
i
i
A P
n
1 ) 1 (
1
4.2.2 Penerapan Dasar Ekonomi Teknik
4.2.2.1 Soal-Soal Bunga
1. Jika $ 1,000 diinvestasikan dengan bunga majemuk 6 % pada 1 Januari
2003.Berapa akan diperoleh pada 1 Januari 2013 ?
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
F = ..?
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
n = 10 tahun
P = $1.000 i = 6 %
Keterangan :
= berapa yang harus dibayar/dikeluarkan.
= berapa yang harus diterima/diperoleh.
F = P ( 1 + i )
n
F = 1.000 ( 1 + 0,06 )
10
= $ 1.791
2. Berapa yang harus Anda investasikan dengan bunga 6 % pada 1 Januari
2003, untuk memperoleh $ 1.791 pada 1 Januari 2009
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
F = $1.791
n = 6
i = 6 %
/ / / / / /
1 2 3 4 5 6
P = ..?
]
]
]
n
i
F P
) 1 (
1
]
]
]
6
) 06 , 0 1 (
1
791 . 1 P
= $1.263
3. Jika $840 diinvestasikan dengan bunga majemuk 6 % pada 1 januari
2002. Berapa besar pengambilan yang sama dapat dilakukan selama 10
tahun,sehingga dana tidak tersisa lagi setelah pengambilan ke 10?
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
A = ?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
n = 10 tahun
i = 6 %
P = $ 840
]
]
]
+
+
1 ) 1 (
) 1 (
n
n
i
i i
P A
]
]
]
+
+
1 ) 06 , 0 1 (
) 06 , 0 1 ( 06 , 0
840
10
10
A
= $114,1
4.2.2.2 Mengubah Pembayaran Tunggal Pada Suatu Saat Menjadi
Pembayaran Tunggal Ekivalen Pada Saat Lain
1. Jika $2.000 diinvestasikan sekarang,$1.500 2 tahun kemudian,dan $1.000
4 tahun kemudian,semua dengan bunga 4 %.Berapa jumlah total akan
diterima 10 tahun kemudian?
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
F = ..?
0 2 4 6 8 10
P
3
= $1.000
P
2
= $1.500
P
1
= $2.000
+ + 3 2 1 F F F F
F1 = P1 ( 1 + i )
n
= 2.000 ( 1 + 0,04 )
10
= $ 2.960,49
F2 = P2 ( 1 + i )
n
= 1.500 ( 1 + 0,04 )
8
= $ 2.052,85
F3 = P3 ( 1 + i )
n
=
1.000 ( 1 + 0,04 )
6
= $ 1.265,32
Sehingga :