Anda di halaman 1dari 36

IV.

ANALISIS TITIK IMPAS DAN EKONOMI TEKNIK


4.1 Analisis Titik Impas ( ATI )
4.1.1 Konsep Dasar
Analisis BEP adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu
titik, dalam satuan unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan sama dengan pendapatan perusahaan.Titik itu disebut
sebagai titik break even ( BEP,break-even point ).
Kegunaan analisis BEP adalah dapat diketahui pada volume penjualan
berapa perusahaan mencapai titik impasnya, tidak rugi tetapi juga tidak untung,
sehingga apabila penjualan melebihi titik tersebut maka perusahaan mulai
mendapatkan untung.
Estimasi biaya yang diperlukan dalam analisis BEP :
1. Biaya tetap ( fixed cost ) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan
besar yang tetap ,tidak tergantung pada volume penjualan, sekalipun
perusahaan tidak melakukan penjualan , contoh : depresiasi pajak bumi
dan bangunan , bunga kredit, gaji karyawan tetap.
2. Biaya variable ( variable cost ) : biaya yang besarnya bervariasi sesuai
dengan jumlah unit yang dijual, contoh : biaya kerja tenaga langsung,
biaya material, biaya gas,listrik , air.
Gambar 4.1 menunjukkan model dasar analisi break-even , dimana garis
pendapatan berpotongan dengan garis biaya pada titik break-even ( BEP ) .
Sebelah kiri BEP menunjukkan daerah kerugian,sedangkan daerah sebelah
kanan BEP menunjukkan daerah keuntungan. Model ini memiliki asumsi
dasar bahwa biaya per unit ataupun harga jual per unit dianggap
tetap/konstan., tidak tergantung dari jumlah unit yang terjual. Meskipun pada
kenyataannya,biaya tetap dan biaya variable per unit tidak selamanya
konstan. Misalnya, dengan semakin bertambahnya volume produksi maka
perusahaan harus menambah mesin dan ruangan , sehingga jumlah biaya tetap
bertambah. Atau dengan semakin banyaknya jumlah karyawan terampil yang
direkrut dibandingkan dengan karyawan yang kurang terampil akan
mengakibatkan rata-rata upah menjadi lebih besar, sehingga biaya variable
per unit berubah.
Rupiah
garis total pendapatan

laba garis total biaya
biaya variabel
rugi
biaya tetap
Volume ( unit per
periode )
Gambar 4.1 Model dasar analissi break-even
Rumus BEP adalah :
V P
F
x BEP

) (
atau
P
V
F
rp BEP

1
) (
Apabila keuntungan dinyatakan dengan

, volume yang diperlukan untuk


menghasilkan keuntungan tertentu dapat dicari dari persamaan berikut ini :
V P
BEP x atau
V P
F
x


Apabila unsur pajak terhadap keuntungan ( t ) dimasukkan dalam analisis , rumus
di atas berubah menjadi sebagai berikut :
) )( 1 (
) 1 (
V P t
BEP x atau
V P
t
F
x

+

Keterangan notasi-notasi di atas:


BEP ( rp ) = titik break even point dalam rupiah.
BEP ( x ) = titik break even point dalam satuan unit.
X = jumlah unit yang dijual.
F = total biaya tetap.
V = biaya variable per unit.
P = harga jual netto per unit.
TR = total pendapatan.
TC = total biaya

= laba atau keuntungan.


t = pajak keuntungan
Contoh soal
PT Semarang mempunyai biaya tetap sebesar Rp. 1.000.000 pada periode ini.
Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 1.500 per unit dan biaya material
sebesar Rp. 500 per unit. Harga jual produk Rp. 4.000 per unit. Tentukan :
a. BEP.
b. Apabila keuntungan ditargetkan sebesar Rp. 560.000, berapa unit produk
yang harus terjual ?
c. Apabila dari hasil keuntungan dikenakan pajak sebesar 30 %, berapa unit
yang harus terjual agar keuntungan tetap sebesar Rp. 560.000 ?
Jawab
a. Biaya variable per unit , V = 1500 + 500 = 2000
BEP ( rp ) =
000 . 000 . 2
000 . 4
000 . 2
1
000 . 000 . 1
1

P
V
F
BEP dalam unit :
BEP ( unit ) = 500
000 . 2 000 . 4
000 . 000 . 1

V P
F
b. x = 780
000 . 2 000 . 4
000 . 560 000 . 000 . 1

+
V P
F
unit
c. x =
900
000 . 2 000 . 4
) 3 , 0 1 (
000 . 560
000 . 000 . 1
) 1 (

+
V P
t
F

unit
Sasaran analisis break-even untuk mengetahui pada tingkat volume berapa
perusahaan mencapai titik impas dari kegiatan usahanya. Dalam hal lain, analisis
ini dapat dipakai untuk membantu pemilihan jenis produk atau proses dengan
mengidentifikasi produk atau proses yang mempunyai total biaya terendah untuk
suatu volume yang diharapkan. Dalam pemilihan lokasi,analisis ini dapat dipakai
untuk menentukan lokasi yang memiliki total biaya terendah,yang berarti juga
memiliki total pendapatan tertinggi untuk kapasitas produksi yang ditentukan.
Seperti telah disebutkan,biaya variable per unit dan pendapatan per unit dapat
berubah dengan berubahnya kapasitas produksi atau volume penjualan. Gambar
4.2 menunjukkan bagaimana analisis break-even digunakan dalam situasi seperti
ini.

Rupiah
Pendapatan
D Biaya

C
A B


Volume/tahun
Gambar 4.2 Model break-even untuk fasilitas yang berbeda
Misalnya,suatu perusahaan beroperasi dalam lingkup kapasitas awal dimana titik
break-even terjadi pada titik A.Perusahaan mulai mendapat untung apabila
volume penjualan sudah melebihi V
1
unit. Keuntungan akan meningkat searah
dengan pertambahan volume penjualan.Apabila volume sudah mencapai V
2
,
perusahaan perlu menambah fasilitas baru yang memerlukan investasi tambahan
sebesar BC. Akibatnya , pada volume di atas V
2
, biaya tetap menjadi lebih besar.
Perusahaan baru mendapat untung apabila volume penjualan telah mencapai V
3
.
Informasi analisis break-even ini dapat membantu manajemen dalam mengambil
keputusan. Jika terget penjualan sudah ditentukan , dapat diketahui volume
output yang diperlukan untuk mencapai target itu.
4.1.2 Analisis Break-Even Point untuk Multiproduk
Analisis BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan
penggunaan untuk beberapa produk sekaligus ( multiproduk ).
Kebanyakan perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu poduk dengan
menggunakan fasilitas yang sama, contoh : pasar swalayan , industri bahan
bangunan .
Menghitung titik BEP untuk setiap produk sukar meskipun biaya variable dan
harga jual setiap jenis produk dapat diketahui. Hal ini disebabkan sukarnya
menghitung biaya tetap untuk masing-masing jenis produk.
Untuk mengetahui posisi BEP , biasanya dilakukan bukan untuk per jenis produk
melainkan untuk semua produk yang dibuat/dijual perusahaan secara
keseluruhan. Sehingga rumus BEP untuk produk tunggal tidak dapat langsung
digunakan untuk multiproduk karena biaya variabel dan harga jual setiap jenis
produk berbeda.
Rumus titik BEP untuk multiproduk :

'

'

,
`

.
|

Wi
Pi
Vi
F
rp BEP
.
1
) (
atau
TR
TVC
P
rp BEP

1
) (
dimana :
F = biaya tetap per periode.
Vi = Biaya variable per unit.
Pi = harga jual per unit.
Wi = Persentase penjualan produk i terhadap total rupiah penjualan.

'

'

,
`

.
|
Wi
Pi
Vi
.
1
= kontribusi tertimbang.
TVC = total biaya variable.
TR = total pendapatan.
Contoh soal
Perusahaan industri kaca Kristal memproduksi enam tipe produk yang masing-
masing memiliki data harga jual,biaya variable dan estimasi penjualan sebagai
berikut :
Tipe
Biaya variable
( Rp/unit )
Harga jual
( Rp/unit )
Estimasi penjualan
( unit/tahun )
A 7.000 11.000 4.200
B 4.600 7.500 7.000
C 4.000 6.000 8.000
D 4.500 7.500 4.800
E 2.900 5.000 6.000
F 2.600 4.000 3.000
Apabila Biaya tetap per bulan sebesar Rp. 5.000.000, tentukan BEP nya ?.
Untuk menghitung BEP digunakan bantuan tabel 4.1 . Tabel ini bertujuan
mencari nilai pembagi dalam rumus BEP multiproduk, yaitu

'

'

,
`

.
|
Wi
Pi
Vi
.
1
,
atau merupakan jumlah kontribusi tertimbang semua tipe produk yang dijual.
Dalam kasus ini estimasi penjualan dinyatakan dalam unit, padahal harga setiap
tipe produk berbeda satu sama lain. Untuk itu, harus dicari lebih dahulu estimasi
penjualan dalam rupiah ( kolom 7 ), yaitu dengan mengalikan harga jual dengan
jumlah unit yang terjual. Selanjutnya, dapat dihitung proporsi penjualan setiap
tipe produk terhadap total penjualan ( kolom 8 ) dan kontribusi setiap tipe
produk terhadap total penjualan ( kolom 9 ).
Misalnya , estimasi penjualan tipe A dalam rupiah ( kolom 7 )dihitung dengan
mengalikan harga jual ( kolom 3 ) dengan jumlah penjualan dalam unit ( kolom
6 ), diperoleh nilai sebesar Rp. 46.200.000. Penjualan dari tipe A ini memiliki
proporsi sebesar 20,6 % dari total penjualan sebesar 224.700.000. Kontribusi
tertimbang tipe A ( kolom 9 ) dapat diperoleh dengan mengalikan nilai dalam
kolom 5 dan kolom 8 , yaitu sebesar 0,38 x 0,206 = 0,075. Dengan menggunakan
pendekatan yang sama untuk setiap tipe, dapat diperoleh total kontribusi
tertimbang , yaitu sebesar 0,375 untuk setiap rupiah penjualan.
Karena biaya tetap dinyatakan dalam bulanan , untuk mencari BEP dalam 1
tahun, biaya tetap itu dikalikan 12 dan selanjutnya dibagi dengan 0,375, hasilnya
menjadi 160.000.000, perusahaan sudah dalam posisi impas , belum untung tetapi
tidak rugi. Perlu diingat , BEP untuk multiproduk hanya dapat dihitung dalam
rupiah, tidak dapat dalam bentuk unit.
Tabel 4.1 Tabel analisa berak-even untuk multiproduk
Jenis
produk
Biaya
variable
( ribu
rp/unit )
Harga
jual
( ribu Rp
)
Estimasi
penjualan
( unit/thn )
Estimasi
penjualan
( ribu
rp/thn )
Proporsi thd
total
penjualan
Kontribusi
tertimbang
V P V/P 1-V/P W (1-V/P).W
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A 7,00 11,0 0,64 0,36 4.200 46.200 0,206 0,075
B 4,60 7,5 0,61 0,39 7.000 52.500 0,234 0,090
C 4,00 6,0 0,67 0,33 8.000 48.000 0,214 0,071
D 4,50 7,5 0,60 0,40 4.800 36.000 0,160 0,064
E 2,90 5,0 0,58 0,42 6.000 30.000 0,134 0,056
F 2,60 4,0 0,65 0,35 3.000 12.000 0,052 0,019
Biaya tetap per tahun = 12 x Rp. 5.000.000 = Rp. 60.000.000
BEP dalam 1 tahun =
000 . 000 . 160 .
375 , 0
000 . 000 . 60 .
Rp
Rp

4.1.3 Cara Penentuan ATI dan Perhitungannya


Titik impas dapat ditentukan baik dalam nilai mata uang,maupun dalam
unit atau jumlah barang. Analisis titik impas dapat dilakukan dengan 3 cara,yakni
:
1. Matematis.
2. Income statement.
3. Grafis.
1. ATI dengan cara matematika : Total penghasilan ( harga per unit x
jumlah barang yang dijual ) atau TR = P x Q ,dimana P = harga jual per unit
dan Q = jumlah barang yang dijual.
Biaya total adalah TC = TFC + ( VC x Q )
L = TR TC
L = TR ( TFC + ( VC x Q ))
Titik impas terjadi pada saat TR TC = 0 atau TR = TC , dimana penghasilan
sama dengan pengeluaran biaya.
Keterangan :
TR = Total Revenue ( total penghasilan )
P = Price( harga jual barang per unit )
Q = Quantity ( kuantitas barang yang dijual
TC = Total Cost ( biaya total )
TFC = Total Fixed Cost ( biaya variabel per unit )
VC = Variabel Cost ( biaya variabel per unit )
L = laba dari hasil penjualan barang.
Dari persamaan di atas ,jika TR = TC , maka diperoleh rumus titik impas
sebagai berikut :
) ( AVC P
TFC
Q

Q merupakan barang pada titik impas yang dinyatakan dalam unit.


Bila Anda ingin membuata titik impas dalam nilai uang secara mudah rumus
di atas diubah dan akan menjadi :
P
AVC
TFC
QP

1
Keterangan :
Q = Jumlah barang yang diproduksi dan dijual .
TFC = Jumlah biaya tetap.
P = Harga jual barang per unit
AVC = Biaya variabel per unit
Q.P = Jumlah hasil penjualan barang dalam rupiah atau nilai mata uang.
Kembali ke rumus :
AC P
TFC
Q

dimana ( P AC ) adalah marjinal kontribusi per unit


jadi
runit ntribusipe MarjinalKo
TFC
Q
Selanjutnya dari rumus
P
AVC
TFC
QP

1
Dimana
P
AVC
1 adalah ratio marjinal laba, jadi
laba marjinal Ratio
TFC
QP
2. ATI dengan cara income statement : Untuk menggunakan cara ini
diperlukan sumber informasi/data yang berasal dari laporan rugi-laba
( income statement ). Adapun klasifikasi perkiraan pada laporan rugi-laba
( laporan R/L ) adalah sebagai berikut :
Laporan R/L atas dasar klasifikasi biaya alamiah ( natural classification of
cost ), yakni :
Tabel V.1 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992
Sales $ 100.000,-
Less : Salary & wages 27.000,-
Materials & supplies 30.000,-
Depreciation 13.000,-
Energy/utilities 5.000,-
Net income 25.000,-
Laporan R/L atas dasar klasifikasi fungsi biaya ( functional cost
classification ), yakni :
Tabel V.2 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992
Sales $ 100.000,-
Less : Cost of goods sold 60.000,-
Gross margin ( gross profit ) 40.000,-
Less : Selling expense $ 7.000,-
Administration expense 8.000,-
15.000,-
Net income 25.000,-
Tabel V.3 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992
Sales $ 100.000,-
Less : Variabel manufacturing cost $50.000,-
Variabel non manufacturing cost 5.000,-
$ 55.000,-
Contribution margin $ 45.000,-
Less : Fixed manufacturing cost $10.000,-
Fixed non-manufacturing cost $ 10.000,-
$ 20.000,-
Net income $ 25.000,-
Walaupun cara penyajian yang berbeda dari ketiga laporan R/L tersebut, namun
ketiganya menggambarkan hubungan antara Total revenue Total cost = Net
income
NI TC TR NI = net income
atau total pengahasilan total biaya = keuntungan bersih
KB TB TP KB = keuntungan bersih
3. ATI dengan cara grafis : Prosedur penyelesaian cara tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Kurva total penghasilan ( total revenue ) adalah garis
linear sebagai berikut :
TP atau TR = P x Q , dimana P = harga dan Q = jumlah barang yang
dijual TR = 15.Q
b. Kurva total biaya atau TC = TFC + TVC
TC = $ 20.000 + 6.Q
Dari kedua kurva tersebut yakni kurva total biaya TC dan kurva
penghasilan TR dapat digambarkan dalam bentuk grafik.Perpotongan
kurva TC dengan TR adalah titik TI ( titik impas ) , dimana TC = TR
Daerah untuk TR>TC
TC = 2000 + Q
Daerah rugi
Perpotongan antara TR dan TC adalah titik impas ( TI )
Berdasarkan grafik tersebut pihak manajemen dapat
merencanakan produksi dan penjualan pada tingkat yang
menguntungkan.Sehingga perusahaan harus berproduksi di atas titik TI
,sebab bila berproduksi di bawah titik TI ,perusahaan akan menderita
kerugian.
Seandainya pihak manajemen mengharapkan total penjualan
( total penghasilan ) sebesar $ 45.000,maka tingkat penjualan atau tingkat
produksi yang harus dijual harus sebesar 3000 unit. Dalam hal ini selisih
antara titik produksi yang diharapkan sebesar 3000 unit dengan titik
produksi sebesar 2.222 yakni sebesar 3000 2.222 = 778 unit dan disebut
margin of safety in US$.
Penghasilan sebesar $ 45.000 yang diharapka disebut projected
sales,dan selisih antara nilai penghasilan yang diharapkan ( $45.000 )
dengan penghasilan pada titik TI sebesar $33.330 yakni sebesar $ 11.670
disebut margin of safety in US$.
4.2 Ekonomi Teknik
4.2.1 Dasar-Dasar Ekonomi Teknik
Kebanyakan persoalan di dalam ekonomi teknik melibatkan dan
menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang,yaitu,selama waktu yang
panjang.Di dalam persoalan semacam itu perlu untuk mengenal nilai waktu dari
uang,karena terdapatnya bunga,satu dolar sekarang berharga lebih banyak dari
pada prospek satu dolar tahun depan atau saat mendatang lainnya.
4.2.1.1 Definisi Bunga
Suku bunga didefenisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk
penggunaan uang yang dipinjam. Sedangkan tingkat suku bunga didefenisikan
sebagai rasio antara bunga yang dibebankan atau dibayarkan diakhir periode
waktu dan uang yang dipinjam pada awal peride.jadi bila bunga sebesar $6
dibayarkan per tahunnya untuk pinjaman sebesar $100,tingkat suku bunga adalah
$6/$100 = 0,06 per tahun. Ini biasanya dinyatakan sebagai tingkat suku bunga 6
% per tahun.Bunga majemuk adalah bunga tiap tahun yang diambil dari jumlah
total yang dipinjam pada akhir tahun sebelumnya,jumlah totalnya termasuk
pinjaman pokok ditambah akumulasi bunga yang belum dibayarkan ketika tiba
waktunya.
4.2.1.2 Rumus-Rumus Bunga
Simbol-simbol ini digunakan di dalam penjelasan berikut :
i menyatakan tingkat suku bunga per periode bunga.
n menyatakan jumlah periode bunga.
P menyatakan jumlah uang sekarang.
F menyatakan jumlah uang pada akhir n periode dari saat sekarang
yang ekivalen dengan P dengan bunga i .
A menyatakan pembayaran pada akhir periode atau penerimaan
dalam seri yang sama rata ( uniform ) yang berlanjut untuk n
periode mendatang.
Rumus-rumus bunga fundamental yang menyatakan hubungan di antara
P,F,dan A dalam bentuk i dan n adalah sebagai berikut :
1. Diketahui P,untuk mencari F adalah
F = P ( 1 + i )
n
2. Diketahui F , untuk mencari P adalah
]
]
]

n
i
F P
) 1 (
1
3. Diketahui F , untuk mencari A adalah
]
]
]

1 ) 1 (
n
i
i
F A
4. Diketahui P , untuk mencari A adalah
]
]
]

+
+

1 ) 1 (
) 1 (
n
n
i
i i
P A
atau
]
]
]

+
+
i
i
i
P A
n
1 ) 1 (
5. Diketahui A , untuk mencari F adalah
]
]
]

i
i
A F
n
1 ) 1 (
6. Diketahui A , untuk mencari P adalah
]
]
]

+
+

n
n
i i
i
A P
) 1 (
1 ) 1 (
atau
]
]
]
]
]
]

+
+

i
i
i
A P
n
1 ) 1 (
1
4.2.2 Penerapan Dasar Ekonomi Teknik
4.2.2.1 Soal-Soal Bunga
1. Jika $ 1,000 diinvestasikan dengan bunga majemuk 6 % pada 1 Januari
2003.Berapa akan diperoleh pada 1 Januari 2013 ?
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
F = ..?
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
n = 10 tahun
P = $1.000 i = 6 %
Keterangan :
= berapa yang harus dibayar/dikeluarkan.
= berapa yang harus diterima/diperoleh.
F = P ( 1 + i )
n
F = 1.000 ( 1 + 0,06 )
10
= $ 1.791
2. Berapa yang harus Anda investasikan dengan bunga 6 % pada 1 Januari
2003, untuk memperoleh $ 1.791 pada 1 Januari 2009
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
F = $1.791
n = 6
i = 6 %
/ / / / / /
1 2 3 4 5 6
P = ..?
]
]
]

n
i
F P
) 1 (
1
]
]
]

6
) 06 , 0 1 (
1
791 . 1 P
= $1.263
3. Jika $840 diinvestasikan dengan bunga majemuk 6 % pada 1 januari
2002. Berapa besar pengambilan yang sama dapat dilakukan selama 10
tahun,sehingga dana tidak tersisa lagi setelah pengambilan ke 10?
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
A = ?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
n = 10 tahun
i = 6 %
P = $ 840
]
]
]

+
+

1 ) 1 (
) 1 (
n
n
i
i i
P A
]
]
]

+
+

1 ) 06 , 0 1 (
) 06 , 0 1 ( 06 , 0
840
10
10
A
= $114,1
4.2.2.2 Mengubah Pembayaran Tunggal Pada Suatu Saat Menjadi
Pembayaran Tunggal Ekivalen Pada Saat Lain
1. Jika $2.000 diinvestasikan sekarang,$1.500 2 tahun kemudian,dan $1.000
4 tahun kemudian,semua dengan bunga 4 %.Berapa jumlah total akan
diterima 10 tahun kemudian?
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
F = ..?
0 2 4 6 8 10
P
3
= $1.000
P
2
= $1.500
P
1
= $2.000

+ + 3 2 1 F F F F
F1 = P1 ( 1 + i )
n
= 2.000 ( 1 + 0,04 )
10
= $ 2.960,49
F2 = P2 ( 1 + i )
n
= 1.500 ( 1 + 0,04 )
8
= $ 2.052,85
F3 = P3 ( 1 + i )
n
=

1.000 ( 1 + 0,04 )
6
= $ 1.265,32
Sehingga :

+ + 32 , 265 . 1 85 , 052 . 2 49 , 960 . 2 F


= $ 6.278,66
2. Dalam berapa tahun sebuah investasi sekarang sebesar $ 1.000 akan
menjadi $ 2.000, dengan bunga 3 % ?
Jawab :
Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
$ 2.000
/ /
i = 3 %
n = ?
$ 1,000
F = P ( 1 + i )
n
2.000 = 1.000 ( 1 + 0,03 )
n
( 1 + 0,03 )
n
=
000 . 1
000 . 2
= 2
Harga n dapat diketahui dengan cara Trial & Error dan interpolasi :
Jika n = 20 ,maka ( 1 + 0,03 )
20
= 1,81
Jika n = 21 ,maka ( 1 + 0,03 )
21
= 1,86
Jika n = 22 ,maka ( 1 + 0,03 )
22
= 1,9
Jika n = 23 ,maka ( 1 + 0,03 )
23
= 1,97
Jika n = 24 ,maka ( 1 + 0,03 )
24
= 2,03
Ternyata harga yang dicari ( = 2 ) terletak antara n = 23 dan n = 24 ,maka
pasangan harga tersebut diinterpolasi dan menghasilkan n = 23,5 tahun
Soal Latihan
1. Toko roti babah Gendut , yang saat ini memiliki sebuah cabang, sedang
mempertimbangkan cabangnya yang kedua. Habibi , sipemilik took
memperkirakan biaya tetap untuk cabang baru itu sebesar Rp. 3.000.000 per
minggu, sedangkan biaya buruh dan bahan baku untuk memproduksi roti Rp.
1.200 per buah. Harga roti Rp.3.200 buah.
a. Berapa jumlah roti yang harus terjual setiap minggu agar tercapai
break-even ?
b. Berapa keuntungan ( atau kerugian ) yang terjadi jika volume
penjualan sebesar 1.000 roti per minggu ?
c. Berapa volume yang harus terjual untuk mendapatkan keuntungan
sebesar Rp. 2.000.000?
2. Seorang manajer dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau
membeli suatu komponen yang diperlukan dalam proses produksi kipas
angin. Biaya dan volume yang diperkirakan sebagai berikut :
Membuat Membeli
Biaya tetap tahunan
( Rp )
6.000.000 Tidak ada
Biaya variabel/unit ( Rp ) 1.200 1.600
Volume tahunan ( unit ) 12.000 12.000
a. Berdasarkan data di atas, tentukan apakah perusahaan harus membuat
atau membeli komponen tersebut?
b. Terdapat kemungkinan bahwa volume yang diperlukan akan bertambah
dikemudian hari,tentukan batas volume yang membedakan antara
membuat atau membeli?
3. Perusahaan ABC memproduksi barang yang terbuat dari karet,yang
memiliki struktur biaya,sebagai berikut.
Biaya tetap Rp. 30.000.000 per tahun
Biaya variable Rp. 15.000 per unit
Harga jual Rp. 30.000 per unit
a. Tentukan titik berak-even,dalam unit atau pun rupiah.
b. Jika penjualan sekarang 1.500 unit,tentukan berapa keuntungan atau
kerugian yang diperoleh.
c. Jika penjualan sekarang mencapai Rp. 75.000.000,hitung keuntungan atau
kerugiannya.
4. Perusahaan Bagindo membeli sebuah mobil untuk digunakan sebagai
kendaraan pengantar pesanan. Terdapat dua pilihan akhir yang harus
diputuskan Toyota Kijang yang berbakar bahan bensin atau berbahan bakar
diesel. Harga mobil Rp. 90.000.000 untuk mobil bensin dan 100.000.000
untuk mobil diesel. Biaya operasi untuk mobil bensin Rp.1.000 per
liter,sedangkan untuk mobil diesel sebesar Rp. 700 per liter. Penggunaan
bahan bakar diperkirakan 700 liter bensin atau 600 litr solar per bulan.
Apabila umur mobil diperkirakan 5 tahun, dan biaya perawatan masing-
masing sebesar Rp. 500.000 per bulan. Tentukan mobil mana yang sebaiknya
dipilih.
5. PT. Beta Farma baru saja mengembangkan sejenis obat influenza. Obat
itu dapat diproduksi dalam bentuk kapsul atau kaplet. Biaya untuk masing-
masing jenis kemasan ,sebagai berikut :
Kapsul Kaplet
Biaya tetap ( rupiah/tahun ) 150.000.000 210.000.000
Biaya produksi ( rupiah/tahun ) 50 50
Biaya kapsul ( rupiah/butir ) 25
Biaya kemasan ( rupiah/butir ) 15 10
Perusahaan hanya akan memproduksi satu jenis kemasan kapsul atau kaplet.
a. Tentukan berapa titik break-even dalam volume.
b. Permintaan diperkirakan 2 juta butir per tahun,berapa keuntungan
produksi dalam bentuk kapsul jika harga jual ditentukan Rp. 200 per
butir?
c. Jika keuntungan ditargetkan Rp. 40.000.000 untuk kaplet dengan harga
jual Rp. 160 per butir, berpa volume penjualan harus dipenuhi?
6. Suatu perusahaan sedang memilih sebuah lokasi untuk pabriknya.
Terdapat dua lokasi yang menjadi alternatif. Lokasi A diperkirakan
memberikan biaya tetap Rp. 600.000.000 per tahun,biaya variable Rp.
126.000 per unit, dan pendapatan Rp. 136.000 per unit. Lokasi B mempunyai
biaya tetap Rp. 900.000.000 per tahun dengan biaya variable Rp. 106.000 per
unit dengan pendapatan Rp. 136.000 per unit. Volume penjualan diperkirakan
sebesar 40.000 unit per tahun. Tentukan lokasi mana yang lebih menarik?
7. Weisse Corporation sedang menentukan jenis tata letak bagi pabrik bola
tennis yang baru di Indonesia. Biaya tetap untuk jenis tata letak proses
$20,000 dan biaya variable $ 0.7 per bola. Biaya tetap untuk tata letak produk
$ 30,000 dan biaya variabelnya $ 0.6 per bola. Setiap bola tennis dijual
seharga $ 0.95.Keputusan apa yang harus diambil berkaitan dengan tata letak
pabrik itu ?
8. Sebuah perusahaan mempunyai data produksi,sebagai berikut :
gaji karyawan Rp. 10.000.000 per tahun
biaya pabrikasi Rp. 30.000.000 per tahun
biaya bahan baku Rp. 300.000 per unit
biaya lembur karyawan Rp. 100.000 per unit
harga jual produk Rp. 600.000 per unit
a. Tentukan berapa minimal volume produksi tahunan agar perusahaan tidak
rugi ?
b. Apabila keuntungan ditargetkan Rp. 20.000.000 per tahun , berapa unit
produk harus dihasilkan ?
c. Jika pajak keuntungan sebesar 20 % per tahun,berapa unit produk harus
dihasilkan agar keuntungan tetap Rp. 20.000.000 per tahun?
9. Sebuah perusahaan memiliki data produksi sebagai berikut : biaya tetap
Rp. 75.000.000 per tahun,biaya variable Rp. 2.500 per unit , dan harga
jual Rp. 7.500 per unit.Tentukan :
a. berapa unit harus diproduksi agar tercapai BEP ?
b. berapa unit harus diproduksi agar memperoleh keuntungan Rp.
30.000.000 per tahun ?
c. jika ada pajak keuntungan sebesar 25 % per tahun,berapa unit
harus diproduksi agar keuntungannya Rp. 30.000.000 per tahun?
10. Suatu proyek bantuan luar negeri menawarkan tender untuk pengiriman
alat-alat pertanian ke daerah Maluku. Tiga perusahaan pengangkutan telah
mengajukan proposal. Perusahaan A menawarkan biaya pengangkutan secara
flat sebesar $ 1,000 per ton. Perusahaan B menawarkan biaya pengangkutan
sebesar $ 1,100 untuk 30 ton pertama dan $ 900 per ton
selebihnya.Perusahaan C menawarkan biaya$ 1,200 per ton jika total beratnya
kurang dari 40 ton, $ 1,050 per ton jika beratnya antara 40 sampai dengan 60
ton, dan $ 950 per ton untuk total berat di atas 60 ton.
a. Gambarkan grafik biaya untuk masing-masing penawaran itu.
b. Tentukan jumlah tonnage yang merupakan break-even bagi
penawaran perusahaan A dan B.
c. Jika total berat barang yang diangkut sebesar 70 ton,perusahaan
mana yang sebaiknya dipilih?
11. Sebuah perusahaan bahan bangunan memproduksi tegel,batako,dan
genteng. Harga jual dan biaya produksi seperti dalam tabel berikut ini.
Produk
Harga jual
( Rp/unit )
Biaya variable
( Rp/unit )
Prakiraan
penjualan
( unit/bulan )
Tegel 6.000 4.000 4.000
Batako 4.000 2.000 8.000
Genteng 3.000 1.000 3.000
Apabila biaya tetap sebesar Rp. 12.000.000 per tahun , tentukan titik break-even
perusahaan itu.
a. Toko pakaian olah raga Segar Bugar menjual berbagai macam
pakaian renang wanita dengan data sebagai berikut.
Jenis pakaian
Harga jual
( Rp/unit )
Biaya variable
( Rp/unit )
% penjualan
( dalam rupiah )
Dewasa F 60.000 25.000 15
Dewasa SF 50.000 20.000 10
Dewasa B 30.000 12.000 8
Remaja F 50.000 19.000 27
Remaja SF 40.000 15.000 20
Putri FA 25.000 10.000 10
Putri FB 20.000 8.000 10
Biaya tetap took itu sebesar Rp. 5.000.000 per bulan.
a. Tentukan titik break-even per tahun.
b. Apabila kapasitas produksi took itu ( dari total penjualan ) sebesar Rp.
200.000.000 per tahun , sedangkan took hanya menjual 75 % dari kapsitas
produksi ,hitung keuntungan toko itu.
12. Sebuah industri makanan memproduksi empat macam produk kecap
manis,kecap asin,saos tomat ,dan sambal dalam botol. Tabel berikut
menunjukkan data yang relevan dengan produksi ( dalam rupiah )
Jenis produk
Biaya variabel
( Rp/unit )
Harga jual
( Rp/unit )
Penjualan
( unit/tahun )
Kecap manis 5.000 8.500 40.000
Kecap asin 4.500 8.000 50.000
Saos tomat 1.500 5.000 30.000
Sambal 2.000 5.500 80.000
Biaya tetap per tahun = Rp. 250.000.000,-
Kapasitas produksi = Rp. 700.000.000,-
a. Berapa rupiah break-even penjualan per tahun?
b. Seandainya kapasitas produksi sebesar hanya tercapai 60 %, apakah
perusahaan dalam posisi untung atau rugi?
13. Restoran kereta api Majapahit menjual berbagai jenis makanan bagi para
penumpang kereta api. Harga jual,biaya variabel,dan prakiraan penjualan
makanan itu, sebagai berikut.
Jenis makanan
Biaya variabel
( Rp/unit )
Harga jual
( Rp/unit )
Penjualan
( dalam rupiah )
Nasi goring 3.000 5.000 20
Nasi rames 4.000 6.500 10
Nasi gudeg 4.200 7.000 10
Bistik 4.500 8.000 15
Sandwich 2.000 4.000 5
The manis 700 1.500 20
Kopi 1.000 2.000 15
Air jeruk 1.500 3.000 5
Biaya tetap restoran itu sebesar Rp. 10.000.000 per bulan.
a. Tentukan titik-break even per bulan.
b. Dalam sebulan, restoran itu memiliki kapasitas produksi sebesar Rp.
50.000.000 ( dari total penjualan ), namun rata-rata penjualan hanya
sebesar 80 % dari kapasitas yang ada. Hitung berapa keuntungan yang
diperoleh.
14. Seorang investor bermaksud mendirikan biro perjalanan wisata. Target
pasarnya para wisatawan asing yang ingin mengunjungi objek turisme di
Indonesia. Sejauh ini direncanakan terdapat lima jenis paket wisata yang akan
ditawarkan. Tabel berikut memuat informasi tentang rencana biaya dan
penjualan dari produk perusahaan itu. Apabila biaya tetap yang dikeluarkan
untuk membayar gaji karyawan,sewa kantor dan keperluan operasional rutin
diperkirakan sebesar $ 786.25 per bulan. Berapa nilai BEP per tahun?
Jenis tour Tarif per orang
( $ )
Biaya variabel per orang
( $ )
Prakiraan peserta
tour
( orang/tahun )
Paket A 200 150 30
Paket B 50 40 480
Paket C 160 136 75
Paket D 250 225 24
Paket E 80 64 150

Anda mungkin juga menyukai