Anda di halaman 1dari 3

Pengertian -

Tubektomi atau kontap wanita ialah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengancara tindakan mengikat atau memotong pada kedua saluran tuba. Dengan demikian maka ovum yangmatang tidak akan bertemu dengan sperma karena adanya hambatan pada tuba (Suratun dkk, 2008). Tubektomi merupakan suatu tindakan memotong atau menutup salura tubafalopi sehingga memutuskan jalur pertemuan ovum dan sperma :

Cara kerja -

Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup Dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum

kedua saluran tuba falopi yang menghubungkan ovarium dan rahim (uterus) tersebut dipotong dan ujung-ujungnya ditutup dengan cincin atau dibakar (kauter). Metode lain yang tidak melakukan pemotongan adalah dengan mengikat atau menjepit saluran tuba falopi (tubal ring/tubal clip). Hal ini menyebabkan sel telur tidak dapat terjangkau sperma. Pembedahan biasanya dilakukan dengan pembiusan umum atau lokal (spinal/epidural). Dokter dapat menggunakan alat bantu berupa teleskop khusus yang disebut laparoskop. Teleskop berupa pipa kecil bercahaya dan berkamera ini dimasukkan melalui sebuah sayatan kecil di perut untuk menentukan lokasi tuba falopi. Sebuah sayatan lainnya kemudian dibuat untuk memasukkan alat pemotong tuba falopi Anda. Biasanya, ujung-ujung tuba falopi kemudian ditutup dengan jepitan. Cara yang lebih tradisional yang disebut laparotomi tidak menggunakan teleskop dan membutuhkan sayatan yang lebih besar. Sterilisasi dapat dilakukan kapan saja, termasuk setelah persalinan atau bersamaan dengan prosedur pembedahan perut yang lain, seperti operasi Caesar.

Cara pemakaian Indikasi :

Usia > 26 tahun Paritas > 2 Yakin telah mempunyai keluarga besar yang sesuai dengan kehendaknya Pascapersalinan Pascakeguguran Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini

Kontra indikasi -

Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai) Perdarahan vagina yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi) Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol) Tidak boleh menjalani proses pembedahan Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan Belum memberikan persetujuan tertulis

Efek samping Infeksi luka

Demam pascaoperasi (> 38 c) Luka pada kandung kemih,intestinal (jarang terjadi) Hematoma(subkutan) Emboli gas yang diakibatkan oleh laparaskopi(sangat jarang terjadi) Rasa sakit pada lokasi pembedahan Perdarahan superfisia

Penanganan : Apabila terlihat infeksi luka,obati dengan antibiotik. Obati infeksi berdasarkan apa yang ditemukan Apabila kandung kemih atau usus luka dan diketahui sewaktu operasi,lakukan reparasiprimer. Apabila ditemukan pascaoperasi,dirujuk ke rumah sakit yang tepat bila perlu. Gunakan packs yang hangat dan lembab ditempat tersebut. Ajukan ke tingkat asuhan yang tepat dan mulailah resusitasi intensif, termasuk cairanI.V. Resusitasi kardio pulmonar, dan tindakan penunjang kehidupan lainnya.

Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati berdasarkan apa yang ditemukan. Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa yang ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai