Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Dalam kitab kuning yang menjadi kurikulum pesantren, terdapat bab Jihad atau perang. Keberadaan bab ini menjadi alasan atas pernyataan Hasbullah dalam artikelnya, bahwa hampir semua peperangan melawan belanda bersumber atau paling tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari pesantren.1Dengan kata lain, jihad memiliki pengaruh penting dalam mewujudkan kemerdekaan republik Indonesia. Ironisnya, ahir-ahir ini ada sebagian orang yang menyebut jihad sebagai tindak terorisme. Entah siapa yang pertama kali mengatakannya. Namun yang jelas -dari Sabang sampai Merauke- tidak ada satu pun Ulama, Habaaib, Kyai, atau pun Ustadz yang berfatwa bahwa terorisme yang terjadi di Indonesia adalah bagian dari jihad. Justru yang mengatakan jihad sebagai bagian dari terorisme adalah mantan presiden Amerika, George w bush. Dalam pidatonya ia mengatakan; Kurikulum pesantren merusak keamanan. Hal ini karena dalam kurikulumnya terdapat bab jihad.2 Tentunya ini melahirkan pertanyaan, bagaimana bisa? jihad yang menjadi konsep para pahlawan untuk melawan penjajah belanda, kok ujug-ujug menjadi pengrusak keamanan. Bagaimana bisa? jihad yang dulu membangkitkan semangat rakyat untuk melawan penjajah, kok dumadaan menjadi sesuatu yang angker yang meresahkan dan menakut-nakuti rakyat. Benarkah jihad versi Islam termasuk dalam katagori terorisme dan merusak keamanan? Atau kah semua itu hanya karena pemahaman yang salah dan keliru? Sebenarnya bagaimana sih tuntunan jihad dalam Islam? Benarkah jihad identik dengan terorisme? B. Tujuan Pembahasan Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk meluruskan kepahaman-kepahaman yang keliru dan salah terkait masalah perang versi islam serta menjelaskan kasih sayang dalam perang versi islam.

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Jihad Dan Terrorisme Menurut madzhab Syafii jihad yang merupakan gerund dari kata kerja jaa-ha-da secara bahasa adalah mencurahkan kesungguhan dalam mencapai tujuan. Sedangkan secara istilah jihad adalah mencurahkan kesungguhan dalam upaya menegakan masyarakat yang Islami agar kalimat Alloh menjadi mulia serta syariat Alloh dapat dilaksanakan diseluruh dunia.3 Tarif yang semakna dengan itu juga disampaikan oleh Madzhab Hanafi,4 Maliki,5 dan Hanbali6 Sementara terorisme berasal dari kata teror yang dalam bahasa yunani disebut terer. Artinya menakut-nakuti.7 Dalam kamus bahasa Indonesia teror diartikan sebagai usaha untuk menciptakan ketakutan.8 Pada awal abad ke 18, terorisme bermakna setiap usaha pemaksaan, penindasan dan intimidasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah untuk memperoleh ketaatan rakyat. Namun ahir-ahir ini makna itu bergeser. Menurut FBI Terrorism is the unlawful use of force or violence against persons or property to intimidate or coerce a government, the civilian population, or any segment thereof, in furtherance of political or social objectives. Terorisme adalah penggunaan kekuatan secara melawan hukum atau kekejaman terhadap individu atau pengrusakan harta benda untuk mengancam atau memaksa pemerintah, masyarakat, atau bagian dari padanya demi tujuan politik atau sosial tertentu.
B. Islam Melarang Terrorisme

Semua sepakat bahwa terorisme adalah tindakan menakut-nakuti orang dengan cara membuat keonaran, kerusakan, dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang oleh Islam, tak peduli siapapun pelakunya. Al-arof: 74 artinya: Dan janganlah kalian merajalela di muka bumi (sebagai) pembuat kerusakan. Dari Abu Musa ra, ia berkata: Ketika Rasulullah saw mengutus salah seorang sahabatnya untuk melaksanakan suatu urusan, beliau akan bersabda: Sampaikanlah kabar gembira dan janganlah menakut-nakuti serta permudahlah dan janganlah mempersulit.9 Dari Anas bin Malik ra, ia berkata, Rasulullah saw pernah bersabda: Jadikan suasana yang tenteram dan jangan menakut-nakuti.10 Al baihaqi meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rosululloh SAW bersabda: Tidak halal seorang muslim menteror muslim yang lain. Ketika mengomentari hadits tersebut Imam Asy-Syaukani berkata: Inilah dalil bahwa tidak boleh menteror orang muslim meskipun hanya sekedar bergurau.11

Kemudian Islam mengancam pelakunya dengan hukuman yang sangat berat; baik di dunia maupun di akhirat. Al-maidah: 33 artinya: Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Alloh dan Rosul Nya dan membuat kerusakan di muka bumi adalah hendaknya mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan berbalik atau diasingkan. Yang dmikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang berat. Oleh karena tindakan teror merupakan larangan agama Islam, maka ia termasuk kemungkaran yang harus dibasmi. Membasmi hal-hal yang dilarang oleh agama adalah termasuk jihad. Dengan kata lain jihad termasuk konsep untuk melawan terorisme. C. Dalil-Dalil Jihad Setelah kita mengetahui bahwa jihad dan terorisme adalah dua hal yang berbeda, bahkan jihad merupakan salah satu konsep untuk melawan terorisme, maka selanjutnya kita cari tahu dalil-dalil tentang jihad. Ayat-Ayat Tentang Jihad Al Hajj: 39 artinya, Di izinkan (berperang) bagi orang-orang yang di perangi sebab sesungguhnya mereka itu dianiaya. Al Baqoroh: 190 artinya, Berperanglah kalian di jalan Alloh melawan orang-orang yang memeragi kalian dan janganlah melampui batas. An-nisa: 74 artinya: Karena itu, hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan akhirat berperang di jalan Alloh... Hadits-Hadits Tentang Jihad Dari Ibn Abbas Ra, ia berkata: sesungguhnya Nabi SAW bersabda: perangilah orang-orang musyrik menggunakan hartamu, jiwamu dan lisan mu.12 Dari Abi Said, dia berkata: Nabi SAW ditanya, orang mukmin manakah yang paling sempurna imannya? Beliau menjawab: lelaki yang berperang di jalan Alloh menggunakan jiwa dan hartanya...13. Dari Abu Huroiroh, dari Rosululloh SAW, beliau bersabda: Barang siapa mati (dalam keadaan) belum pernah berperang, dan tidak pernah terbesit dibenaknya keinginan berperang, maka ia mati dalam keadaan munafiq.14 Pahala Bagi Yang Berjihad Dari Zaid Bin Kholid, dia berkata: Sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: Barang siapa menyiapkan kendaraan perang di jalan Alloh berarti ia telah ikut perang, dan barang siapa menggantikan peran sang mujahid dengan sebaik-baiknya, berarti ia pun telah ikut perang.15

Dari Al Miqdam Madikariba, ia berkata, Rosululloh SAW bersabda: Seorang syahid di sisi Alloh mendapatkan enam keistimewahan: Alloh mengampuni dosanya sejak awal perjalanan jihadnya, diperlihatkan tempat tinggalnya di surga, dipelihara dari siksa neraka, diberi rasa aman dari guncangan terbesar (hari kiamat-red), diletakan di kepalanya mahkota mutu manikam, disana ia lebih baik dari pada dunia dan isinya, dinikahkan dengan 72 bidadari surga, dan dapat memberi syafaat kepada 70 anggota keluarganya.16 Dan masih banyak lagi ayat Ilahy dan sabda Nabi yang membicarakan masalah ini. Cukuplah ayat-ayat dan hadits-hadits di atas sebagai contoh. D. Hukum Jihad Hukum jihad berkisar antara fardu kifayah dan fardu ain. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan kondisi yang tentu saja menuntut hukum yang berbeda pula. Dalam hal ini Imam Nawawi menjelaskan: Jihad, pada masa Rosululloh SAW adalah fardu kifayah. Dan ada yang mengatakan fardu ain. Adapun untuk masa-masa setelahnya, untuk orang kafir ada dua keadaan. Pertama, jika mereka berada di negrinya sendiri, jihad hukumnya fardu kifayah. Jika sudah ada dari kaum muslimin yang menunaikan dan mencukupinya, gugurlah keawajiban ini dari yang lain. Kedua, jika mereka masuk negri muslim, maka wajib bagi warganya yang mampu untuk mempertahankan negrinya. Jika kondisi mengharuskan adanya peperangan, maka wajib bagi yang mampu untuk melakukannya, meskipun mereka kaum fakir, anak dan penghutang, tanpa perlu meminta izin kepada siapapun.17 Sementara syarat sehingga seseorang wajib untuk ikut berperang ada 7, yaitu: Islam, baligh, mempunyai akal, merdeka, laki-laki, sehat, dan mampu untuk berperang.18 E. Mafahim Yang Harus Diluruskan
Sebagian orang mengatakan bahwa memerangi musuh adalah jihat kecil. Adapun jihad besar adalah memerangi hawa nafsu. Mereka berdalih dengan sebuah riwayat dari Jabir Ra, ia berkata, Ada sepasukan datang menghadap Rosululloh SAW setelah berperang. Beliau bersabda kepada mereka: Kalian baru datang dari jihad kecil menuju jihad besar. Mereka bertanya, apa itu jihad besar wahai Rosulalloh? Beliau menjawab, Jihad seorang hamba mengendalikan hawa nafsunya.19 Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Abu Bakar Asy-Syafii dalam Fawaid Al muntaqoh dan Al Baghdadi dalam Tarikh Baghdadi. Dengan hadits ini mereka bermaksud memalingkan orang lain dari memahami pentingnya perang, persiapan untuknya, tekad untuk menegakannya, dan menyiapkan berbagai sarananya. Menanggapi hal itu, Asy-syahid Hasan Al-Bana mengatakan: Adapun status hadits di atas sebenarnya bukanlah hadits shohih. Al-hafiz Ibn hajar dalam

kitab tasdidul Qous mengatakan: Hadits itu memang masyhur, namun sebenarnya itu adalah ucapan Ibrohim Ablah. Imam Iroqi dalam Takhrij Hadits-Hadits Ihya Ulumiddin mengomentari hadits itu dan berkata: Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad doif. Jika saja hadits itu shohih, maka sama sekali tidak benar jika dipahami untuk memalingkan orang lain dari perang. Namun artinya adalah kewajiban bagi seseorang untuk memerangi dirinya sehingga bersihlah seluruh amalnya hanya karena Alloh.20

Dengan demikian, jelaslah bahwasanya riwayat tentang jihad akbar, atau riwayat lain yang senada dengan riwayat tersebut, sama sekali tidak bisa digunakan sebagai hujjah untuk memalingkan umat Islam dari berperang. Analognya seperti ini. Ada seorang kuli selesai melakukan sebuah pekerjaan. Kemudian bosnya bilang: kamu baru selesai dari pekerjaan kecil dan akan melakukan pekerjaan besar. Meski yang dilakukan oleh kuli itu adalah pekerjaan kecil, namun tetap saja itu merupakan sebuah pekerjaan. Sama halnya dengan perang. Meskipun perang melawan musuh disebut jihad kecil, namun perang tetap merupakan jihad. Perhatikan sabda Nabi Kalian baru datang dari jihad kecil. Dengan jelas Nabi mengatakan berperang, sebagai jihad kecil. Beliau sama sekali tidak menafikan bahwa berperang termasuk jihad. Lalu bagaimana riwayat itu digunakan sebagai dalil untuk mengatakan perang bukan bagian dari jihad? Allohumma subhanak hadza buhtan azim. Maha Suci Engkau Ya Alloh, ini adalah kebohongan yang besar. F. Kasih Sayang Dalam Perang Versi Islam Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rohmatan lilalamin (Al Anbiya: 107). Beliau memiliki rasa welas yang luar biasa (Attaubah:128). Namun hal itu sama sekali tidak menjadi penghalang bagi beliau untuk berperang. Justru Beliau diperintah untuk mensuport orangorang beriman agar berperang. Al-anfal: 65 artinya: Wahai Nabi! Kobarkanlah semangat orang-orang mukmin untuk berperang.... Maka jangan heran jika para sahabat Nabi memiliki perangai keras sekaligus penyayang. Al-fath:29 artinya: Muhammad itu utusan Alloh. Dan orangorang yang bersamanya keras terhadap orang kafir dan berkasih sayang diantara mereka. Perang yang dilakukan oleh Nabi dan orang-orang yang beriman, tidak seperti yang digambarkan oleh orang-orang dewasa ini. Kebanyakan mereka menggambarkan perang/jihad dalam islam sebagai sesuatu yang kejam dan tidak berprikemanusiaan. Padahal tidak demikian. Perang dalam Islam masih menyimpan nilai kasih sayang dan prikemanusiaan. Untuk mengetahuinya, kita perlu melakukan kajian kritis dan membandingkan antara perang versi Islam dan perang versi selain Islam. Tentunya anda masih ingat pada Pembantaian M Lai di Vietnam yang dilakukan oleh Amerika pada 16 maret 1968. Jumlah korban yang
terbunuh berkisar antara 347 sampai 504 dengan usia yang merentang dari 82 tahun yang paling tua hingga 1 tahun yang paling muda. UNICEF juga

melaporkan, ribuan anak-anak telah menjadi korban perang lima tahun Amerika di Irak.21 Begitulah perang versi Amerika. Anak-anak, wanita dan orang tua tak luput dari amarah perangnya. Berbeda dengan perang versi Islam. Islam melarang membunuh wanita dan anak-anak. Abdullah bin Umar ra, melaporkan bahwa Seorang wanita didapati terbunuh dalam suatu peperangan yang diikuti Rasulullah saw, lalu beliau mengecam pembunuhan kaum wanita dan anak-anak kecil.22 Islam juga melarang membunuh orang tua dan tokoh agama. Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menukil pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Malik bahwa mereka tidak boleh dibunuh,23 kecuali jika mereka termasuk prajurit perang, maka menurut Imam Syafii mereka boleh dibunuh.24 Beralih ke Palestina. Apa yang dilakukan oleh pemerintah sipil Israel kepada orang-orang Palestina? Pemerintahan sipil Israel mengeluarkan peringatan penghancuran 13.000 bangunan milik warga Muslim Palestina.25 Seperti itulah perang versi orang-orang kafir yang tentu saja sangat jauh berbeda dengan perang versi Islam. Islam melarang umatnya merusak dan menghancurkan harta milik pribadi maupun milik umum. Al Qoshos: 77, artinya: ...Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi, sesungguhnya Alloh tidak menyukai orangorang yang berbuat kerusakan. Sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar ra dituntut untuk mengikuti jejak beliau. Ini dibuktikan ketika ia meneruskan misi Nabi SAW, yakni mengirim pasukan yang dipimpin oleh Usamah Bin zaid ke Syam. Kepadanya Abu bakar ra, berwasiat: Janganlah membunuh anak kecil, orang tua, jangan merampas dan membakar pohon kurma.26 Betapa perang yang diajarkan oleh Islam sangat memperhatikan anak-anak, wanita, orang tua dan tokoh agama. Bagaimana orang-orang yang menuduh bahwa Islam tidak perduli terhadap anak-anak dan wanita mampu mempertanggung jawabkan tuduhan mereka itu? Jika cara-cara yang dilakukan oleh Islam itu masih disebut kejam, lalu cara yang bagaimana lagi yang tidak disebut kejam? G. Kasih Sayang Kepada Tawanan Perang Eks tahanan perang Irak, bernama Abbas Abid mengatakan pada Pengadilan Kejahatan Perang Kuala Lumpur, Malaysia, bahwa dirinya disiksa oleh tentara-tentara AS di markas besar Brigade Al-Muthanna. Di sana ia dipukuli, di setrum dan dicabuti kukunya.27 Alangkah kejam cara yang dilakukan oleh negara yang mengaku sebagai pemerhati Hak Asasi Manusia itu. Mari kita bandingkan dengan cara Rosululloh SAW dalam menangani tawanan perang. Abdulloh Bin Yazid Al Anshori ra melaporkan bahwa Rosululloh SAW melarang umatnya merampas dan menyiksa.28

Abu Hurairah ra juga melaporkan bahwa Rasulullah saw, mengirim pasukan berkuda ke daerah Najed lalu mereka datang kembali dengan membawa seorang tawanan lelaki dari Bani Hanifah bernama Tsumamah bin Utsal, kepala penduduk Yamamah. Mereka mengikatnya pada salah satu tiang masjid. Suatu hari Rasulullah saw, keluar menemui tawanan tersebut. Beliau bertanya: Bagaimana keadaanmu, wahai Tsumamah? Tawanan itu menjawab: Baik-baik saja, wahai Muhammad. Jika kamu mau membunuh, maka bunuhlah orang yang memang pantas dibunuh. Jika kamu memberikan suatu nikmat maka berikanlah kepada orang yang mau bersyukur. Dan jika kamu minta harta maka akan aku beri berapa saja kamu mau. Rasulullah saw. lalu meninggalkan tawanan tersebut. Esoknya, beliau menemuinya kembali. Beliau bertanya: Bagaimana keadaanmu, wahai Tsumamah? Tawanan itu menjawab: Aku tidak mau bicara kepadamu. Jika kamu memberikan satu nikmat, maka berikan kepada orang yang mau berterima kasih. Jika kamu mau membunuh bunuhlah orang yang memang berhak untuk dibunuh. Dan jika kamu menghendaki harta maka mintalah berapa saja kamu mau maka akan aku beri, maka Rasulullah saw, meninggalkannya. Esoknya, peristiwa yang sama berlangsung lagi. Kemudian Rasulullah saw, bersabda kepada para sahabat: Lepaskanlah Tsumamah. Tsumamah lalu berangkat menuju ke sebuah telaga. Setelah mandi ia lantas masuk mesjid dan berkata: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai Muhammad! Di muka bumi ini semula tidak ada wajah yang paling aku benci daripada wajahmu. Tetapi sekarang wajahmulah yang paling aku suka diantara wajah-wajah yang pernah aku jumpai. Semula tidak ada agama yang paling aku benci daripada agamamu, dan sekarang hanya agamamulah yang paling aku sukai diantara agama-agama yang pernah aku temui. Dahulu negerimulah yang paling aku benci, tetapi sekarang negerimulah yang paling aku cintai di antara negeri-negeri yang pernah aku kenal.29 Saya pernah membaca kitab Tarikh Khulafa karya Imam Suyuti. Disana dikisahkan bahwa raja Amuriyyah, salah satu raja Romawi, menawan wanita keturunan Umy Fathimah rha, atau yang saat ini dikenal sebagai Syarifah. Tahukah anda apa yang dilakukan oleh raja itu? Ia menyiksa Syarifah tersebut dan bahkan menjualnya untuk dijadikan sebagai pelacur. Semoga Alloh melaknat raja itu. Sebagai wanita yang secara biologis lemah, Syarifah yang mulia itu memanggil-manggil Mutashim, Kholifah Islam saat itu. Wahai Mutashim! Dimanakah anda?!! Jeritan itu pun sampai kepada Mutashim. Lalu ia mengomando pasukan yang berjumlah 4000 personil menuju Amuriyyah dan berhasil menaklukannya serta menyelamatkan Syarifah itu sebelum kehormatannya dinodai. Kepadanya Mutashim berkata: Aku datang memenuhi panggilanmu wahai cucu Rosul. Sungguh, saat saya membaca sejarah itu, saya tidak mampu menahan air mata. Saya menangis sesenggukan. Bagaimana tidak? seorang Syarifah yang merupakan cucu Rosululloh SAW, mendapat

perlakuan tidak senonoh seperti itu. Bayangkan jika hal itu terjadi pada keluarga anda; anak, adik, kakak, istri atau ibu anda. Saya yakin anda akan menangis. Saya yakin anda akan membunuh orang yang melakukannya. Seandainya saja saya hidup dijaman Mutashim atau seandainya hal serupa terjadi saat ini, maka saya akan menjadi orang yang pertama yang membunuh raja Amuryyah yang terlaknat itu. Begitulah orang-orang kafir memperlakukan perempuan yang menjadi tawanan perang. Jauh berbeda dengan perlakuan Islam terhadap tawanan perang yang statusnya adalah keturunan mulia. Mari kita lihat apa yang terjadi pada tahun ke 7 hijriyah. Setelah berhasil menaklukan Khoibar, Rosululloh SAW dan umat Islam menawan beberapa wanita. Salah satunya adalah Shofiyah Binti Huyay, putri pemimpin Yahudi Bani Nadir. Apa yang dilakukan oleh Nabi SAW terhadapnya? Nabi SAW menjadikannya sebagi istri yang artinya Nabi mengangkat derajatnya dengan menjadikannya sebagai Umul muminin. Betapa lembut cara beliau dalam menangani tawanan perang. Beliau tidak menyiksa tawanan perang. Justru dalam suatu kesempatan beliau mempersunting salah satu tawanan perang. Sehingga ia menjadi wanita mulia, yang dihormati dan disegani oleh seluruh umat Islam. Bagaimana orang-orang yang menuduh beliau sebagai manusia kejam dapat mempertanggung jawabkan tuduhan mereka itu? Saya tantang seluruh pemerhati hak asasi manusia di dunia untuk menunjukan cara lain yang lebih halus untuk menangani tawanan perang ketimbang yang dilakukan oleh Rosululloh SAW? H. Perlakuan Terhadap Budak Serikat Pekerja Internasional melaporkan jumlah orang yang diperbudak dan diperjual belikan tiap tahunnya mencapai 1,2 juta.30Data lain menyebutkan bahwa mereka dipaksa bekerja untuk kegiatankegiatan asusila.31 Jika anda memelajari kitab kuning bidang fiqh, maka anda akan menemukan bab tentang perbudakan. Dari sini sebagian orang menuduh Islam mengajarkan perbudakan. Seolah-olah perbudakan dibawa oleh Islam. Padahal tidak demikian. Perbudakan telah ada jauh-jauh hari sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi. Bahkan sebelum beliau dilahirkan. Sebagai contoh adalah istri Nabi Ibrohim, Siti Hajar. Ia adalah seorang budak. Kedatangan Islam adalah untuk menghapus perbudakan. Silahkan anda pelajari bab kafaroh. Di sana anda akan menemukan bahwa kafaroh untuk menebus kesalahan seperti jima disiang hari saat ramadan, pertama-tama adalah memerdekakan budak. Atau bab mukatab, maka anda akan menemukan hukum memerdekakan budak adalah sunah. Saya tidak akan melebarkan pembahasan ini. Saya hanya ingin menjelaskan bagaimana perbudakan dalam Islam yang sebenarnya.

Perbudakan dalam Islam ada jika terjadi peperangan. Jika tak ada perang maka perbudakan tidak akan ada. Dengan kata lain, Islam tidak membenarkan perbudakan orang-orang yang merdeka. Mereka yang dijadikan sebagai budak dalam Islam adalah yang menjadi tawanan perang dari golongan anak-anak dan perempuan. Meski mereka berstatus sebagai budak, akan tetapi mereka masih memiliki hak laiknya orangorang merdeka. Berkenaan dengan budak, Nabi Muhammad SAW bersabda: Mereka adalah saudara-saudara dan pelayanmu. Alloh menjadikan mereka dibawah kekuasaanmu. Barang siapa yang saudaranya dibawah kekuasaannya hendaklah ia memberi makan dari apa yang ia makan dan memberi pakaian seperti apa yang ia pakai. Jangan beri mereka beban yang dapat melemahkan mereka. Kalau kalian memberi beban kepada mereka maka bantulah. Dalam kesempatan lain Rosululloh SAW bersabda: Barang siapa yang menampar dan memukul budak, maka kafaroh (pelebur dosa)nya adalah memerdekakannya.32 Pemimpin munafiq, Abdulloh bin Ubay yang merupakan salah satu tokoh Madinah memiliki budak bernama Musaikah. Suatu hari ia memaksa budaknya untuk menjual dirinya dengan melakukan transaksi kawin kontrak (menjadi PSK-red). Kemudian Musaikah melaporkannya kepada Rosululloh SAW. Demi kejadian tersebut, turunlah Annisa: 33 artinya, ...Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran.33 Seperti itulah Islam memperlakukan budak. Mereka memiliki hak laiknya orang merdeka. Tentunya ini jauh berbeda dengan perbudakan yang dilakukan oleh orang-orang kulit putih terhadap orangorang kulit hitam di Amerika. Orang-orang kulit hitam dikejar-kejar, ditangkap, wanitanya diperkosa dan mereka diperlakukan laiknya hewan. Adakah peraturan mengenai budak yang lebih baik ketimbang peraturan yang telah diberikan oleh Alloh dan Rosul-Nya? I. Nasib Wilayah Yang Diperangi Oleh Islam UNICEF melaporkan bahwa 250 warga Irak yang terdiri dari wanita dan orang tua meninggal setiap harinya setelah invansi AS karena berbagai penderitaan.34 H. Usep Romli dalam artikelnya menuliskan beberapa kejahatan perang Amerika. Diantaranya adalah kejahatan perang yang terjadi di Asia. Di Asia, keterlibatan AS dimulai pada waktu pecah Perang Korea (1950-1952). AS berperan besar memecah belah Korea menjadi Utara dan Selatan hingga kini. Kemudian AS terjun ke medan perang Vietnam (1950-1975). Membantu Vietnam Selatan melawan gerilya komunis Vietcong yang didukung Vietnam Utara. Campur tangan AS di kawasan itu, menyeret negara-negara terdekat ke dalam konflik ideologi. Kamboja (Kampuchea), dan Laos merupakan korban langsung.35

10

Tentunya hal itu tidak pernah terjadi di wilayah yang pernah diperangi oleh Islam. Wilayah yang pertama kali diperangi oleh islam adalah jazirah arab. Namun kemenangan Islam merubah kondisi sosial masyarakatnya dari yang kolot tur katrok menjadi maju tur modern. Derajat wanita yang sebelumnya sangat hina menjadi mulia. Terlalu banyak contoh untuk masalah ini. Cukuplah disini saya nukilkan kesimpulan dari mantan sekjen PBB, Boutros Boutros Ghali. Katanya: Sungguh Muhammad telah berjuang membebaskan perempuan dan dia telah memberikan contoh dalam hal ini. Anda lihat bagaimana Baghdad pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan. Juga Andalusia yang pernah menjadi pusat peradaban dunia yang sampai detik ini belum ada satu kota pun yang mampu menandingi peradabannya. Juga Persia (iran) yang darinya terlahir ulama-ulama terkemuka seperti Imam Ghozali. Semua wilayah-wilayah itu adalah sebagian kecil dari negri-negri yang diperangi oleh islam. Dan setelah diperangi, justru mereka menjadi maju.36 Jika anda seorang pengamat yang jujur, tentu anda akan menyaksikan betapa penduduk pribumi yang pernah diperangi oleh Islam, kebanyakan mereka ahirnya menjadi pejuang Islam. Mereka pada ahirnya mencintai Islam. Sebagai contoh adalah Tsumamah Bin Utsal, pemimpin Yamamah. Sebaliknya, setiap wilayah yang diperangi oleh selain Islam, pasti penduduk pribuminya memusuhi mereka. Kita bertanya-tanya, mengapa demikian? Jawabannya adalah sebagaimana yang dikatakan oleh orientalis Perancis, Jol Lion. Ia berkata: Muhammad telah membersihkan banyak umat yang menjauhinya dan mengangkat mereka ke jalan yang maju dan berperadaban. Seorang orientalis Perancis yang lain, Emil Dar Mangam berkata: Muhammad telah menjadikan suku-suku yang berperang menjadi satu umat. Bagaimana bisa perang versi Islam disebut sebagai terorisme? sedangkan setelah perang usai, wilayah yang diperangi oleh Islam menjadi kian maju. Bagaimana pula perang versi Islam dapat disebut kejam? sedangkan penduduk pribumi yang pernah diperangi oleh Islam, pada ahirnya mencintai dan menjadi pembela Islam. Apakah orang-orang yang mengatakan jihad sebagai tindak terorisme itu tidak memiliki akal sehat untuk memahami masalah ini? J. Perdamaian Adalah Tujuan Dari Perang Versi Islam Seorang pengamat politik dunia, Noam Chomsky mengatakan: Amerika serikat melakukan sesuatu yang disebut proses perdamaian. Sebuah proses perdamaian secara definisi artinya adalah apapun yang sedang di lakukan oleh amerika serikat. Selama 30 th terahir ini proses perdamaian itu adalah pekerjaan Amerika dalam menggagalkan perdamaian.37

11

Tentu saja hal yang seperti itu tidak diajarkan oleh Islam. Sebaliknya, Islam menyuruh kita untuk menerima tawaran perdamaian. Al-anfal: 61 artinya: ...dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Alloh. Kemudian Alloh menyebut perdamaian sebagai sesuatu yang baik. Annisa:128 artinya, ... perdamaian itu baik... Dalam kitab kuning bidang fiqh terdapat bab shuluh (perdamaian). Ketika menjelaskan masalah ini, Syekh Syamsuddin Muhammad Bin Ahmad memaparkan macam-macam shuluh, yaitu perdamaian antara kaum muslimin dan kaum kafir, perdamaian antara pemimpin dan pemberontak, perdamaian antara suami dan istri, serta berdamaian dalam masalah muamalah.38 Pada tahun ke 6 hijriyah, Rosululloh SAW berkeinginan untuk mengerjakan umroh serta berziarah ke kota Makkah. Kaum kafir Makkah sudah mengetahui berita tersebut. Mereka berusaha untuk mencegah Rosululloh SAW disuatu tempat yang bernama Hudaibiyah. Saat itu 1400 sahabat Nabi telah siap berperang fi sabilillah. Tetapi menurut pertimbangan Rosululloh SAW, demi kebaikan orang-orang Makkah, beliau tidak menginginkan terjadinya peperangan. Bahkan beliau ingin mengadakan perjanjian dan siap menerima syarat apapun yang diajukan. Ahirnya terjadilah perjanjian damai yang pada gilirannya dikenal sebagai perjanjian Hudaibiyah.39 Pada tahun 15 hijriyah Palestina dapat ditaklukan. Umar Bin Khotob selaku Kholifah saat itu, membuat akad damai dengan penduduknya. Beliau tidak membunuh mereka, justru beliau memberi jaminan keamanan bagi gereja-gereja mereka.40 Apakah mereka masih menuduh Islam dengan konsep jihadnya sebagai pengrusak keamanan dan perdamaian? Allohumma subhanak hadza buhtan azim! Maha suci Engkau ya Alloh, ini adalah kebohongan besar. K. Inilah Sang Revolusioner Revolusi Perancis dianggap sebagai fenomena terpenting dalam sejarah Perancis karena berhasil menumbangkan kekuasaan monarki dan membuka jalan bagi kebangkitan Perancis. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bahwa tindakan kekerasan dan pertikaian berdarah yang menjadi motor penggerak revolusi ini tidak hanya dalam membersihkan simbol-simbol kerusakan dan kesewenang-wenangan yang berujud monarki saja. Bahkan hukuman pancung menjadi bahasa komunikatif mereka dalam menghadapi siapa saja yang berbeda pandangan dengan para revolusioner dan arah gerakannya. Sekedar sekilas info, kota Paris sendiri telah kehilangan 2600 rakyat yang tewas ditangan para revolusioner.41

12

Mungkin anda berfikir bahwa hal itu wajar dilakukan oleh para revolusioner Perancis. Mengingat kekejaman yang dilakukan oleh kaum monarki sebelumnya. Jika pikiran anda memang seperti itu, maka saya tidak akan mengganggu gugat. Itu merupakan hak anda. Namun, tahukah anda? sebelum para revolusioner Perancis itu lahir, jauh-jauh hari telah lahir seorang revolusioner yang begitu pemaaf. Siapa kah dia? Siapa lagi kalau bukan Nabi Muhammad SAW. Betapapun orang kafir Makkah sangat memusuhi beliau; betapapun mereka sangat kejam terhadap beliau dan para pengikut beliau; betapapun bekas luka akibat siksaan itu belum hilang; betapapun sakit hati atas kekejaman itu belum terobati. Akan tetapi, ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat beliau berhasil menaklukan kota Makkah, beliau memaafkan mereka. Kepada rakyat Makkah beliau bersabda: Pergilah sesuka kalian. Kalian adalah orang-orang yang bebas. Inilah Abu Sufyan. Ia adalah salah satu tokoh yang menggerakan kaum kufar Makkah untuk melawan Islam diperang badar. Saat Fathul Makkah, Nabi Muhammad SAW memberi ultimatum kepada kaum kufar Makkah bahwa barang siapa masuk ke dalam rumahnya Abu sufyan, maka dia aman.42 Inilah Shofwan Bin Umayyah. Ia adalah musuh dan anaknya musuh islam. Saat Fathul Makkah, ia lari ke pantai hendak kabur ke yaman. Namun Umair bin wahb mengejarnya dan mengajaknya sowan kepada Rosululloh SAW. Shofwan meminta waktu 2 bulan untuk memikirkan tawaran Rosul. Rosul SAW tidak hanya memberikan permintaannya itu, tetapi beliau menambahkan 2 bulan sehingga genap 4 bulan untuk berfikir.43

13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Sebagaimana yang telah tampak secara nyata bahwa menyebut jihad versi Islam sebagai bagian dari terorisme adalah kekeliruan dan kesalahan yang sangat fatal yang seharusnya tidak terjadi pada seorang pengamat yang kritis dan objektif. Perang versi Islam sama sekali tidak identik dengan terorisme. Perang versi Islam masih mengandung nilai kasih sayang dan prikemanusiaan. Islam melarang membunuh anak-anak, wanita, orang tua dan pemimpin-pemimpin agama kecuali jika mereka termasuk personil perang. Islam tidak menyiksa tawanan perang. Islam memberi hak asasi manusia kepada budak. Islam tidak menghancurkan wilayah yang diperanginya. Sebaliknya, justru Islam membangunnya. Islam juga tidak membantai rakyat atau warga sipil, tidak pula menghancurkan rumah dan tempat ibadah mereka. Lalu bagaimana aksi bom bunuh diri di Indonesia dapat disebut sebagai jihad? Dan bagaimana pula jihad disebut sebagai tindakan terorisme? Justru perang model Amerika lah yang patut disebut sebagai tindakan terorisme. Maka dari itu, merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk meluruskan kekeliruan dan kesalahan dalam menilai jihad/perang. Orangorang yang menggunakan riwayat jihad akbar, untuk memalingkan umat Islam dari berperang, tidak perlu lagi memelintir kandungan makna hadits tersebut. Hadits itu sama sekali tidak menafikan perang sebagai bagian dari jihad. Saya kira pemaparan-pemaparan di atas sudah lebih dari cukup untuk membuktikan betapa Islam mengajarkan kasih sayang, sangat peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan betapa Islam sangat menentang tindakan terorisme. Meskipun Islam memerintah umatnya untuk berperang, namun penting diingat, bahwasannya Islam lebih condong kepada perdamaian. Mungkin setelah membaca catatan ini, ada yang berfikir bahwa saya termasuk teroris karena saya menolak jihad/perang disebut sebagai tindakan terorisme. Kalau kemungkinan ini benar adanya, maka kepadanya saya katakan, Tidakkah anda bisa meninggalkan cara berfikir kelas TK untuk beralih kepada pemikiran ilmiyah?

14

Saya sadar dan sangat menyadari, saat ini sangat sulit mencari orang yang memiliki objektifitas. Orang-orang yang sok kritis dan objektif yang selalu menyudutkan Islam, ternyata mereka sendiri tidak tahu bagaimana seharusnya bersikap objektif ketika dihadapkan kepada kebenaran yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Sehingga mereka tidak mau menerima kebenaran tersebut. Bagaimanapun sulitnya, saya tetap optimis bahwa masih ada orang yang bisa bersikap objektif meskipun dari seribu orang hanya ada satu. Saya harap anda menjadi yang satu itu. Sehingga anda tidak termasuk katimul ilmi yang diancam akan dimasukan ke dalam neraka. Melainkan menjadi penyebar ilmu dan kebenaran yang dijanjikan akan dimasukan ke dalam surga. Ya Alloh! bukankah aku telah menyampaikan kebenaran yang harus ku sampaikan? Ya Alloh, bukalah hati mereka agar bisa menerima kebenaran ini, menyebarkan, serta mengamalkannya, Amin.

15

REFRENSI

1. 2. 3. 4. 5.

Jurnal Pondok pesantren, Mihrab edisi IV-2006 hlm 31 Media Indonesia, 23/01/2004 Al-fiqh Al-manhajy Madzhabil Imam Syafii, juz 3 hlm 475 Al-Kasaani, Badaai As-shanaai, juz VII hlm 97 Muhammad Ilyasy, Munah Al-jalil, Mukhtashor Sayyidy Kholil, juz III, hlm 135 6. Al Mughni juz X, hal. 30-38 7. Jurnal Pondok Pesantren, Mihrab, edisi 1 th IV-2006, hlm 63 8. KKBI, 2000 9. Shahih Muslim No. 1732, Bukhori no. 3038, Abu Dawud no. 4835 10. ibid 11. Asy-Syaukani, Nailul Authar, VI/63 12. Sunan Abu Dawud no. 2504. Nasai no. 3096 13. Abu dawud no. 2485. Bukhori no. 2786. Muslim no.1888. Turmudzi no. 1667. Nasai no.3105, Ibnu Hibban 2/606, Musnad Ahmad 3/16 14. Abu Dawud no. 2502. Muslim no. 1910. Nasai no. 3097 15. Abu dawud no. 2509. Bukhori no. 2843. Turmudzi no. 1628, 1631. Nasai no. 3180 16. Turmudzi no. 1669, Musnad Ahmad no. 12003, Ibn Majjah 17. Minhajut Tholibin, hlm 307 cet. Darul fikr 18. Tausyikh Ibn Qosim, 19. Al-baihaqi, kitab zuhd hlm 165 no.373 20. Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin Juz 2 hlm 42, edisi
terjemahan cet. Ke 10, intermedia

21. http://chinese.irib.ir/index.php/2010-07-31-13-14-51/28-anakanak-tak-berdosa-korban-perang-amerika-di-irak.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pembantaian_My_Lai 22. Muslim No.1744. Bukhori no.1734. Abu Dawud no.3014, 1668,
Turmudzi no. 1569, Ibn Majjahno.2841 23. Syarah Muslim, juz 6 hlm. 292, cet. Darul hadits 24. Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Marom juz 4 hlm141. Cet. Darul fikr

25. http://arrahmah.com/read/2012/05/27/20508-israelmengumumkan-rencana-penghancuran-13-000-bangunanmilik-muslim-palestina-di-tepi-barat.html 26. Khulashoh Nurul Yaqin juz 3 hlm 11 cet. Maktabah alhikmah

16

27. Harian Malaysia, The Star, Selasa 8/5/2012 28. HR. Bukhori 29. Shahih Muslim No.3310 30. http://www.unfpa.org 31. Inilah Rosul Sang Penyayang, hlm 20 cet. AQWAM 32. Muslim no. 1657. Abu Dawud no. 5168 33. Al-Wahidi hlm 335, cet. Darul kutub al-ilmiyah 34. http://www.Islamonline.net tahun 2002 35. Pikiran Rakyat, Nafsu Berperang Amerika Serikat : Pintu Keruntuhan terbit tanggal 11 Oktober 2001 36. Sejarah Peradaban Islam, oleh Dr. Badri Yatim 37. Noam Chomsky, Power And Teror edisi terjemahan, hlm 27 cet. Ikon Teralitera 38. Ghoyatul Bayan Syarah Zubad Ibn Ruslan, hlm 295, cet. Darul kutub al-ilmiyah 39. Sayyiduna Muhammad SAW Uswah Hasanah, hlm 445, cet.Darul kalim Attoyyib 40. Khulashoh Nurul Yaqin juz 3 hlm 25 41. H.A.L. Fischer: Histori Of Europe in Modern Times, hal 36-41 42. Sayyid Muhammad Bin Alawi, Tarikhul Hawadits hlm 102 43. Sayyid Muhammad Bin Alawi, Insanul Kamil, hlm 159

17

IDENTITAS PENULIS

Nama TTL Status Alamat Asal Alamat sekarang No. Hp E-mail

: Ahmad Qosim : Pringsewu, 3-9-1986 : Santri : Jatirenggo, Pringsewu, Lampung : Darut Tauhid, Kedung Sari, Purwo Rejo, Jateng : 0821 3676 7989 / 0275 333 1196 : qosimibnaly@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai