Anda di halaman 1dari 25

MELAKSANAKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA RADANG GENITALIA INTERNA

Kelompok 2 : Annida Q. Muttaqin Balqis indah agusria Dwi jayanti P.T. Sari Erfah suta Intan seffani zalmi Ilma nursalima
Kiki alita sucianty Milah afifah Novi susanti Rani mustika sari Rismawati Ulfa hafizah

CERVISITIS
Radang dari selaput lendir canalis cervicalis. Karena epitel selaput lendir cervicalis hanya terdiri dari satu lapisan sel silindris maka mudah terkena infeksi dibandingkan dengan selaput lendir vagina. (Sarwono, 2008).

Klasifikasi
Cervisitis Akut

Cervisitis Kronis

Etiologi
Infeksi clamidia dan gonorhoe Endogen vagina Tindakan intra dilatasi Alat-alat kontrasepsi Robekan serviks

Patofisiologi
Penyakit ini dijumpai pada sebagian besar wanita yang pernah melahirkan dengan luka-luka kecil atau besar pada cerviks karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman-kuman kedalam endocerviks dan kelenjar-kelenjarnya, lalu menyebabkan infeksi menahun. Serviks terlihat normal tampak kemerahan sobekan serviks meluas sekret bertambah banyak.

Gejala
Flour hebat biasanya kental atau purulen Menimbulkan erosi pada portio Pemeriksaan sekunder dapat terjadi vulvitis Pada cervicitis yang kronis kadang-kadang dapat dilihat bintik-bintik Gejala-gejala non spesifik seperti dispareuni, nyeri punggung, dan gangguan kemih Perdarahan saat melakukan hubungan seks

Terapi
Antibiotika terurama kalau dapat ditemukan gonococus dalam sekret dapat diobati dalam argentetas nitrat (AgNO3) 10% atau Albotyl Kauterisasi-radial dengan termokauter, atau dengan krioterapi

ENDOMETRITIS
Peradangan pada dinding uterus yang umumnya disebabkan oleh partus. Merupakan infeksi pada endometrium (lapisan dalam dari rahim). Infeksi ini dapat terjadi sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi tersendiri dan terdapat benda asing dalam rahim.

Klasifikasi
Endometritis Akut

Endometritis Kronik

Etiologi
Persalinan, dimana bekas implantasi plasenta masih terbuka Pada saat terjadi keguguran Saat pemasangan alat rahim (IUD) yang kurang legeartis Persalinan dengan distosia kelahiran kembar atau kematian janin inseminasi buatan

Patofisiologi
Kadang-kadang lochea tertahan oleh darah, sisa-sisa palsenta dan selaput ketuban uterus pada endometriosis agak membesar, serta nyeri pada perabaan, dan lunak. Pada hari-hari pertama merasa kurang sehat dan perut nyeri, hari ke-3 suhu meningkat, nadi cepat (dlm bbrp hari suhu nadi 1minggu sudah normal).

Gejala
Demam Lochia berbau, pada endometritis post abortus kadang-kadang keluar fluor yang purulent. Lochea lama berdarah, malahan terjadi metrorrhagi. Jika radang tidak menjalar ke parametrium atau perimetrium tidak ada nyeri. Nyeri pada palpasi abdomen (uterus) dan sekitarnya.

Terapi
Endometritis Akut : Pemberian uterotonika, istirahat, posisi/letak Fowler, Pemberian antibiotika, Endometritis senilis, perlu dikuret untuk mengesampingkan diagnosa corpus carcinoma. Dapat diberi estrogen. Endometritis Kronis : Perlu dilakukan kuretase untuk diferensial diagnosa dengan carcinoma corpus uteri, polyp atau myoma submucosa.

MIOMETRITIS
Radang pada miometrium. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis.

Klasifikasi
Miometritis Akut
Miometritis Kronis

Etiologi
Infeksi abortus dan partus Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim Perlukaan yang disebabkan oleh alat-alat yang dipergunakan untuk pertolongan pada kelahiran yang sukar Infeksi post curettage

Patofisiologi
Pada post abortus dan postpartum sering terdapat luka luka pada serviks Uteri, luka dinding uterus bekas tempat plasenta. Alat-alat partus atau abortus tidak steril Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur.

Gejala
Demam Keluarnya menstruasi yang banyak dan lama Terasa ada benjolan di perut bagian bawah Nyeri perut Nyeri saat berhubungan seksual Nyeri di daerah pelvik Gangguan kesuburan Gangguan berkemih/BAB

Terapi
Antibiotika spektrum luas Ampisilin 2 g iv/6 jam Gentamisin 5 mg kgbb Metronidasol 500 mg iv/8 jam Profilaksi antitetanus Evakuasi sisa hasil konsepsi

ENDOMETRIOSIS
Radang yang terkait dengan hormon estrogen berupa pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah, hingga menonjol keluar dari rahim (pertumbuhan ectopic) dan menyebabkan pelvic pain.

Etiologi
Teori regurgitasi Sampson, darah menstruasi mengalir ke dalam kavum abdomen, sel endometrium dapat tertanam tumbuh dan hidup, rangsangan hormonal berpengaruh sehingga terjadi proses mengikuti siklus menstruasi. Teori metaplasia Meyer, sel yang berasal dari selom tubuh dan menerima rangsangan hormonal esterogen dan progesteron, sel mengalami metaplasi menjadi jaringan endometrium dan mengikuti siklus menstruasi. Penyebaran secara limfogen menurut Halban, sel endometrium masuk ke sirkulisi aliran limfe dan menyebar pada beberapa tempat, sel hidup dan mendapat rangsangan dari esterogen dan progesteron dalam proses siklus menstruasi. Penyebaran mengikuti aliran darah. Penyebaran kembali ke endometrium.

Patofisiologi
Dapat berupa bercak-bercak di selaput lender rongga perut (peritoneum), benjolan (nodul), maupun cairan yang terkumpul dalam bentuk kista indung telur. Menyebabkan perdarahan abnormal atau rasa nyeri hebat ketika haid (dismenorea), gangguan perdarahan dari rahim dan gangguan kesuburan (subfertilitas dan infertilitas).

Gejala
Nyeri perut bagian bawah dan di daerah panggul yang terjadi pada dan selama haid (dismenorea). Dispareuna (nyeri ketika melakukan hubungan seksual). Nyeri waktu defekasi, khususnya pada waktu haid Haid tidak teratur (polimenorea dan hipermenorea) Kemandulan (infertilitas)

Penanganan
Pencegahan : Kehamilan adalah cara pencegahan yang paling baik untuk endometriosis. Pengawasan Pengobatan hormonal : menciptakan lingkungan hormon rendah estrogen dan asiklik; menciptakan lingkungan hormon tinggi androgen atau tinggi progesteron.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai