Anda di halaman 1dari 149

Isteri Penentu Kesuksesan Al-Usrah (keluarga) merupakan cikal-bakal masyarakat dan embrio generasi penerus.

Artinya, masyararat dan generasi yang baik hanya akan terwujud bila setiap keluarga yang ada di dalamnya mengejewantahkan nilai dan tatanan kebaikan pada kesehariannya. Sebaik apa pun aturan dan sistem yang disiapkan pada suatu komunitas tanpa adanya bibit-bibit unggul yang disiapkan oleh madrasah keluarga, maka hanya akan menjadi barang mati dan tidak berarti sedikit pun. Sebaliknya, bila setiap madrasah keluarga mampu mendidik-ajarkan nilai dan budi pekerti luhur kepada peserta didiknya, maka mereka akan mampu merubah bahkan merombak keterbelakangan menjadi kemajuan, keburukan menjadi kebaikan dan kerendahan menjadi keluhuran Dan untuk mewujudkan keluarga yang berkemampuan mulia tersebut, tentu diperlukan keria sama solid yang saling mengisi dan melengkapi. Keduanya harus rela hati bersatu padu dan bahu membahu. Suami tidak akan mampu mewujudkannya tanpa peran serta isteri, demikian pula isteri, tanpa bantuan dan pertolongan suami. Dinul Islam telah penuh dengan khazanah dan sejarah yang dapat dijadikan uswah hasanah di kancah kehidupan ini, tak terkecuali kehidupan keluarga. Setelah bulan suci Ramadhan yang penuh hikmah, di hadapan kita kembali disuguhkan bulan yang tidak kalah indahnya, yakni bulan-bulan haji. Berbicara tentang haji, ingatan kita tertuju kepada pendiri Baitullah, Nabi Ibrahim as. Dan sebagai keluarga muslim-mukmin sudah sepatutnya bila perjalanan keluarga Ibrahim as kita jadikan uswah dalam menata-rapikan tatanan kehidupan rumah tangga. Mengelola Konflik Kehidupan dunia bagaikan lautan, terkadang surut terkadang pasang. Bagikan siang dan malam, terkadang terang-benderang terkadang gelap-pekat. Itulah sunnatullah yang harus dihadapi dengan lapang dada dan husnudzdzon kepada-Nya. Pada hakikatnya semua problem amatlah berguna bagi orang yang memahaminya sebagai tantangan bukan sebagai halangan yang memutus-asakan. Seorang muslim-mukmin pasti memilih bersikap positive thinking ketika menghadapi suatu masalah dan menyediakan diri mencari celah dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Hal itu semata didasarkan pada keyakinannya bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Alam Nasyrah (94): 4 -5) dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS. Al-Baqarah (2): 216). Dengan demikian seorang muslim-mukmin pasti menemukan jalan keluar dari berbagai problemnya, sebagaimana firman Allah: Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan

mengadakan baginya jalan keluar. (QS. Ath-Thalaaq (65): 2) Setiap manusia dalam hidup ini pasti menghadapi masalah, tak terkecuali para nabi. Bahkan para nabi mendapatkan ujian terberat. Namun karena kedekatan dan husnudzdzonnya kepada Allah mereka mampu keluar darinya dengan baik nan cantik. Nabi Ibrahim as dan ibunda Sarah ra dalam perjalanan rumah tangganya harus menghadapi kenyataan belum punya keturunan. Padahal umur keduanya sudah udzur. Menghadapi kenyataan seperti itu keduanya tidak larut didalamnya, tetapi bermusyawarah guna mencari jalan keluar terbaik. Dan akhirnya diperoleh permufakatan bahwa Ibunda Sarah memperkenankan Nabi Ibrahim as menikahi ibunda Hajar ra. Sesiap apa pun Ibunda Sarah ra, tetap saja dia harus bergelut dengan rasa cemburunya ketika mengetahui bahwa Ibunda Hajar telah hamil. Untuk membantu memadamkan kecemburuaannya, Nabi Ibrahim as menjauhkan jarak di antara keduanya dan atas perintah Allah, beliau menempatkan ibunda Hajar yang waktu itu sudah menimang bayi Ismail di padang Sahara yang jauh dari manusia dan hanya dibekali sedikit buah kurma dan air. Permasalahan tidak berhenti di sini, justeru sekarang yang harus mengahapi masalah adalah ibunda Hajar dengan bayi mungilnya. Namun lagi-lagi keluarga Nabi Ibrahim as mampu melewatinya. Dengan gigih dan tentu saja bersandarkan kepada Allah, mencari air tanpa mengenal lelah, berlari ke sana kemari, bolak-bail ShafaMarwah hingga akhirnya menemukan sumber air yang kemudian terkenal dengan sumur Zam-Zam. Inilah uswah dalam mengelola konflik yang membuahkan hasil sangat gemilang. Kisah ini nyata dan sepatutnya dijadikan kenyataan oleh setiap keluarga muslim dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dan senantiasa akan muncul di dalam kehidupan rumah tangganya, agar memperoleh dan meraih kesuksesan. Insya Allah. Sabar, Berupaya Maksimal dan Betawakkal Dalam hidup ini tidak ada hasil tanpa didahului dengan upaya dan usaha terlebih dahulu. Dan bahwasanya seorang tidak memperoleh selain apa yang di usahakannya (QS. An-Najm (53): 39). Namun sebaik muslim-mukmin yang yakin pasti memahami bahwa pada kenyataannya, hasil tidak sepenuhnya bisa diramalkan seratus persen. Karenanya, dalam Dinul Islam selain berupaya dan berusaha bekerja secara maksimal, seseorang juga meniatkannya untuk mencari ridha Allah Swt (ibadah). Allah-lah yang Mahamengetahui dan Mahakuasa mendatangkan hasil. Itulah yang diteladankan Ibunda Hajar ra. Dia menentukan prioritas dan upaya yang jelas, yaitu mencari air, bukan yang lain. Kemudian ia berlari-lari bolak-balik antara Shafa dan Marwah dalam upaya maksimalnya mendapatkan air. Namun pada akhirnya air itu diperoleh di dekat Kabah, bukan di Shafa atau Marwah.

Adalah maklum bahwa seharusnya yang menjadi prioritas ialah terimplemantasikannya ajaran-ajaran luhur dalam kehidupan rumah tanggah kita. Suami mewujudkannya dalam mencari dan menjalani pekerjaan yang halal. Bersabar dan berupaya maksimal di dalamnya. Dan tidak lupa senantiasa menambah keilmuwan diniahnya untuk menunjang taqarubnya kepada Allah. Sementara itu sang isteri mewujudkannya dalam pengabdian tulusnya menjaga suasana rumah agar tetap terhiasi dengan aneka keindahan dan kedamaian yang tidak bertentangan dengan peraturan agama. Bersama-sama dengan sang suami menjaga dan mengarahkan putera-puterinya agar senantiasa berpedoman kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Jangan sampai mereka ikut-ikutan dengan polah tingkah para remaja yang terjerumus dalam propaganda budaya yang amoral. Mulai dari sikap, tingkah laku, cara berpakaian dan pergaulan mereka. Marilah kita meyakini dan meyakinkan kepada keluarga bahwa kaum muslimin mempunyai dua pusaka (Al-Quran dan As-Sunnah) yang bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh niscaya kebahagian akan kita genggam di tangan. Tidak saja di dunia tetapi juga di akhirat kelak. Jangan sampai putera-puteri kita tidak percaya diri dengan jaminan tersebut, sehingga mereka memilih mengikuti cara dan pandangan hidup orang-orang yang jauh dari sentuhan keimanan, yang diantaranya ialah berpakaian tidak sesuai dengan aturan Islam. Jika mau berbusana muslim pun mereka lebih memilih model yang dicontohkan oleh para selebriti dari pada model yang sesuai dengan jati diri dan dan citra diri yang islami. Bahkan kalangan yang dianggap mempunyai pengetahuan agama yang cukup pun (para remaja puteri yang belajar di pesantren dan lembaga pendidikan Islam), tak mau ketinggalan dalam hal ini. Seakan-akan mereka khawatir tergolong sebagai kaum yang ketinggalan jaman. Pergaulan bebas (takhlid) antara laki-laki dan perempuan sudah menjadi kebiasaan, bahkan menjadi kebanggaan. Anehnya ada sebagian dari para orang tua merasa bahagia bila anak-anak perempuannya pandai bergaul dengan teman laki-laki mereka. Dan merasa khawatir bila mereka terkesan malu dan tidak mempunyai keberanian untuk melakukan hal itu. Akibatnya bisa kita saksikan, betapa banyak pemuda-pemudi (terutama mahasiswa dan mahasiswi) yang terjerumus pada perzinaan, bahkan tidak sedikit yang merekam perbuatan nista tersebut dengan kamera elektronik yang sekarang ini mudah diperoleh dan dipergunakan oleh siapa pun dan untuk apa pun. Mengerikan sekaligus menjijikkan, namun merupakan kenyataan. Kenapa semua itu terjadi?. Wallahu A lam. Tapi menurut hemat penulis, pada dasarnya yang mereka inginkan ialah mencari dan meraih kebahagiaan. Di sinilah semestinya tugas berat

orang tua dalam artian yang khusus (bapak ibu) dan orang tua dalam artian yang lebih luas (ulama, pemimpin, cendekiawan, pendidik pengajar dan pengusaha). Para orang tua tersebut harus mengajarkan dan memberi teladan bahwa bagi orang yang beriman, bahwa kebahagiaan hanya dapat diraih dengan usaha maksimal disertai tawakkal dalam menjalani semua perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan sabar menghadapi segala bentuk godaan dan fitnah yang semakin marak akhir-akhir ini. Jujur saja, ambil salah satu contoh, dewasa ini kita sangat kesulitan mencari orang tua yang bisa dijadikan panutan. Sekarang ini kita sulit menentukan sipakah ulama yang benar-benar ulama. Yang sering kita jumpai ialah orangorang yang hanya pandai bersilat lidah namun miskin amal (khuthoba) dan jarang sekali kita bertemu dengan orang-orang yang berilmu, mengamalkannya dan takut kepada Allah Swt (ulama). Jadi, marilah kita tradisi-biasakan memberikan teladan bekeria keras, berusaha gigih dan berupaya maksimal untuk kemudian bertawakkal kepada Allah tentang hasil yang akan dicapai, niscaya Allah akan memberikan hasil yang terbaik kepada kita. Janganlah kita menjadi contoh yang buruk, yakni mendambakan kesuksesan besar tapi miskin usaha dan upaya dan lebih memilih jalan pintas daripada jalan lurus yang telah terbukti dapat membahagiakan semua orang, yaitu jalan Allah dan Rasul-Nya: Tidak, barang siapa menyerahkan seluruh dirinya kepada Allah, dan ia berbuat kebaikan, baginya pahala pada Tuhannya. Tiada kekhawatiran terhadap mereka dan tiada mereka berduka cita. (QS. Al-Baqarah (2): 112) Berdoa Salah satu amalan penting yang sering diabaikan oleh sebagian besar kaum muslimin dalam membina rumah tangga ialah berdoa. Sebagai orang yang beriman seharusnya meyakini bahwa doa adalah salah satu dari sekian faktor keberhasilan seseorang. Doa adalah sejajar dengan usaha, bahkan lebih utama. Bahkan Allah telah menyatakan bahwa salah satu satu sifat ibaadurrrahman (para hamba kekasih Allah) ialah orang yang istiqamah mendokan istri dan keluarganya, sebagaimana difirmankan-Nya: Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri yang kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan (25): 74). Karenanya, dalam rangka menciptakan suasana rumah tangga idaman sudah saatnya setiap kaum muslimin mentradisikan saling mendoakan keluarganya; suami mendoakan isteri, isteri mendokan suami, orang tua mendoakan anak dan tentu saja anak mendoakan orang tua. Doa merupakan pengakuan tulus akan kekurangan dan keterbatasan seorang hamba dan

kesadarannya yang tinggi terhadap ke-Mahasempurnaan Allah Azza wa Jalla. Sungguh sangatlah tidak patut jika kita sebagai makhluk yang lemah nan bodoh ini merasa mampu mengawasi, melindungi, mengarahkan dan menata keluarga dan enggan untuk memohon pertolongan kepada Dzat Yang Mahasempurna. Bukankah Khalilullah, Ibrahim as telah memberikan uswah dengan doa indahnya yang diabadikan dalam Al-Quran: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim as berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekkah) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak-cucuku dari menyembah berhala-herhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Mahamengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Mahamendengar (memperkenankan) doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak-cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, beri ampunanlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat). (QS. Ibrahim (14): 35-41). Wallahu A lam bishshowab. (Abu Kafa) Kehancuran Negeri Makin Dekat Author: langitan Oktober 11, 2008 Semua kehidupan di dunia ini pasti akan ada akhirnya. Karena dunia itu bersifat fana dan sementara. Semua pasti akan musnah, semuanya pasti akan berakhir. Hanya kehidupan akhirat yang akan kekal dan abadi. Begitu pula negara. Sekuat apapun negara itu, sepandaipandainya seorang pemimpin dalam sebuah negara, pasti suatu saat negara itu akan berakhir, kemudian diganti dengan kaum-kaum berikutnya dan negara-negara yang baru. Itu adalah sebahagian dari berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan

kepadamu (Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekasbekasnya dan ada (pula) yang telah musnah. (Huud: 100). Berikut ini beberapa tanda dekatnya keruntuhan atau kehan-curan sebuah negara dari ayatayat Al Quran untuk kita jadikan telaah dan renungan. Seberapa cocokkah peristiwa-peristiwa yang diceritakan Al Quran ini dengan sederetan peristiwa yang menimpa Bangsa kita ini: Penguasa Yang Dhalim Sudah menjadi sunnatullah bahwa dalam suatu negeri senan-tiasa ada penguasa-penguasa jahat yang suka membikin makar. Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memper-dayakan melainkan diri-nya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. (Al-Anaam: 123). Dengan jabatan yang disan-dangnya, para penguasa itu membuat aturan-aturan yang menguntungkan diri dan keluarganya, walaupun kadang-kadang harus mengorbankan rakyat. Aturan monopoli, proteksi, tataniaga dipakai sebagai alasan untuk menyedot keuntunan pribadi sebesar-besarnya. Sedangkan untuk merea-lisasikan keinginannya, tidak segan-segan para penguasa jahat itu melakukan penggusuran, pembu-nuhan, pemberangusan dengan bungkus demi pembangunan dan kebaikan nasional. ..mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anakmu yang laki-laki dan mem-biarkan hidup anakmu yang perempuan (Al-Baqarah: 49). Untuk mengamankan posi-sinya, penguasa jahat itu membentuk tentara yang tangguh serta benteng-benteng yang kokoh. dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri. (Al-Fajr: 10-12). Bila terdapat penguasa dzalim yang menindas rakyat dan terjadi pemusatan kekuasaan yang menyengsarakan wilayah regional, maka saat itulah dekatnya negeri itu dengan hukuman dari Allah SWT.maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka, mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman (Al-Hasyr: 2).Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu. Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. (Al Araf: 136-137) Orang Kaya yang Durhaka. Bila orang-orang kaya dalam sebuah negeri mulai mengingkari

ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya negeri itu mulai memasuki usia tua. Orang-orang kayanya hanya membanggakan banyaknya harta yang ditumpuk serta keturunanketurunannya. Tidak sedikitpun mereka memikirkan nasib orang-orang miskin yang menderita di sekelilingnya. Mereka berkata: Kami lebih banyak mempunyai harta dan anakanak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab. (Saba: 35). Peringatan dari para ulama yang bersih dan ikhlas, bagi orang-orang kaya ini malah menjadi gangguan yang harus dising-kirkan. Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya. (Saba: 34). Kalaupun mereka mengeluarkan harta untuk kerja sosial, maka harta itu diperoleh dari memeras harta rakyat juga. Bahkan peristiwa pemberian sumbangan yang dilakukannya harus dipublikasikan ke seluruh penjuru negeri. Padahal jumlah harta yang dia berikan kepada orang-orang miskin bisa jadi tidak ada setengah persen dari keseluruhan hartanya. Bila orangorang kaya dalam sebuah negeri sudah melakukan kedurhakaan semacam itu, maka balasan dari Allah akan turun kepada negeri itu. Dan jika Kami hendak mem-binasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta`ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (Al-Israa: 16). Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada ia diami (lagi) sesudah mereka; kecuali sebahagian kecil (Al-Qashash: 58). Mengusir Orang-Orang Salih Keberadaan orang-orang shalih di sekitar penguasa atau masya-rakat yang jahil dirasakan seperti duri yang menusuk daging tubuhnya. Sehingga penguasa atau masyarakat jahil itu merasa gerah dan marah, kemudian berupaya keras mengeluarkan duri itu dari dalam tubuhnya. Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-Rasul mereka, Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami (Ibrahim: 13). Bila penguasa atau masyarakat sudah berani mengusir orang-orang shalih atau mengisolasi mereka, maka sesungguhnya negeri itu sangat dekat dengan datangnya kehancuran. .Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, Kami pasti akan membinasakan orang-orang dzalim itu, dan Kami pasti akan menem-patkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka

(Ibrahim: 13-14). Dan betapa banyaknya negeri-negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka; maka tidak ada seorang penolong pun bagi mereka. (Muhammad: 13). Masyarakat yang Suka Bermaksiat dan Ingkar Nikmat. Adakalanya, membanjirnya berbagai kemudahan dan kenikmatan hidup dalam sebuah negeri tidak selalu menjadikan penduduknya bisa bersyukur. Alamnya yang subur, laut yang luas dan kaya, barang tambang yang melimpah, margasatwa yang beraneka ragam; semua itu malah membuat mereka takabur. Mereka eksploitasi habis-habisan segala kekayaan itu hanya untuk dipakai berfoya-foya dan berbuat maksiat. Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezqinya datang kepadanya melimpah-ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah (An-Nahl: 112). Gaya hidup masyarakat yang tidak bisa bersyukur atas nikmat Allah Taala menjadi hedonis (foya-foya), konsumeris (boros) dan akhirnya menjurus kepada kehidupan yang serba permissive (serba boleh). Kemaksiatan menjalar di mana-mana dan dianggap sebagai sebuah kewajaran, hukum rimba sudah menjadi ketentuan dan saling memeras telah mentradisi. Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang dzalim (Al-Anbiyaa: 11). Bila kondisi masyarakat telah separah itu, maka saat-saat kehancuran negeri itu telah dekat. karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (An-Nahl: 112). Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang men-durhakai perintah Tuhan mereka dan rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan. (Ath-Thalaq: 8). Terjadinya Penyimpangan Seksual Deviasi seksual (penyimpangan seksual) bisa terjadi bila seseorang menjadi budak dari syahwatnya. Segala cara dipakai untuk memenuhi dorongan syahwatnya yang menggebugebu. Di antara bentuk-bentuk deviasi seksual adalah lesbian, homoseks, free seks, prostitusi dan yang lain-lain. Peristiwa deviasi seksual pernah terjadi pada masa Nabi Luth, yaitu berhadapan dengan kaumnya yang mengidap penyakit homoseksual. Nabi Luth berkata: Hai kaumku, inilah puteri-puteri (negeri)ku! Mereka lebih suci bagimu, maka bertaqwalah kepada Allah (Huud: 78). Mereka menjawab: Sesung-guhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki. (Huud: 79). Bila deviasi seksual telah menjamur bahkan telah dilegalkan oleh hukum dan dilindungi masyarakat, maka saat-saat kehancuran negeri itu telah dekat.

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. (Huud: 82). Hilangnya Amar Maruf Nahi Munkar Bila tidak ada lagi amar maruf nahi munkar dalam sebuah negeri, maka itu adalah tanda akan turunnya adzab Allah SWT kepada seluruh penduduknya. Tidak adanya amar maruf nahi munkar bisa dikarenakan banyak sebab. Di antaranya, manusia sudah terlanjur senang bergelimang dosa dan menganggap aneh perbuatan yang baik. Sehingga perbuatan maruf menjadi sesuatu yang janggal dalam kehidupan, sebaliknya perbuatan yang munkar merupakan tradisi yang digemari. Bisa juga manusia meninggalkan beramar maruf nahi munkar karena takut akibat yang bakal ditim-bulkannya bisa mengancam jiwa dan keluarganya. Bisa jadi dia akan diintimidasi, dikucilkan, dimusuhi, dicekal, dipenjara, diputus matapencahariannya; bahkan sampai dibunuh. Sehingga manusia enggan melakukan amar maruf nahi munkar. Jika amar maruf nahi munkar telah hilang dari sebuah negeri, tidak ada lagi suasana dialogis dan kompromi, semua masalah diselesaikan dengan tekanan dan kekerasan; maka sudah dekat kehancuran negeri tersebut. Dan Kami tidak membi-nasakan sesuatu negeripun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan; untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim. (Asy Syuara: 208-209). Wallahu alam (Wa Islama Online). Matinya Mata Hati Author: langitan Desember 4, 2009 Pemayahan diri dalam mengupayakan perkara yang telah mendapatkan jaminan dari Allah Swt dan penyia-nyiaan perkara yang diperintahkan oleh-Nya adalah merupakan indikasi kebutaan mata hati seorang manusia. Sisi kehidupan manusia di alam dunia yang mendapat jaminan dari Allah Swt adalah urusan rizqi sebagai media penjaga keberlangsungan hidup. Jaminan ini semata merupakan kemurahan dari Allah pada manusia bukan kewajiban atas-Nya. Sebagaimana difirmankan : Dan berapa banyak hewan yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rizkinya sendiri, Allah lah yang memberi rizki padanya dan padamu. dan Ia maha mendengar lagi maha mengetahui.(QS:Al-ankabut 60) Maksudnya Allah Swt adalah satu-satunya dzat penyuplai segala kebutuhan ragawi seluruh makhluk-Nya termasuk juga manusia, bukan yang lain-Nya atau usaha kita sendiri. Rizki

seorang manusia telah ditentukan kadarnya untuk masing-masing pribadi jauh hari sebelum manusia sendiri itu diwujudkan, tepatnya yaitu lima puluh ribu tahun sebelum langit dan bumi diciptakan. Manusia tidak perlu pusing memikirkan rizqi, karena Allah tidak memerintahkan manusia untuk memayahkan diri dalam mencarinya, manusia tidak perlu menghabiskan seluruh kekuatan untuk mendapatkannya, mencurahkan seluruh perhatian untuk menghasilkannya. Rizqi itu ibarat bayangan yang akan lari bila kita kejar dan berhenti manakala kita tenang. Falsafah yang semestinya kita terapkan adalah rizki itu mencari kita bukan kita yang mencari rizki. Sebagaimana pula ajal yang menghampiri kita bukan kita yang menghampiri ajal. Meskipun demikian, kita juga sebaiknya tetap berusaha mencarinya. Sebagaimana secara implisit kita dapati suatu perintah anjuran dalam Alquran : Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur pada-Nya. (QS: Al-qosos 73) Pencarian yang diperintahkan di sini tentu sebatas upaya yang wajar dan sekadarnya saja, tidak sampai menghabiskan seluruh kekuatan. Sebagaimana tergambar dalam suatu ungkapan yang konon termaktub dalam kitab Taurot yang diturunkan kepada Nabi Musa As : Hai anak adam (manusia) gerakkanlah tanganmu, maka rizkimu akan datang karenanya. Sehingga pekerjaan yang dilakukan dalam rangka mencari rizki ini tidak sampai menjadi indikator padamnya mata hati, karena upaya itu tidak sampai merusak kepasrahan seorang hamba kepada Allah Swt, meski berusaha namun ia tetap berkeyakinan bahwa otoritas yang menentukan berhasil tidaknya usaha yang di lakukan adalah Allah semata. Dan juga usahanya itu tidak akan sampai berimplikasi pada terbengkalainya tugas-tugas penghambaan yang telah dititahkan. Mata hati yang dalam lughot arab disebut Bashiroh adalah sebuah perangkat dalam diri manusia yang berfungsi untuk menganalisa hal-hal yang bersifat manawi. Sebagaimana mata kepala tidak dapat melihat kecuali pada hal-hal yang tampak. Mata hati inilah yang mempunyai pandangan jauh ke depan, mempunyai pengetahuan bahwa akhir cerita yang baik dari segalanya adalah taqwa. Karena itulah yang semestinya dilakukan oleh seorang hamba adalah pemayahan diri dan pengerahan segala daya upaya demi merealisasikan taqwa yang memang benar-benar berkwalitas serta tidak ada lagi alasan untuk menundanya. Jika Allah Swt menghendaki terbukanya mata hati seorang hamba, maka raga hamba

tersebu akan selalu disibukkan dengan aktifitas-aktifitas ibadah dan penghambaan pada-Nya, batinnya akan disibukkan dengan kecintaan kepada-Nya. Ketika kecintaan dalam batin seorang hamba sudah semakin membahana, panghambaannya juga sudah semakin intens, maka mata hatinya akan semakin bertambah ketajamannya. Hingga pada saatnya mata hati itupun dapat mendominasi mata kepalanya, penglihatan dzohirnya larut dalam pandangan mata batinnya, hingga yang terlihat olehnya hanyalah perkara-perkara manawi saja. Kiranya inilah mana pernyataan guru dari para guru kita yang majdub (orang yang ditarik oleh Allah untuk menjadi kekasih-Nya dan saking terlena dengan kecintaan kepada Allah hingga ia tak merasakan keberadaan dirinya sendiri ) : # # Ku hilangkan pandanganku dalam pandangan, ku sirnakan (pandanganku) dari segala yang sirna. Kupastikan semua yang kutemui berubah-ubah, dan sore ini diriku dalam keadaan senang. Sebaliknya jika Allah Swt menghendaki untuk menghinakan seorang hamba, maka Allah akan menyibukkan fisiknya dengan melayani makhluk dan menyibukkan bathinnya dengan kecintaan kepada mahluk. Kondisi ini akan berlangsung terus-menerus hingga meredup dan padamlah mata hatinya, sehingga yang berfungsi hanyalah mata kepalanya saja, ia tidak dapat melihat kecuali hanya pada perkara-perkara yang tampak oleh panca indra saja. Hingga tercurahlah segala perhatiannya pada perkara yang telah mendapat jaminan dari Allah Swt yaitu urusan rizki. Ia habiskan seluruh kekuatan dirinya untuk mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya. Kita hanya bisa meminta perlindungan kepada Allah Swt. Wallohu alam. By : Doel-Ziez. Mengenal darah istihadloh Author: admin Maret 28, 2008 Istihadlah menurut bahasa artinya mengalir. Sedangkan menurut aspek syara adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita yang tidak menetapi syarat-syaratnya haidl dan nifas. Wanita yang mengalami istihadloh dina-makan mustahadlah. Dilihat dari warna dan sifatnya darah, antara darah haidl dan isti-hadloh itu tidak jauh berbeda, di antara kedua banyak kesamaannya. Namun, jika dilihat dari sudut pandang hukum, terdapat perbedaan yang mencolok. Bagi wanita yang sedang mengeluarkan darah, jika berdasarkan warna, sifat, masa keluar, dan lain sebagainya diyakini sebagai darah haidl, maka pada saat itu ia wajib

menjauhi hal-hal yang diharamkan bagi wanita haidl, meski pada akhirnya darah itu belum tentu darah haidl. Sebaliknya, apabila ber-dasarkan warna, sifat, masa keluar dan lain-lain diyakini sebagai darah istihadloh, maka dia tetap wajib menjalankan ibadah sebagaimana biasanya. Darah itu dihukumi istihadlah di antaranya jika ada salah satu kriteria berikut ini: Darah yang keluar dari wanita yang belum mencapai umur 9 tahun Hijriyyah kurang 16 hari. Darah yang masa keluarnya tidak mencapai 24 jam. Darah yang masa keluarnya lebih dari 15 hari (15 malam). Darah yang masa keluarnya lebih dari 60 hari (60 malam), khusus nifas. Darah yang keluar pada saat akan melahirkan atau bersamaan dengan kelahirannya bayi, jika tidak bersam-bung dengan haidl sebelumnya. Darah yang keluarnya lebih dari 15 hari (15 malam) itu dinamakan darah istihadloh. Namun, bukan berarti jika keluar darah lebih dari 15 hari, maka yang 15 hari (15 malam) haidl dan sisanya darah istihadloh, sebagaimana yang banyak dipahami oleh orang-orang pada masa kini. Pemahaman seperti itu jelas tidak berdasar dan hanya mencari mudahnya saja. Dalam menentukan status darah terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang telah dijelaskan dalam kitab-kitab fiqh klasik. Selain itu untuk menentukan status darah haidl atau istihadlah dibutuhkan kemampuan untuk mengetahui tingkatan darah. Warna dan Sifat Darah Sebagai langkah awal untuk membedakan antara darah haidl dan darah istihadlah adalah memahami warna dan sifatnya darah haidl. Warna darah haidl itu ada 5 macam : 1.Hitam. 2.Merah. 3.Merah kekuning-kuningan (antara war-na merah dan kuning). 4.Kuning. 5. Keruh (antara warna kuning dan putih). Sedangkan sifat-sifat darah haidl adalaH Kental atau cair. Berbau busuk (anyir) atau tidak berbau. Darah yang keluar dari wanita yang mengalami istihadlah (mustahadlah) adakalanya terbagi menjadi 2 tingkatan, yaitu darah kuat (qowie) dan darah lemah (dloif). Dan adakalanya terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu darah kuat, darah lemah, dan darah lebih lemah (adlaf). Yang dimaksud dengan darah kuat adalah darah yang warna dan sifat kuat yang dimiliki lebih banyak dibanding dengan yang lain (darah lemah atau lebih lemah).

Ditinjau dari segi warnanya darah, darah warna hitam lebih kuat dari darah warna merah. Darah Merah lebih kuat dibanding merah kekuning- kuningan. Merah kekuning-kuningan lebih kuat disbanding kuning. Warna kuning lebih kuat dibanding warna keruh. Dan jika ditinjau dari sifatnya darah, sifat kental itu lebih kuat dari sifat cair, dan sifat berbau busuk itu lebih kuat dari sifat tidak berbau. Apabila darah pertama dan kedua sama kuatnya (memiliki warna atau sifat yang sama kuatnya), maka darah yang keluar terlebih dahulu yang dihukumi Haidl.Jika misalnya seorang wanita mengeluarkan darah yang masa keluarnya lebih dari 15 hari dan darah bisa dibedakan (antara kuat dan lemah) dan menetapi syarat- syaratnya, maka yang dihukumi darah haidl adalah darah kuat saja. Sedangkan darah lemah dihukumi sebagai darah istihadloh. Perhatikan contoh-contoh berikut: 1. Seorang wanita (baik pernah haidl maupun belum pernah) mengeluarkan darah sebagai berikut: Darah warna hitam, kental, berbau. = 10 hr. Darah warna merah, kental, berbau = 20 hr. Maka 10 hari pertama hukumnya haidl, karena mempunyai sifat kuat lebih banyak (3 sifat) dibanding dengan darah setelahnya yang mempunyai 2 sifat kuat. Dan 20 hari selan-jutnya dihukumi darah istihadloh. 2. Seorang wanita (baik pernah menga-lami haidl maupun belum pernah) mengeluarkan darah sebagai berikut: Darah warna kuning, cair, berbau .. = 10 hr. Darah warna keruh, cair, berbau . = 15 hr. Maka 10 hari pertama hukumnya haidl, karena mempunyai sifat kuat lebih banyak (2 sifat) jika dibanding dengan darah setelahnya yang hanya mempunyai 1 sifat kuat. Dan 15 hari terakhir hukumnya istihadlah. 3. Seorang wanita (baik pernah menga-lami haidl maupun belum pernah) mengeluarkan darah sebagai berikut : Hitam, kental, tidak berbau ..= 10 hari Merah, kental, berbau. = 15 hari Meskipun keduanya memiliki kekuatan yang sama (sama-sama memiliki 2 sifat kuat), namun darah yang pertama yang keluar lebih dahulu yang dinamakan darah kuat, aka 10 hari pertama hukumnya darah haidl dan 15 hari selanjutnya hukumnya, istihadloh. 4. Seorang wanita (pernah mengalami haidl maupun belum pernah) menge-luarkan darah sebagai berikut: Merah kekuning-kuningan, kental, tidak berbau.. = 15 hari Kuning, cair, berbau.= 15 hari Maka 15 hari pertama hukumnya darah haidl (darah kuat) dan 15 hari selanjutnya hukumnya istihadloh (darah lemah).

Penggunaan istilah darah kuat, darah lemah dan darah lebih lemah itu hanya berlaku pada masalah istihadloh (darah yang lebih dari 15 hari 15 malam). Sedangkan bagi wanita yang tidak mengalami istihadloh (darah tidak lebih dari 15 hari 15 malam), maka tidak berlaku lagi istilah kuat, lemah atau lebih lemah, arena dalam kondisi seperti ini semua darah baik berwarna-warni dan beragam sifatnya itu semua dinamakan darah haidl. Menggulung Tangan, Bersedeku Saat Itidal dll Author: admin Jawaban dari beberapa pertanyaan yang masuk ke Forum Musyawarah PP. lANGITAN Menggulung Tangan. Hukum meletakkan tangan kanan dibawah tangan kiri itu khilafussunnah (tidak mendapatkan kesunnahan). Diriwayatkan oleh Shohabat Wail bahwasanya: ia (Wail) melihat Nabi Muhammad Saw. setelah takbiratul ihrom meletakkan tangan Kanannya diatas tangan kirinya.(Muslim: 2/12) Bersedeku Saat Itidal Meletakkan kedua tangan diatas dada itu hanya kuwarid (dicontohkan oleh Nabi) pada tiap selesai membaca takbir dalam sholat. Sedangkan setelah Itidal bacaan masyru (yang disyariatkan Nabi) adalah , sehingga para ulama berkesimpulan bahwa meletakkan kedua tangan hanya dilakukan; (1) setelah takbiratul ihrom (saat berdiri membaca Doa iftitah sampai surat), (2) setelah bangkit dari sujud (Qiyaam/berdiri ke-dua, ke-tiga dan ke-empat).(hasyiyah jamal; 3/479) Qurban & Aqiqoh Menyembelih Hewan ternak yang diniati Aqiqoh dan qurban terdapat khilaf (perbedaan pendapat). Menurut Imam Ibnu hajar Al Haytami tidak sah salah satunya, karena pada dasarnya aqiqoh dan qurban adalah jenis pekerjaan yang mempunyai tujuan tersendiri. Qurban merupakan Dhiyafah Amm (jamuan untuk umum), sedangkan Aqiqoh adalah Dhiyafah Khos (jamuan khusus), dan masing-masing punya hukum tersendiri. Sedangkan menurut Imam Romli Asshoghir, hewan yang disembelih dengan niat seperti itu sah keduanya (aqiqoh dan qurbannya). Permasalahan ini oleh Imam Romli disamakan dengan masalah mandi hari jumat. Mandi jumat yang disertai dengan mandi jinabat hukum keduanya sah. (hawasyayi syarwani; 9/370) Aqiqoh Pakai Sapi Aqiqoh dengan sapi itu sudah mencukupi (sah), karena yang prinsip dalam penyembelihan aqiqoh dan qurban itu memakai hewan ternak (sapi atau kambing). (hasyiyah bujairimi Al

Khotib; 4/215) Onani Onani atau kalau dalam istilah fiqh disebut ( ) adalah bentuk perbuatan yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan berat kelak siksa yang akan diterima diakhirat. Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa orang yang punya kebiasaan Onani kelak diakhirat akan dikawinkan dengan tangan mereka sendiri, dan pada waktu itu tangan-tangan mereka dalam keadaan bunting (mengandung anak hasil onani). Dari segi medis orang yang punya kebiasaan onani cara berfikirnya menjadi lamban, badan mereka kurus, muka dan wajahnya pucat, besar. Dalam kaidah fiqh disebutkan bahwa artinya, bahaya yang akan menimpa seseorang itu hendaknya disingkirkan. Dari kaidah ini golongan ulama mazhab hanabilah dan hanafiyah memberikan batasan diperbolehkannya onani dengan tiga syarat; (1) ia belum pernah menikah (1) takut akan terjerumus dalam zina secara nyata (sudah bisa dipastikan) (3) tidak bertujuan mengumbar nafsu atau sebagai sarana rekreasi belaka. Namun perlu diingat bahwa syarat yang ke-dua dalam relita sulit dijumpai. Karena rosululloh telah memberikan solusi yang efektif dan tidak menimbulkan resiko, yaitu dengan cara berpuasa, selain itu para ulama memberikan beberapa cara untuk terhindar dari onani: 1. segeralah menikah 2. jangan berlebihan dalam makan dan minum 3. menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa merangsang onani, seperti melihat gambar atau film porno, melihat wanita yang bukan mahrom dll. 4. membiasakan menonton pemandangan yang lebih berguna bagi kesehatan seperti pemandangan alam semesta (flora dan fauna) 5. memelih teman yang konsisten, memperbanyak ibadah, jangan terbelenggu dengan pikiran yang terlalu sempit atau yang mendahulukan kepentingan sesaat 6. memperbanyak kegiatan social kemasyarakatan yang bisa menjauhkan diri dari olah pikir yang menuju kepada biologis 7. tidak berlebihan dalam berpakaian dan memakai harum-haruman (minyak wangi) 8. tidak tidur diatas alas yang biasa digunakan oleh pasangan lawan jenis 9. menjauhkan diri dari orang-orang yang punya indikasi kepada perbuatan onani dan fitnahfitnah lainnya. kelak saat mereka berumah tangga tidak akan terjadi keharmonisan. Mengenai hukum onani ulama sepakat bahwa onani haram hukumnya dan termasuk dosa

(Fatawy syibkah al islamiyah; 153, hikmah At-Tasyri; 290-292) Perawi Perawi adalah orang yang meriwayatkan/menceritakan hadits Nabi Muhammad Saw. Hadits Nabi mencakup ucapan (sabda), tindakan/perbuatan Nabi dan ketetapan. Yang dimaksud ketetapan nabi adalah sikap nabi yang tidak menyerukan/mengajak juga tidak melarang atau ingkar. Syarat-syarat Sikap Rowi Nabi dianggap shohih saat harus itu menetapi hanya beberapa diam. kriteria;

1. Ittishol sanadnya (mata rantai yang menyambungkan sampai kepada Nabi Saw.) 2. Adil, yaitu orang Islam yang bersih dari sifat kefasikan (melakukan dosa besar atau dosa kecil terus enerus) dan sifat-sifat tercela lainya. 3. Dhobith, yaitu orang yang punya daya ingat yang luar biasa. Ia mampu menyimpan dan menghadirkan kembali memori ingatannya kapan saja secara tepat. 4. Tidak Syadz (tidak mengandung kejanggalan), artinya rowi yang terpercaya tidak berlawanan dengan rowi yang lebih terpercaya. 5. tidak mengandung illat, artinya sifat yang samar yang menjadi penghalang diterimanya hadits, padahal dhohirnya bebas dari cacat. Yang harus kita ikuti adalah hadits yang maqbul (hadits shohih dan hasan), sedangkan yang tdak adalah yang mardud (hadits dhoif). Namun demikian, ulama memilah mengenai hadits dhoif. Hadits dhoif boleh dipakai bila menyangkut fadhoilu Al-amal (ritual ibadah sunnah). Hadits dhoif yang menyinggug hukum tidak diperbolekan di buat pijakan. Kita harus yaqin bahwa semua hadits yang termuat dalam shohihain (Bukhori & Muslim) adalah shohih bahkan mutawatir (tidak mungkin terjadi kebohongan).karena beliau sangat selektif dalam menerima riwayat hadits. Pernah suatu ketika Imam Bukhori tidak mau menerima hadits dari seseorang dikarenakan ia pernah mencoba memberi makan kepada kudanya dan setelah diketahui bahwa kudanya masih doyan makan ia tidak jadi memberikan makan kudanya. Saat itu Imam Bukhori berkesimpulan bahwa kalau kudanya saja dibohongi, jangan-jangan apa yang disampaikan nanti juga bohong (Qowaid Al-Asasyiyah) Qunut Shubuh Hadits yang menerangkan qunut shubuh adalah hadits yang diriwayatkan oleh shohabat anas dan Abi hurairoh r.a. Memang benar bahwa redaksi hadits yang diriwayatkan oleh Shohabat Abi hurairoh adalah Nabi selalu qunut selama satu bulan penuh kemuidan meninggalkannya, namun ada hadit lagi yang diriwayatkan Shohabat Anas r.a bahwasanya Nabi selalu melakukan Qunut dalam sholat shubuh sampai akhir wafatnya. Dari kedua

riwayat yang berbeda ini ulama menjamikan (mengkompromikan) bahwasanya; Nabi meninggalkan doa qunut (mendoakan agar mendapat laknat Alloh Swt.) untuk orang-orang kafir, namun beliau masih selalu qunut tanpa melaknat orang-orang kafir. Praktek qunut yang dilakukan oleh Nabi juga pernah dilakukan di pondok pesantren langitan , misalnya saat Amerika memerangi orang-orang islam di timur tengah. Cara prakteknya, qunut sebagaimana biasanya, yaitu membaca Allohumma Ihdina fiman hadayt sampai akhir kemudian menambahkan doa agar orang-orang yang memusuhi kaum muslim dihancurkan oleh Alloh Swt. Dan praktek semacam ini hanya beberapa hari, sama halnya saat Nabi melakukannya. Nabi pada waktu itu tetap melakukan qunut sehari-hari (bukan nazilah), ahanya saja nabi dalam waktu beberapa hari menambah bacaan qunut naziilah. Riwayat shohabat Anas dan Abi hurairoh adalah sama-sama riwayat yang shohih. Hadits Ibnu masud yang menyebutkan bahwa Nabi tidak pernah melakukan qunut shubuh adalah riwayat yang sangat dhoif. Hadits tersebut di dapat dari Muhammad bin Jaabir Assahami, banyak ulama hadits yang meninggalkan riwayatnya. (Majmu 3/503-504) Pacaran Pacaran identik dengan hubungan asmara yang dilakukan oleh lawan jenis yang bukan mahrom. Apapun jalan yang digunakan dalam pacaran meski tidak sampai terjadi kholwat atau nadhor secara umum tidak diperbolehkan, ini semata-mata untuk menghindari hal-hal dan akibat yang nanti akan terjadi. Imam syafiI mengatakan Daful mafasid muqoddamun ala jalbi Al-Masholih artinya, menolak kejelekan yang akan terjadi itu diutamakan dari pada mengambil manfaat. Kaidah ini kalupun nantinya dalam komunikasi ada beberapa keuntungan positif yang diperoleh, lalu apakah dalam komunikasi antar jenis terdapat manfaat asmara. Kaitannya yang dalam hal ini sesuai fiqh melarang dengan seseorang seperti agama?. menceritakan atau itu. Bahkan kalau ditilik dari sisi yang lain dalam pacaran terdapat unsur-unsur cerita percintaan / mempublikasikan hal-hal

Lain halnya apabila komunikasi tersebut mengandung unsur dawah atau lainnya, maka masih ada celah diperbolehkannya, namun sekali lagi pacaran adalah hubungan asmara tidak yang lainnya. (Fawaaidul janiyyah;153) Sombongkah anda? Author: admin Februari 11, 2008 Kesombongan adalah selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa yang

merebutnya

dariku,

maka

Aku

akan

menghancurkannya

(Hadits

Qudsi)

Sombong memang sudah menjadi naluri manusia. Sifat sombong ini timbul karena manusia mempunyai nafsu Robbaniyah. Yaitu nafsu yang selalu ingin menang sendiri, angkuh, pemaksa, sombong, dll. Namun demikian bukan berarti hal tersebut dijadikan sebagai justifikasi dan legalisasi diri untuk melakukan tindakan bodoh itu. Hal tersebut tidaklah lebih dari sekedar sebagai ujian baginya, mampukah dia mengendalikan atau bahkan terjebak di dalam kubangannya. Karena kesombongan adalah sifat ke-Tuhan-an, seseorang yang nekat memakainya maka secara tidak langsung dia telah menantang Tuhan. Dan Tuhan akan menghacurkannya. Sebaliknya seorang hamba yang sudah ditakdirkan oleh Allah sebagai orang yang baik maka ia akan dapat mengontrol nafsunya tersebut ketika bergolak. Tidak sedikit ayat dan hadits yang menjelaskan tentang jeleknya perilaku sombong. Bahkan Rosululloh dengan tegas mengancam orang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong meskipun hanya secuil biji sawi bahwa dia akan masuk neraka. Bukan hanya nabi Muhammad saja yang mewanti-wanti umatnya untuk tidak sombong. Nabi Nuh As. ketika ajal akan datang menjemput, beliau memanggil kedua putranya dan berwasiat agar sepeninggalnya nanti mereka tidak berlaku sombong. Senada dengan nabi Nuh adalah nabi Isa As. Bahkan bagi beliau neraka kelak itu hanya akan banyak dihuni oleh orang-orang sombong. Dan pada hari kiamat kelak mereka akan dirupakan sebagaimana debu-debu kecil yang diinjak-injak manusia sambil diseret-seret menuju penjara di dalam neraka. Untuk mereka Allah secara khusus telah mempersiapkan sebuah jurang di dalam neraka Jahannam dengan sebutan Habhab. Bukan hanya orang awwam saja yang bisa terkena penyakit ini. Namun orang-orang yang sudah mencapai derajat tinggi dalam ibadah, kezuhudan, dan kealiman masih sangat sulit terhindar darinya. Apalagi orang-orang yang tidak mengerti apa-apa. Menurut Imam Muhammad bin Husain bin Ali orang yang berlaku sombong itu berarti telah kehilangan akalnya sebesar kesombongan yang telah ia lakukan. Jadi wajar jika mereka tidak akan pernah bisa berfikir waras dan tak akan memperdulikan dampak dari perbuatan yang ia lakukan. Iblis juga tidak akan pernah berfikir bahwa akibat dari kesombongannya tidak mau tunduk perintah Allah untuk sujud kepada nabi Adam adalah dideportasi dan diusir dari surga selama-lamanya. Dia tidak mengerti bahwa argumentasinya sebagai makhluq yang lebih baik dari nabi Adam karena dirinya terbuat dari api sedang adam dari tanah liat itu tidaklah bisa dijadikan sebagai alibi untuk menentang wahyu dan perintah Allah. Esensi kesombongan Hakekat takabbur adalah kecenderungan pribadi jiwa yang selalu merasa lebih baik dari pada

orang lain. Maka seorang yang merasa dirinya hebat namun dia juga merasa bahwa masih ada orang lain yang sepadan atau lebih hebat dari dirinya maka ia tidak bisa dianggap sebagai orang sombong. Atau menganggap orang lain sebagai orang yang hina namun dia juga merasa bahwa dirinya masih lebih hina dari mereka maka dia juga tidak bisa disebut mutakabbir. Akan tetapi, meskipun itu semua tidak dianggap sebagai takabbur, bukan berarti hal tersebut diperkenankan. Karena bagaimanapun juga punya perasaan bahwa dirinya punya kelebihan atas yang lain adalah merupakan cikal bakal dari pertumbuhan sifat takabbur. Rosululloh sendiri sangat khawatir mengalami hal yang demikian. Sehingga beliau berdoa: Allahumma inni audzu bika min nafkhotil kibriya. (Yaa Allah aku berlindung kepada-Mu dari tiupan kesombongan). Karena ketika seseorang memiliki pandangan yang demikian maka ia akan merasa besar, terbang melayang, dan merasa punya kelebihan dan keagungan. Orang yang sudah terjangkiti sifat sombong maka ia akan menganggap bahwa orang lain lebih hina dari dirinya. Sehingga ia tidak akan mau melayani kebutuhan mereka. Tetapi sebaliknya merekalah yang harus melayani dirinya. Ketika ada pertemuan maka dirinya akan selalu menempati tempat kehormatan, ketika saling bertemu tidak mau memulai berucap salam, ketika diberi tahu maka dia akan menolak, ketika memberitahu dia akan berkata keras dan kasar, ketika nasehatnya tidak diterima maka dia akan marah, ketika mengajar mereka tidak mau bersikap lemah lembut kepada santrinya, bahkan mereka akan diperbudak olehnya. Tragisnya lagi di mata dia semua manusia itu ibarat keledai dungu yang tidak mengerti apaapa. Macam-macam sombong 1. Sombong kepada Allah. Pemicunya adalah murni kebodohan dan ketololan akan siapa diri sendiri. Sebagaimana yang dilakukan oleh raja Namrudz dan raja Firaun yang mengakungaku sebagai Tuhan. Bahkan menantang akan berperang dengan Allah. Ketika mereka disuruh untuk menyembah Allah Ar Rohman, mereka malah bertanya sambil mengejek: Apa Allah Ar Rohman itu? Haruskah kami menyembah kepada apa yang kamu perintahkan?. 2. Sombong kepada Utusan Allah. Pemicunya biasanya bermula dari tipuan akal pikiran. Sehingga meskipun dirinya merasa sebagai orang pandai namun hakekatnya dia masihlah bodoh. Atau sebenarnya memang dirinya adalah bodoh akan tetapi tidak mau tahu akan kebodohannya. Sehingga mereka tidak akan pernah mau patuh dan tunduk terhadap perintah Rosul. Sebagaimana yang pernah terjadi pada orang Bani Isroil ketika mereka diperintah supaya beriman dua utusan yang dikirimkan oleh Allah. Mereka bilang: Akankah kami beriman kepada dua orang manusia yang seperti kami juga?. Dan mereka beranggapan kalau

para utusan itu manusia biasa seperti halnya mereka dan pengikut-pengikut mereka adalah orang-orang yang tolol. Orang yang sombong tidak akan pernah mau menerima kebenaran dan tidak mau disalahkan. Seperti halnya orang-orang Quraisy yang tidak pernah mau mengakui kebenaran nabi Muhammad. Karena mereka merasa lebih baik dari pada nabi Muhammad. Sehingga merasa gengsi jika harus tunduk kepada beliau. 3. Sombong kepada makhluq. Yaitu merasa lebih baik dari mereka. Sehingga dirinya tidak akan mau kalau dipersamakan dengan orang lain. Karena semuanya kecil baginya. Kesombongan ketiga ini meskipun derajatnya paling bawah namun akibatnya masihlah tetap besar. Demikian ini karena manusia pada fitrohnya adalah makhluq yang lemah dan tidak mampu berbuat apa-apa. Dan keagungan serta kebesaran hanyalah milik Allah. Maka jika dia berani keluar dari fitrohnya sehingga bertindak sombong maka berarti dia telah merebut miliknya Allah. Dan tidak ada orang yang paling layak mendapat murka Allah kecuali orang yang merampas milik-Nya tersebut. Orang yang berlaku sombong akan selalu bersebrangan dengan Allah. Karena ketika dirinya mendengarkan sebuah kebenaran dari orang lain maka dirinya tidak mau menerima dan menentangnya. Hal lumrah yang sering terjadi pada masa sekarang adalah ketika mereka menerima sebuah kebenaran maka mereka akan selalu merekayasa dan berusaha mencari cela untuk mengelabui dan menolak kebenaran itu. Mereka sudah ditipu oleh akal mereka dan menyalahkan kebenaran semestinya. Demikian ini sudah menjadi layaknya gaya pikiran orang-orang kafir. Mereka bilang sebagaimana dalam surat Fusshilat 26 yang artinya: Dan orang-orang yang kafir berkata: Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hirukpikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka). Maka seseorang yang berusaha mengkaburkan hukum agama dengan merekayasanya maka mereka berarti telah bersifat sebagaimana orang kafir. Demikian juga seseorang yang merasa keberatan ketika dinasehati oleh orang lain. Mereka layaknya berlaku seperti seorang kafir. Naudzubillahi min dzalik Maka meskipun kesombongan tingkat ketiga ini paling rendah akan tetapi jika dibiarkan ia akan menjadi hal yang menakutkan karena akan masuk pada wilayahnya Allah. Penyebab sombong Kesombongan itu hanya akan terjadi bila seseorang memiliki perasaan lebih baik dari orang lain. Dan perasaan ini tidak akan pernah muncul kalau dirinya tidak berkeyakinan punya sifat kesempurnaan. Sifat kesempurnaan itu bermuara pada dua hal, yaitu: identik keagamaan dan

keduniawian. Keagamaan seperti perasaan punya ilmu dan ibadah yang lebih dari yang lain. Sedangkan duniawi semisal merasa memiliki garis keturunan, ketampanan, kekuatan, dan pengikut yang lebih baik dari yang dimiliki oleh orang lain. Sehingga dapat ditarik sebuah benang merah bahwa pemicu utama kesombongan itu ada tujuh perkara, yaitu: ilmu, amal ibadah, nasab, fisik jasmani, kekuatan, dan anak buah. Ilmu Bagi seorang alim, keilmuan yang dimiliki itu bisa menjadi boomerang baginya. Karena pengaruhnya membuat orang sombong itu sangat cepat sekali. Karena hal inilah nabi Muhammad sempat berpesan bahwa bahaya besar yang bisa ditimbulkan oleh ilmu adalah perasaan sombong. Memang seorang yang berilmu jika tidak waspada maka dalam hatinya akan tertanam sebuah perasaan lebih mulya dari orang lain. Perasaannya akan bilang dia bisa menjadi manusia sempurna dan kapabel dengan ilmu yang telah dimilikinya. Dari sini pula dia akan menganggap orang lain di bawahnya sebagai orang-orang dungu yang tidak tahu apa-apa layaknya kerbau dan binatang tak berakal lainnya. Orang yang demikian ini selalu berharap untuk disalami, disowani, dan dilayani orang lain. Sebaliknya mereka merasa ogah dan enggan berujar salam, nyambangi, dan melayani orang lain. Bahkan tidak berhenti sampai di situ saja. Dalam urusan ukhrowi ilmu juga bisa menjadi biang keladi melakukan kesombongan. Yaitu merasa bahwa dengan ilmu tersebut dia adalah orang termulya di sisi Allah. Dirinya lebih menghawatirkan nasib orang lain kelak di akhirat dari pada menghawatirkan dirinya sendiri. Sebaliknya dia beranggapan kalau dirinyalah yang paling berhak mendapatkan sorganya Allah dari pada mereka. Orang yang bertindak demikian sangatkah tidak pantas jika disebut sebagai seorang alim. Dia lebih layak disebut sebagai orang tolol, bodoh, dungu, dan sebagainya. Karena seharusnya dengan keilmuan yang dia miliki dia bisa berkaca tentang siapa dirinya, siapa Tuhannya, bagaimana kelak dia ketika meninggal, bagaimana urusan nanti antara Allah dengan seorang alim, dan besarnya bahaya yang disebabkan ilmu. Demikianlah sebenarnya hakekat ilmu sesungguhnya. Ilmu yang bisa menjadikan seseorang bertambah takut, khusyu, dan tawadlu kepada Allah dan makhluq. Wanita Idaman Author: admin Maret 8, 2008 Tatkala siang meninggalkan peraduannya, maka malampun akan datang menempati

singgasananya. Dan bila sekarang panas matahari bersinar membakar dedaunan dan bebijian, pasti lain waktu bebijian dan dedaunan akan tumbuh subur diguyur oleh deras hujan.. Memang, demikianlah kehidupan yang selalu berputar silih berganti . Ada siang ada malam, ada panas dan ada hujan, yang telah diciptakan secara berpasang-pasang. Begitupun dengan kehidupan manusia, yang telah tercipta dengan adanya dua jenis yang berlawanan. Yaitu laki-laki atau pria dan wanita atau perempuan. Sudah menjadi kodrat dari Sang kuasa, bahwa wanita adalah tercipta sebagai pendamping pria. Dan hal itu dapat terwujud bila antara pria dan wanita disatukan dalam suatu ikatan pernikahan yang sesuai dengan tatanan Syariat Islam. Sebuah pernikahan tidaklah dapat begitu saja dilansungkan tanpa adanya penentuan calon pendamping hidup oleh sang pria. Padahal tidaklah mudah bagi kaum pria untuk bisa memilih dan menentukannya. Karena dari sekian juta jiwa wanita yang tercipta di dunia ini dengan segenap daya tarik yang dimilikinya, hanyalah salah satu (keculi adanya poligami) diantara mereka yang akan terpilih dan menjadi pendampingnya. Seyogyanya tidaklah pada sembarang wanita, seorang muslim menentukan pilihan sebagai pendamping hidupnya. Islam telah menetapkan batasan-batasan tertentu bagi seorang muslim untuk memilih wanita yang ideal sebagai pasangannya. WANITA IDEAL DALAM PANDANGN ISLAM Memilih istri yang cocok untuk dirinya adalah merupakan suatu keharusan bagi muslim, karena hal ini sebagai kunci keberhasilan dalam berumah tangga Disebabkan oleh banyak faktor, seorang pria bisa tertarik untuk menikahi seorang wanita. Diantaranya adalah faktor kekayaan, kecantikan, derajat/pangkat, keturunan, budi pekerti dan keagamaan. Dari sekian banyak faktor tersebut, hanyalah agama dan budi pekerti sebagai pilihan utama dalam diri seorang wanita. Karena sesungguhnya kecantikan itu bisa pudar dimakan usia, sedangkan harta ataupun tahta akan bisa lenyap oleh kondisi yang memporak porandakannya. Tidaklah berarti bila suatu ketinggian derajat dan keluhuran nasab tanpa disertai dengan kemuliaan akhlaq dan agama yang kuat. Ini adalah suatu argumen mengapa agama dan akhlaq lebih diutamakan dalam memilih seorang wanita. Demikian ini sudah terbukti bahwa dua faktor itulah yang akan mengantarkan pada ketenangan hati dan ketentraman jiwa menuju hiup bahagia dan ridloNya. NADHOR KEPADA CALON ISTRI Pernikahan itu adalah perbuatan yang sakral, dilakukan untuk menyatukan dua jenis dan dua karakter yang berbeda. Oleh karenanya Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar melihat, mengamati dan meneliti kepada wanita yang akan dijadikan istri. Dan itu adalah

merupakan

sunnah

Nabi

yang

telah

dijadikan

sebagai

peradaban

Islam.

Diciptakan seorang wanita dengan menyandang berbagai daya tarik dan keistimewaan pada dirinya. Begitu pula dengan seorang pria. Diantara keduanya saling memiliki keistimewaan dan daya tarik yang kadang berbeda supaya dapat saling melengkapi diantara keduanya. Tidaklah merupakan suatu perbuatan dosa jika seorang pria melakukan nadhor kepada ajnabiyyah yang akan dijadikan istri baginya. Bahkan sebagian dari ulama sholih tidak akan menikahkan anak perempuannya sebelum adanya nadhor dari pria yang meminang untuk putrinya. Demikian ini bertujuan untuk mencari kecocokan diantara kedua belah pihak dalam menghadapi kehidupan berumah tangga nantinya dan supaya tidak menimbulkan penyesalan dikemudian hari. Tapi syariat Islam telah memberikan batasan dalam nadhor tersebut. Islam hanya memperbolehkan wajah dan kedua telapak tangan calon istri untuk dilihat. Dengan melihat wajah akan terlihat paras si wanita, dan dengan melihat kedua telapak tangan akan menunjukkan bentuk tubuhnya. Dan bila nadhor itu dilakukan pada selain batas yang telah ditentukan dalam Islam maka itu termasuk ajaran syaithon yang telah dibudayakan oleh orang-orang kafir. Dan apabila seorang pria tidak dapat melakukan nadhor dengan sendirinya kepada calon istri, maka hendaknya ia memerintahkan kepada seorang wanita yang telah dipercaya untuk melakukannya, yang diharapkan wanita ini nantinya akan memberikan infomasi kepadanya tentang sifat-sifat calon istrinya tersebut. Karena Rasulullah sendiri pernah memerintahkan kepada shahabat Ummu Sulaim untuk melakukan nadhor kepada seorang wanita. Rosulullah bersabda, lihatlah pada tumitnya lalu ciumlah bau mulutnya. Namun sayang sungguh sayang, kebanyakan dari masyarakat masa kini telah meninggalkan peradaban islam yang disunnahkan ini. Mereka berasumsi bahwa melakukan nadhor itu adalah perbuatan orang-orang bodoh. Karena bila nadhor itu sudah dilakukan dan ternyata tidak diketemukan kecocokan diantara kedua belah pihak maka diantara satu dan lainnya akan mempergunjingkan sisi negatif dari wanita yang di nadhornya, kemudian hal ini dapat menyebabkan keengganan pria lain untuk memilih wanita tersebut. Wanaudzu billahi min syarri dzalik. Wanita mencari jati diri Author: admin November 8, 2008 Lama sudah ndak ketemu Kang Abid, lebih dari dua kali terbitan Kakilangit. Kang Jalil begitu tahu Kang Abid langsung jalan setengah lari menghampirinya yang sedang asyik

membaca Koran. Asslamualaikum, suara Kang Jalil membuyarkan konsentrasi Kang Abid yang sedang isro intelektual lewat membaca dan renungan. Wassalamualaikum, jawab Kang Abid sambil menoleh dari arah suara berasal. Waduh Kang, ke mana saja dua kali terbit kok ngak muncul. Kehabisan bahan obrolan, atau lagi sedang ndak intim dengan dunia intelektual. Sebenarnya ana tetap masih seperti yang dulu, cuman sedikit ada pergeseran paradigma, bahwa menjalani hidup tidak cukup dengan modal kecerdasan intelektual, masih butuh kecerdasan emosianal dan kecerdasan spiritual. Fenomenanya banyak orang terjebak dalam ritme kecerdasan intelektual. Dunia bisnis apa lagi, jelas hanya menggunakan kalkulasi otak dan matematik, gaya dan mode yang semestinya lebih bertumpu pada rasa dan emosional, cenderung bergeser pada sensasi dan prestise, meninggalkan rasa dan jiwa. Fenomena Kaum Hawa mengadakan gerakan kesetaraan gender, mestinya menyadari bahwa mereka melakukan itu berawal dari nurani dan jiwa yang bronto menemukan jati diri. Tapi kenyataannya mereka kehilangan feminimismenya, radikal dan melawan kodrat. Reproduksi menurut mereka dianggap hak, bukan tugas dan kewajiban. Kalau Kaum Adam bisa matsna mengapa Kaum Hawa ndak boleh? Pembagian harta waris mengapa dibedakan antara Kaum Hawa dan Adam? Kaum Adam ketika aqad nikah memberikan mahr sebagi ilustrasi berkuasanya pada Kaum Hawa, hal ini menurut mereka bisa dan boleh bahkan harus pada saat-saat tertentu dibalik, menjadi kaum hawa yang memberikan mahr kepada kaum Adam ketika aqad nikah. Tanpa sadar mereka berdua sudah sampai di depan pos Keamanan Timur, depan Toko Induk, bersamaan datangnya rombongan satu mobil penuh sesak, rupanya keluarga santri. Begitu turun sungguh pemandangan yang kontras tervisualisasi, ada tamu putri pakai jilbab memang, tapi celana dan kaos yang dipakainya pres body sehingga,. Kang.,, ente lihat sendiri si tamu itu maunya mencari titik temu antara busana muslim dan mode. Busana muslim diterjemahkan menutup bagian tubuh. Mode dibaca trend dan gaya semata. Maka terjadilah Islamisasi mode dan gaya menurut mereka. Kata Kang Abid membuka letupan pembicaraan sambil meneruskan perjalanan menuju maqbaroh sebagaimana tradisi santri tiap Jumat sore. Kalau ana sebenarnya bangga dengan semaraknya trend, mode, teknologi dan keilmuan lainnya yang menjadikan adanya titik temu dengan Islam, bukankah ini fenomena dari fakta sejarah bahwa Islam nenelisik setiap sudut kehidupan yang modern sekalipun. Ternyata apa yang terjadi dalam alam modern itu sudah ada pada Islam. Ini merupakan Islamisasi modernitas, kata Kang Jalil. Wah, opini semacam ini bisa jadi kontra produktif, jika ada penemuan baru dalam dunia teknologi, kemudian dikait-kaitkan dengan ayat al Quran, terjadilah Islamisasi teknologi. Jika ada mode, gaya dan budaya kemudan dikait-kaitkan dengan ayat-ayat dan hukum Islam,

maka tejadilah Islamisasi kultural. Sungguh menurut ana ini kenikmatan sesaat, di kemudian hari akan menjadi bomerang. Sebab semua orang tahu bahwa yang namanya teknologi, mode, gaya dan budaya itu berkembang mengikuti denyut nadi kehidupan manusia. Teknologi yang sekarang dianggap modern suatu saat nanti akan dianggap kuno, begitu juga dengan mode, gaya dan budaya. Apakah tidak menjadi ironis jika itu juga terjadi pada agama Islam. Jelas Kang Abid, yang penjelasannya kadang terputus-putus lantaran harus menjawab salam dan tegur sapa sesama santri yang lalu lalang di sampingnya. Maka menurut ana kalkulasi hidup sekali lagi tetap dikembalikan pada nurani dan rasa, bukan diukur dengan hal-hal yang normatif dan matematik. Titik temu mode dan Islam misalnya, tidak boleh dibaca hitam putih, tapi dikembalikan pada elan syariahnya. Jika tidak, maka akan banyak bermunculan paradoksal-paradoksal dalam berpakaian. Hal ini juga tergeneralisasi dalam kerja, emansipasi, kepemimpinan dan semua lini kehidupan. Kita disentakkan dengan berita adanya wanita menjadi imam dan khotib sholat Jumat di New York. Orang bisa melihat ini emansipasi, atau fiqh paradigma baru, bahkan ada yang mengomentari itu penghinaan pada Islam. Semua komentar, jika ditelusuri banyak yang menggunakan ukuran hukum normatif, apa lagi Indonesia. Loh, emangnya ada apa Islam di Indonesia, sergah Kang Jalil lantaran penasaran ungkapan Kang Abid yang terakhir.Islam di Indonesia itu terlalu fiqh, pendekatan masalah cenderung halal haram, begitu ada wanita jadi imam dan khotib sholat Jumat, yang dikejar-kejar orang untuk dimintai komentar adalah seperti Kang Masdar Farid Masudi, bukan Gus Mus, sebab yang pertama lebih sebagai cerminan fiqh dan hukum normatif, sedangkan yang kedua lebih sebagai cerminan budaya dan pendekatan rasa. Nah, menyikapi fenomena wanita yang akhir-akhir ini menyeruak ke permukaan, ana melihat ada dua hal yarg subtatisial. Pertama, apa yang dilakukan kaum wanita lebih sebagai kebingungan budaya dalam negara berkembang termasuk Indonesia. Ada proses iqro kultural dari tatanan tradisional, marginal dan agraris menuju tatanan modern, maju dan industri. Pada titik inilah, ada pintu krusial dalam pembentukan personifikasi jati diri. Semua orang faham bahwa Indonesia adalah negara religius, sementara budaya yang mengalir tidak sepi dari muatan sekularism dan bahkan ateism. Ketika proses isro kultural itu dibiarkan begitu saja, maka tidak menutup kemungkinan terjadi akulturasi budaya. Sehingga terjadi percampuran antara norma Islam dan budaya yang cenderung tanpa norma, bahkan norma budaya yang bertentangan dengan Islam. Titik kulminasinya adalah kebingungan penemuan jati diri kaum wanita. Jelas Kang Abid pada Kang Jalil, kalau dilihat dari ekpresinya yang manggutmanggut, terkesan Kang Jalil faham, tapi apa yang sebenarnya terjadi wallahu alam. Terus yang kedua apa Kang? Yang kedua terjadi kegagapan keberagamaan. Hal ini terjadi

karena proses pemahaman keagamaan cenderung normatif. Simpul-simpul proses yang dimaksud tercermin di pesantren-pesantren. Kita mengalami proses pembelajaran agama di pesantren bernuansa dhauk atau rasa, sementara proses budaya yang awalnya menggunakan rasa setelah menggelinding difahami dengan rasio. Di sini terjadi benturan. Padahal budaya akan terus, bergulir mengikuti kehidupan manusia, sementara agama cenderung difahami dogmatis. Sebagai solusi pemahaman keagamaan berbasis pada intelektualisme yang mengarah pada dhauk atau rasa. Jika hal ini ndak secara dini dipertajam akan selalu menimbulkan kegagapan keberagamaan. Sebentar Kang, kali ini apa yaag kita bicarakan susah di tangkap pangkal dan ujungnya, sebenarnya apa yang terjadi. Tanya Kang Jalil. Untuk sekadar memahami 1+1, tidak perlu kalkulator apa lagi computer. Perasaan kita sudah dengan mudah menemukan jawabanya. Untuk memahami tabarruj-nya Kaum Hawa, jangan paksakan menggunakan hukum normatif, gunakan rasa untuk menjawabnya. Assalamualaikum ya ahladdiyar, salam Kang Abid ketika mau masuk maqbaroh membuyarkan onsentrasi Kang Jalil. Mereka berdua meninggalkan ranah intelektual menuju ranah emosional dan spiritual. Mereka menyadari bahwa keberagamaan lebih kaffah dengan hati dan rasa dari pada intelektualitas. 9 Karakter / Sifat Gadis yang Tidak Dianjurkan untuk Dinikahi Laki-laki Published on March 14, 2010 in Artikel Islam. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh jurusan psikologi (ilmu jiwa) pada Fakultas Adab (sastra) di Universitas Zaqaqiq, Mesir dengan judul: Kepribadian Remaja Putri, Tata Cara kesiapan Jiwa dalam Menghadapi Pernikahan, dan Masa Perubahan Jiwa Pasca Nikah Secara Khusus menyimpulkan ada 9 tipe gadis yang tidak diminati oleh para pemuda: Pertama: Gadis Pencemburu Pencemburu adalah sifat pertama kali yang dihindari oleh para pemuda dari calon istri-istri mereka. Cemburu disini bermakna keraguan. Para pemuda itu menuntut adanya sebagian sifat cemburu yang memperkuat ikatan cinta, akan tetapi mereka menolak ketidak percayaan (keraguan) yang menimbulkan petaka dalam kehidupan rumah tangga. Mereka menginginkan kepercayaan dari para istri mereka, dan tidak suka jika mereka menceritakan atau mengungkap setiap langkah yang dilaluinya. Kedua: Gadis Egois, sok menjadi ratu Adapun gadis yang kedua adalah gadis yang egois, ingin berkuasa, menginginkan dari suaminya segenap kecintaan, ketundukan, dan kepasrahan hanya kepadanya saja. Dia akan marah jika melihat suaminya lebih mementingkan orang lain atau mencintai selain dirinya. Seperti cemburu kepada kerabat suami, atau teman-temannya. Perbuatan ini kadang

menimbulkan banyak permasalahan. Dengan sikap seperti itu, dia telah mempersempit kepribadian suami, dan menyebabkan timbulnya permasalahan dengan kerabatnya. Dengan sikap seperti itu, dia telah menjadikan suami benci dengan kehidupan rumah tangganya. Sikap yang demikian tidak termasuk cinta, tetapi ambisi kepemilikan dan penguasaan. Maka wajib bagi gadis ini untuk menyadari bahwa mereka adalah kerabat suami, yang tidak mungkin ia bebas lepas dari mereka, begitu pula sebaliknya mereka tidak mungkin bebas lepas darinya. Ketiga: Gadis Durhaaka Yaitu istri yang tidak ridha dengan kehidupannya. Dia senantiasa membangkang pada suami dan menggerutu tentang segala sesuatu. Dia tidak bersikap qonaah (menerima apa adanya), senantiasa menginginkan tambahan dan lebih. Dengan sikap seperti ini, dia telah menekan suami hingga mau memenuhi keinginannya. Dia tidak peduli darimana sang suami bisa memenuhi berbagai tuntutan itu, dan bagaimana ia bisa mendapatkan harta tersebut. Dia adalah jenis istri perusak. Dia hanya mencari untuk diri dan kebahagiannya sendiri, terutama harta, bukan cinta. Dia tidak menjaga suami atau rumahnya. Biasanya keadaan yang seperti ini berakhir dengan perceraian. Keempat: Gadis yang cuek dan masa bodoh Gadis ini tidak layak disebut sebagai seorang istri. Dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada suami, tidak juga pada rumahnya. Tidak berusaha memenuhi kebutuhan suami atau permintaannya. Di sini sang suami merasa bahwa si istri tidak mencintainya, atau tidak menganggapnya. Kadang yang demikian membuat sang suami bersikap kasar kepada istri sebagai usaha untuk meluruskannya. Akan tetapi jika sang istri memiliki sifat seperti ini, maka akan sulit merubahnya. Hal ini menjadikan sang suami tidak menaruh perhatian terhadap istri, tidak mesra dengannya dalam segala hal, dan bisa menyebabkan perpisahan. Maka mulai sekarang seharusnya istri mulai memberikan perhatian terhadap suami. Kelima: Gadis yang Kekanak-kanakkan Yaitu gadis yang senantiasa tergantung pada ibunya, dan terus terikat dengannya, bersandar kepadanya dalam segala hal. Dia bertindak dengan malu, tidak mampu mengemban tanggung jawab. Kebanyakan ibunyalah yang memberikan keputusan dan berkuasa pada seluruh urusan rumah. Maka sang putripun bersandar kepadanya dalam segala hal seperti apa yang dia kerjakan saat masih kanak-kanak. Dengan sifat seperti itu, dia tidak layak menjadi seorang ibu bagi putra-putranya, dikarenakan putra-putranya akan menjadi pribadi-pribadi yang terputus, tidak utuh. Adapun sang suami, maka ia merasa seolah-olah telah menikahi ibu mertuanya, karena dialah yang mengatur segala keperluannya. Maka wajib bagi para gadis

untuk belajar memikul tanggung jawab dan berbuat secara dewasa. Keenam: Gadis yang meninggalkan Tugas Rumah Tangga Kebanyakan gadis seperti ini adalah gadis yang bekerja (wanita karir). Akan tetapi, ada perbedaan antara istri yang bekerja dan istri yang pergi meninggalkan tanggung jawab rumah. Artinya ada banyak istri yang bekerja, tetapi mereka dapat melakukan segenap pekerjaan rumah tangga dan memberikan perhatian terhadap berbagai keperluan suami dan anak-anak mereka. Pekerjaan mereka tidak membuat mereka durhaka terhadap keluarga. Maka istri harus menyeimbangkan antara pekerjaan dengan suami dan anak-anaknya. Janganlah pekerjaan membuat keluarga terhalangi dari perhatian dan kasih sayangnya. Sehingga sang suami merasa kehilangan kemesraan, akhirnya timbullah permasalahan diantara mereka. Ketujuh: Gadis yang Lemah Yaitu seorang gadis yang terbiasa pasrah terhadap keadaan di sekitarnya, apakah terhadap keluarga atau teman-temannya. Dia sangat lemah untuk bisa mengambil keputusan dengan dirinya sendiri, tidak berusaha mengadakan musyawarah atau menampakkan pendapat apapun. Kepribadian yang lemah, penurut, dan tidak terbiasa memikul tanggung jawab. Kebanyakan penyebabnya adalah keluarga, yaitu dengan sikap keras sang ayah, dan diamnya ibu. Maka sang suamipun kehilangan teman yang bisa memberikan nasihat, atau masukanmasukan dalam berbagai urusannya. Kedelapan: Gadis yang membuat was was Yaitu gadis yang menggambarkan suaminya dengan gambaran yang terburuk. Sebagai contoh, jika suami terkena penyakit mulas, maka sang istri membesar-besarkannya serta meyakininya bahwa sang suami menderita usus buntu. Jika panas sang suami meningkat dia berkata bahwa dia telah terkena demam. Jika sang suami terlambat, dia berkeyakinan telah terjadi kecelakaan atau terkena sesuatu yang tidak disukai. Istri semacam ini akan mendorong suami untuk selalu was-was dan berkhayal macam-macam serta selalu khawatir. Kesembilan: Gadis yang Sok Sempurna Yaitu gadis yang berambisi untuk mengerjakan sesuatu dengan benar, dan terlalu berlebihlebihan di dalamnya sehingga sang suami dan orang-orang yang tinggal di sekitarnya terkadang merasa jengkel. Sifat seperti itu membuatnya fanatik buta dalam kehidupan rumah tangga. Dia menginginkan kesempurnaan dalam segala hal. Jika pergi salah seorang teman maka harus membawa hadiah berharga dan mahal dibungkus dengan bungkus yang mewah dan seterusnya. Sifat seperti ini dimungkinkan akan membuat suami melakukan respon yang mungkin bisa menjadi seorang laki-laki yang keras dan menolak apa saja yang dilakukan istri, sekalipun perbuatan itu untuk kepentingannya, dan dia tidak lagi mementingkan

keridhaan istrinya Sekarang, carilah untuk dirimu sendiri wahai saudariku, sifat manakah dari kesembilan sifat tersebut yang kamu miliki? Kemudian bersihkanlah dari dirimu agar kehidupan rumah tanggamu selamat dan bahagia. Diambil dari: Majalah Qiblati Edisi 11 TAhun II Peringatan Maulid Nabi s.a.w. 0100 0100 dan Bid'ah 0900 0900 0003 0003 2a02 2a02 0000 0000 0200 a201 0200 0000 a201 0000 0000 a201 0000 0000 2606 a201 0f00 0000 3a03 2606 574d 4643 0f00 0100 3a03 0000 574d 0000 0100 4643 1b8e 0100 0000 0000 0000 0100 0000 0000 0100 1803 358e 0000 0000 0000 0000 0000 1803 0100 0000 0000 0100 0000 1803 6c00 0000 0000 0000 0000 0000

0000 0000 1803 0000 1a00 0000 0000 0100 3700 0000 0000 0000 6c00 0000 0000 0000 0000 0000 4f03 0000 0000 0000 4f03 0000 0000 1a00 2045 4d46 0000 0000 3700 0100 0000 1803 0000 0000 1200 0000 0000 0000 0200 0000 0000 0000 4f03 0000 0000 0000 0000 4f03 0000 0000 0000 2045 b009 4d46 0000 b40d 0000 0000 0100 d200 1803 0000 2901 0000 0000 1200 0000 0000 0000 0000 0200 0000 0000 0000 0000

0000 3534 0000 0300 3388 0000 0400 0000 1600 0000 0000 0c00 0000 0000 b009 1800 0000 0000 0a00 b40d 0000 0000 1000 d200 0000 0000 0000 0000 2901 0000 0000 0000 0000 0900 0000 0000 1000 0000 0000 0000 6400 0000 0000 6400 0000 0000 3534 2500 0000 0300 0c00 3388 0000 0400 0e00 1600 0080 2500 0000 0000 0c00 0c00 0000 0000 0e00 1800 0080 0000 1200 0a00 0000 0c00 0000 0000 1000 0100 0000

0000 5200 0000 0000 7001 0000 0000 0000 0100 0000 0000 d2fff 0900 fff00 0000 0000 1000 0000 0000 0000 0000 6400 0000 0000 0090 6400 0100 0000 0000 0000 2500 0004 0000 4000 2243 0c00 0061 0000 006c 0e00 0069 0062 0080 0072 2500 0069 0000 0000 0000 0c00 0000 0000 0000 0e00 0000 0080 0000 0000 5200 0000 0000 0000 7001 0000 0000 0000 0000 0100 0000 0000 0000 0000 d2fff 0000 fff00 0000 0000

0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0090 0000 0100 001b 0000 0028 ab1b 0000 0010 0004 0000 4000 008c 2243 ae1b 000c 0061 ac1b 006c 0052 0069 5121 678c 0062 ae1b 0072 0084 0069 ab1b 0010 0000 0000 0000 00f4 0000 ac1b 0070 0000 ae1b 0000 0024 0000 5121 0000 678c ae1b 0000 0084 0000 ab1b 0000 0020 0000 0000 0049 0000 6406 0000 6984 ab1b 0000 008c 0000 ae1b 0020

0000 0000 0000 00fff fffff3 0000 c298 0000 201d 0000 0640 669ff 0000 ffffff 0000 ffff0 0000 180ff ff018 0000 05fff 0000 0180 0000 ffffff 001b ff000 0000 0028 0000 ab1b 8000 0010 0000 8000 0000 090f 008c 4540 ae1b 5010 0000 000c 0000 ac1b 0000 0052 02c0 1000 5121 0250 678c 0000 ae1b 0372 0084 e900 1000 ab1b 0020 0010 f050 0000 2020 2040 00f4 3020 ac1b 4ff02 0070 00e1 ffac0 ae1b 0400 0024 9000 0000

5121 0000 678c 0009 f010 ae1b 0000 0084 0000 ab1b 0004 3006 0020 1006 0000 c006 0049 9006 2007 6406 2000 6984 0000 ab1b 0002 008c 0906 2077 ae1b 0a02 0020 1675 0000 2466 7d11 00fff c298 fffff 201b 3c29 0646 900b 8201 8ab1 d064 b009 0669 c38f e681 ffffff f000 ffffff 0000 0180 1000 ffff0 000f 4ab1 1805 b00f fff01 4ab1 80fff b00e 878f fffff c681 0000 f000 0000 0001 cac1 0008 b003 0000 c298 2016

0008 4760 0000 0080 0000 90f4 0002 5405 5000 0100 0000 c000 0000 0000 0000 1000 0000 0002 5000 2c01 0000 0000 c000 2500 0000 0000 1000 0002 372e 5000 9001 0000 0000 c000 0000 020f 1000 0502 0001 0202 8000 0000 0403 c000 0204 0000 ff02 0000 0025 00e1 4000 ffac0 0005 0400 4000 9000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0009 0001 a000 f010 0003 0000 7000 0000 0000 1000 0004 000d 3006 f7b0 7413

1006 9760 c006 7410 0000 9006 0002 2007 c000 2000 0000 1000 0000 0004 0002 c000 0906 0000 4000 2077 0000 0a02 0000 1675 0000 2466 0000 0006 7d11 4000 c298 0006 201b 4000 0005 0646 0000 900b 0002 8ab1 0001 a001 b009 b000 c38f 0004 e681 6000 0002 f000 8000 0000 0001 1000 c000 000f 0004 7444 4ab1 9430 b00f 2000 4ab1 000ff ffffff b00e ffffff 878f ff650 c681 0000 0650 f000 0000 0001 0000 0000

cac1 0460 b003 0000 0140 c298 0000 2016 0080 4760 0000 0474 0080 4494 0000 3030 0002 0000 0250 5000 0000 0000 00c0 c000 0000 0000 00e0 0008 1000 0250 0002 0000 5000 00c0 0000 0000 00e0 c000 0008 0000 00e0 0000 1000 0140 0002 0000 5000 0000 0000 0000 0100 c000 0000 0000 0140 1000 0000 0040 0001 0000 2000 0030 0000 1080 0050 c000 0000 0000 00b0 1000 2000 0000 0001 0050 8000 0000 00c0

0000 2180 c000 0180 0040 0000 0000 0000 02e0 0025 1180 01c0 4000 0000 0005 0fb0 4000 2040 0020 0000 0000 0000 0000 0000 0bc0 0000 2000 000b 0001 2010 a000 2022 0003 2537 9737 7000 4656 0000 d003 1000 f000 03f3f 000d 3f3f3 f7b0 f3f3f 7413 3f3f3 f080 9760 0000 7410 0010 0000 03f3f 0002 3f3f3 f000 c000 4000 0000 0002 1000 d010 0000 0004 4000 c000 0002 0000 d010 0000 4000 4000 0000 0000 2010

0000 1001 0000 c000 000f 0000 b02f 0006 5ff00 4000 0000 0000 0006 0090 4000 0100 0005 0000 0004 0000 4000 0002 2243 0000 616c 0001 6962 7269 b000 0000 0004 0000 6000 0000 0000 0002 0000 8000 0000 0001 0000 0000 c000 0000 0004 0000 7444 0000 0000 9430 0004 2000 0000 000f 002d ffffff 0101 0004 ffffff 0000 fff65 002d 0000 0101 0004 0065 0000 0000 002d 0000 0101 0005 0000 0000 0046 0009 0200

0000 0000 0014 020d 0000 0000 0032 0008 0a0b 0000 0000 0001 0047 0004 4449 0000 4303 0000 0018 0000 0018 0025 0020 0000 0006 000c 0004 0000 0000 002d 000e 0100 0000 0004 0000 8025 002d 0000 0100 000c 0003 0000 0000 0000 000e 00 0000 800e 0000 0014 0000 0000 0000 0010 0000 0014 0000 0004 0000

0003 0108 0005 0000 000b 0200 0000 0005 0000 000c 0218 0018 0004 0000 002e 0118 001c 0000 00fb 0204 0002 0000 0000 00bc 0200 0000 b201 0202 2253 7973 7465 6d00 3f00

003f 3f3f 3f3f 3f3f 3f3f 3f08 0000 0001 003f 3f3f 3f3f 0004 0000 002d 0100 0004 0000 002d 0100 001c 0000 00fb 02f5 ff00 0000 0000 0090 0100 0000 0004 4000 2243 616c

6962 7269 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0004 0000 002d 0101 0004 0000 002d 0101 0004 0000 002d 0101 0004 0000 0002 0101 0005 0000 0009

0200 0000 020d 0000 0032 0a0b 0000 0001 0004 0000 0000 0018 0018 0020 0006 0004 0000 002d 0100 0004 0000 002d 0100 0003 0000 0000 00 Ditulis oleh Dewan Asatidz Saya pernah membaca dari buku terbitan kementrian agama Arab Saudi bahwa Peringatan Maulid Nabi tidak pernah dilakukan dan dicontohkan pada masa Nabi Muhammad SAW maupun pada masa sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW. "Bagaimana dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia apakah ada hadist yang membenarkannya dan bagaimana sikap kita untuk menghadapi sesuatu yang dikatagorikan bid'ah?" Tanya Jawab (422) Maulid Nabi s.a.w. dan Bid'ah

======= Tanya ======= Assalaamu'alaikum Wr.Wb. Ustadz yang saya hormati: Saya pernah membaca dari buku terbitan kementrian agama Arab Saudi bahwa Peringatan Maulid Nabi tidak pernah dilakukan dan dicontohkan pada masa Nabi Muhammad SAW maupun pada masa sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam buku tersebut diperkuat pula dengan hadist-hadist shahih. Yang ingin saya tanyakan adalah: "Bagaimana dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia apakah ada hadist yang membenarkannya dan bagaimana sikap kita untuk menghadapi sesuatu yang dikatagorikan bid'ah?" Wassalaamu'alaikum ======= Jawab ======= Assalamua'alikum war. wab. Ada tradisi umat Islam di banyak negara, seperti Indonesia, Malaysia, Brunai, Mesir, Yaman, Aljazair, Maroko, dan lain sebagainya, untuk senantiasa melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti Peringatan Maulid Nabi SAW, peringatan Isra' Mi'raj, peringatan Muharram, dan lainlain. Bagaimana sebenarnya aktifitas-aktifitas itu? Secara khusus, Nabi Muhammad SAW memang tidak pernah menyuruh hal-hal demikian. Karena tidak pernah menyuruh, maka secara spesial pula, hal ini tidak bisa dikatakan "masyru'" [disyariatkan], tetapi juga tidak bisa dikatakan berlawanan dengan teologi agama. Yang perlu kita tekankan dalam memaknai aktifitas-aktifitas itu adalah "mengingat kembali hari kelahiran beliau --atau peristiwaperistiwa penting lainnya-- dalam rangka meresapi nilai-nilai dan hikmah yang terkandung pada kejadian itu". Misalnya, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Itu bisa kita jadikan sebagai bentuk "mengingat kembali diutusnya Muhammad SAW" sebagai Rasul. Jika dengan mengingat saja kita bisa mendapatkan semangat-semangat khusus dalam beragama, tentu ini akan mendapatkan pahala. Apalagi jika peringatan itu betul-betul dengan niat "sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW". Dalam Shahih Bukhari diceritakan, sebuah kisah yang menyangkut tentang Tsuwaibah. Tsuwaibah adalah budak [perempuan] Abu Lahab [paman Nabi Muhammad [SAW]. Tsuwaibah memberikan kabar kepada Abu Lahab tentang kelahiran Muhammad : :

[keponakannya], tepatnya hari Senin tanggal 12 Robiul Awwal tahun Gajah. Abu Lahab bersuka cita sekali dengan kelahiran beliau. Maka, dengan kegembiraan itu, Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah. Dalam riwayat disebutkan, bahwa setiap hari Senin, di akhirat nanti, siksa Abu Lahab akan dikurangi karena pada hari itu, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab turut bersuka cita. Kepastian akan hal ini tentu kita kembalikan kepada Allah SWT, yang paling berhak tentang urusan akhirat. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara seremonial sebagaimana yang kita lihat sekarang ini, dimulai oleh Imam Shalahuddin Al-Ayyubi, komandan Perang Salib yang berhasil merebut Jerusalem dari orangorang Kristen. Akhirnya, setelah terbukti bahwa kegiatan ini mampu membawa umat Islam untuk selalu ingat kepada Nabi Muhammad SAW, menambah ketaqwaan dan keimanan, kegiatan ini pun berkembang ke seluruh wilayah-wilayah Islam, termasuk Indonesia. Kita tidak perlu merisaukan aktifitas itu. Aktifitas apapun, jika akan menambah ketaqwaan kita, perlu kita lakukan. Tentang pendapat Ulama dan Pemerintah Arab Saudi itu, memang benar, sebagaimana yang kami tulis di atas. Tetapi, jika kita ingin 100% seperti zaman Nabi Muhammad SAW, apapun yang ada di sekeliling kita, jelas tidak ada di zaman Nabi. Yang menjadi prinsip kita adalah esensi. Esensi dari suatu kegiatan itulah yang harus kita utamakan. Nabi Muhammad SAW bersabda : 'Barang siapa yang melahirkan aktifitas yang baik, maka baginya adalah pahala dan [juga mendapatkan] pahala orang yang turut melakukannya' (Muslim dll). Makna 'aktifitas yang baik' --secara sederhananya--adalah aktifitas yang menjadikan kita bertambah iman kepada Allah SWT dan Nabi-Nabi-Nya, termasuk Nabi Muhammad SAW, dan lain-lainnya. Masalah Bid'ah: Ibnu Atsir dalam kitabnya "Annihayah fi Gharibil Hadist wal-Atsar" pada bab Bid'ah dan pada pembahasan hadist Umar tentang Qiyamullail (sholat malam) Ramadhan "Sebaik-baik bid'ah adalah ini", bahwa bid'ah terbagi menjadi dua : bid'ah baik dan bid'ah sesat. Bid'ah yang bertentangan dengan perintah qur'an dan hadist disebut bid'ah sesat, sedangkan bid'ah yang sesuai dengan ketentuan umum ajaran agama dan mewujudkan tujuan dari syariah itu sendiri disebut bid'ah hasanah. Ibnu Atsir menukil sebuah hadist Rasulullah "Barang siapa merintis jalan kebaikan maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang orang yang menjalankannya dan barang siapa merintis jalan sesat maka ia akan mendapat dosa dan dosa orang yang menjalankannya". Rasulullah juga bersabda "Ikutilah kepada teladan yang diberikan oleh dua orang sahabatku Abu Bakar dan Umar". Dalam kesempatan lain Rasulullah juga menyatakan "Setiap yang baru dalam agama adala Bid'ah". Untuk

mensinkronkan dua hadist tersebut adalah dengan pemahaman bahwa setiap tindakan yang jelas bertentangan dengan ajaran agama disebut "bid'ah". Izzuddin bin Abdussalam bahkan membuat kategori bid'ah sbb : 1) wajib seperti meletakkan dasar-dasar ilmu agama dan bahasa Arab yang belum ada pada zaman Rasulullah. Ini untuk menjaga dan melestarikan ajaran agama.Seperto kodifikasi al-Qur'an misalnya. 2) Bid'ah yang sunnah seperti mendirikan madrasah di masjid, atau halaqah-halaqah kajian keagamaan dan membaca al-Qur'an di dalam masjid. 3) Bid'ah yang haram seperti melagukan al-Qur'an hingga merubah arti aslinya, 4) Bid'ah Makruh seperti menghias masjid dengan gambargambar 5) Bid'ah yang halal, seperti bid'ah dalam tata cara pembagian daging Qurban dan lain sebagainya. Syatibi dalam Muwafawat mengatakan bahwa bid'ah adalah tindakan yang diklaim mempunyai maslahah namun bertentangan dengan tujuan syariah. Amalan-amalan yang tidak ada nash dalam syariah, seperti sujud syukur menurut Imam Malik, berdoa bersama-sama setelah shalat fardlu, atau seperti puasa disertai dengan tanpa bicara seharian, atau meninggalkan makanan tertentu, maka ini harus dikaji dengan pertimbangan maslahat dan mafsadah menurut agama. Manakala ia mendatangkan maslahat dan terpuji secara agama, ia pun terpuji dan boleh dilaksanakan. Sebaliknya bila ia menimbulkan mafsadah, tidak boleh dilaksanakan.(2/585) Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa bid'ah terjadi hanya dalam masalah-masalah ibadah. Namun di sini juga ada kesulitan untuk membedakan mana amalan yang masuk dalam kategori masalah ibadah dan mana yang bukan. Memang agak rumit menentukan mana bid'ah yang baik dan tidak baik dan ini sering menimbulkan percekcokan dan perselisihan antara umat Islam, bahkan saling mengkafirkan. Selayaknya kita tidak membesar-besarkan masalah seperti ini, karena kebanyakan kembalinya hanya kepada perbedaan cabang-cabang ajaran (furu'iyah). Kita diperbolehkan berbeda pendapat dalam masalah cabang agama karena ini masalah ijtihadiyah (hasil ijtihad ulama). Sikap yang kurang terpuji dalam mensikapi masalah furu'iyah adalah menklaim dirinya dan pendapatnya yang paling benar. Demikian, semoga membantu M. Luthfi Thomafi Perlunya Fiqh Perempuan 0100090000032a0 0100090000032a0 200000200a20100 200000200a20100 000000a20100002 000000a20100002 6060f003a03574d 6060f003a03574d 464301000000000

464301000000000 001001b8e000000 001001b8e000000 000100000018030 000000000001803 000100000018030 0000010000006c0 000000000001803 000000000000000 0000010000006c0 0000001a0000003 700000000000000 000000000000000 000000004f03000 0000001a0000003 04f03000020454d 700000000000000 460000010018030 000120000000200 000000004f03000 000000000000000 04f03000020454d 0000000000000b0 460000010018030 090000b40d0000d 000120000000200 200000029010000 000000000000000 000000000000000 000000000353403 0000000000000b0 003388040016000 090000b40d0000d 0000c0000001800 00000a000000100 200000029010000 000000000000000 000000000000000 000000090000001 000000000353403 000000064000000 640000002500000 003388040016000 00c0000000e0000 0000c0000001800 80250000000c000 00000a000000100 0000e0000801200 00000c000000010 000000000000000 000005200000070 000000090000001 01000001000000d 000000064000000 2ffffff0000000000 640000002500000 000000000000009 001000000000000 00c0000000e0000 044000224300610 80250000000c000 06c006900620072 0000e0000801200 006900000000000 000000000000000 00000c000000010 000000000000000 000005200000070 000000000000000 01000001000000d 000000000000000 000000000000000 2ffffff0000000000 000000000000000 000000000000009 000001b0028ab1b 00100000008cae1

001000000000000 b000cac1b005251 044000224300610 21678cae1b0084a b1b0010000000f4 06c006900620072 ac1b0070ae1b002 006900000000000 45121678cae1b00 000000000000000 84ab1b002000000 04964066984ab1b 000000000000000 008cae1b0020000 000000000000000 000ffffffff3c29820 000000000000000 1d0640669fffffffff fff0180ffff01805ff 000000000000000 f0180ffffffff00000 000000000000000 000000800000008 000001b0028ab1b 000090f45405010 00100000008cae1 00000000000002c 010000250000003 b000cac1b005251 72e90010000020f 21678cae1b0084a 050202020403020 b1b0010000000f4 4ff0200e1ffac0040 090000000000000 ac1b0070ae1b002 09f010000000000 45121678cae1b00 00430061006c006 84ab1b002000000 900620072000000 00002090620770a 04964066984ab1b 02167524667d11c 008cae1b0020000 298201b0646900b 000ffffffff3c2982 8ab1b009c38fe681 f00000001000000f 01d0640669fffffff 4ab1b00f4ab1b00e fffff0180ffff01805 878fc681f0000001 fff0180ffffffff000 cac1b003c298201 000000008000000 647600080000000 0250000000c0000 08000090f454050 000100000025000 100000000000000 0000c0000000100 2c0100002500000 0000250000000c0 000000100000018 0372e9001000002 0000000c0000000 0f0502020204030 000000254000000 204ff0200e1ffac0 540000000000000 0000000001a0000 040090000000000 003700000001000 00009f010000000 000df7b07413976 0741000000002c0

00000430061006c 00000010000004c 006900620072000 000000040000000 000000000000000 000000020906207 640000006400000 70a02167524667d 05000000020001a 11c298201b06469 001b00000046000 000280000001c00 00b8ab1b009c38f 000047444943020 e681f0000000100 00000fffffffffffffff 0000f4ab1b00f4a f65000000650000 000000000046000 b1b00e878fc681f 000140000000800 0000001cac1b003 000047444943030 c29820164760008 00000250000000c 000000002500000 0000000e0000802 50000000c000000 00c000000010000 0e0000800e00000 00250000000c000 014000000000000 000010000002500 001000000014000 000040000000301 00000c000000010 0800050000000b0 00000180000000c 200000000050000 000000000000025 000c02180018000 40000002e011800 400000054000000 1c000000fb02040 000000000000000 0020000000000bc 01a000000370000 02000000b201020 22253797374656d 0001000000df7b0 003f00003f3f3f3f3 741397607410000 f3f3f3f3f3f080000 00002c000000010 0001003f3f3f3f3f0 000004c00000004 0040000002d0100 00040000002d010 000000000000000 000040000000201 000000064000000 01001c000000fb0 640000005000000 2f5ff00000000000 090010000000004 020001a001b0000 40002243616c696 004600000028000 272690000000000 0001c0000004744 000000000000000 000000000000000 494302000000ffff 000000000004000 ffffffffffff6500000 0002d0101000400 00002d010100040

065000000000000 000002d01010005 004600000014000 000000090200000 0020d000000320a 000080000004744 0b0000000100040 494303000000250 000000000180018 000000c0000000e 002000060004000 0002d0100000400 000080250000000 00002d010000030 c0000000e000080 000000000 0e0000001400000 000000000100000 001400000004000 000030108000500 00000b020000000 0050000000c0218 001800040000002 e0118001c000000 fb0204000200000 00000bc02000000 b20102022253797 374656d003f0000 3f3f3f3f3f3f3f3f3f 3f0800000001003 f3f3f3f3f0004000 0002d0100000400 00002d010000040 00000020101001c 000000fb02f5ff00 000000000090010 000000004400022 43616c696272690 000000000000000 000000000000000 000000000000000 0000040000002d0

10100040000002d 010100040000002 d01010005000000 0902000000020d0 00000320a0b0000 000100040000000 000180018002000 0600040000002d0 10000040000002d 010000030000000 000 Ditulis oleh Dewan Asatidz "Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir". (Surat ar-Ruum ayat 21) Oleh: Najlah Naqiyah Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir?. (Surat ar-Ruum ayat 21) Zaman modern dan era globalisasi telah membelenggu hidup manusia dalam materalisme, konsumerisme, militerisme dan sentralisme. Kapitalisme telah mengubah hidup menjadi persaingan yang sangat kompetitif, dan cenderung akan menggilas perempuan yang tidak mampu bertahan dengan perubahan. Naluri perempuan, secara positif, adalah menjadi ibu yang penuh tulus melahirkan generasi masa depan lewat cinta kasihnya. Namun, dampak modernisme dan globalisasi, pada sisi negatif, kelembutan perempuan dipakai sebagai lahan bisnis, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Gerak lemah gemulainya dieksploitisir. Misal saja, iklan kosmetik yang memakai sosok perempuan bertebaran di media seperti kehendak modal. Belum lagi iklaniklan lainnya, yang terlihat sangat vulgar dan menonjolkan lekuk-lekuk tubuh perempuan. Keadaan ini mengakibatkan pelecehan dan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan kian marak. Penjualan (trafficking) manusia semakin memprihatinkan. Indonesia meraih peringkat ketiga terbesar dalam jumlah kasus trafficking. Sampai-sampai PBB perlu memakai anak Jawa sebagai ikon untuk menghentikan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Di samping itu, di tengah desakan modernisme dan globalisasi yang mengharuskan manusia berkualitas dan mempunyai produktivitas kerja, perempuan tidak terlepas dari prasangka sosial. Nilai kepantasan dan ketidakpantasan tercermin dari beragam tradisi di masyarakat, menuntut perempuan untuk berani dan bertahan dari keterbatasan yang terkondisikan. Kenyataan lain, kerasnya hidup jalanan mengharuskan perempuan lebih mampu melindungi diri sendiri dari kekerasan. Karenanya, bagi perempuan diperlukan perlindungan aturan di dalam kendaraan umum yang sarat dengan tangan-tangan jahil. Misalnya, kursi di barisan sebelah kiri --mutlak dan harus-- diperuntukkan untuk hanya perempuan. Perempuan rentan

dengan kekerasan dan perlakuan yang tidak manusiawi. Disinilah perlunya, perlindungan hukum dan pemihakan agama terhadap perempuan (fiqih perempuan), guna menghindarkan perempuan dari ekploitasi yang tidak memperdulikan rasa kasih dan sayang. Namun, menjauhkan perempuan dari akses publik sama sekali, sama saja akan mematikan perannya di ranah publik. Karena itu, mau tidak mau, perempuan harus terlibat langsung dan bergerak searah perubahan waktu guna memperoleh kemajuan bersama --bahkan jika perlu dengan cara yang lebih radikal. Selama ini, hegemoni budaya dari sudut patriarkhal membatasi perempuan. Kita harus sadar, memperjuangkan kebebasan perempuan untuk mengaktualisasikan diri adalah tidak mudah, tidak sebagaimana halnya laki-laki. Laki-laki mudah saja memperoleh apapun yang mereka inginkan. Suasana hipokrit dan primordial golongan, menutup pintu bagi perempuan untuk memperoleh kesetaraannya. Hanya karena sebagai perempuan, di Saudi Arabia, atas nama agama, seorang perempuan dilarang dan tabu berjalan dengan menyetir sendiri kendaraan. Dengan ketabuan dan olok-olok ini, perempuan yang tengah meradang berkeinginan untuk berubah, lantas, harus terseret aturan dan prasangka sosial yang menilai jelek dan penuh prasangka negatif terhadapnya. Perempuan seringkali menjadi bahan tertawaan; ejekan bagi kaum laki-laki. Perempuan di-pingpong? apabila ingin sekedar setara dan memenuhi harapannya. Kadang, perempuan merasa perlu keberanian baja untuk sampai pada kemandirian. Perempuan sumber kasih sayang. Kelembutannya laksana taburan cahaya bintang yang dimulyakan oleh Allah SWT. Fiqih perempuan dan aturan hukum yang jelas dibutuhkan untuk melindungi peran perempuan dari eksploitasi. Penegasan untuk memberikan perlindungan ini diisyaratkan secara tegas dalam firman Allah SWT (30:21). Pada Ayat tersebut ditegaskan, bahwa perempuan memiliki sifat kepekaan, perasa, dukungan dan perhatian untuk menjalankan fungsi sebagai istri dan ibu. Agar perempuan bisa melakukan fungsi dan memperoleh martabatnya, maka diperlukan perlindungan perempuan dari kekerasan.Bagaimana persisnya? Perlindungan yang dimaksud ialah, menjaga dan memberikan peran kepada perempuan untuk mencapai fungsinya secara maksimal untuk menggapai kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakatnya. Eksistensi perempuan sebenarnya tercermin dalam surat An-Nisaa. Surah ini membicarakan perempuan. Bagaimanapun, Allah telah mengingatkan kepada manusia, bahwa perempuan diciptakan dari jenis yang sama dan harus diperlakukan dengan mulya dan terhormat. Apabila dalam kenyataan, perempuan mengalami kekerasan yang biadab akibat peran yang tidak adil, maka sesungguhnya mereka itu telah melakukan perbuatan yang lalim. Islam sangat melindungi laki-laki dan --sekaligus juga-- perempuan. Dalam surah An-Nisaa ayat 40 disebutkan Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dengan memberikan dari sisiNYA pahala yang besar?. Maksud ayat tersebut ialah, bahwa Allah tidak akan mengurangi pahala orang-orang yang mengerjakan kebajikan walaupun sebesar zarrah, bahkan kalau ia berbuat baik pahalanya akan dilipat gandakan oleh Allah. Ayat tersebut mendorong laki-laki dan perempuan untuk merubah tradisi pencerahan, yaitu sikap yang didasarkan pada akal, alam, manusia, agar diperoleh persamaan, kebebasan dan kemajuan bersama, tanpa membedakan jenis kelamin. Perempuan berhak mengetas harapan dan kehendaknya, bebas memilih dan bertanggung jawab, mampu membedakan antara yang baik dan jelek. Sehingga dengan kreativitasnya, perempuan mendapatkan tempat dan memperoleh jalan mewujudkan cita hidupnya dengan maksimal. Pencerahan perempuan

dibutuhkan. Pencerahan merupakan kebalikan dari eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pencerahan akan mendorong laki-laki dan perempuan untuk bergerak mengelola zaman ini dengan lebih baik. Pencerahan perempuan yang terpenting pada bentuk tindakan, bukan sekedar ucapan. Bagaimana caranya? Menerapkan cinta kasih, rendah hati, toleransi dan sikap hormat kepada perempuan. Sikap-sikap ini adalah cerminan prinsip Islam. Maka pencerahan perempuan akan datang dari nalar mandiri yang akan melahirkan kehendak subjektif. Perempuan yang mandiri dan memperoleh kesempatan luas, maka akan melahirkan karya dari lubuk hatinya dalam membawa perbaikan kualitas hidup. Memperoleh kesempatan yang setara bagi perempuan tidak datang dengan sendirinya, melainkan menuntut usaha bersama. Perempuan harus menunjukkan kemampuannya dan berusaha secara gigih memperoleh kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Menarik diri dan bersikap fatalis dengan menyerah dan menanti kesempatan tanpa berbuat sesuatu adalah sikap yang membawa kemunduran bagi eksistensi diri. Perempuan sendiri harus membuka kerja sama dengan beragam akses jaringan. Karenanya, guna memaksimalkan peran perempuan, fiqih perempuan mutlak dibutuhkan. Wallahu alam. * Penulis lahir dan besar di keluarga PonPes Syekh Abdul Qodir Jaelani, Kraksaan, Probolinggo. Mahasiswi S3 Universitas Negeri Malang. Alumnus Pon-Pes Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang. Maulid dan Manajemen Bisnis Rasulullah 010009000 010009000 0032a0200 0032a0200 000200a20 000200a20 100000000 100000000 a20100002 a20100002 6060f003a0 3574d4643 6060f003a 010000000 03574d464 00001001b 301000000 8e0000000 001000000 000001001 180300000 b8e000000 000000018 000100000 030000010 018030000 000006c00 000000000 000000001 000000000 803000001 001a00000 0000006c0 037000000 000000000 000000000 00000004f 000000000 0300004f0 0001a0000 300002045 4d4600000 003700000 100180300 000000000 001200000 002000000

000000004 000000000 f0300004f 000000000 000000b00 030000204 90000b40d 54d460000 0000d2000 010018030 000290100 000000000 000120000 000000000 000200000 000000003 000000000 534030033 880400160 000000000 000000c00 0000000b0 000018000 090000b40 0000a0000 d0000d200 001000000 000000000 000029010 000000000 000000000 900000010 000000000 000000640 000006400 000000000 000025000 353403003 0000c0000 388040016 000e00008 025000000 0000000c0 0c0000000 000001800 e00008012 00000a000 0000000c0 000000100 000100000 000052000 000000000 000700100 000000000 000100000 090000001 0d2ffffff00 000000000 000000064 000000000 000000640 000090010 000002500 000000000 000440002 00000c000 243006100 0000e0000 6c0069006 802500000 200720069 000000000 00c000000 000000000 0e0000801 000000000 000000000

20000000c 000000000 000000010 000000000 000000000 000005200 000000000 000070010 000000000 000010000 000000000 000000000 00d2ffffff0 00000001b 000000000 0028ab1b0 000000000 010000000 8cae1b000c 000009001 ac1b00525 000000000 121678cae 000044000 1b0084ab1 224300610 b00100000 00f4ac1b00 06c006900 70ae1b002 620072006 45121678c 900000000 ae1b0084a b1b002000 000000000 000049640 000000000 66984ab1b 000000000 008cae1b0 020000000 000000000 ffffffff3c29 000000000 8201d0640 000000000 669fffffffff fff0180ffff 000000000 01805fff01 000000000 80ffffffff00 000000000 000000000 000000000 800000008 000090f45 000000001 405010000 b0028ab1b 000000000 001000000 02c010000 250000003 08cae1b00 72e900100 0cac1b005 00020f050 25121678c 202020403 0204ff0200 ae1b0084a e1ffac0040 b1b001000 090000000 00000009f

0000f4ac1 010000000 b0070ae1b 000004300 61006c006 002451216 900620072 78cae1b00 000000000 84ab1b002 020906207 70a021675 000000049 24667d11c 64066984a 298201b06 b1b008cae 46900b8ab 1b009c38fe 1b0020000 681f00000 000ffffffff 001000000 3c298201d f4ab1b00f4 0640669fff ab1b00e87 8fc681f000 fffffffff018 0001cac1b 0ffff01805 003c29820 fff0180ffff 164760008 000000002 ffff000000 50000000c 000008000 000000010 000080000 000002500 00000c000 90f454050 000010000 100000000 002500000 0000002c0 00c000000 010000001 100002500 80000000c 0000372e9 000000000 001000002 000025400 0f0502020 000054000 000000000 204030204 000000000 ff0200e1ff 01a000000 ac0040090 370000000 1000000df 000000000 7b0741397 00009f010 607410000 000000000 00002c000 000010000 004300610 004c00000 06c006900 004000000 000000000

620072000 000000064 000000020 000000640 000005000 90620770a 000020001 021675246 a001b0000 67d11c298 004600000 028000000 201b06469 1c0000004 00b8ab1b0 744494302 09c38fe68 000000fffff fffffffffff65 1f0000000 000000650 1000000f4 000000000 ab1b00f4a 000046000 b1b00e878 000140000 000800000 fc681f0000 047444943 001cac1b0 030000002 03c298201 50000000c 0000000e0 647600080 000802500 000000025 00000c000 0000000c0 0000e0000 800e00000 000000100 014000000 000025000 000000001 0000c0000 000000014 000000040 000100000 000000301 025000000 080005000 0c0000000 0000b0200 100000018 000000050 000000c02 0000000c0 180018000 000000000 40000002e 000254000 0118001c0 00000fb02 000540000 040002000 000000000 0000000bc 000000000 02000000b 201020222 1a0000003 537973746 700000001 56d003f00 003f3f3f3f

000000df7 3f3f3f3f3f3 b07413976 f08000000 01003f3f3f 074100000 3f3f000400 0002c0000 00002d010 000100000 000040000 002d01000 04c000000 004000000 040000000 020101001 000000000 c000000fb0 2f5ff00000 000000640 000000090 000006400 010000000 000050000 004400022 00020001a 43616c696 272690000 001b00000 000000000 046000000 000000000 280000001 000000000 000000000 c00000047 000000000 444943020 004000000 00000ffffff 2d0101000 40000002d ffffffffff65 010100040 000000650 000002d01 000000000 010005000 000090200 000046000 0000020d0 000140000 00000320a 000800000 0b0000000 047444943 100040000 000000180 030000002 018002000 50000000c 060004000 0000000e0 0002d0100 000400000 000802500 02d010000 00000c000 030000000 0000e0000 000 800e00000 014000000

000000001 000000014 000000040 000000301 080005000 0000b0200 000000050 000000c02 180018000 40000002e 0118001c0 00000fb02 040002000 0000000bc 02000000b 201020222 537973746 56d003f00 003f3f3f3f 3f3f3f3f3f 3f0800000 001003f3f 3f3f3f0004 0000002d0 100000400 00002d010 000040000 000201010 01c000000 fb02f5ff00 000000000 090010000 000004400

02243616c 696272690 000000000 000000000 000000000 000000000 000000000 000004000 0002d0101 000400000 02d010100 040000002 d01010005 000000090 200000002 0d0000003 20a0b0000 000100040 000000000 180018002 000060004 0000002d0 100000400 00002d010 000030000 000000 Ditulis oleh Agustianto K Kelahiran Nabi Muhammad merupakan peristiwa yang tiada bandingnya dalam sejarah umat m manusia, karena kehadirannya telah membuka zaman baru dalam pembangunan peradaban d dunia bahkan alam semesta (rahmatul-lilalamin 21:107) Beliau adalah utusan Allah SWT y yang terakhir sebagai pembawa kebaikan dan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia. M Michael Hart dalam bukunya, menempatkan beliau sebagai orang nomor satu dalam daftar s seratus orang yang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sejarah. Kata Hart, Muhammad Saw terpilih untuk menempati posisi pertama dalam urutan seratus tokoh dunia

y yang paling berpengaruh, karena beliau merupakan satu-satunya manusia yang memiliki k kesuksesan yang paling hebat di dalam kedua bidang-bidang sekaligus : agama dan bidang d duniawi. K Kesuksesan Nabi Muhammad Saw telah banyak dibahas para ahli sejarah, baik sejarawan I Islam maupun sejarawan Barat. Salah satu sisi kesuksesan Nabi Muhammad adalah kiprahnya s sebagai seorang padagang (wirausahawan). Namun, sisi kehidupan Nabi Muhammad sebagai p pedagang dan pengusaha kurang mendapat perhatian dari kalangan ulama pada momentum p peringatan maulid Nabi. Karena itu, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad S Saw ini, kita perlu merekonstruksi sisi tijarah Nabi Muhammad Saw, khususnya manajemen b bisnis yang beliau terapkan sehingga mencapai sukses spektakuler di zamannya. y Aktivitas Bisnis Muhammad R Reputasi Nabi Muhammad dalam dunia bisnis dilaporkan antara lain oleh Muhaddits Abdul R Razzaq. Ketika mencapai usia dewasa beliau memilih perkerjaan sebagai p pedagang/wirausaha. Pada saat belum memiliki modal, beliau menjadi manajer perdagangan p para investor (shohibul mal) berdasarkan bagi hasil. Seorang investor besar Makkah, K Khadijah, mengangkatnya sebagai manajer ke pusat perdagangan Habshah di Yaman. K Kecakapannya sebagai wirausaha telah mendatangkan keuntungan besar baginya dan i investornya.Tidak satu pun jenis bisnis yang ia tangani mendapat kerugian. Ia juga empat kali m memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syiria, Jorash, dan Bahrain di sebelah t timur Semenanjung Arab. S Dalam literatur sejarah disebutkan bahwa di sekitar masa mudanya, Nabi Saw banyak dilukiskan sebagai Al-Amin atau Ash-Shiddiq dan bahkan pernah mengikuti pamannya b berdagang ke Syiria pada usia anak-anak, 12 tahun. L Lebih dari dua puluh tahun Nabi Muhammad Saw berkiprah di bidang wirausaha ( (perdagangan), sehingga beliau dikenal di Yaman, Syiria, Basrah, Iraq, Yordania, dan kotak kota perdagangan di Jazirah Arab. Namun demikian, uraian mendalam tentang pengalaman d dan keterampilan dagangnya kurang memperoleh pengamatan selama ini. p Sejak sebelum menjadi mudharib (fund manager) dari harta Khadijah, ia kerap melakukan l lawatan bisnis, seperti ke kota Busrah di Syiria dan Yaman. Dalam Sirah Halabiyah d dikisahkan, ia sempat melakukan empat lawatan dagang untuk Khadijah, dua ke Habsyah dan d dua lagi ke Jorasy, serta ke Yaman bersama Maisarah. Ia juga melakukan beberapa perlawatan k ke Bahrain dan Abisinia. Perjalanan dagang ke Syiria adalah perjalanan atas nama Khadijah

y yang kelima, di samping perjalanannya sendiri- yang keenam-termasuk perjalanan yang d dilakukan bersama pamannya ketika Nabi berusia 12 tahun. p D Di pertengahan usia 30-an, ia banyak terlibat dalam bidang perdagangan seperti kebanyakan p pedagang-pedagang lainnya. Tiga dari perjalanan dagang Nabi setelah menikah, telah dicatat d dalam sejarah: pertama, perjalanan dagang ke Yaman, kedua, ke Najd, dan ketiga ke Najran. D Diceritakan juga bahwa di samping perjalanan-perjalanan tersebut, Nabi terlibat dalam urusan d dagang yang besar, selama musim-musim haji, di festival dagang Ukaz dan Dzul Majaz. S Sedangkan musim lain, Nabi sibuk mengurus perdagangan grosir pasar-pasar kota Makkah. D Dalam menjalankan bisnisnya Nabi Muhammad jelas menerapkan prinsip-prinsip manajemen y yang jitu dan handal sehingga bisnisnya tetap untung dan tidak pernah merugi. d I Implementasi manajemen bisnis J Jauh sebelum Frederick W. Taylor (1856-1915) dan Henry Fayol mengangkat prinsip m manajemen sebagai suatu disiplin ilmu, Nabi Muhammad Saw. sudah mengimplementasikan n nilai-nilai manajemen dalam kehidupan dan praktek bisnisnya. Ia telah dengan sangat baik m mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan seluruh elemen bisnis serta pihak y yang terlihat di dalamnya. Bagaimana gambaran beliau mengelola bisnisnya, Prof. Afzalul Rahman dalam buku Muhammad A Trader, mengungkapkan: m Muhammad did his dealing honestly and fairly and never gave his customers to complain. He a always kept his promise and delivered on time the goods of quality mutually agreed between t the parties. He always showed a gread sense of responsibility and integrity in dealing with o other people. Bahkan dia mengatakan: His reputation as an honest and truthful trader was w well established while he was still in his early youth. s B Berdasarkan tulisan Afzalurrahman di atas, dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pedagang yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya komplen. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan b barang-barang yang di pesan dengan tepat waktu. Dia senantiasa menunjukkan rasa tanggung j jawab yang besar dan integritas yang tinggi dengan siapapun. Reputasinya sebagai seorang p pedagang yang jujur dan benar telah dikenal luas sejak beliau berusia muda. d D Dasar-dasar etika dan menejemen bisnis tersebut, telah mendapat legitimasi keagamaan s setelah beliau diangkat menjadi Nabi. Prinsip-prinsip etika bisnis yang diwariskan semakin m mendapat pembenaran akademis di penghujung abad ke-20 atau awal abad ke-21. Prinsip b bisnis modern, seperti tujuan pelanggan dan kepuasan konsumen (costumer satisfaction), p pelayanan yang unggul (service exellence), kompetensi, efisiensi, transparansi, persaingan

y yang sehat dan kompetitif, semuanya telah menjadi gambaran pribadi, dan etika bisnis M Muhammad Saw ketika ia masih muda. m P Pada zamannya, ia menjadi pelopor perdagangan berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi b bisnis yang fair, dan sehat. Ia tak segan-segan mensosialisasikannya dalam bentuk edukasi l langsung dan statemen yang tegas kepada para pedagang. Pada saat beliau menjadi kepala n negara, law enforcement benar-benar ditegakkan kepada para pelaku bisnis nakal. Beliau pula y yang memperkenalkan asas Facta Sur Servanda yang kita kenal sebagai asas utama dalam h hukum perdata dan perjanjian. Di tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk m melakukan transaksi, yang dibangun atas dasar saling setuju Sesungguhnya transaksi jualb beli itu (wajib) didasarkan atas saling setuju (ridla). Terhadap tindakan penimbunan b barang, beliau dengan tegas menyatakan: Tidaklah orang yang menimbun barang (ihtikar) i itu, kecuali pasti pembuat kesalahan (dosa)!!! S Sebagai debitor, Nabi Muhammad tidak pernah menunjukkan wanprestasi (default) kepada k krediturnya. Ia kerap membayar sebelum jatuh tempo seperti yang ditunjukkannya atas p pinjaman 40 dirham dari Abdullah Ibn Abi Rabi. Bahkan kerap pengembalian yang diberikan l lebih besar nilainya dari pokok pinjaman, sebagai penghargaan kepada kreditur. Suatu saat ia p pernah meminjam seekor unta yang masih muda, kemudian menyuruh Abu Rafi m mengembalikannnya dengan seekor unta bagus yang umurnya tujuh tahun. Berikan padanya u unta tersebut, sebab orang yang paling utama adalah orang yang menebus utangnya dengan c cara yang paling baik (HR.Muslim). ( S Sebagaimana disebut diawal, bahwa penduduk Makkah sendiri memanggilnya dengan sebutan A Al-Shiddiq (jujur) dan Al-Amin (terpercaya). Sebutan Al-Amin ini diberikan kepada beliau dalam kapasitasnya sebagai pedagang. Tidak heran jika Khadijah pun menganggapnya s sebagai mitra yang dapat dipercaya dan menguntungkan, sehingga ia mengutusnya dalam b beberapa perjalanan dagang ke berbagai pasar di Utara dan Selatan dengan modalnya. Ini d dilakukan kadang-kadang dengan kontrak biaya (upah), modal perdagangan, dan kontrak bagi h hasil. D Dalam dunia manajemen, kata benar digunakan oleh Peter Drucker untuk merumuskan makna e efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berarti melakukan sesuatu secara benar (do thing right), s sedangkan efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar (do the right thing). b E Efisiensi ditekankan pada penghematan dalam penggunaan input untuk menghasilkan suatu o output tertentu. Upaya ini diwujudkan melalui penerapan konsep dan teori manajemen yang t tepat. Sedangkan efektivitas ditekankan pada tingkat pencapaian atas tujuan yang diwujudkan

m melalui penerapan leadership dan pemilihan strategi yang tepat. s P Prinsip efisiensi dan efektivitas ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu b bisnis. Prinsip ini mendorong para akademisi dan praktisi untuk mencari berbagai cara, teknik d dan metoda yang dapat mewujudkan tingkat efisiensi dan efektivitas yang setinggi-tingginya. S Semakin efisien dan efektif suatu perusahaan, maka semakin kompetitif perusahaan tersebut. D Dengan kata lain, agar sukses dalam menjalankan binis maka sifat shiddiq dapat dijadikan s sebagai modal dasar untk menerapkan prinsip efisiensi dan efektivitas. m Demikian sekelumit sisi kehidupan Nabi Muhammad dalam dunia bisnis yang sarat dengan n nilia-nilai manajemen, Semoga para pebisnis modern, dapat meneladaninya sehingga mereka bisa sukses dengan pancaran akhlak terpuji dalam bisnis . ( (Penulis adalah Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Dosen Pascasarjana E Ekonomi dan Keuangan Syariah UI dan Pascasarjana Islamic Economics and Finance U Universitas Trisakti dan Pascasarjana Bisnis dan Keuangan Islam Universitas P PARAMADINA dan Universitas Islam Negeri Jakarta). Hijrah dan Transformasi Ekonomi 01000900000 01000900000 32a02000002 32a02000002 00a20100000 00a20100000 000a2010000 000a2010000 26060f003a03 26060f003a0 574d4643010 00000000001 3574d464301 001b8e00000 00000000000 00001000000 1001b8e0000 18030000000 00000180300 00000100000 00010000006 01803000000 c0000000000 00000018030 00000000000 00001000000 01a00000037 00000000000 6c000000000 00000000000 00000000000 4f0300004f03 001a0000003 000020454d4 60000010018 70000000000 03000012000 00000000000 00002000000 04f0300004f0 00000000000 00000000000 3000020454d 00b0090000b 46000001001 40d0000d200

80300001200 00002901000 00000200000 00000000000 00000000000 00000000000 00035340300 00000000000 33880400160 000b0090000 000000c0000 00180000000 b40d0000d20 a0000001000 00000290100 00000000000 00000000000 00000000009 00000010000 00000000000 00064000000 00003534030 64000000250 03388040016 000000c0000 0000000c000 000e0000802 50000000c00 00018000000 00000e00008 0a000000100 0120000000c 00000000000 00000001000 00052000000 00000000000 70010000010 90000001000 00000d2ffffff 00006400000 00000000000 00000000000 06400000025 00900100000 0000000c000 00000000440 0000e000080 00224300610 06c00690062 250000000c0 00720069000 000000e0000 00000000000 80120000000 00000000000 c0000000100 00000000000 00000000000 00005200000 00000000000 07001000001 00000000000 000000d2fffff 00000000000 00000000000 f0000000000 00000000000 00000000000 00001b0028a 00090010000 b1b00100000 008cae1b000c 00000000044 ac1b0052512 00022430061 1678cae1b008 4ab1b001000

006c0069006 0000f4ac1b00 20072006900 70ae1b00245 121678cae1b0 00000000000 084ab1b0020 00000000000 00000049640 00000000000 66984ab1b00 8cae1b002000 00000000000 0000ffffffff3c 00000000000 298201d0640 00000000000 669ffffffffffff 0180ffff01805 00000000000 fff0180ffffffff 00000000000 00000000000 00000000000 80000000800 000001b0028 0090f4540501 00000000000 ab1b0010000 0002c010000 0008cae1b00 25000000372 0cac1b00525 e9001000002 0f0502020204 121678cae1b 030204ff0200 0084ab1b001 e1ffac004009 0000000f4ac 00000000000 0009f0100000 1b0070ae1b0 00000004300 0245121678c 61006c00690 ae1b0084ab1 06200720000 00000020906 b0020000000 20770a02167 4964066984a 524667d11c2 b1b008cae1b 98201b06469 0020000000ff 00b8ab1b009 c38fe681f000 ffffff3c29820 00001000000f 1d0640669fff 4ab1b00f4ab1 fffffffff0180ff b00e878fc681 f0000001cac1 ff01805fff018 b003c298201 0ffffffff00000 64760008000 00000080000 00000250000 000c0000000 0008000090f 10000002500 45405010000 00000c00000 00100000025

00000000002 0000000c000 c0100002500 00001000000 180000000c0 0000372e900 00000000000 10000020f05 02540000005 02020204030 40000000000 00000000000 204ff0200e1f 01a00000037 fac00400900 00000001000 00000000000 000df7b07413 97607410000 09f01000000 00002c00000 00000043006 0010000004c 1006c006900 00000004000 62007200000 00000000000 00000000640 00000209062 00000640000 0770a021675 00500000002 24667d11c29 0001a001b00 00004600000 8201b064690 0280000001c 0b8ab1b009c 00000047444 38fe681f0000 94302000000f fffffffffffffff6 0001000000f 50000006500 4ab1b00f4ab 00000000000 1b00e878fc6 04600000014 00000008000 81f0000001c 00047444943 ac1b003c298 03000000250 20164760008 000000c0000 00000000250 000e0000802 50000000c00 000000c0000 00000e00008 00010000002 00e00000014 50000000c00 00000000000 00010000000 00000100000 14000000040 0250000000c 00000030108 00000001000 00050000000 b0200000000 00018000000 050000000c0 0c000000000 21800180004 0000002e011

00002540000 8001c000000f 00540000000 b0204000200 00000000bc0 00000000000 2000000b201 00001a00000 02022253797 03700000001 374656d003f0 0003f3f3f3f3f 000000df7b0 3f3f3f3f3f080 74139760741 0000001003f3 000000002c0 f3f3f3f000400 00002d01000 00000010000 0040000002d 004c0000000 01000004000 40000000000 00002010100 00000000000 1c000000fb02 f5ff00000000 06400000064 00009001000 00000050000 00000044000 00020001a00 2243616c696 27269000000 1b000000460 00000000000 00000280000 00000000000 001c0000004 00000000000 00000000000 74449430200 040000002d0 0000fffffffffff 10100040000 fffff65000000 002d0101000 40000002d01 65000000000 01000500000 00000460000 00902000000 00140000000 020d0000003 80000004744 20a0b000000 01000400000 49430300000 00000180018 0250000000c 00200006000 0000000e000 40000002d01 00000400000 08025000000 02d01000003 0c0000000e0 0000000000 000800e0000 00140000000 00000001000

00001400000 00400000003 01080005000 0000b020000 00000500000 00c02180018 00040000002 e0118001c00 0000fb02040 00200000000 00bc0200000 0b201020222 53797374656 d003f00003f3 f3f3f3f3f3f3f 3f3f08000000 01003f3f3f3f 3f000400000 02d01000004 0000002d010 00004000000 020101001c0 00000fb02f5f f0000000000 00900100000 00004400022 43616c69627 26900000000 00000000000 00000000000 00000000000 00000000004 0000002d010

10004000000 2d010100040 000002d0101 00050000000 90200000002 0d000000320 a0b00000001 00040000000 00018001800 20000600040 000002d0100 00040000002 d0100000300 00000000 Ditulis oleh Irfan Syauqi Beik* dan Wahibur Rokhman** Salah satu peristiwa penting dalam perkembangan sejarah Islam adalah peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 622 Masehi / 2 Rabiul Awal 1 H. Secara teologis, hijrah ini merupakan perintah langsung Allah kepada Nabi, dimana Allah berperan dalam menyiapkan, merencanakan dan memberikan perlindungan kepada Nabi (QS 8:30; QS 9:40). Secara sosiologis, hijrah dilaksanakan sebagai upaya untuk keluar dari tekanan yang sangat kuat, yang dilancarkan oleh kaum kafir Quraisy. Pembentukan opini publik berupa fitnah, pengasingan, tekanan secara fisik dan mental, embargo ekonomi, dan penyiksaan-penyiksaan sangat gencar dilakukan. Sehingga dalam konteks demikian, hijrah menjadi momentum yang sangat tepat. Perubahan Sosial Kondisi masyarakat Madinah yang penuh dengan permusuhan dan kebencian antar suku, serta perasaan superioritas kelompok tertentu terhadap kelompok lainnya, menjadi tantangan awal yang dihadapi Nabi setelah berhijrah. Untuk menghadapi kondisi tersebut, Rasulullah memiliki stategi yang sederhana namun cukup ampuh, yaitu mempersaudarakan satu orang dengan orang lain tanpa memperdulikan asal usul mereka. Abdurrahman bin Auf ra misalnya, dipersaudarakan dengan seorang Anshor bernama Saad bin Rabi ra. Saad kemudian menawarkan separuh hartanya kepada Abdurrahman sebagai perwujudan rasa cinta terhadap saudara barunya. Namun beliau menolak dan hanya minta ditunjukkan jalan menuju pasar

untuk memulai bisnis. Kemudian, Nabi SAW melakukan upaya perbaikan akhlak pengikutnya, yang pada saat itu masih mewarisi mental jahiliyah, sebagai upaya untuk melakukan proses transformasi sosial di tengah komunitas masyarakat Madinah. Beliau menekankan pada setiap sahabatnya untuk berlaku sopan terhadap siapa saja, saling menghormati, bekerja keras untuk mencukupi kebutuhannya dan bukan dengan meminta-minta, serta keharusan membantu tetangga yang membutuhkan tanpa memandang agama dan suku. Penguatan akhlak dan moralitas para sahabat ternyata menjadi sarana yang efektif di dalam mengakselerasi proses transformasi sosial pada tataran individual. Sehingga perlahan tapi pasti, peradaban Madinah pun mulai tumbuh dan berkembang. Pada tataran masyarakat, perubahan dilakukan melalui proses islah (perbaikan) terhadap berbagai suku yang ada. Rasul SAW menekankan perlunya toleransi terhadap penganut agama lain, kebebasan untuk beribadah, perlindungan terhadap tempat-tempat ibadah dan perlakuan yang sama di depan hukum. Pada tingkatan ini, yang dilakukan oleh Rasul adalah bagaimana membangun sebuah sistem di Madinah, sebagai upaya pelembagaan masyarakat dalam sebuah institusi yang lebih formal, yaitu negara. Membangun Ekonomi Yang juga tidak kalah menarik adalah, untuk memperkuat basis perubahan sosial yang telah berjalan, Rasulullah SAW melakukan proses transformasi ekonomi dengan menjadikan mesjid dan pasar sebagai sentra pembangunan negara. Rasul menyadari bahwa kegiatan ekonomi merupakan bagian yang tidak boleh diabaikan. Setelah mendirikan mesjid, fokus perhatian Rasul pun ditujukan kepada pasar. Mengetahui bahwa pasar di Madinah dikuasai orang-orang Yahudi, dan mereka berusaha untuk menciptakan barrier terhadap masuknya para pedagang Muslim, maka Rasulullah pun merespon dengan segera membangun pasar baru. Maka terjadilah proses transisi penguasaan aset-aset ekonomi dari kaum Yahudi kepada kaum Muslimin. Meski demikian, pasar kaum Muslimin ini terbuka bagi siapa saja. Tidak bisa seseorang melakukan monopoli dan praktek-praktek yang merugikan lainnya. Keadilan, kebebasan dan akses pasar sangat dijamin oleh Rasulullah. Abdurrahman bin Auf ra, yang pada saat itu menguasai pasar, juga memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk berdagang, dengan menyediakan tempat (pasar) sebagai media bertransaksi melalui sistem bagi hasil. Kalau kita melihat sejarah, maka nilai perdagangan yang dilakukan masyarakat Arab pada saat itu cukup besar. Sebuah kafilah perdagangan saja misalnya, rata-rata menggunakan 2 ribu ekor unta sebagai alat transportasi untuk mengangkut barang senilai lebih dari 50 ribu dinar.

Namun demikian, kesenjangan ekonomi di masa jahiliyah sangat lebar. Kekayaan hanya terkonsentrasi di kalangan elit saja. Para pembesar banyak yang mengeksploitasi rakyat miskin melalui rentenir dan perbudakan. Sehingga, Rasul pun kemudian menggunakan pendekatan persaudaraan dan taawwun (tolong menolong) di antara kaum Muhajirin dan Ansor sebagai langkah awal membangun kekuatan ekonomi Madinah. Selanjutnya di antara para sahabat muncullah sinergi dalam bentuk mudarabah dan musyarakah. Sistem Ekonomi Syariah Kalau kita melihat perjalanan Rasul di dalam membangun perekonomian Madinah, maka ada tiga hal mendasar yang harus mendapat perhatian, jika kita ingin menerapkannya dalam konteks Indonesia kontemporer. Ketiga hal tersebut adalah landasan filosofis, prinsip operasional, dan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah sistem ekonomi. Secara filosofis, sistem ekonomi syariah adalah sebuah sistem ekonomi yang dibangun di atas nilai-nilai Islam, dimana prinsip tauhid yang mengedepankan nilai-nilai Ilahiyyah menjadi inti dari sistem ini. Ekonomi bukanlah sebuah entitas yang berdiri sendiri, melainkan sebuah bagian kecil dari bingkai ibadah kepada Allah SWT. Rasulullah telah berhasil menanamkan secara kuat di dalam benak para sahabat bahwa berekonomi pada hakekatnya adalah beribadah kepada Allah. Sehingga, sebagai sebuah ibadah, ada rambu-rambu yang harus ditaati agar dapat diterima di sisi Allah SWT. Dan yang namanya ibadah, harus pula dikerjakan secara maksimal dan tidak asal-asalan. Wajarlah jika kemudian para pedagang Muslim mampu menyebar ke seluruh penjuru dunia untuk berdagang sekaligus berdakwah. Pantas pula jika Adam Smith, yang dianggap sebagai bapaknya ekonomi kapitalis, menganggap bahwa contoh terbaik masyarakat berperadaban tinggi yang kuat secara ekonomi dan politik adalah masyarakat Arab (Madinah) di bawah pimpinan Muhammad. Oleh karena itu, mengadopsi nilai-nilai moralitas Islam dalam sistem ekonomi kita merupakan syarat mutlak untuk membangun sistem ekonomi Indonesia yang kuat dan berkah. Kemudian selanjutnya, harus disadari bahwa salah satu prinsip utama berjalannya sistem ekonomi syariah pada tataran operasional adalah prinsip keadilan (al-adl). Islam adalah adil dan adil itu adalah Islam. Diharamkannya bunga juga dalam bingkai keadilan. Kebijakan Rasul untuk membuka pasar baru juga dalam konteks keadilan. Jika mekanisme pasar berjalan dalam bingkai keadilan, maka intervensi pemerintah tidak diperlukan. Hal ini dapat dilihat ketika Rasulullah menolak permintaan para sahabat, sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, untuk menurunkan harga pada saat harga bergerak naik. Intervensi malah justru menciptakan ketidakadilan. Tetapi sebaliknya, jika terjadi kolusi antara oknum penguasa dan

kalangan dunia bisnis, maka akan terjadi ketidakseimbangan pasar yang akan menyebabkan kehancuran perekonomian. Untuk itu, intervensi negara menjadi sebuah kebutuhan. Jadi, tindakan pemerintah atau negara dalam mengintervensi perekonomian harus dilakukan dengan kacamata keadilan. Sistem ekonomi syariah juga menjamin keselarasan antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan distribusi. Selama ini kita melihat seolah-olah ada trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan. Tingginya pertumbuhan tidak otomatis menjamin adilnya distribusi pendapatan. Bahkan sebaliknya, keduanya seringkali bertolak belakang. Disinilah indahnya ajaran Islam. Di satu sisi, ia mendorong pengikutnya untuk mencari rezeki dan karunia Allah hingga ke berbagai penjuru bumi. Tetapi di sisi lain, ia pun mengingatkan pengikutnya untuk memiliki kepedulian terhadap sesama manusia. Bentuk kepedulian tersebut antara lain melalui mekanisme zakat, infak dan shadaqah yang berfungsi sebagai penjamin keadilan distribusi pendapatan dan kekayaan. Disinilah letak keseimbangan ajaran Islam. Karena itulah, penulis memandang sekaranglah momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk berhijrah dari sistem ekonomi konvensional menuju sistem ekonomi syariah secara gradual dan bertahap. Tahun 1429 H (2008 M) ini merupakan masa yang tepat untuk mengakselerasi pertumbuhan institusi ekonomi syariah, sekaligus meningkatkan kesadaran seluruh komponen masyarakat, bangsa dan negara untuk mau berekonomi secara syariah. Selamat Tahun Baru Hijriyah. Wallahualam. *Alumni IIU Pakistan dan Kandidat Doktor Ekonomi Islam IIU Malaysia **Kandidat Doktor Manajemen Islam IIU Malaysia Qadla Sholat 0100090000032a02000002 0100090000032a020000020 00a20100000000a2010000 0a20100000000a201000026 060f003a03574d464301000 26060f003a03574d4643010 000000001001b8e00000000 00000000001001b8e00000 01000000180300000000000 0000100000018030000000 018030000010000006c0000 0000000000000000001a000 0000018030000010000006 00037000000000000000000 c000000000000000000000 00004f0300004f0300002045 01a0000003700000000000 4d460000010018030000120 00000020000000000000000 000000000004f0300004f03 00000000000000b0090000b 000020454d460000010018 40d0000d200000029010000 0300001200000002000000 00000000000000000000000 0000000000000000000000 03534030033880400160000 000c000000180000000a000 00b0090000b40d0000d200 00010000000000000000000

0000290100000000000000 00000900000010000000640 0000000000000035340300 0000064000000250000000c 0000000e000080250000000 33880400160000000c0000 c0000000e00008012000000 00180000000a0000001000 0c000000010000005200000 0000000000000000000009 07001000001000000d2ffffff 00000000000000000000000 0000001000000064000000 09001000000000000044000 64000000250000000c0000 22430061006c00690062007 000e000080250000000c00 20069000000000000000000 00000000000000000000000 00000e000080120000000c 00000000000000000000000 0000000100000052000000 00000000000000000000000 7001000001000000d2ffffff 00000000000000000001b00 0000000000000000000000 28ab1b00100000008cae1b0 00cac1b00525121678cae1b0 0090010000000000000440 084ab1b0010000000f4ac1b0 0022430061006c00690062 070ae1b00245121678cae1b 0072006900000000000000 0084ab1b002000000049640 66984ab1b008cae1b002000 0000000000000000000000 0000ffffffff3c298201d06406 0000000000000000000000 69ffffffffffff0180ffff01805ff 0000000000000000000000 f0180ffffffff0000000000080 0000008000090f454050100 0000000000000000000000 0000000000002c010000250 00001b0028ab1b00100000 00000372e90010000020f05 008cae1b000cac1b0052512 02020204030204ff0200e1ff ac004009000000000000009 1678cae1b0084ab1b001000 f0100000000000043006100 0000f4ac1b0070ae1b00245 6c006900620072000000000 121678cae1b0084ab1b0020 02090620770a02167524667 0000004964066984ab1b00 d11c298201b0646900b8ab1 b009c38fe681f00000001000 8cae1b0020000000ffffffff3 000f4ab1b00f4ab1b00e878f c298201d0640669fffffffffff c681f0000001cac1b003c298 f0180ffff01805fff0180ffffff 20164760008000000002500 00000c00000001000000250 ff000000000008000000080 000000c0000000100000025 00090f45405010000000000 0000000c000000010000001 00002c0100002500000037 80000000c00000000000002 54000000540000000000000 2e90010000020f050202020 0000000001a000000370000 4030204ff0200e1ffac00400 0001000000df7b074139760 741000000002c0000000100

9000000000000009f010000 00004c00000004000000000 00000000430061006c0069 00000000000006400000064 0000005000000020001a001 0062007200000000002090 b0000004600000028000000 620770a02167524667d11c 1c000000474449430200000 298201b0646900b8ab1b00 0ffffffffffffffff65000000650 00000000000004600000014 9c38fe681f0000000100000 00000008000000474449430 0f4ab1b00f4ab1b00e878fc6 3000000250000000c000000 81f0000001cac1b003c2982 0e000080250000000c00000 00e0000800e000000140000 0164760008000000002500 00000000001000000014000 00000c0000000100000025 00004000000030108000500 0000000c00000001000000 00000b02000000000500000 250000000c000000010000 00c0218001800040000002e 0118001c000000fb0204000 00180000000c0000000000 20000000000bc02000000b2 0002540000005400000000 0102022253797374656d003 000000000000001a000000 f00003f3f3f3f3f3f3f3f3f3f08 00000001003f3f3f3f3f00040 3700000001000000df7b074 000002d010000040000002d 139760741000000002c000 01000004000000020101001 000010000004c000000040 c000000fb02f5ff000000000 00090010000000004400022 0000000000000000000006 43616c69627269000000000 4000000640000005000000 00000000000000000000000 020001a001b00000046000 00000000000000000004000 0002d010100040000002d01 000280000001c000000474 0100040000002d010100050 4494302000000ffffffffffffff 000000902000000020d0000 ff650000006500000000000 00320a0b000000010004000 0004600000014000000080 00000001800180020000600 040000002d0100000400000 0000047444943030000002 02d010000030000000000 50000000c0000000e00008 0250000000c0000000e000 0800e00000014000000000 0000010000000140000000 4000000030108000500000 00b0200000000050000000 c0218001800040000002e0

118001c000000fb02040002 0000000000bc02000000b2 0102022253797374656d00 3f00003f3f3f3f3f3f3f3f3f3f 0800000001003f3f3f3f3f00 040000002d010000040000 002d010000040000000201 01001c000000fb02f5ff0000 0000000090010000000004 40002243616c6962726900 0000000000000000000000 0000000000000000000000 0000040000002d01010004 0000002d01010004000000 2d01010005000000090200 0000020d000000320a0b00 0000010004000000000018 0018002000060004000000 2d010000040000002d0100 00030000000000 Ditulis oleh Dewan Asatidz Assalamualaikum Wr. Wb

Ustadz, ada yang ingin ana tanyakan sehubungan dengan bulan Ramadhan. Apakah ada hukum yang mewajibkan kita untuk mengqodo sholat fardlu yang telah kita tinggalkan? Bila ada, nash apa yang bisa dijadikan hujjah? Adapula yang mengatakan bahwasanya sholat sunnah sebanyak 70 kali baru akan mengganti sholat fardlu 1 kali. Benarkah itu? (Beserta nashnya). Bila benar, untuk bulan Ramadhan ini, manakah yang hrs diutamakan, sholat qiyamul lail (yang didalamnya ada tarawih) atau sholat mengganti sholat fardlu? Amalan2 sunnah apa saja yang sebaiknya dlakukan di bulan Syawal? Untuk mengikuti puasa syawal, apakah diharuskan mengganti puasa Ramadhan dulu,sedang puasa syawal yang utama adalah di awal bulan, yaitu 7 hari bada Sholat Idul Fitri? Demikian pertanyaan ana. Jazakumullahu Khairan Katsiran Wassalamualaikum Wr. Wb. Assalamu'alaikum wr. wb.

Sholat

yang

ditinggalkan

karena

Haid

tidak

wajib

diqadla.

Definisi Ada' adalah menjalankan ibadah di dalam waktunya. Sedangkan Qadla adalah menjalankan ibadah setelah lewat waktunya. Apabila seseorang mengakhirkan Sholat hingga lewat waktunya, kerana uzur seperti tidur atau lupa, maka wajiblah baginya untuk men-qadla Sholat yang ditinggalkan tesebut. Dan apabila ia meninggalkan Sholat dengan sengaja dan tanpa uzur, maka itu termasuk perbuatan ma'siat, dan wajib baginya meng-qadla Sholat tersebut dan bertaubat. Dalam sebuah hadist riwayat Muslim, dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda :"Barang siapa tertidur dan meninggalkan Sholat, maka hendaklah ia bergegas Sholat ketika ingat". Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.: Bahwasanya Rasulullah SAW ketika kembali dari peperangan Khaibar, berjalan pada malam hari bersama para sahabat, dan ketika beliau merasakan kantuk, memerintahkan para sahabat untuk berhenti dan beristirahat dan berkata pada Bilal "Berjaga-jagalah malam ini", kemudian Bilal shalat beberapa rekaat dan berjaga-jaga. Rasulullah SAW tertidur bersama para sahabat, dan ketika mendekati waktu fajar, Bilal bersandar pada kuda tunggangannya sambil menghadap pada arah fajar, Bilal merasakan kantuk dan akhirnya tertidur, tak satupun dari para sahabat terbangun hingga panas matahari mengenai mereka, yang pertama kali bangun adalah Rasulullah SAW, terkejut dan berkata pada Bilal, "Hai Bilal", kemudian Bilal menjawab "telah menimpa padaku seperti yang menimpa padamu ya Rasul"(kantuk). Kemudian Rasulullah SAW berkata pada para sahabat "Tambatkan tunggangan kalian", kemudian para sahabat melakukannya. Rasulullah SAW berwudlu dan memerintahkan pada Bilal untuk beriqomat, kemudian Rasulullah bersama para sahabat shalat (qadla) berjamaah dan ketika selesai shalat Rasulullah SAW bersabda "Barangsiapa lupa mengerjakan shalat, maka kerjakanlah shalat ketika Ia mengingatnya, dan sesungguhnya Allah SWT telah berfirman "Dirikanlah shalat untukmengingat-Ku". Wajib qadla shalat yang ditinggalkan, merupakan pendapat empat mazhab, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali dan berdasarkan perintah dan tindakan yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. Pandangan yang mengatakan tidak wajib qadha' adalah pendapat Imam Ibn Taymiyah, Ibn Hazmin, ia juga diamalkan oleh Umar alKhattab, Ibn Umar, Umar abd Aziz, Ibn Sirin, dan lain-lain. Hujah mereka: Islam telah mewajibkan solat dan tidak boleh menangguhkannya walaupun sakit, musafir dalam peperangan; ditegaskan oleh Imam Ibn Taymiyah tidak boleh mengqadha' solat yang tertinggal, cukup dengan taubat dan solat sunat

yang banyak untuk menggantikannya. Puasa Sunnah, apa saja, harus dibelakangkan terlebih dahulu jika puasa Ramadhan belum sempurna, atau belum lengkap. Sebab, Ramadhan adalah wajib, maka menyempurnakannya adalah wajib juga, dan ini harus diutamakan dari pada yang sunnat. Jika seorang perempuan ingin berpuasa sunnat bulan Ramadhan,pertama dia harus menyempurnakan Ramadhan terlebih Muhammad Niam NB. : Bisa mengqodlo sholat fardlu di bulan Ramadhan pada malam hari, insya Allah mendapatkan pahala qiyamullail juga, karena yang disebut qiyamullail adalah mendirikan sholat di malam hari, menqodlo sholat fardlu tentu termasuk di dalamnya. Kopiah, identitas Santri? 0100090000032a02 00000200a2010000 0000a20100002606 0f003a03574d4643 0100000000000100 1b8e000000000100 0000180300000000 0000180300000100 00006c0000000000 0000000000001a00 0000370000000000 0000000000004f03 00004f0300002045 4d46000001001803 0000120000000200 0000000000000000 000000000000b009 0000b40d0000d200 0000290100000000 0000000000000000 0000353403003388 0400160000000c00 0000180000000a00 0000100000000000 0000000000000900 0000100000006400 0000640000002500 00000c0000000e00 0080250000000c00 00000e0000801200 00000c0000000100 dahulu, baru puasa sunnat.

0000520000007001 000001000000d2fff fff00000000000000 0000000000900100 0000000000044000 22430061006c0069 0062007200690000 0000000000000000 0000000000000000 0000000000000000 0000000000000000 0000000000000000 0000000000000000 0000001b0028ab1b 00100000008cae1b 000cac1b00525121 678cae1b0084ab1b 0010000000f4ac1b 0070ae1b00245121 678cae1b0084ab1b 0020000000496406 6984ab1b008cae1b 0020000000ffffffff 3c298201d0640669 ffffffffffff0180ffff0 1805fff0180ffffffff 0000000000080000 0008000090f45405 0100000000000000 2c01000025000000 372e90010000020f 0502020204030204 ff0200e1ffac00400 9000000000000009 f010000000000004 30061006c0069006 2007200000000002 090620770a021675 24667d11c298201b 0646900b8ab1b009 c38fe681f00000001 000000f4ab1b00f4a b1b00e878fc681f00 00001cac1b003c29

8201647600080000 0000250000000c00 0000010000002500 00000c0000000100 0000250000000c00 0000010000001800 00000c0000000000 0002540000005400 0000000000000000 00001a0000003700 000001000000df7b 0741397607410000 00002c0000000100 00004c0000000400 0000000000000000 0000640000006400 0000500000002000 1a001b0000004600 0000280000001c00 0000474449430200 0000ffffffffffffffff6 5000000650000000 0000000460000001 4000000080000004 7444943030000002 50000000c0000000 e000080250000000 c0000000e0000800 e000000140000000 0000000100000001 4000000040000000 3010800050000000 b020000000005000 0000c02180018000 40000002e0118001 c000000fb0204000 20000000000bc020 00000b2010202225 3797374656d003f0 0003f3f3f3f3f3f3f3 f3f3f080000000100 3f3f3f3f3f0004000 0002d01000004000 0002d01000004000

000020101001c000 000fb02f5ff000000 0000009001000000 000440002243616c 6962726900000000 0000000000000000 0000000000000000 0000000000040000 002d010100040000 002d010100040000 002d010100050000 000902000000020d 000000320a0b0000 0001000400000000 0018001800200006 00040000002d0100 00040000002d0100 00030000000000 Ditulis oleh Alfa RS. Zaman sekarang sebuah kemasan, merek, bahasa pesantrennya bentuk dhahir, dianggap jauh lebih penting ketimbang sebuah isi. Perkembangan zaman telah berhasil menanamkan kemasan menjadi sesutau yang penting, mengabaikan kwalitas. Dalam Ta'lim al-Muta'alim, buah pena Syeikh Zarnuji yang menurut sebagian kalangan sudah tidak relevan, ada penekakan untuk selalu memakai tutup kepala dalam setiap aktifitas. Kemudian oleh pesantren hal itu tidak diterjemahkan dalam bentuk serban atau tutup kepala lainnya, tetapi diwujudkan dalam bentuk kopiah. Dalam pandangan mereka, memakai kopiah merupakan bentuk kewiraian atau kezuhudan seseorang, paling tidak sebagai bentuk kelaziman. Oleh karenanya, seorang santri tidak diperbolehkan melepas peci dalam kesehariannya. Santri yang berani menanggalkan kopiah diidentikkan dengan santri badung yang sering melangar tatakrama dan aturan. Tradisi ini menjalar ke masyarakat, dengan berkopiah seseorang dianggap memiliki nilai plus, kurang utama bila menanggalkan kopiah saat menunaikan shalat, dan lain sebagainya, termasuk ketika sekarang banyak orang mencari simpati untuk meraih suara. Namun ironis, akibat penekanannya atas bentuk lahir, pemahaman akan tradisi pesantrenpun menjadi keliru. Banyak masyarakat memakan mentah-mentah tradisi ini, contoh kecil ketika mereka salah kaprah memakai kopiah dalam shalat, terbukti masih banyak yang malah menutup bagian yang mestinya terbuka waktu melakukan sujud, tidak sedikit yang keliru memakai kopiah. Tutup kepala yang terbuat dari beludru warna gelap dengan ketinggian antara 6-12 cm ini, ada

yang mengatakan, bila dipandang dari segi bentuk merupakan modifikasi antara torbus Turki dengan peci India. Ada pula yang menyatakan bahwa kopiah memang asli kreasi nusantara. Penutup kepala, entah apakah bentuknya sama seperti kopiah-kopiah Indonesia sekarang, memang telah ada sejak dulu kala. Yang jelas, menurut sejarah pada awal pergerakan Nasional 1908-an, kebanyakan para aktivis masih memakai daster dan tutup kepala blangkon, yang lebih dekat ke tradisi priyayi dan aristokrat. Seiring meluasnya gerakan sama rata sama rasa dan penolakan terhadap feodalisme -paham dan pola sikap yang mengagung-agungkan pangkat dan jabatan tanpa mengagungkan prestasi kerjanya- termasuk dalam berpakaian dan berbahasa, tokoh idola panutan kaum pergerakan waktu itu, Tjokroaminoto yang sering berkopiah, dengan sendirinya kopiah menjalar di kalangan aktifis, termasuk muridnya, Soekarno. Sejak saat itu kopiah yang semula merupakan tradisi pesantren dijadikan sebagai songkok nasional, identitas ke Indonesiaan, yang dipelopori kaum pergerakan. Ada yang bilang, berkat pesona seorang Soekarno, para aktivis dan priyayi waktu itu mulai menggunakan kopiah. Di samping menjadi simbol Islamisme, kopiah waktu itu juga sebagai simbol patriotisme dan nasionalisme, yang mampu membedakan mana priyayi pro rakyat dan priyayi kolaborator Belanda. Pada Muktamar NU ke 10 di Banjarmasin, saat Nahdlatul Ulama (NU) mulai sangat aktif melibatkan diri untuk merespon perkembangan dunia luar, baik nasional maupun internasional. NU mengakui Nasioalisme Hindia Belanda dan mulai memperbolehkan warganya memakai pantaloon (celana panjang), namun identitas kesantrian harus tetap terlihat. Salah satu bentuknya adalah memakai kopiah, sehingga masih bisa dibedakan dengan kolonial Belanda. Namun kini, kopiah bukan hanya identifikasi bagi seorang muslim, pembeda dengan penjajah, patriotisme, ataupun simbol nasionalisme. Lihat saja upacaraupacara pelantikan pejabat Negara, meskipun dia bukan seorang muslim, tidak sedikit yang memakai penutup berbahan beludru ini. Sering pula kita saksikan, bahkan kebanyakan, para perusak Negara memakai kopiah ketika tersudut di depan meja hijau. Berubah fungsikah? Permasalahan kopiah seperti di atas mestinya menghina kecerdasan kita sebagai muslim, khususnya kalangan pesantren. Bagaimana mungkin cuma dengan modal kopiah, orang sudah dipercaya pindah agama. Segampang itukah? Bagaimana bisa ketaatan beragama hanya muncul sebagai penutup kepala, sebuah keputusan yang perlu dipertanyakan. Tapi, mari kita hargai keputusan ini, sebab kita memang masyarakat yang gampang ditipu.

Apalagi bila tipuan itu memuat unsur-unsur yang kita suka, simbol dan atribut, kopiah misalnya. Begitu besar minat kita pada atribut, keindahan kemasan, hingga mendorong orang dengan mudahnya merubah kepribadian. Jika ia telah berdandan sedemikian rupa, merasa telah menjadi orang bertakwa. Untuk menjadi seorang nasionalis, kita cukup hanya dengan mengganti nama saja dan kalau mau jadi seniman, orang cukup bermodal memanjangkan rambut dan mengacak-acak dandanan. Begitulah, zaman telah begini maju, tapi kita masih dengan mudahnya tertipu dengan merek. Bila kita tidak segera berbenah, jangan heran bila ke depan makin banyak kita temui para penipu. Untuk mewaspadai hal itu, mulai sekarang kita harus menekan ambisi yang kelewatan atas sebuah simbol dan atribut. Perlu juga ada semacan penelaahan kembali oleh setiap muslim. Bagi kalangan pesantreN, tentu penelaahan tentang perkopiahan juga perlu ada penekanan, karena ketika imej sebuah kopiah telah tercoreng, secara tidak langsung pesantrenpun terkena imbasnya. Dengan itu, semoga saja penipu-penipu handal sekarang adalah generasi terakhir mereka. Semoga. Alfa RS www.akibasreet.co.cc Tafsir Surat Al-Fatihah

0100090000032a02 0100090000032a020 00000200a2010000 0000200a201000000 00a201000026060f0 0000a20100002606 03a03574d46430100 0f003a03574d46430 0000000001001b8e0 1000000000001001 00000000100000018 03000000000000180 b8e0000000001000 30000010000006c00 0001803000000000 00000000000000000 0001803000001000 0001a000000370000 00000000000000000 0006c00000000000 04f0300004f030000 000000000001a000 20454d46000001001 0003700000000000 80300001200000002 000000000004f0300 00000000000000000 0000000000000b009 004f03000020454d4 0000b40d0000d2000 6000001001803000 00029010000000000 0120000000200000 00000000000000000 03534030033880400 0000000000000000 160000000c0000001

000000000b009000 80000000a00000010 0b40d0000d200000 00000000000000000 00000090000001000 0290100000000000 00006400000064000 0000000000000000 000250000000c0000 0353403003388040 000e0000802500000 00c0000000e000080 0160000000c00000 120000000c0000000 0180000000a00000 10000005200000070 0100000000000000 01000001000000d2f fffff0000000000000 0000000000900000 00000000000900100 0100000006400000 00000000000440002 0640000002500000 2430061006c006900 00c0000000e00008 62007200690000000 00000000000000000 0250000000c00000 00000000000000000 00e0000801200000 00000000000000000 00c0000000100000 00000000000000000 00000000000000000 0520000007001000 000000000000001b0 001000000d2ffffff0 028ab1b0010000000 0000000000000000 8cae1b000cac1b005 25121678cae1b0084 0000000900100000 ab1b0010000000f4a 0000000044000224 c1b0070ae1b002451 30061006c0069006 21678cae1b0084ab1 b0020000000496406 2007200690000000 6984ab1b008cae1b0 0000000000000000 020000000ffffffff3c 0000000000000000 298201d0640669ffff 0000000000000000 ffffffff0180ffff01805 fff0180ffffffff00000 0000000000000000 00000080000000800 0000000000000000 0090f454050100000 0000000000000000 0000000002c010000 25000000372e90010 0001b0028ab1b001 000020f0502020204 00000008cae1b000c 030204ff0200e1ffac ac1b00525121678ca 00400900000000000 0009f010000000000 e1b0084ab1b00100 00430061006c00690 00000f4ac1b0070ae 06200720000000000 2090620770a021675

1b00245121678cae1 24667d11c298201b0 b0084ab1b0020000 646900b8ab1b009c3 8fe681f0000000100 0004964066984ab1 0000f4ab1b00f4ab1b b008cae1b00200000 00e878fc681f000000 00ffffffff3c298201d 1cac1b003c2982016 47600080000000025 0640669ffffffffffff0 0000000c000000010 180ffff01805fff0180 00000250000000c00 ffffffff00000000000 00000100000025000 0000c000000010000 800000008000090f4 00180000000c00000 5405010000000000 00000000254000000 00002c0100002500 54000000000000000 0000372e90010000 00000001a00000037 00000001000000df7 020f0502020204030 b0741397607410000 204ff0200e1ffac004 00002c00000001000 0090000000000000 0004c000000040000 00000000000000000 09f01000000000000 06400000064000000 430061006c006900 5000000020001a001 6200720000000000 b0000004600000028 0000001c000000474 2090620770a02167 4494302000000ffffff 524667d11c298201 ffffffffff6500000065 b0646900b8ab1b00 00000000000000460 00000140000000800 9c38fe681f0000000 00004744494303000 1000000f4ab1b00f4 000250000000c0000 ab1b00e878fc681f0 000e0000802500000 000001cac1b003c29 00c0000000e000080 0e000000140000000 8201647600080000 00000001000000014 0000250000000c00 00000004000000030 0000010000002500 10800050000000b02 00000000050000000 00000c0000000100 c0218001800040000 0000250000000c00 002e0118001c00000 0000010000001800 0fb02040002000000 0000bc02000000b20 00000c0000000000 10202225379737465 0002540000005400 6d003f00003f3f3f3f 3f3f3f3f3f3f0800000

0000000000000000 001003f3f3f3f3f000 00001a0000003700 40000002d01000004 0000002d010000040 000001000000df7b0 00000020101001c00 7413976074100000 0000fb02f5ff000000 0002c00000001000 00000090010000000 00440002243616c69 0004c00000004000 62726900000000000 0000000000000000 00000000000000000 0006400000064000 00000000000000000 00000040000002d01 0005000000020001 0100040000002d010 a001b00000046000 100040000002d0101 000280000001c000 00050000000902000 0004744494302000 000020d000000320a 0b000000010004000 000ffffffffffffffff650 00000001800180020 0000065000000000 000600040000002d0 0000046000000140 10000040000002d01 0000030000000000 0000008000000474 4494303000000250 000000c0000000e0 00080250000000c0 000000e0000800e0 0000014000000000 0000010000000140 0000004000000030 10800050000000b0 2000000000500000 00c0218001800040 000002e0118001c0 00000fb0204000200 00000000bc020000 00b2010202225379 7374656d003f00003 f3f3f3f3f3f3f3f3f3f0 800000001003f3f3f

3f3f00040000002d0 10000040000002d0 1000004000000020 101001c000000fb02 f5ff0000000000009 0010000000004400 02243616c6962726 9000000000000000 0000000000000000 0000000000000000 000040000002d010 100040000002d010 100040000002d010 1000500000009020 00000020d0000003 20a0b00000001000 4000000000018001 8002000060004000 0002d01000004000 0002d01000003000 0000000 Ditulis oleh M. Lutfi Thomafi DALAM AL-QURAN, surat Al-Fatihah tercatat sebagai surat ke 1, yang terdiri dari 7 ayat. Secara umum, ayat demi ayat serta surat demi surat yang ada dalam al-Quran memanglah penting. Ia tetap menjadi landasan spiritual yang urgen bagi setiap muslim. Keseluruhan huruf demi huruf yang ada dalam al-Quran menjadi pegangan teologis kaum muslimin yang tidak bisa ditawar lagi. Namun, secara spesifik, surat al-Fatihah memiliki banyak kelebihan dibanding dengan surat-surat lain. Atau, setidaknya, ia memiliki keistimewaan berbeda dibandingkan dengan keistimewaan surat lain. Sekedar menyebut salah satu keistimewaan surat al-Fatihah adalah bahwa ia merupakan satusatunya surat yang wajib dibaca saat seorang muslim melakukan shalat dan shalat sendiri merupakan satu-satunya format ibadah vertikal yang tidak bisa digantikan dengan apapun. Nabi Muhammad Saw bahkan bersabda bahwa shalat seorang muslim tidak sah jika tidak membaca surat al-Fatihah (L sholta liman lam yaqra bi-ftihatil Kitbi). Dalam kesempatan

lain, Nabi Saw juga menyatakan bahwa al-Fatihah merupakan induk al-Quran (UmmulQurn). Masih banyak lagi maqlah atau dedhawuhan Nabi Muhammad Saw yang, intinya, menegaskan kelebihan surat al-Fatihah dibanding surat-surat lain dalam al-Quran. *** Mengapa surat al-Fatihah begitu urgen dan exclusive? Jika ditinjau dari sisi contains, materi yang dibicarakan atau tepatnya dinasehatkan dalam surat al-Fatihah ternyata sangatlah penting, khususnya bagi proses rekonstruksi teologi kaum muslimin atau bahkan manusia keseluruhannya. Berikut ini sedikit keterangan materi surat al-Fatihah dari ayat per ayat. [1] Bismillhirrahmnirrahm. Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ayat pertama ini menegaskan pentingnya penyebutan atau tepatnya pengakuan manusia atas kuasa Tuhan, atas keesaan-Nya dan atas segala kebesarann-Nya. Manusia diajarkan dan diharuskan mengakui ke-Maha Pemurah-an Tuhan dan ke-Maha Penyayang-an-Nya. Di sini, pengakuan-pengakuan itu merupakan harga mati atas setiap manusia. Jadi, ayat ini bukan sekedar mengajarkan penyebutan unsich atas [nama] Tuhan, melainkan deklarasi atas kebesaran-Nya, yang pada ayat itu direpresentasikan melalui lafadz ar-rahmn dan ar-rahm. [2] Alhamdulillhi Rabbil lamn. Segala puji bagi Tuhan, [yaitu] Tuhan bagi semesta alam. Setelah manusia mengakui segala kebesaran Tuhan, maka pada ayat kedua ini Tuhan melalui surat al-Fatihah menasehatkan manusia supaya melakukan pendekatan pribadi kepada-Nya, yaitu dengan cara memuji-Nya. Ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan manusia setelah ia menegaskan pengakuan tadi. Sebenarnya, kebesaran Tuhan tidaklah berkurang tanpa pujian manusia dan segenap makhluk, dan kebesaran-Nya pun tidak pula bertambah dengan adanya pujian-pujian itu. Dengan demikian, ayat ini sebenarnya lebih menekankan kepada pengajaran [at-Talm] dan pendidikan [at-Tarbiyah] kepada manusia bagaimana dia berkomunikasi dengan Tuhan yang telah dikenalnya tadi. Pujian kepada Tuhan bukan tanpa sebab. Ia adalah pujian atas seluruh kenikmatan yang telah diterima manusia. Kenikmatan terbesar dari Tuhan kepada manusia, pada titik ini, adalah kenikmatan berupa pengetahuan manusia atas Tuhannya. Ia bukan kenikmatan dalam arti sempit seperti limpahan rezeki material dan semacamnya. Pada saat seorang hamba membaca ayat ini, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw, maka Allah Swt mengikutinya dengan ucapan hamida-n abd, hambaku telah memujiku. Masih menurut Nabi Muhammad Saw, pada saat hamba mengucapkan ayat ini, maka itu berarti hamba tersebut bersyukur kepada

Tuhan, sehingga Tuhan pun akan menambahi rezeki. [3] Arrahmnirrahm. [Tuhan] Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Pengulangan pujian ini untuk sebuah penegasan. Ar-Rahmn bermakna [Tuhan] yang Maha Pemurah, atau Pengasih. Dia mengasihi seluruh makhluk yang ada di dunia, baik yang beriman atau yang bukan. Sedangkan ar-Rahm bermakna mengasihi seluruh orang-orang yang beriman kelak di akhirat. Pada saat seorang hamba membaca ayat ini, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw, maka Allah Swt mengikutinya dengan ucapan atsn alayya abd, hambaku telah memuji kepadaku. [4] Mliki Yawmiddn. [Tuhan] Yang menguasai hari kiamat. Pengakuan sekaligus juga pujian, bahwa hanya Tuhanlah yang berkuasa pada hari kiamat. Ini merupakan pujian ketiga berturut-turut, dan begitulah pendidikan dari Tuhan kepada manusia. Pada saat seorang hamba membaca ayat ini, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw, maka Allah Swt mengikutinya dengan ucapan majida-n abd, hambaku telah memujiku. [5] Iyyka Nabudu... Hanya Engkaulah yang kami sembah... Setelah Tuhan mengajarkan manusia untuk melakukan pendekatan dengan memuji-Nya, maka pada ayat kelima ini Tuhan memberikan pendidikan baru : yaitu, setelah manusia melakukan puja dan puji kepada Tuhan, manusia meneguhkan diri dengan melakukan deklarasi untuk secara konsisten menyembah kepada-Nya. Pada ayat di atas, Tuhan menggunakan kalimat Iyyka Nabudu, yang berarti Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan bukan kalimat Nabudu-Ka, yang berarti Kami menyembah kepada-Mu. Pada kalimat pertama secara jelas menegasikan seluruh hal dan hanya menyembah Tuhan, sedangkan kalimat kedua bisa bermakna Kami menyembah kepada-Mu, tapi juga mengagungkan yang lain. [5] wa Iyyka Nastan. dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Setelah mengajari manusia tentang metode pendekatan terhadap Tuhan, beberapa pujian serta penegasan tentang sesembahan, barulah Tuhan mengajarkan bahwa setelah manusia melakukan hal itu semua, maka manusia diberi kesempatan untuk meminta pertolongan dan perlindungan. Dan pertolongan serta permintaan itu dilakukan manusia hanya ditujukan kepada Tuhan, bukan yang lain. Maka tepatlah kalau Tuhan menggunakan kalimat wa Iyyka Nastan, yang berarti dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Pada saat seorang hamba membaca ayat kelima ini, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw, maka Allah Swt mengikutinya dengan ucapan hadza bayn wa bayna abd, wa li-abd m sa-

ala, ini adalah [urusan] antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku, [kuberikan] apapun yang dia minta. Sampai pada ayat ini, kita sebenarnya sudah bisa menangkap sebagian falsafah dari surat alFatihah. Ringkasnya, hingga ayat ke 5 ini, adalah sebagai berikut : [i] manusia hendaklah mengenal Tuhannya, dan menjadikan Tuhannya sebagai satu-satunya elemen penting dalam melakukan sesuatu. [ii] manusia hendaklah melakukan pujian-pujian terhadap Tuhannya. Ia tentu bukan bermakna sekedar pujian secara oral, melainkan meliputi juga pengakuan penuh dari lubuk qalbu manusia atas segala kebesaran dan keagungan Tuhan. Pujian-pujian itu merupakan alat untuk melakukan pendekatan-pendekatan. [iii] setelah melakukan pujian-pujian, manusia meneguhkan diri bahwa kepada Tuhan-lah ia menyembah, dan sama sekali tidak melakukan sesembahan atau pengagungan kepada yang lain. [iv] setelah mengenal Tuhannya, melakukan pujian dan pendekatan-pendekatan, serta peneguhan ketuhanan sang Tuhan, maka manusia menyatakan diri bahwa hanya kepada-Nya pula para manusia melakukan permintaan dan pertolongan. [6] Ihdinas-Shirthal Mustaqm. Tunjukilah kami jalan yang lurus, Pengajaran Tuhan selanjutnya ; manusia tidak bisa berbuat sombong, oleh karenanya ia diajarkan untuk selalu memohon dan meminta, yang dalam hal ini adalah permintaan untuk sebuah kebenaran. Dan hanya kepada Tuhan sajalah manusia itu memohon kebenaran. Makna kebenaran atau jalan yang lurus di sini tentulah tidak sederhana, namun ia disimplifikasi pada ayat berikutnya. [7] Shirthalladzna Anamta Alayhim Ghoyril-Maghdhbi Alayhim waldh-Dhlln. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Kenikmatan Tuhan hanyalah diberikan kepada orang-orang yang Dia kehendaki, dan itu bukanlah kepada orang-orang yang dimurkai dan yang memilih jalan sendiri. Abdullah ibn Abbas menyebutkan bahwa orang-orang yang telah dianugerahi kenikmatan oleh Tuhan, di antaranya, adalah para nabi dan orang-orang yang saleh, orang yang bersih jiwanya. Pada saat seorang hamba membaca ayat keenam dan ketujuh, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Saw, maka Allah Swt mengikutinya dengan ucapan sama dengan pada ayat kelima hadza bayn wa bayna abd, wa li-abd m sa-ala, ini adalah [urusan] antara Aku dan hambaKu, dan bagi hamba-Ku, [kuberikan] apapun yang dia minta.

*** Demikianlah sekilas keterangan dari surat al-Fatihah. Semoga bermanfaat. [Lasem, 18/4/2009]. * Penulis adalah Pengasuh PP. Al-Hamidiyyah, Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Kontak pribadi luthfi@pesantrenvirtual.com atau +62815.6666.181. Tulisan ringkas ini dipersembahkan kepada segenap santri Pesantren Virtual www.pesantrenvirtual.com 0100090000032a020 0100090000032a020 Dahsyatnya Sholawat 0000200a201000000 0000200a201000000 00a201000026060f00 00a201000026060f0 3a03574d464301000 03a03574d46430100 000000001001b8e00 000000000100358e0 00000001000000180 30000000000001803 00000000100000018 0000010000006c000 03000000000000180 00000000000000000 30000010000006c00 001a0000003700000 00000000000000000 00000000000000000 4f0300004f03000020 0001a000000370000 454d4600000100180 00000000000000000 30000120000000200 04f0300004f0300002 00000000000000000 00000000000b00900 0454d460000010018 00b40d0000d200000 03000012000000020 02901000000000000 00000000000000000 00000000000000003 53403003388040016 000000000000b0090 0000000c000000180 000b40d0000d20000 000000a0000001000 00290100000000000 00000000000000000 00009000000100000 00000000000000000 00640000006400000 35340300338804001 0250000000c000000 60000000c00000018 0e000080250000000c 0000000e000080120 0000000a000000100 000000c0000000100 00000000000000000 00005200000070010 00000900000010000 00001000000d2ffffff 00064000000640000 00000000000000000 00000009001000000 00250000000c00000 00000004400022430

00e00008025000000 061006c0069006200 0c0000000e0000801 72006900000000000 00000000000000000 20000000c00000001 00000000000000000 00000052000000700 00000000000000000 1000001000000d2fff 00000000000000000 00000000000000000 fff000000000000000 00000000001b0028a 00000000090010000 b1b00100000008cae1 00000000044000224 b000cac1b005251216 78cae1b0084ab1b001 30061006c00690062 0000000f4ac1b0070a 00720069000000000 e1b00245121678cae1 00000000000000000 b0084ab1b00200000 00000000000000000 004964066984ab1b0 08cae1b0020000000f 00000000000000000 fffffff3c298201d0640 00000000000000000 669ffffffffffff0180ffff 00000000000000000 01805fff0180ffffffff0 00000000008000000 0000000000001b002 08000090f454050100 8ab1b00100000008c 0000000000002c010 ae1b000cac1b00525 00025000000372e90 010000020f05020202 121678cae1b0084ab 04030204ff0200e1ffa 1b0010000000f4ac1 c0040090000000000 b0070ae1b00245121 00009f010000000000 00430061006c00690 678cae1b0084ab1b0 06200720000000000 02000000049640669 2090620770a021675 84ab1b008cae1b002 24667d11c298201b0 0000000ffffffff3c298 646900b8ab1b009c38 fe681f000000010000 201d0640669fffffffff 00f4ab1b00f4ab1b00 fff0180ffff01805fff0 e878fc681f0000001c 180ffffffff000000000 ac1b003c2982016476 00080000000025000 00800000008000090 0000c000000010000 f4540501000000000 00250000000c00000 000002c0100002500 00100000025000000 0c000000010000001 0000372e900100000 80000000c00000000 20f05020202040302 00000254000000540 00000000000000000

04ff0200e1ffac00400 00001a00000037000 9000000000000009f 00001000000df7b074 13976074100000000 01000000000000430 2c000000010000004c 061006c0069006200 00000004000000000 72000000000020906 00000000000006400 00006400000050000 20770a02167524667 00020001a001b0000 d11c298201b064690 00460000002800000 0b8ab1b009c38fe681 01c00000047444943 02000000ffffffffffffff f00000001000000f4a ff6500000065000000 b1b00f4ab1b00e878f 00000000460000001 c681f0000001cac1b0 40000000800000047 03c29820164760008 44494303000000250 000000c0000000e000 00000000250000000 080250000000c0000 c0000000100000025 000e0000800e000000 0000000c000000010 14000000000000001 00000001400000004 00000250000000c00 00000003010800050 00000100000018000 000000b0200000000 0000c000000000000 050000000c0218001 800040000002e0118 02540000005400000 001c000000fb020400 00000000000000000 020000000000bc020 1a000000370000000 00000b20102022253 797374656d003f0000 1000000df7b074139 3f3f3f3f3f3f3f3f3f3f0 760741000000002c0 800000001003f3f3f3f 00000010000004c00 3f00040000002d0100 00000400000000000 00040000002d01000 00400000002010100 00000000000640000 1c000000fb02f5ff000 00640000005000000 00000000090010000 0200000001b000000 00000440002243616 c6962726900000000 46000000280000001 00000000000000000 c0000004744494302 00000000000000000 000000ffffffffffffffff 00000000040000002 d010100040000002d 65000000650000000 010100040000002d0 00000004600000014 10100050000000902 000000020d0000003

00000008000000474 20a0b000000010004 44943030000002500 00000000001800180 02000060004000000 00000c0000000e000 2d010000040000002 080250000000c0000 d0100000300000000 000e0000800e00000 00 01400000000000000 10000000140000000 40000000301080005 0000000b020000000 0050000000c021800 1800040000002e011 8001c000000fb0204 00020000000000bc0 2000000b201020222 53797374656d003f0 0003f3f3f3f3f3f3f3f3 f3f0800000001003f3 f3f3f3f00040000002 d010000040000002d 01000004000000020 101001c000000fb02f 5ff000000000000900 10000000004400022 43616c69627269000 00000000000000000 00000000000000000 00000000000000400 00002d01010004000 0002d010100040000 002d0101000500000 00902000000020d00 0000320a0b0000000 10004000000000018

00180020000600040 000002d0100000400 00002d01000003000 0000000 Ditulis oleh Ustadz Nur Rohim Yunus, Lc Shalawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarga, sahabat-sahabat serta para pengikutnya. Ada empat perbuatan ringan yang apabila kita lakukan, maka kita termasuk golongan orang yang tidak terpuji. Seseorang yang membuang air kecil sambil berdiri, 2. Seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai dari shalat, 3. Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan seperti apa yang diucapkan muadzin, 4. seseorang yang apabila mendengar nama Nabi Muhammad Saw disebut, tetapi tidak membacakan shalawat atasnya. Sabda Nabi Muhammad Saw: ) . ) Artinya: Empat perbuatan termasuk perbuatan yang tidak terpuji, yaitu (1) bila seseorang buang air kecil sambil berdiri, (2) seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai dari shalat, (3). Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan seperti yang diucapkan muadzin, (4) seseorang yang apabila mendengar namaku disebut, tetapi ia tidak membacakan shalawat atasku. (HR. Bazzar dan Tabhrani) Dalam ibadah sehari-hari, sebenarnya ada sebuah perbuatan ringan yang apabila kita lakukan mendatangkan akibat yang maha dahsyat, dan apabila kita tinggalkan maka kita termasuk golongan orang yang tidak berbalas budi. Pada saat kita telah diberi bantuan oleh orang lain, sudahlah pasti akan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, atau mungkin mengucapkan doa untuk kebaikannya. Begitu pula dengan Rasulullah Saw yang telah mengeluarkan kita dari lembah kegelapan menuju alam terang benderang, maka sudahlah pantas bagi kita untuk selalu mengucapkan sholawat dan salam atas beliau, sebagai ungkapan rasa terima kasih dan kecintaan kita atas segala jasa dan perjuangan yang tak tertandingi di alam jagad ini. Dalam ibadah-ibadah lain, Allah Swt memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk mengerjakannya, namun khusus dalam perintah membaca shalawat, Allah Swt

menyebutkan bahwa Allah sendiri bershalawat atasnya, kemudian memerintahkan kepada malaikatNya, baru kemudian pada orang-orang yang beriman untuk bershalawat atasnya. Dengan hal ini semakin menunjukkan bahwasanya melakukan shalawat atas Nabi muhammad saw, tidak cuma sekedar ungkapan terima kasih, tetapi ia juga menjadi ibadah yang utama. Bila kita ingin mengetahui bahwa shalawat termasuk ibadah yang utama, maka perhatikan dan renungkan firman Allah Swt dalam al-Quran: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bershalawat atas Nabi, wahai orangorang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab 56).

Dari ayat tersebut kita mengetahui, Allah Swt saja sang Pencipta jagad raya dan mahkluk seluruh dunia termasuk diri kita yang kecil ini, mau bershalawat terhadap Nabi Muhammad Saw, dan juga para malaikat yang telah dijamin tak akan berbuat kesalahan turut bershalawat terhadap nabi, mengapa diri kita yang telah diselamatkan beliau masih melupakan ibadah yang teramat mulia ini. Sesungguhnya perbuatan seseorang menunjukkan pada perangai dirinya. Shalawat adalah sebuah ibadah yang tidak berbatas alam, jarak ataupun waktu. Artinya bila diucapkan maka akan menembus alam langit yang sangat jauh, didengar para malaikat, lalu turut menyampaikan doa bagi manusia yang mengucapkannya, dan menembus Alam kubur menyampaikan salam yang diucapkan manusia kepada Nabi Muhammad Saw. Nabi Saw bersabda: .) . ) Artinya: Tidak ada salah seorang di antara kamu yang mengucapkan salam kepadaku sesudah aku mati melainkan malaikat jibril datang kepadaku seraya mengucapkan: wahai Muhammad, ini Fulan bin Fulan mengucapkan salam untukmu, maka aku menjawab: dan atasnya salam dan rahmat serta berkah dari Allah. (HR. Abu Daud) Lalu apa fadhilah mengucapkan shalawat dan salam atas junjungan kita Nabi Besar

Muhammad Saw? Ada beberapa riwayat dari hadist Rasulullah Saw, Atsar sahabat Radiallahu anhum dan pengalaman beberapa ulama yang mengisyaratkan imbalan bagi mereka yang mau bershalawat 1). Shalawat membersihkan dosa Sabda Nabi Saw: : ) . ) bacalah shalawat atasku karena sesungguhnya shalawat atasku membersihkan dosadosamu, dan mintalah kepada Allah untukku wasilah. Para sahabat bertanya: apakah wasilah itu? beliau menjawab: derajat yang paling tinggi di sorga yang hanya seorang saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang memperolehnya 2). Shalawat berpahala sepuluh rahmat Allah dan menghapus sepuluh kesalahan Sabda Nabi Saw: ) ) barangsiapa yang membaca shalawat atasku satu shalawat maka Allah akan menurunkan sepuluh rahmat kepadanya dan menghapus sepuluh kesalahannya (HR. Nasai) 3). Sabda Dikabulkan hajat di beliau dunia dan akhirat Saw:

barangsiapa yang membacakan shalawat untukku pada suatu hari seratus kali, maka Allah akan memenuhi seratus hajatnya, 70 di antaranya nanti di akhirat dan 30 di dunia. (Kitab Jamul Jawami, Hal: 796) 4). Terangkatnya derajat manusia Sabda beliau Saw: ) . ) barangsiapa di antara umatku yang membacakan shalawat atasku satu kali dengan ikhlas dari lubuk hatinya, maka Allah menurunkan sepuluh rahmat kepadanya, mengangkat sepuluh derajat kepadanya, dan menghapus sepuluh kesalahan. (HR.

Nasai) 5). Menjadikan doa cepat terkabul Bahwasanya Umar bin Khattab Ra berkata: Saya mendengar bahwa doa itu ditahan diantara langit dan bumi, tidak akan dapat naik, sehingga dibacakan shalawat atas nabi Muhammad Saw. (Atsar Hasan, Riwayat Tirmidzi) Saudara-saudara kaum muslimin sidang jumah yang berbahagia. Ada sebuah cerita, bahwasanya ulama besar Sufyan ats Tsauri sedang thawaf mengelilingi kabah dan melihat seseorang yang setiap kali mengangkat kaki dan menurunkannya senantiasa membaca shalawat atas nabi. Sufyan bertanya: Sesungguhnya engkau telah telah tinggalkan tasbih dan tahlil, sedang engkau hanya melakukan shalawat atas Nabi. Apakah ada bagimu landasan yang khusus? Orang itu menjawab: Siapakah engkau? Semoga Allah mengampunimu. Sufyan menjawab: Saya adalah sufyan ats tsauri. Orang itu berkata: seandainya kamu bukanlah orang yang istimewa di masamu ini niscaya saya tidak akan memberitahukan masalah ini dan menunjukkan rahasiaku ini. Kemudian orang itu berkata kepada sufyan: sewaktu saya mengerjakan haji bersama ayahku, dan ketika berada di dekat kepalanya ayahku meninggal dan mukanya tampak hitam, lalu saya mengucapkan innalillah wa inna ilahi rajiun dan saya menutup mukanya dengan kain. Kemudian saya tertidur dan bermimpi, dimana saya melihat ada orang yang sangat tampan, sangat bersih dan mengusap muka ayahku, lalu muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih. Saat orang yang tampan itu akan pergi, lantas saya pegang pakaiannya sambil bertanya: wahai hamba Allah siapakah engkau? Bagaimana lantaran kamu Allah menjadikan muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih di tempat yang istimewa ini?. Orang itu menjawab: apakah kamu tidak mengenal aku? Aku adalah Muhammad bin Abdullah yang membawa alQuran. Sesungguhnya ayahmu itu termasuk orang yang melampaui batas (banyak dosanya) akan tetapi ia banyak membaca shalawat atasku. Ketika ia berada dalam suasana yang demikian, ia meminta pertolongan kepadaku, maka akupun memberi pertolongan kepadanya, karena aku suka memberi pertolongan kepada orang yang banyak memperbanyak shalawat atasku. Setelah itu saya terbangun dari tidur, dan saya lihat muka ayahku berubah menjadi putih. (Dari Kitab: Tanbihun Ghofilin, asSamarqhondi, hal: 261)

Begitu dahsyatnya balasan shawalat terhadap Nabi Saw. sehingga bagi siapapun yang mengucapkannya akan melibatkan Allah, para malaikat dan Nabi Muhammad Saw langsung membalasnya, tidak cuma balasan pahala, imbalan atau keselamatan di akhirat, tetapi juga mendapat syafaat dari Nabi Muhammad Saw. Orang yang mendengar shalawat atas nabi, tetapi tidak menjawabnya lalu ia meninggal dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari RahmatNya. Sabda Nabi: Jibril datang kepadaku dan berkata: wahai Muhammad, barangsiapa yang mendapatkan bulan ramadhan namun ia tidak diampuni dosanya, lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah akan menjauhkan dari RahmatNya. Aku menjawab: amin. Jibril berkata lagi: barangsiapa yang masih bertemu dengan kedua orangtuanya atau salah satu diantaranya kemudian tidak berbuat baik pada orang tuanya, lalu mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari rahmatNya. Aku menjawab: Amin. Jibril berkata lagi: barangsiapa yang disebutkan namamu (muhammad) namun ia tidak membacakan shalawat lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari rahmatNya. Aku mengucapkan Amin. (HR. Ibnu Hibban). Ucapkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, disaat kita senggang, disaat akan menggubah posisi kegiatan kita, disaat kapanpun, dimanapun selagi kita mampu. Dan bila Maka ada kita yang mengucapkan menjawab: shalawat: Jangan lupakan shalawat, karena bila kita lupa berarti kita telah melupakan seseorang yang telah menunjukkan kita kejalan yang lurus yaitu Nabi Muhammad Saw. bila kita telah melupakan shalawat berarti kita telah melupakan dan keliru dari jalan yang seharusnya kita tempuh menuju sorga. barangsiapa yang lupa membaca shawalat atasku, berarti ia telah keliru dari jalan ke sorga (HR. Ibnu majah).

Jauhi Tiga Perkara!

0100090000032a02000 0100090000032a020000 00200a20100000000a20 0200a20100000000a201

1000026060f003a03574 000026060f003a03574d d464301000000000001 46430100000000000100 1b8e0000000001000000 001b8e0000000001000 18030000000000001803 0001803000000000000 0000010000006c000000 18030000010000006c0 00000000000000001a00 00003700000000000000 0000000000000000000 000000004f0300004f030 001a000000370000000 00020454d46000001001 0000000000000004f030 80300001200000002000 00000000000000000000 0004f03000020454d460 0000000b0090000b40d0 0000100180300001200 000d2000000290100000 0000020000000000000 00000000000000000000 00000000000000000b0 00035340300338804001 60000000c00000018000 090000b40d0000d2000 0000a000000100000000 0002901000000000000 00000000000000009000 0000000000000000353 00010000000640000006 4000000250000000c000 4030033880400160000 0000e000080250000000 000c000000180000000a c0000000e00008012000 0000001000000000000 0000c000000010000005 20000007001000001000 0000000000009000000 000d2ffffff00000000000 1000000064000000640 00000000000009001000 00000250000000c0000 00000000004400022430 061006c0069006200720 000e000080250000000c 06900000000000000000 0000000e00008012000 00000000000000000000 0000c00000001000000 00000000000000000000 5200000070010000010 00000000000000000000 00000000000000000000 00000d2ffffff00000000 0000000001b0028ab1b0 0000000000000000900 0100000008cae1b000cac 1000000000000044000 1b00525121678cae1b00 84ab1b0010000000f4ac1 22430061006c0069006 b0070ae1b00245121678 2007200690000000000 cae1b0084ab1b0020000 0000000000000000000 0004964066984ab1b008 cae1b0020000000ffffffff 0000000000000000000 3c298201d0640669ffffff 0000000000000000000 ffffff0180ffff01805fff01 80ffffffff0000000000080

0000000000000000000 0000008000090f454050 0000000000000000000 1000000000000002c010 00025000000372e90010 01b0028ab1b00100000 000020f0502020204030 008cae1b000cac1b0052 204ff0200e1ffac0040090 5121678cae1b0084ab1b 00000000000009f01000 000000000430061006c0 0010000000f4ac1b0070 06900620072000000000 ae1b00245121678cae1b 02090620770a02167524 0084ab1b00200000004 667d11c298201b064690 0b8ab1b009c38fe681f00 964066984ab1b008cae1 000001000000f4ab1b00f b0020000000ffffffff3c2 4ab1b00e878fc681f0000 98201d0640669ffffffffff 001cac1b003c29820164 ff0180ffff01805fff0180f 76000800000000250000 000c0000000100000025 fffffff000000000008000 0000000c000000010000 00008000090f45405010 00250000000c00000001 00000000000002c0100 000000180000000c0000 00000000025400000054 0025000000372e90010 00000000000000000000 000020f0502020204030 001a0000003700000001 204ff0200e1ffac004009 000000df7b0741397607 41000000002c00000001 000000000000009f0100 0000004c000000040000 0000000000430061006 00000000000000000064 c006900620072000000 00000064000000500000 0020001a001b00000046 00002090620770a0216 000000280000001c0000 7524667d11c298201b0 004744494302000000fff 646900b8ab1b009c38fe fffffffffffff65000000650 681f00000001000000f4 00000000000004600000 01400000008000000474 ab1b00f4ab1b00e878fc 44943030000002500000 681f0000001cac1b003c 00c0000000e000080250 2982016476000800000 000000c0000000e00008 00e00000014000000000 000250000000c000000 00000100000001400000 01000000250000000c0 00400000003010800050 0000001000000250000 000000b0200000000050 000000c0218001800040 000c000000010000001 000002e0118001c00000 80000000c0000000000 0fb02040002000000000 0bc02000000b20102022

0002540000005400000 253797374656d003f000 000000000000000001a 03f3f3f3f3f3f3f3f3f3f08 00000001003f3f3f3f3f00 0000003700000001000 040000002d0100000400 000df7b0741397607410 00002d01000004000000 00000002c0000000100 020101001c000000fb02f 5ff000000000000900100 00004c0000000400000 0000000440002243616c 0000000000000000064 69627269000000000000 0000006400000050000 00000000000000000000 00000000000000000004 00020001a001b000000 0000002d010100040000 46000000280000001c0 002d010100040000002d 0000047444943020000 01010005000000090200 00ffffffffffffffff6500000 0000020d000000320a0b 00000001000400000000 0650000000000000046 00180018002000060004 0000001400000008000 0000002d010000040000 0004744494303000000 002d0100000300000000 00 250000000c0000000e00 0080250000000c00000 00e0000800e000000140 0000000000000100000 0014000000040000000 3010800050000000b02 00000000050000000c0 218001800040000002e 0118001c000000fb0204 00020000000000bc020 00000b2010202225379 7374656d003f00003f3f 3f3f3f3f3f3f3f3f080000 0001003f3f3f3f3f00040 000002d010000040000 002d010000040000000 20101001c000000fb02f 5ff00000000000090010

0000000044000224361 6c69627269000000000 0000000000000000000 0000000000000000000 000040000002d010100 040000002d010100040 000002d010100050000 000902000000020d000 000320a0b0000000100 0400000000001800180 020000600040000002d 010000040000002d010 000030000000000 Ditulis oleh Ustadz Agus Handoko, MA Manusia diciptakan kemuka bumi ini untuk mengelola sesuatu yang ada didalamnya dengan sebenar-benarnya, dan juga untuk menghamba kepada Sang Khalik Allah Swt.dengan mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Setiap perbuatan manusia akan dimintai pertanggung jawabannya di akherat kelak, maka jalan apa yang akan ditempuh itulah pilihan setiap individu, yang pada akhirnya manusia akan merasakan bahagia atau sengsara. Rasulullah saw memberikan jaminan kepada kaum muslimin selama mereka terbebas dari tiga perkara sebelum kematian terjadi pada dirinya, beliau bersabda:

: Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal, yakni sombong, fanatisme dan utang maka ia akan masuk surga (HR. Tirmidzi Hadis diatas menunjukkan kepada kita semua sebagai ummat Nabi Muhammad untuk hindari tiga perkara tersebut yaitu : memiliki sifat sombong, fanatisme kepada golongan dan juga memiliki hutang yang belum dibayar. Kesemuanya parkara tersebut berdampak negatif bagi setiap jiwa muslim. Sombong. Sombong adalah sifat yang dimiliki manusia dengan menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya

lebih

rendah

dari

dirinya,

Rasulullah

Saw

bersabda:

Takabbur itu adalah menolak kebenaran dan dan menghina orang lain (HR. Muslim). Sombong merupakan sifat iblis laknatullah, dengan sebab itulah ia divonis ingkar/kafir kepada Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt : "Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: bersujudlah kamu kepada Adam, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang sujud. Allah berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?. Iblis menjawab: aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman: turunlah kamu dari syurga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina (QS 7:11-13, lihat pula QS 40:60). Ada banyak dampak negatif atau bahaya dari sifat sombong ini, diantara adalah: Pertama, Tidak senang pada saran apalagi kritik, hal ini karena ia sudah merasa sempurna, tidak punya kekurangan, apalagi bila kesombongan itu tumbuh karena usianya yang sudah tua dengan segudang pengalaman, ia akan menyombongkan diri kepada orang yang muda, atau sombong karena ilmunya banyak dengan gelar kesarjanaan. Kedua, Tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai orang lain, hal ini karena apa yang menjadi sebab kesombongannya akan tersaingi oleh orang itu yang menyebabkan dia tidak pantas lagi berlaku sombong, karenanya orang seperti ini biasanya menjadi iri hati (hasad) terhadap keberhasilan, kemajuan dan kesenangan yang dicapai orang lain, bahkan kalau perlu menghambat dan menghentikan kemajuan itu dengan cara-cara yang membahayakan seperti memfitnah, permusuhan hingga pembunuhan. Ketiga, Menolak kebenaran meskipun ia meyakininya sebagai sesuatu yang benar, hal ini difirmankan Allah Swt di dalam Al-Quran: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat

kebinasaan

(QS

27:14).

Keempat, Dibenci Allah Swt yang menyebabkannya tidak akan masuk syurga. Allah Swt berfirman: Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai Di orang-orang dalam hadits, yang sombong Rasulullah (QS Saw 16:23). bersabda:

Tidak masuk syurga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan (HR. Muslim). Ta'asshub atau Fanatisme. Ta'asshub atau yang dikenal fanatic kepada perorangan atau kelompok tertentu, hal tersebut terjadi ditengah-tengah masyarakat dan tidak bisa dipungkiri bahwa manusia termasuk kaum muslimin hidup dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk latar belakang kelompok, baik karena kesukuan, kebangsaan maupun golongangolongan berdasarkan organisasi maupun paham keagamaan dan partai politik, hal ini disebut dengan ashabiyah. Para sahabat seringkali dikelompokkan menjadi dua golongan, yakni Muhajirin (orang yang berhijrah dari Makkah ke Madinah) dan Anshar (orang Madinah yang memberi pertolongan kepada orang Makkah yang berhijrah). Pada dasarnya golongan-golongan itu tidak masalah selama tidak sampai pada fanatisme yang berlebihan sehingga tidak mengukur kemuliaan seseorang berdasarkan golongan, hal ini karena memang Allah Swt mengakuinya, hal ini terdapat dalam firman Allah yang artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS 49:13).

Manakala seseorang memiliki fanatisme yang berlebihan terhadap golongan sehingga

segala pertimbangan dan penilaian terhadap sesuatu berdasarkan golongannya, bukan berdasarkan nilai-nilai kebenaran, maka hal ini sudah tidak bisa dibenarkan, inilah yang disebut dengan ashabiyah yang sangat dilarang di dalam Islam, apalagi bila seseorang sampai mengajak orang lain untuk bersikap demikian, lebih-lebih bila seseorang siap mati untuk semua itu, maka Rasulullah Saw tidak mau mengakui orang yang demikian itu sebagai umatnya, hal ini terdapat dalam hadits Nabi Saw: Bukan golongan kami orang yang menyeru kepada ashabiyah, bukan golongan kami orang yang berperang atas ashabiyah dan bukan golongan kami orang yang mati atas ashabiyah (HR. Abu Daud) Utang. Dalam hidup ini, manusia seringkali melakukan hubungan muamalah dengan sesamanya, salah satunya adalah transaksi jual beli. Namun dalam proses jual beli tidak selalu hal itu dilakukan secara tunai atau seseorang tidak punya uang padahal ia sangat membutuhkannya, maka iapun meminjam uang untuk bisa memenuhi kebutuhannya, inilah yang kemudian disebut dengan utang. Sebagai manusia, apalagi sebagai muslim yang memiliki harga diri, sedapat mungkin utang itu tidak dilakukan, apalagi kalau tidak mampu membayarnya, kecuali memang sangat darurat, karena itu seorang muslim harus hati-hati dalam masalah utang, Rasulullah Saw bersabda: Berhati-hatilah dalam berutang, sesungguhnya berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) pada siang hari (HR. Baihaki) Bagi seorang muslim, utang merupakan sesuatu yang harus segera dibayar, ia tidak boleh menyepelekannya meskipun nilainya kecil. Bila seorang muslim memiliki perhatian yang besar dalam urusan membayar utang, maka ia bisa menjadi manusia yang terbaik. Rasulullah Saw bersabda:

Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam membayar utang (HR. Ibnu Majah).

Namun apabila manusia yang berutang tidak mau memperhatikan atau tidak mau membayarnya, maka hal itu akan membawa keburukan bagi dirinya, apalagi dalam kehidupan di akhirat nanti, hal ini karena utang yang tidak dibayar akan menggerogoti nilai kebaikan seseorang yang dikakukannya di dunia, kecuali bila ia memang tidak mempunyai kemampuan untuk membayarnya, Rasulullah Saw bersabda:

. Utang itu ada dua macam, barangsiapa yang mati meninggalkan utang, sedangkan ia berniat akan membayarnya, maka saya yang akan mengurusnya, dan barangsiapa yang mati, sedangkan ia tidak berniat akan membayarnya, maka pembayarannya akan diambil dari kebaikannya, karena di waktu itu tidak ada emas dan perak (HR. Thabrani). Ketiga perkara tersebut jangan sampai terjadi pada diri kita sebagai ummat Islam. Sehebat apapun orang/golongan/partai yang kita ikuti, namun ketika berbuat salah maka seyogyanya bagi kita untuk mengislahnya jangan taklid buta. Hindari sifat yang selalu mendewakan diri sendiri, mengenggap lebih dari orang lain. Milikilah sifat yang selalu menerima pemberian dari Allah Swt (Qona'ah), jangan sampai kita memiliki hutang karena selalu tidak puas terhadap rizki yang kita dapatkan. Wallahu A'lam Bisshawab. Memahami Jiwa Manusia 0100090000032a0 0100090000032a0 200000200a20100 200000200a20100 000000a20100002 000000a20100002 6060f003a03574d 6060f003a03574d 464301000000000 464301000000000 001001b8e000000 000100000018030 001001b8e000000 000000000001803 000100000018030 0000010000006c0 000000000001803 000000000000000 0000001a0000003 0000010000006c0 700000000000000 000000000000000 000000004f03000 0000001a0000003 04f03000020454d

700000000000000 460000010018030 000000004f03000 000120000000200 000000000000000 04f03000020454d 0000000000000b0 460000010018030 090000b40d0000d 000120000000200 200000029010000 000000000000000 000000000000000 000000000353403 0000000000000b0 003388040016000 090000b40d0000d 0000c0000001800 00000a000000100 200000029010000 000000000000000 000000000000000 000000090000001 000000000353403 000000064000000 003388040016000 640000002500000 00c0000000e0000 0000c0000001800 80250000000c000 00000a000000100 0000e0000801200 000000000000000 00000c000000010 000005200000070 000000090000001 01000001000000d 000000064000000 2ffffff0000000000 640000002500000 000000000000009 001000000000000 00c0000000e0000 044000224300610 80250000000c000 06c006900620072 0000e0000801200 006900000000000 000000000000000 00000c000000010 000000000000000 000005200000070 000000000000000 01000001000000d 000000000000000 2ffffff0000000000 000000000000000 000000000000000 000000000000009 000001b0028ab1b 001000000000000 00100000008cae1 044000224300610 b000cac1b005251 21678cae1b0084a 06c006900620072 b1b0010000000f4 006900000000000 ac1b0070ae1b002 000000000000000 45121678cae1b00 84ab1b002000000 000000000000000 04964066984ab1b 000000000000000 008cae1b0020000 000ffffffff3c29820

000000000000000 1d0640669fffffffff 000000000000000 fff0180ffff01805ff f0180ffffffff00000 000000000000000 000000800000008 000001b0028ab1b 000090f45405010 00100000008cae1 00000000000002c 010000250000003 b000cac1b005251 72e90010000020f 21678cae1b0084a 050202020403020 b1b0010000000f4 4ff0200e1ffac0040 090000000000000 ac1b0070ae1b002 09f010000000000 45121678cae1b00 00430061006c006 84ab1b002000000 900620072000000 04964066984ab1b 00002090620770a 02167524667d11c 008cae1b0020000 298201b0646900b 000ffffffff3c2982 8ab1b009c38fe681 01d0640669fffffff f00000001000000f 4ab1b00f4ab1b00e fffff0180ffff01805 878fc681f0000001 fff0180ffffffff000 cac1b003c298201 000000008000000 647600080000000 0250000000c0000 08000090f454050 000100000025000 100000000000000 0000c0000000100 2c0100002500000 0000250000000c0 000000100000018 0372e9001000002 0000000c0000000 0f0502020204030 000000254000000 204ff0200e1ffac0 540000000000000 040090000000000 0000000001a0000 003700000001000 00009f010000000 000df7b07413976 00000430061006c 0741000000002c0 006900620072000 00000010000004c 000000040000000 000000020906207 000000000000000 70a02167524667d 640000006400000 11c298201b06469 05000000020001a 001b00000046000 00b8ab1b009c38f 000280000001c00 e681f0000000100 000047444943020 00000fffffffffffffff

0000f4ab1b00f4a f65000000650000 b1b00e878fc681f 000000000046000 000140000000800 0000001cac1b003 000047444943030 c29820164760008 00000250000000c 000000002500000 0000000e0000802 50000000c000000 00c000000010000 0e0000800e00000 00250000000c000 014000000000000 000010000002500 001000000014000 000040000000301 00000c000000010 0800050000000b0 00000180000000c 200000000050000 000000000000025 000c02180018000 400000054000000 40000002e011800 1c000000fb02040 000000000000000 0020000000000bc 01a000000370000 02000000b201020 0001000000df7b0 22253797374656d 003f00003f3f3f3f3 741397607410000 f3f3f3f3f3f080000 00002c000000010 0001003f3f3f3f3f0 000004c00000004 0040000002d0100 00040000002d010 000000000000000 000040000000201 000000064000000 01001c000000fb0 640000005000000 2f5ff00000000000 090010000000004 020001a001b0000 40002243616c696 004600000028000 272690000000000 0001c0000004744 000000000000000 494302000000ffff 000000000000000 000000000004000 ffffffffffff6500000 0002d0101000400 065000000000000 00002d010100040 004600000014000 000002d01010005 000000090200000 000080000004744 0020d000000320a 494303000000250 0b0000000100040 000000c0000000e 000000000180018 002000060004000 000080250000000 0002d0100000400 c0000000e000080 00002d010000030 000000000

0e0000001400000 000000000100000 001400000004000 000030108000500 00000b020000000 0050000000c0218 001800040000002 e0118001c000000 fb0204000200000 00000bc02000000 b20102022253797 374656d003f0000 3f3f3f3f3f3f3f3f3f 3f0800000001003 f3f3f3f3f0004000 0002d0100000400 00002d010000040 00000020101001c 000000fb02f5ff00 000000000090010 000000004400022 43616c696272690 000000000000000 000000000000000 000000000000000 0000040000002d0 10100040000002d 010100040000002 d01010005000000 0902000000020d0 00000320a0b0000 000100040000000 000180018002000

0600040000002d0 10000040000002d 010000030000000 000 Ditulis oleh Ustads Hamdan Maghribi, Lc Manusia, dalam paradigma Barat postmodernisme; bagi Karl Marx disetir oleh perutnya (ekonomi) dan bagi Sigmund Freud oleh libido seksnya. Ketika berhijrah di abad ke 7 M, Nabi Muhammad saw. telah menyinggung temuan Marx dan Freud ini. Orang berhijrah itu disetir oleh tiga orientasi : seks, materi dan idealisme atau keimanan (lillah wa rasulihi). Artinya, manusia itu bisa jadi seharga dorongan perutnya, atau dorongan seksualnya dan dapat menjadi sangat idealis, meninggalkan kedua dorongan jiwa hewani dan nabati itu. Jadi semua perilaku manusia hakekatnya disetir oleh jiwa atau nafs-nya. Tapi jiwa mempunyai banyak anggota, yang oleh al-Ghazzali disebut tentara hati (junud al-qalbi). Anggota jiwa dalam al-Quran diantaranya adalah qalb (hati), ruh (roh), aql (akal) dan iradah (kehendak) dsb. Al-Quran menyebut kata nafs sebanyak 43 kali, 17 kali kata qalb-qulub, 24 kali kata taaqilun (berakal), dan 6 kali kata ruh-arwah. Itulah, modal manusia untuk hidup di dunia, yaitu sinergi semua, buka independensi masing-masing anggotanya. Nabi menjelaskan peran qalb (hati) dalam hidup manusia. Menurutnya, aspek penentu hakekat manusia adalah segumpal darah (mudghah), yang disebut qalb (hati). Gumpalan itulah yang menjadi penentu kesalehan dan kejahatan jasad manusia (HR. Sahih Bukhari). Karena begitu menentukannya fungsi hati itulah Allah hanya melihat hati manusia dan tidak melihat penampilan dan hartanya. (HR. Ahmad ibn Hanbal). Sejatinya, hati adalah wajah lain dari nafs (jiwa), maka dari itu hati atau jiwa manusia itu bertingkat-tingkat. Para ulama menemukan tujuh tingkatan jiwa dari dalam al-Quran: Pertama, nafs al-ammarah bi al-su, atau nafsu pendorong kejahatan. Ini adalah tingkat nafs paling rendah yang melahirkan sifat-sifat seperti takabbur, kerakusan, kecemburuan, nafsu syahwat, ghibah, bakhil dsb. Nafsu ini harus diperangi. Kedua, nafs al-lawwamah. Ini adalah jiwa yang memiliki tingkat kesadaran awal melawan nafs yang pertama. Dengan adanya bisikan dari hatinya, jiwa menyadari kelemahannya dan kembali kepada kemurniannya. Jika ini berhasil maka ia akan dapat meningkatkan diri kepada tingkat diatasnya. Tingkat ketiga adalah Nafs al-Mulhamah atau jiwa yang terilhami. Ini adalah tingkat jiwa

yang memiliki tindakan dan kehendak yang tinggi. Jiwa ini lebih selektif dalam menyerap prinsip-prinsip. Ketika jiwa ini merasa terpuruk kedalam kenistiaan, segera akan terilhami untuk mensucikan amal dan niatnya. Keempat, Nafs al-mutmainnah atau jiwa yang tenang. Jiwa ini telah mantap imannya dan tidak mendorong perilaku buruk. Jiwa yang tenang yang telah menomor duakan nikmat materi. Kelima, Nafs al-Radhiyah atau jiwa yang ridha. Pada tingkatan ini jiwa telah ikhlas menerima keadaan dirinya. Rasa hajatnya kepada Allah begitu besar. Jiwa inilah yang diibaratkan dalam doa: Ilahi anta maqsudi wa ridhaka matlubi (Tuhanku engkau tujuanku dan ridhaMu adalah kebutuhanku). Keenam, Nafs al-Mardhiyyah, adalah jiwa yang berbahagia. Tidak ada lagi keluhan, kemarahan, kekesalan. Perilakunya tenang, dorongan perut dan syhawatnya tidak lagi bergejolak dominan. Ketujuh, Nafs al-Safiyah adalah jiwa yang tulus murni. Pada tingkat ini seseorang dapat disifati sebagai Insan Kamil atau manusia sempurna. Jiwanya pasrah pada Allah dan mendapat petunjukNya. Jiwanya sejalan dengan kehendakNya. Perilakunya keluar dari nuraninya yang paling dalam dan tenang. Begitulah jiwa manusia. Ada pergulatan antara jiwa hewani yang jahat dengan jiwa yang tenang. Ada peningkatan pada jiwa-jiwanya yang tenang itu. Sahabat Rasulullah saw. Sufyan al-Thawri pernah mengatakan bahwa beliau tidak pernah menghadapi sesuatu yang lebih kuat dari nafsunya; terkadang nafsu itu memusuhinya dan terkadang membantunya. Ibn Taymiyyah menggambarkan pergulatan itu bersumber dari dua bisikan: bisikan syetan (lammat a-syaitan) dan bisikan malaikat (lammat al-malak). Perang melawan nafsu jahat banyak caranya. Sahabat Nabi Yahya ibn Muadh al-Razi memberikan tipsnya. Ada empat pedang untuk memerangi nafsu jahat: makanlah sedikit, tidurlah sedikit, bicaralah sedikit dan sabarlah ketika orang melukaimu maka nafs atau ego itu akan menuruti jalan ketaatan, seperti penunggang kuda dalam medan perang. Memerangi nafsu jahat ini menurut Nabi adalah jihad. Sabdanya Pejuang adalah orang yang memperjuangkan nafs-nya dalam mentaati Allah (al-Mujahidu man jahada nafsahu fi taat Allah azza wa jalla). (HR.Tirmidhi, Ibn Majah, Ibn Hibban, Tabrani, Hakim dsb).

Kejahatan diri dalam al-Quran juga dianggap penyakit 10) Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (QS 2:10). Sementara Nabi mengajarkan bahwa setiap penyakit ada obatnya. Para ulama pun lantas berfikir kreatif. Ayat-ayat dan ajaran-ajaran Nabi pun dirangkai diperkaya sehingga membentuk struktur pra-konsep. Dari situ menjadi struktur konsep dan akhirnya menjadi disiplin ilmu. Ilmu tentang jiwa atau nafs itu pun lahir dan disebut Ilm-al Nafs, atau Ilm-al Nafsiyat (Ilmu tentang Jiwa). Ketika Ilmu al-Nafs berkaitan dengan ilmu kedokteran (tibb), maka lahirlah istilah al-tibb al-ruhani (kesehatan jiwa) atau tibb al-qalb (kesehatan mental). Tidak heran jika penyakit gangguan jiwa diobati melalui metode kedokteran yang dikenal dengan istilah al-Ilaj al-nafs (psychoteraphy). Dalam Ilmu al-Nafs ditemukan bahwa raga dan jiwa berkaitan erat, demikian pula penyakitnya. Psikolog Muslim asal Persia Abu Zayd Ahmed ibn Sahl al-Balkhi pada abad ke 10 (850-934), menemukan teori bahwa penyakit raga berkaitan dengan penyakit jiwa. Alasannya, manusia tersusun dari jiwa dan raga. Manusia tidak dapat sehat tanpa memiliki keserasian jiwa dan raga. Jika badan sakit, jiwa tidak mampu berfikir dan memahami, dan akan gagal menikmati kehidupan. Sebaliknya, jika nafs atau jiwa itu sakit maka badannya tidak dapat merasakan kesenangan hidup. Sakit jiwa lama kelamaan dapat menjadi sakit fisik. Itulah sebabnya ia kecewa pada dokter yang hanya fokus pada sakit badan dan meremehkan sakit mental. Maka dalam bukunya Masalih al-Abdan wa al-Anfus, ia mengenalkan istilah alTibb al-Ruhani (kedokteran ruhani). Jadi, hakekatnya manusia yang dikuasai oleh dorongan nafsu hewani dan nabati saja, boleh jadi sedang sakit. Manusia sehat adalah manusia yang nafsunya dikuasai oleh akalnya, Hatinya (qalb) untuk taat pada Tuhannya. Itulah insan kamil yang memiliki jiwa yang tenang, yang kembali pada Tuhan dan masuk surganya dengan ridho dan diridhoi. Yang senantiasa menyelaraskan antara fikir dan dzikir, antara akal dan wahy. Itulah manusia yang selama hidupnya menjadi sinar cahaya (misykat) bagi umat manusia.

Andaikata Lebih Panjang LagiAndaikata Yang Masih Baru... Andaikata Semuanya. Seperti biasa ketika hari Jumat tiba para kaum lelaki berbondong-bondong menunaikan ibadah Sholat Jumat ke Masjid, ketika itu ada seorang Sahabat sedang bergegas menuju ke Masjid di tengah jalan berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntunnya, lalu sahabat ini dengan sabar dan penuh kasih membimbingnya hingga tiba di masjid. Pada hari yang lain ketika waktu menjelang Shubuh dengan cuaca yang amat dingin, Sahabat tersebut hendak menunaikan Jamaah Sholat Shubuh ke Masjid, tiba-tiba ditengah jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan, kebetulan Sahabat tadi membawa dua buah mantel, maka ia mencopot mantelnya yang lama untuk diberikan kepada lelaki tua tersebut dan mantelnya yang baru ia pakai Pernah juga pada suatu ketika Sahabat tersebut pulang ke rumah dalam keadaan sangat lapar, kemudian sang istri menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging, namun tiba-tiba ketika hendak memakan roti yang sudah siap santap untuk dimakan tadi datanglah seorang musafir yang sedang kelaparan mengetuk pintu meminta makan, akhirnya roti yang hendak beliau makan tersebut dipotong menjadi dua, yang sepotong diberikan kepada musafir dan yang sepotong lagi beliau memakannya. Maka ketika Sahabat tersebut wafat, Rosulullah Muhammad SAW datang, seperti yang telah biasa dilakukan beliau ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.

Kemudian Rosulullah berkata, Tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya? Istrinya menjawab, Saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara

dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal Apa yang di katakannya? Saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum wafat, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang Bagaimana bunyinya? desak Rosulullah. Istri yang setia lebih itu panjang menjawab, suami saya yang mengatakan baru... dalam Andaikata bingung lagiandaikata masih terpotong-potong.

andaikata semuanya. hanya itulah yang tertangkap sehingga kami dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai? Rosulullah tersenyum.sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,ujarnya. Jadi begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jumat. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun.

Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan betapa luar biasanya pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata andaikan lebih panjang lagi. Maksud suamimu, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang Ucapan lagi, lainnya ya pasti pahalanya tanya lebih sang istri besar mulai lagi. tertarik.

Rosulullah?

Nabi menjawab,adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya

kepada lelaki tersebut. Dan mantelny yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, Coba andaikan yang masih baru yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi.Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya. Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah? tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,Ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba- tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan.

Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda. Sahabat Hikmah, orang yang BERAMAL BAIK saja dia MENYESAL di AKHIR HAYATNYA, bagaimanakah dengan orang yang selama hidupnya BERAMAL BURUK? Allah berfirman: Jika kamu BERBUAT BAIK (berarti) kamu berbuat baik BAGI DIRIMU SENDIRI i dan jika kamu BERBUAT JAHAT, Maka (kejahatan) itu BAGI DIRIMU Biografi SENDIRIi. Siti (Al-Isra:7) Aisyah

0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574 d464301000000000001001b8e0000000001000000180300000000000018

030000010000006c00000000000000000000001a0000003700000000000 000000000004f0300004f03000020454d460000010018030000120000000 2000000000000000000000000000000b0090000b40d0000d20000002901 00000000000000000000000000003534030033880400160000000c00000 0180000000a000000100000000000000000000000090000001000000064 00000064000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e000 080120000000c00000001000000520000007001000001000000d2ffffff00 0000000000000000000000900100000000000004400022430061006c006 90062007200690000000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 01b0028ab1b00100000008cae1b000cac1b00525121678cae1b0084ab1b 0010000000f4ac1b0070ae1b00245121678cae1b0084ab1b002000000049 64066984ab1b008cae1b0020000000ffffffff3c298201d0640669ffffffffffff01 80ffff01805fff0180ffffffff00000000000800000008000090f4540501000000 000000002c01000025000000372e90010000020f0502020204030204ff02 00e1ffac004009000000000000009f01000000000000430061006c006900 62007200000000002090620770a02167524667d11c298201b0646900b8a b1b009c38fe681f00000001000000f4ab1b00f4ab1b00e878fc681f0000001 cac1b003c2982016476000800000000250000000c000000010000002500 00000c00000001000000250000000c00000001000000180000000c00000 000000002540000005400000000000000000000001a0000003700000001 000000df7b074139760741000000002c000000010000004c00000004000 000000000000000000064000000640000005000000020001a001b000000 46000000280000001c0000004744494302000000ffffffffffffffff6500000065 00000000000000460000001400000008000000474449430300000025000 0000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e00000014000000 0000000010000000140000000400000003010800050000000b020000000 0050000000c0218001800040000002e0118001c000000fb020400020000 000000bc02000000b20102022253797374656d003f00003f3f3f3f3f3f3f3f3 f3f0800000001003f3f3f3f3f00040000002d010000040000002d010000040 00000020101001c000000fb02f5ff00000000000090010000000004400022 43616c69627269000000000000000000000000000000000000000000000 00000040000002d010100040000002d010100040000002d010100050000

000902000000020d000000320a0b0000000100040000000000180018002 0000600040000002d010000040000002d010000030000000000 Siti Aisyah memiliki gelar ash-Shiddiqah, sering dipanggil dengan Ummu Mukminin, dan nama keluarganya adalah Ummu Abdullah. Kadang-kadang ia juga dijuluki Humaira. Namun Rasulullah sering memanggilnya Binti ash-Shiddiq. Ayah Aisyah bernama Abdullah, dijuluki dengan Abu Bakar. Ia terkenal dengan gelar ash-Shiddiq. Ibunya bernama Ummu Ruman. Ia berasal dari suku Quraisy kabilah Taimi di pihak ayahnya dan dari kabilah Kinanah di pihak ibu. Sementara itu, garis keturunan Siti Aisyah dari pihak ayahnya adalah Aisyah binti Abi Bakar ash-Shiddiq bin Abi Quhafah Utsman bin Amir bin Umar bin Kaab bin Saad bin Taim bin Murrah bin Kaab bin Luay bin Fahr bin Malik. Sedangkan dari pihak ibu adalah Aisyah binti Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Abd Syams bin Itab bin Adzinah bin Sabi bin Wahban bin Harits bin Ghanam bin Malik bin Kinanah.

Siti Aisyah lahir pada bulan Syawal tahun ke-9 sebelum hijrah, bertepatan dengan bulan Juli tahun 614 Masehi, yaitu akhir tahun ke-5 kenabian. Kala itu, tidak ada satu keluarga muslim pun yang menyamai keluarga Abu Bakar ash-Shiddiq dalam hal jihad dan pengorbanannya demi penyebaran agama Islam. Rumah Abu Bakar saat itu menjadi tempat yang penuh berkah, tempat makna tertinggi kemuliaan, kebahagiaan, kehormatan, dan kesucian, dimana cahaya mentari Islam pertama terpancar dengan terang. Dari perkembangan fisik, Siti Aisyah termasuk perempuan yang sangat cepat tumbuh dan berkembang. Ketika menginjak usia sembilan atau sepuluh tahun, ia menjadi gemuk dan penampilannya kelihatan bagus, padahal saat masih kecil, ia sangat kurus. Dan ketika dewasa, tubuhnya semakin besar dan penuh berisi. Aisyah adalah wanita berkulit putih dan berparas elok dan cantik. Oleh karena itu, ia dikenal dengan julukan Humaira (yang pipinya kemerah-merahan). Ia juga perempuan yang manis, tubuhnya langsing, matanya besar, rambutnya keriting, dan wajahnya cerah. Tanda-tanda ketinggian derajat dan kebahagiaan telah tampak sejak Siti Aisyah masih kecil pada perilaku dan grak-geriknya. Namun, seorang anak kecil tetaplah anak kecil, dia tetap suka bermain-main. Walau masih kecil, Aisyah tidak lupa tetap menjaga etika dan adab sopan santun ajaran Rasulullah di setiap kesempatan. Pernikahan Rasulullah dengan Siti Aisyah merupakan perintah langsung dari Allah, setelah wafatnya Siti Khadijah. Setelah dua tahun wafatnya Khadijah, turunlah wahyu kepada kepada Rasulullah untuk menikahi Aisyah, kemudian Rasulullah segera mendatangi Abu Bakar dan

istrinya, mendengar kabar itu, mereka sangat senang, terlebih lagi ketika Rasulullah setuju menikahi putri mereka. Maka dengan segera disuruhlah Aisyah menemui beliau. Pernikahan Rasulullah dengan Siti Aisyah terjadi di Mekkah sebelum hjirah pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian. Ketika dinikahi Rasulullah, Siti Aisyah masih sangat belia. Di antara istri-istri yang beliau nikahi, hanyalah Aisyah yang masih dalam keadaan perawan. Aisyah menikah pada usia 6 tahun. Tujuan inti dari pernikahan dini ini adalah untuk memperkuat hubungan dan mempererat ikatan kekhalifahan dan kenabian. Pada waktu itu, cuaca panas yang biasa dialami bangsa Arab di negerinya menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak perempuan menjadi pesat di satu sisi. Di sisi lain, pada sosok pribadi yang menonjol, berbakat khusus, dan berpotensi luar biasa dalam mengembangkan kemampuan otak dan pikiran, pada tubuh mereka terdapat persiapan sempurna untuk tumbuh dan berkembang secara dini Pada waktu itu, karena Siti Aisyah masih gadis kecil, maka yang dilangsungkan baru akad nikah, sedangkan perkawinan akan dilangsungkan dua tahun kemudian. Selama itu pula beliau belum berkumpul dengan Aisyah. Bahkan beliau membiarkan Aisyah bermain-main dengan teman-temannya. Kemudian, ketika Aisyah berusaha 9 tahun, Rasulullah menyempurnakan pernikahannya dengan Aisyah. Dalam pernikahan itu, Rasulullah memberikan maskawin 500 dirham. Setelah pernikahan itu, Aisyah mulai memasuki rumah tangga Rasulullah. Pernikahan seorang tokoh perempuan dunia tersebut dilangsungkan secara sederhana dan jauh dari hura-hura. Hal ini mengandung teladan yang baik dan contoh yang bagus bagi seluruh muslimah. Di dalamnya terkandung hikmah dan nasehat bagi mereka yang menganggap penikahan sebagai problem dewasa ini, yang hanya menjadi simbol kemubaziran dan hura-hura untuk menuruti hawa nafsu dan kehendak yang berlebihan. Dalam hidupnya yang penuh jihad, Siti Aisyah wafat dikarenakan sakit pada usia 66 tahun, bertepatan dengan bulan Ramadhan, tahun ke-58 Hijriah. Ia dimakamkan di Baqi. Aisyah dimakamkan pada malam itu juga (malam Selasa tanggal 17 Ramadhan) setelah shalat witir. Ketika itu, Abu Hurairah datang lalu menshalati jenazah Aisyah, lalu orang-orang pun berkumpul, para penduduk yang tinggal di kawasan-kawasan atas pun turun dan datang melayat. Tidak ada seorang pun yang ketika itu meninggal dunia dilayat oleh sebegitu banyak orang melebihi pelayat kematian Aisyah. Sumber Asli:

- Arief, Nurhaeni. Engkau Bidadari Para Penghuni Surga, Kisah Teladan Wanita Saleha. Kafila: Yogyakarta: 2008 - Taman, Muslich. Pesona Dua Ummul Mukminin, Teladan Terbaik Menjadi Wanita Sukses dan Mulia. Pustaka Al-Kautsar: Jakarta. 2008 - Razwy, Syeda. A. Khadijah, The Greatest of First Lady of Islam. Alawiyah Abdurrahman (terj.). Mizan Publika: Jakarta. 2007 - an-Nadawi, Sulaiman. Aisyah, The Greatest Woman in Islam. Firdaus (terj.). Qisthi: Jakarta. 2007 - asy-Syathi, Aisyah Abdurrahman. Nisa an-Nabiy Alaihi ash-Shalatu wa as-Salam. Zaki Alkaf (terj.). Pustaka Hidayah: Bandung. 2001 Cinta Rasulullah Terhadap Umatnya Islam sampai kepada kita saat ini tidak lain berkat jasa Baginda Rasulullah Muhammad Saw sebagai sosok penyampai risalah Allah yang benar dan di ridhai. Dan nanti di padang mahsyar, tiap umat Islam pasti akan meminta syafaat dari beliau dan menginginkan berada di barisan beliau. Namun, pengakuan tidaklah cukup sekedar pengakuan. Pasti yang mengaku umat beliau akan berusaha mengikuti jejak beliau dengan jalan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan senantiasa membasahi bibir ini dengan mendoakan beliau dengan cara memperbanyak shalawat kepada Rasulullah Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Sayyidina Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam hingga salah seorang istri beliau, Sayyidatina Aisyah mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Al-Quran. Tidak satu perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian beliau. Rasulullah adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu yang tiada tandingnya.

Beliau pernah menjahit sendiri pakaiannya yang koyak tanpa harus menyuruh istrinya. Dalam berkeluarga, beliau adalah sosok yang ringan tangan dan tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan istrinya di dapur. Selain itu dikisahkan bahwa beliau tiada merasa canggung makan disamping seorang tua yang penuh kudis, kotor lagi miskin. Beliau adalah sosok yang paling sabar dimana ketika itu pernah kain beliau ditarik oleh seorang Badui hingga membekas merah dilehernya, namun beliau hanya diam dan tidak marah.

Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa ketika beliau mengimami shalat berjamaah, para

sahabat mendapati seolah-olah setiap beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar bunyi yang aneh. Seusai sholat, salah seorang sahabat, Sayyidina Umar bin Khatthab bertanya, Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah?. Tidak ya Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar. Jawab Rasulullah. Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekkan? Kami yakin baginda sedang sakit. Desak Sayyidina Umar penuh cemas. Akhirnya, Rasulullah pun mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah bergerak. Para sahabat pun berkata, Ya Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya untuk tuan?. Baginda Rasulullah pun menjawab dengan lembut, Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.

Teramat agung pribadi Rasulullah sehingga para sahabat yang ditanya oleh seorang Badui tentang akhlak beliau hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak beliau. Beliau diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.

Saudaraku, sungguh kehadiran Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia lewat segala hal yang beliau contohkan kepada umat manusia. Beliau tidak pernah pandang bulu dalam hal menghargai manusia, penuh kasih sayang, tidak pernah mendendam, malahan beliau pernah menangis ketika mengetahui bahwa balasan kekafiran adalah neraka yang menyala-nyala hingga menginginkan umat manusia untuk meng-esakan Allah.

Cukup kiranya beliau yang jadi suri tauladan kita, umat Islam khususnya yang hari ini sebagian sudah sangat jauh dari akhlak Rasulullah, baik dalam tindakan maupun perkataan yang menyejukkan. apa yang dikatakan oleh seorang sastrawan Pakistan, Muhammad Iqbal dalam salah satu karyanya dapat kita jadikan renungan bersama dimana beliau berkata:

Barangsiapa yang mengaku umat Nabi Muhammad, hendaklah berakhlak seperti beliau (Nabi Muhammad).

Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa Belum beriman seseorang sehingga aku (Rasulullah Muhammad Saw) lebih dicintainya daripada ayahnya, anak-anaknya dan seluruh manusia (HR. Bukhari). Kita tidak tahu apakah nanti akan diakui Rasulullah sebagai umatnya atau tidak kelak di yaumul qiamah. Namun satu yang pasti bahwa semua ingin berada di barisan beliau. maka, marilah kita sama-sama berusaha untuk mengikuti akhlak beliau semampu diri kita, sebagai suri tauladan kita yang utama, memperbanyak ucapan sholawat untuknya, membela sunnahnya, bukan malah membelakanginya (mari berlindung dari hal demikian), sebagai bagian dari rasa cinta kita terhadapnya.

Mari kita sampaikan salam dan shalawat kepada Rasulullah, yang dengannya kita akan peroleh cinta dan Syafaatnya kelak di yaumul mahsyar. insya AllahAmiin. Isyarat Mimpi Rasulullah saw OPINI Ahmad Sahidin | 1 November 2010 | 09:52 DALAM salah satu hadits dikabarkan bahwa Rasulullah saw bermimpi tentang sekelompok kera yang bergelantungan di mimbar masjidnya. Di hadapan mimbar itu ada beberapa kaum Muslim yang mundur berangsur-angsur. Beliau terbangun dan menangkap mimpi itu sebagai tanda akan ada gelombang yang menghancurkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Bersamaan dengan mimpi itu, Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu, Dan ketika Kami wahyukan kepadamu, sesungguhnya Tuhanmu meliputi segala manusia. Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. (QS. AlIsra [17] : 60) Sejarah menceritakan bahwa pascawafat Rasulullah saw muncul para penguasa yang menindas umat. Sebut saja Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah. Mereka naik ke mimbar dan berbicara tentang Islam dengan indah dan begitu memikat, tetapi dibelakang mereka menindas kaum Muslim, khususnya terhadap keluarga Rasulullah saw. Apalagi kalau bicara mazhab, telah terjadi perpecahan hingga beratus-ratus aliran sejak masa

sahabat hingga sekarang ini. Baik itu aliran aqidah (kalam), filsafat, fiqih, atau pun tarekat (sufi) beraneka macam bentuk. Bahkan, partai politik yang mengaku berazas Islam banyak bermunculan, baik di Indonesia maupun negeri-negeri yang dihuni kaum Muslim. Begitu juga organisasi keagamaan (ormas) di Indonesia (yang kadang dianggap sebagai sekte-sekte Islam Indonesia) telah bermunculan seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad, Persatuan Umat Islam, Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia, dan lainnya. Di antara ormas-ormas terlihat perbedaannya, bahkan dalam rujukan pelaksanaan ibadah pun berbeda dalam merujuknya. Meskipun NU, Muhammadiyah, dan Persis mengaku bermazhab Sunni atau Ahlu Sunnah wal Jamaah, tetapi berbeda dalam pemahaman akidah dan pelaksanaan syariah serta pandangan politik. Namun, dari ketiga ormas tersebut ada yang sama: mengaku Allah sebagai tuhan dan Muhammad saw sebagai Rasul Allah yang terakhir serta mengaku berpedoman pada AlQuran dan Sunnah Nabawiyah. Perkembangan Islam yang berimplikasi lahirnya perbedaan mazhab, aliran politik, pemahaman ibadah, dan organisasi keagamaan merupakan fakta yang tidak dapat diingkari bahwa Islam sudah tinggal sejarah. Islam tinggal namanya saja. Kita mengaku beriman kepada Allah dan Rasululah, tetapi dibalik itu kita mengecam, mengancam, mencerca, memaki dan mem-bid`ah-kan orang lain yang berbeda pemahaman dengan kita. Padahal, Allah swt berfirman, Sesungguhnya mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. [QS Al-Hujurat (49):10] Di sinilah sikap keragaman atau perbedaan yang didasarkan ukhuwah basyariyah wa ilahiyah penting untuk diwujudkan. Apalagi masyarakat Indonesia yang multi-budaya, etnis dan agama, tentu harus direalisasikan. Karena dengan ini, kita sebagai manusia tidak akan lagi tersekat garis pemisah antara kita sebagai manusia dan yang-lain (the others) sebagai bukan manusia. Ini yang harus kita sadari bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang beranekaragam. Jadikanlah sabar penolongmu..!!!( KISAH ABI QILABAH Abdullah bin Zaid AlJarmi) Bagi orang yang sering mengamati isnad hadits maka nama Abu Qilabah bukanlah satu nama yang asing karena sering sekali ia disebutkan dalam isnad-isnad hadits, terutama karena ia adalah seorang perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik yang merupakan salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Oleh karena itu nama Abu Qilabah sering berulang-ulang seiring dengan sering diulangnya nama Anas bin Malik.Ibnu Hibban dalam kitabnya AtsTsiqoot menyebutkan kisah yang ajaib dan menakjubkan tentangnya yang menunjukan akan kuatnya keimanannya kepada Allah. Nama beliau adalah Abdullah bin Zaid Al-Jarmi salah seorang dari para ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari Al-Bashroh. Beliau meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik dan sahabat Malik bin Al-Huwairits radhiallahu anhuma- . Beliau wafat di negeri Syam pada tahun 104 Hijriah pada masa kekuasaan Yazid bin Abdilmalik.

Abdullah bin Muhammad berkata, Aku keluar menuju tepi pantai dalam rangka untuk mengawasi (menjaga) kawasan pantai (dari kedatangan musuh)tatkala aku tiba di tepi pantai, tiba-tiba aku telah berada di sebuah dataran lapang di suatu tempat (di tepi pantai) dan di dataran tersebut terdapat sebuah kemah yang di dalamnya ada seseorang yang telah buntung kedua tangan dan kedua kakinya, dan pendengarannya telah lemah serta matanya telah rabun. Tidak satu anggota tubuhnyapun yang bermanfaat baginya kecuali lisannya, orang itu berkata, Ya Allah, tunjukilah aku agar aku bisa memuji-Mu sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan Engkau sungguh telah melebihkan aku diatas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan Abdullah bin Muhammad berkata, Demi Allah aku akan mendatangi orang ini, dan aku akan bertanya kepadanya bagaimana ia bisa mengucapkan perkataan ini, apakah ia faham dan tahu dengan apa yang diucapkannya itu?, ataukah ucapannya itu merupakan ilham yang diberikan kepadanya??. Maka akupun mendatanginya lalu aku mengucapkan salam kepadanya, lalu kukatakan kepadanya, Aku mendengar engkau berkata Ya Allah, tunjukilah aku agar aku bisa memujiMu sehingga aku bisa menunaikan rasa syukurku atas kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan Engkau sungguh telah melebihkan aku diatas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan, maka nikmat manakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu sehingga engkau memuji Allah atas nikmat tersebut?? dan kelebihan apakah yang telah Allah anugerahkan kepadamu hingga engkau mensukurinya?? Orang itu berkata, Tidakkah engkau melihat apa yang telah dilakukan oleh Robku kepadaku? Demi Allah, seandainya Ia mengirim halilintar kepadaku hingga membakar

tubuhku atau memerintahkan gunung-gunung untuk menindihku hingga menghancurkan tubuhku, atau memerintahkan laut untuk menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk menelan tubuhku, maka tidaklah hal itu kecuali semakin membuat aku bersyukur kepadaNya, karena Ia telah memberikan kenikmatan kepadaku berupa lidah (lisan)ku ini. Namun, wahai hamba Allah, engkau telah mendatangiku maka aku perlu bantuanmu, engkau telah melihat kondisiku. Aku tidak mampu untuk membantu diriku sendiri atau mencegah diriku dari gangguan, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku memiliki seorang putra yang selalu melayaniku, di saat tiba waktu sholat ia mewudhukan aku, jika aku lapar maka ia menyuapiku, jika aku haus maka ia memberikan aku minum, namun sudah tiga hari ini aku kehilangan dirinya. Maka tolonglah aku, carilah kabar tentangnya semoga Allah merahmati engkau-. Aku berkata, Demi Allah tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya yang ia memperoleh pahala yang sangat besar di sisi Allah, lantas pahalanya lebih besar dari seseorang yang berjalan untuk menunaikan keperluan dan kebutuhan orang yang seperti engkau. Maka akupun berjalan mencari putra orang tersebut hingga tidak jauh dari situ aku sampai di suatu gundukan pasir. Tiba-tiba aku mendapati putra orang tersebut telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas. Akupun mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi rojiuun. Aku berkata, Bagaimana aku mengabarkan hal ini kepada orang tersebut??. Dan tatkala aku tengah kembali menuju orang tersebut, maka terlintas di benakku kisah Nabi Ayyub alaihi as-Salam. Lalu aku menemui orang tersebut dan akupun mengucapkan salam kepadanya lalu ia menjawab salamku dan berkata, Bukankah engkau adalah orang yang tadi menemuiku?, aku berkata, Benar. Ia berkata, Bagaimana dengan permintaanku kepadamu untuk membantuku?. Akupun berkata kepadanya, Engkau lebih mulia di sisi Allah ataukah Nabi Ayyub alaihis Salam?, ia berkata, Tentu Nabi Ayyub alaihis Salam , aku berkata, Tahukah engkau cobaan yang telah diberikan Allah kepada Nabi Ayyub?, bukankah Allah telah mengujinya dengan hartanya, keluarganya, serta anaknya?, orang itu berkata, Tentu aku tahu. Aku berkata, Bagaimanakah sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut?, ia berkata, Nabi Ayyub bersabar, bersyukur, dan memuji Allah.

Aku berkata, Tidak hanya itu, bahkan ia dijauhi oleh karib kerabatnya dan sahabatsahabatnya. Ia berkata, Benar. Aku berkata, Bagaimanakah sikapnya?, ia berkata, Ia

bersabar, bersyukur dan memuji Allah. Aku berkata, Tidak hanya itu, Allah menjadikan ia menjadi bahan ejekan dan gunjingan orang-orang yang lewat di jalan, tahukah engkau akan hal itu?, ia berkata, Iya, aku berkata, Bagaimanakah sikap nabi Ayyub? Ia berkata, Ia bersabar, bersyukur, dan memuji Allah, langsung saja jelaskan maksudmu semoga Allah merahmatimu-!!. Aku berkata, Sesungguhnya putramu telah aku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan telah diterkam dan dimakan oleh binatang buas, semoga Allah melipatgandakan pahala bagimu dan menyabarkan engkau. Orang itu berkata, Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepadaNya lalu Ia menyiksanya dengan api neraka, kemudian ia berkata, Inna lillah wa inna ilaihi rojiuun, lalu ia menarik nafas yang panjang lalu meninggal dunia. Aku berkata, Inna lillah wa inna ilaihi rojiuun, besar musibahku, orang seperti ini jika aku biarkan begitu saja maka akan dimakan oleh binatang buas, dan jika aku hanya duduk maka aku tidak bisa melakukan apa-apa[2]. Lalu akupun menyelimutinya dengan kain yang ada di tubuhnya dan aku duduk di dekat kepalanya sambil menangis.

Tiba-tiba datang kepadaku empat orang dan berkata kepadaku Wahai Abdullah, ada apa denganmu?, apa yang telah terjadi?. Maka akupun menceritakan kepada mereka apa yang telah aku alami. Lalu mereka berkata, Bukalah wajah orang itu, siapa tahu kami mengenalnya!, maka akupun membuka wajahnya, lalu merekapun bersungkur mencium keningnya, mencium kedua tangannya, lalu mereka berkata, Demi Allah, matanya selalu tunduk dari melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah, demi Allah tubuhnya selalu sujud tatkala orang-orang dalam keadaan tidur!!. Aku bertanya kepada mereka, Siapakah orang ini semoga Allah merahmati kalian-?, mereka berkata, Abu Qilabah Al-Jarmi sahabat Ibnu Abbas, ia sangat cinta kepada Allah dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Lalu kamipun memandikannya dan mengafaninya dengan pakaian yang kami pakai, lalu kami menyolatinya dan menguburkannya, lalu merekapun berpaling dan akupun pergi menuju pos penjagaanku di kawasan perbatasan.

Tatkala tiba malam hari, akupun tidur dan aku melihat di dalam mimpi ia berada di taman surga dalam keadaan memakai dua lembar kain dari kain surga sambil membaca firman Allah Keselamatan bagi kalian (dengan masuk ke dalam surga) karena kesabaran kalian, maka

alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (QS. 13:24) Lalu aku berkata kepadanya, Bukankah engkau adalah orang yang aku temui?, ia berkata, Benar, aku berkata, Bagaimana engkau bisa memperoleh ini semua, ia berkata, Sesungguhnya Allah menyediakan derajat-derajat kemuliaan yang tinggi yang tidak bisa diperoleh kecuali dengan sikap sabar tatkala ditimpa dengan bencana, dan rasa syukur tatkala dalam keadaan lapang dan tentram bersama dengan rasa takut kepada Allah baik dalam keadaan bersendirian maupun dalam kaeadaan di depan khalayak ramai

Ketika Nabi Tersenyum Saat menikahkan putri bungsunya, Sayyidah Fatimah Az Zahrah, dengan sahabat Ali bin Abi Thalib, Baginda Nabi Muhammad SAW tersenyum lebar. Itu merupakan peristiwa yang penuh kebahagiaan. Hal serupa juga diperlihatkan Rasulullah SAW pada peristiwa Fathu Makkah, pembebasan Makkah, karena hari itu merupakan hari kemenangan besar bagi kaum muslimin. Hari itu adalah hari yang penuh dengan senyum panjang yang terukir dari bibir Rasulullah SAW serta bibir seluruh kaum muslimin tulis Ibnu Hisyam dalam kita As Sirah Nabawiyyah. Rasulullah SAW adalah pribadi yang lembut dan penuh senyum. Namun, beliau tidak memberi senyum kepada sembarang orang. Demikian istimewanya senyum Rasul sampaisampai Abu Bakar dan Umar, dua sahabat utama beliau, sering terperangah dan memperhatikan arti senyum tersebut. Misalnya mereka heran melihat Rasul tertawa saat berada di Muzdalifah di suatu akhir malam. Sesungguhnya Tuan tidak biasa tertawa pada saat seperti ini, kata Umar. Apa yang menyebabkan Tuan tertawa? Pada saat seperti itu, akhir malam, Nabi biasanya berdoa dengan khusyu. Menyadari senyuman beliau tidak sembarangan, bahkan mengandung makna tertentu, Umar berharap, Semoga Allah menjadikan Tuan tertawa sepanjang umur.

Atas pertanyaan diatas, Rasul menjawab, Ketika iblis mengetahui bahwa Allah mengabulkan doaku dan mengampuni umatku, dia memungut pasir dan melemparkannya kekepalanya, sambil berseru, celaka aku, binasa aku! Melihat hal itu aku tertawa. (HR Ibnu Majah) Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali menulis, apabila Rasul dipanggil, beliau selalu

menjawab, Labbaik. Ini menunjukkan betapa beliau sangat rendah hati. Begitu pula, Rasul belum pernah menolak seseorang dengan ucapan tidak bila diminta sesuatu. Bahkan ketika tak punya apa-apa, beliau tidak pernah menolak permintaan seseorang. Aku tidak mempunyai apa-apa, kata Rasul, Tapi, belilah atas namaku. Dan bila yang bersangkutan datang menagih, aku akan membayarnya. Banyak hal yang bisa membuat Rasul tertawa tanpa diketahui sebab musababnya. Hal itu biasanya berhubungan dengan turunnya wahyu Allah. Misalnya, ketika beliau sedang dudukduduk dan melihat seseorang sedang makan. Pada suapan terakhir orang itu mengucapkan. Bismillahi fi awalihi wa akhirihi. Saat itu beliau tertawa. Tentu saja orang itu terheranheran. Keheranan itu dijawab beliau dengan bersabda, Tadi aku lihat setan ikut makan bersama dia. Tapi begitu dia membaca basmalah, setan itu memuntahkan makanan yang sudah ditelannya. Rupanya orang itu tidak mengucapkan basmalah ketika mulai makan. Suatu hari Umar tertegun melihat senyuman Nabi. Belum sempat dia bertanya, Nabi sudah mendahului Allah bertanya, dan Ya Umar, tahukah tentu engkau lebih mengapa tahu, aku tersenyum? Umar. Rasul-Nya jawab

Sesungguhnya Allah memandang kepadamu dengan kasih sayang dan penuh rahmat pada malam hari Arafat, dan menjadikan kamu sebagai kunci Islam, sabda beliau. Kesaksian Anggota Tubuh Rasul SAW bahkan sering membalas sindiran orang dengan senyuman. Misalnya ketika seorang Badui yang ikut mendengarkan taushiyah beliau tiba-tiba nyeletuk, Ya Rasul, orang itu pasti orang Quraisy atau Anshar, karena mereka gemar bercocok tanam, sedang kami tidak. Saat itu Rasul tengah menceritakan dialog antara seorang penghuni surga dan Allah SWT yang mohon agar diizinkan bercocok tanam di surga. Allah SWT mengingatkan bahwa semua yang diinginkannya sudah tersedia di surga. Karena sejak di dunia punya hobi bercocok tanam, iapun lalu mengambil beberapa biji-bijian, kemudian ia tanam. Tak lama kemudian biji itu tumbuh menjadi pohon hingga setinggi gunung, berbuah, lalu dipanenkan. Lalu Allah SWT berfirman. Itu tidak akan membuatmu kenyang, ambillah yang lain.

Ketika itulah si Badui menyeletuk, Pasti itu orang Quraisy atau Anshar. Mereka gemar bercocok tanam, kami tidak. Mendengar itu Rasul tersenyum, sama sekali tidak marah. Padahal, beliau orang Quraisy juga. Suatu saat justru Rasulullah yang bertanya kepada para sahabat, Tahukah kalian mengapa aku tertawa?. Allah berkata, dan Aku Rasul-Nya tidak mengizinkan lebih saksi tahu, terhadap jawab diriku para aku sahabat. sendiri. Maka Rasul pun menceritakan dialog antara seorang hamba dan Allah SWT. Orang itu kecuali Lalu Allah SWT menjawab, Baiklah, cukup kamu sendiri yang menjadi saksi terhadap dirimu, dan malaikat mencatat sebagai saksi. Kemudia mulut orang itu dibungkam supaya diam, sementara kepada anggota tubuhnya diperintahkan untuk bicara. Anggota tubuh itupun menyampaikan kesaksian masing-masing. Lalu orang itu dipersilahkan mempertimbangkan kesaksian anggota-anggota tubuhnya. Tapi orang itu malah membentak, Pergi kamu, celakalah kamu! Dulu aku selalu berusaha, berjuang, dan menjaga kamu baik-baik, katanya. Rasulpun tertawa melihat orang yang telah berbuat dosa itu mengira anggota tubuhnya akan membela dan menyelamatkannya. Dia mengira, anggota tubuh itu dapat menyelamatkannya dari api neraka. Tapi ternyata anggota tubuh itu menjadi saksi yang merugikan, karena memberikan kesaksian yang sebenarnya (HR Anas bin Malik). Hal itu mengingatkan kita pada ayat 65 surah Yasin, yang maknanya, Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka, dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Sumber : Majalah Alkisah No.01/Tahun VII/12 Keutamaan membaca Al Quran pada malam hari - Malaikat Memenuhi Rumahnya Published on March 22, 2010 in Artikel Islam. Sudah menjadi kebiasaan kaum shalihin menghidupkan waktu di malam hari untuk beribadah kepada Allah dg bertahajud dan berdzikir mengingat-Nya.. Salah seorang sahabat yang satu ini selalu menghiasi malam-malamnya dg bertilawah Quran. Suaranya yg merdu, kekhusyuan dan tadabburnya dalam membaca menarik perhatian setiap orang yang mendengarkannya, bukan hanya dari kalangan manusia, namun

para malaikat pun berbondong-bondong datang untuk mendengarkannya.. Suatu malam, ketika ia sedang tenggelam dalam munajatnya kepada Allah dengan membaca ayat-ayat-Nya, kuda yang ada di sebelah kamarnya bergerak kencang seakan-akan ingin melepaskan tali yang mengikatnya dan berlari jauh. Sahabat tersebut kemudian berhenti membaca al-Quran. Ketika ia berhenti membaca alQuran, kuda tsb juga berhenti tidak bergerak. Namun, ketika ia kembali melanjutkan bacaan al-Qurannya, kuda tsb kembali bergerak, bahkan lebih kencang dari sebelumnya. Keesokan harinya, sahabat tsb menceritakan kejadian aneh itu kepada Rasulullah saw. Mendengar cerita tsb, Rasulullah saw tersenyum dan berkata, sesungguhnya para malaikat suka dengan bacaan Quranmu. Mereka datang berbondong-bondong untuk mendengarkannya, mereka memenuhi seluruh ruang dalam rumahmu sehingga tak ada lagi ruang untuk kudamuDiterjemahkan dari ceramah Habib Zeid bin Abdurrahman bin Yahya (Pengajar Sumber di Daarul Musthafa Yaman & direktur Markaz an-Nur) Pekalongan 17/03/2010 pkl 22:00 wib http://www.facebook.com/notes/ahmad-alhabsyi/malaikat-memenuhirumahnya/419039709147 Keutamaan Sholawat kepada Rasulullah SAW

Sufyan Ats Tsauri bercerita, " Aku melihat seorang lelaki, ia tidak mengangkat atau meletakkan kakinya kecuali bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Aku bertanya kepadanya, Hai pemuda, mengapa engkau tinggalkan tasbih dan tahlil dan hanya bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW ? " Siapa kamu, semoga Allah memberimu kesehatan ? " tanya sang pemuda. " Aku adalah Sufyan Ats Tsauri. " " Kalau kamu bukan orang yang asing di zamanmu, aku tak akan membuat rahasiaku, ucap sang pemuda. ia lalu mulai bercerita. " Suatu hari aku bersama ayahku pergi haji ke baitullah al haram. Dalam perjalanan ayahku sakit dan meninggal dunia. Kulihat muka ayahku berubah hitam. Lalu kututup wajahnya dengan kain. Ketika menunggu mayatnya, aku sangat mengantuk sehingga aku tertidur. Dalam tidurku aku melihat seorang yang sangat tampan. Belum pernah aku melihat pria setampan dia, berpakaian sebersih pakaiannya. dan berbau seharum tubuhnya. Ia berjalan mendekati ayahku, menyingkap kain yang menutupi wajahnya, kemudian mengusapkan tangannya kewajah ayahku. Wajah yang semula hitam segera berubah menjadi putih. Setelah itu ia berbalik hendak pergi. Aku lali memegang bajunya dan bertanya, " Siapakah kamu

sebenarnya, semoga Allah merahmatimu ? " Kedatanganmu sungguh merupakan karunia Allah bagiku. Tidakkah kamu mengenal aku. Aku adalah Muhammad bin Abdillah, kepadaku Quran telah diturunkan. Sesungguhnya ayahmu menyia - nyiakan dirinya. Namun, ia banyak bersholawat kepadaku. Ketika mengalami apa yang sedang ia alami, ia meminta tolong kepadaku, sedangkan aku adalah penolong bagi orang - orang yang banyak bersholawat kepadaku. Ketika bangun dari tidur, kulihat wajah ayahku telah berubah putih. Barang siapa ingin dekat dengan Al Musthafa dan bercakap - cakap dengannya hendaknya ia menyempurnakan asasnya, yaitu selalu mengikuti Rasulullah SAW dalam perbuatan, ucapan dan segala hal. Para salaf kita tidak pernah meninggalkan sunnah dalam setiap langkah mereka. Setiap orang yang ingin dekat dengan Nabi Muhammad SAW hendaknya melaksanakan perintah beliau walaupun hukumnya sunah, dan menjauhi segala larangan beliau walaupun hukumnya makruh. Karena semua amal umatnya akan ditunjukkan kepada beliau. Jika umatnya beramal saleh, beliau akan merasa senang, mencintai, dan menyebut - nyebut namanya sehingga Allah melimpahkan rahmatNya.

Sholawat Kepada Nabi Muhammad Saw menjanjikan pahala yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : " Barang siapa bersholawat kepadaku sekali, Allah akan bersholawat kepadanya 10 kali. " ( HR Muslim, Turmudzi, Abu Dawud,Nasai dan Ahmad ) Barang siapa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu duduk, ia akan di ampuni sebelum berdiri. Dan barang siapa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sewaktu tidur, ia akan di ampuni sebelum bangun. Diriwayatkan bahwa Sayidina Abu Bakar Ash Shiddiq meminta ibunya untuk memeluk agama islam, namun ia menolak, kemudian Sayidina Abu Bakar pergi kerumah Rasulullah SAw mengabarkan hal ini. Ketika hendak pulang, ia memohon doa Rasulullah SAW agar ibunya masuk islam. Rasulullah SAW mengabulkan permintaannya. Sesampainya di rumah, Sayidina Abu Bakar melihat ibunya sedang tidur sambil bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah bangun dari tidurnya ia segera masuk islam. Kejadian ini semua adalah berkat sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat merupakan guru bagi mereka yang tak memiliki guru, karenanya sholawat tidak butuh guru maupun hudhur tetapi akan lebih sempurna jika diucapkan dengan hati yang hudhur. Riya'

tidak dapat menghapuskan pahala sholawat. Al Habib Ahmad bin Ali Assegaff Manfaat Siwak 0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d464301000000000 001001b8e0000000001000000180300000000000018030000010000006c0000000000000000 0000001a0000003700000000000000000000004f0300004f03000020454d460000010018030 0001200000002000000000000000000000000000000b0090000b40d0000d200000029010000 0000000000000000000000003534030033880400160000000c000000180000000a000000100 00000000000000000000009000000100000006400000064000000250000000c0000000e0000 80250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d 2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c006900620072 006900000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 000000000000000000000000000000000001b0028ab1b00100000008cae1b000cac1b0052512 1678cae1b0084ab1b0010000000f4ac1b0070ae1b00245121678cae1b0084ab1b00200000004 964066984ab1b008cae1b0020000000ffffffff3c298201d0640669ffffffffffff0180ffff01805fff0 180ffffffff00000000000800000008000090f4540501000000000000002c01000025000000372 e90010000020f0502020204030204ff0200e1ffac004009000000000000009f01000000000000 430061006c00690062007200000000002090620770a02167524667d11c298201b0646900b8a b1b009c38fe681f00000001000000f4ab1b00f4ab1b00e878fc681f0000001cac1b003c2982016 476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00 000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a00000 03700000001000000df7b074139760741000000002c000000010000004c0000000400000000 0000000000000064000000640000005000000020001a001b00000046000000280000001c000 0004744494302000000ffffffffffffffff650000006500000000000000460000001400000008000 0004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000 140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b02000000000500000 00c0218001800040000002e0118001c000000fb020400020000000000bc02000000b2010202 2253797374656d003f00003f3f3f3f3f3f3f3f3f3f0800000001003f3f3f3f3f00040000002d0100 00040000002d01000004000000020101001c000000fb02f5ff00000000000090010000000004 40002243616c696272690000000000000000000000000000000000000000000000000004000 0002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a 0b00000001000400000000001800180020000600040000002d010000040000002d010000030 000000000 Sejarah Penggunaan Siwak (Salvadora persica)

Penggunaan alat-alat kebersihan mulut telah dimulai semenjak berabad-abad lalu. Manusia terdahulu menggunakan alat-alat kebersihan yang bermacam-macam seiring dengan perkembangan sosial, teknologi dan budaya. Beraneka ragam peralatan sederhana dipergunakan untuk membersihkan mulut mereka dari sisa-sisa makanan, mulai dari tusuk gigi, batang kayu, ranting pohon, kain, bulu burung, tulang hewan hingga duri landak. Diantara peralatan tradisional yang mereka gunakan dalam membersihkan mulut dan gigi adalah kayu siwak atau chewing stick. Kayu ini walaupun tradisional, merupakan langkah pertama transisi/peralihan kepada sikat gigi modern dan merupakan alat pembersih mulut terbaik hingga saat ini. Miswak (Chewing Stick) telah digunakan oleh orang Babilonia semenjak 7000 tahun yang lalu, yang mana kemudian digunakan pula di zaman kerajaan Yunani dan Romawi, oleh orang-orang Yahudi, Mesir dan masyarakat kerajaan Islam. Siwak memiliki nama-nama lain di setiap komunitas, seperti misalnya di Timur Tengah disebut dengan miswak, siwak atau arak, di Tanzania disebut miswak, dan di Pakistan dan India disebut dengan datan atau miswak. Penggunaan chewing stick (kayu kunyah) berasal dari tanaman yang berbeda-beda pada setiap negeri. Di Timur Tengah, sumber utama yang sering digunakan adalah pohon Arak (Salvadora persica), di Afrika Barat yang digunakan adalah pohon limun (Citrus aurantifolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis). Akar tanaman Senna (Cassiva vinea) digunakan oleh orang Amerika berkulit hitam, Laburnum Afrika (Cassia sieberianba) digunakan di Sierre Leone serta Neem (Azadirachta indica) digunakan secara meluas di benua India. Meskipun siwak sebelumnya telah digunakan dalam berbagai macam kultur dan budaya di seluruh dunia, namun pengaruh penyebaran agama Islam dan penerapannya untuk membersihkan gigi yang paling berpengaruh. Istilah siwak sendiri pada kenyatannya telah umum dipakai selama masa kenabian Nabi Muhammad yang memulai misinya sekitar 543 M. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda : Seandainya tidak memberatkan ummatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat (dalam riwayat lain : setiap akan berwudhu). Nabi memandang kesehatan dan kebersihan mulut adalah penting, sehingga beliau senantiasa menganjurkan pada isterinya untuk selalu menyiapkan siwak untuknya hingga akhir hayatnya.

Siwak terus digunakan hampir di seluruh bagian Timur Tengah, Pakistan, Nepal, India, Afrika dan Malaysia, khususnya di daerah pedalaman. Sebagian besar mereka menggunakannya karena faktor religi, budaya dan sosial. Ummat Islam di Timur Tengah dan

sekitarnya menggunakan siwak minimal 5 kali sehari disamping juga mereka menggunakan sikat gigi biasa. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin dan Lewis (1989) menyatakan bahwa pengguna siwak memiliki relativitas yang rendah dijangkiti kerusakan dan penyakit gigi meskipun mereka mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan karbohidrat.

Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak Siwak atau Miswak, merupakan bagian dari batang, akar atau ranting tumbuhan Salvadora persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika. Siwak berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, berdiameter lebih dari 1 kaki. Jika kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya agak pedas. Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak sendiri berasal dari bahasa arab yudlik yang artinya adalah memijat (massage). Siwak lebih dari sekedar sikat gigi biasa, karena selain memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walaupun di bawah tekanan yang keras, siwak juga memiliki kandungan alami antimikrobial dan antidecay system (sistem antipembusuk). Batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara tepat dan dapat mengikis plak pada gigi. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi. Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak Al-Lafi dan Ababneh (1995) melakukan penelitian terhadap kayu siwak dan melaporkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri, mengikis plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, meliputi : Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan pendarahan pada gusi. Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali, akan terasa agak pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan substansi antibacterial acid tersebut. Kandungan kimiawi seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi

untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi. Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, yang dapat menyegarkan mulut dan menghilangkan bau tidak sedap. Enzim yang mencegah pembentukan plak yang merupakan penyebab radang gusi dan penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur. Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang bertindak seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah terjadinya proses pembusukan. Siwak juga turut merangsang produksi saliva, dimana saliva sendiri merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut Menurut laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri. Siwak sebagai zat antibakterial El-Mostehy dkk (1998) melaporkan bahwa tanaman siwak mengandung zat-zat antibakterial. Darout et al. (2000) Melaporkan bahwa antimikrobial dan efek pembersih pada miswak telah ditunjukkan oleh variasi kandungan kimiawi yang dapat terdeteksi pada ekstraknya. Efek ini dipercaya berhubungan dengan tingginya kandungan Sodium Klorida dan Pottasium Klorida seperti salvadourea dan salvadorine, saponin, tannin, vitamin C, silika dan resin, juga cyanogenic glycoside dan benzylsothio-cyanate. Hal ini dilaporkan bahwa komponen anionik alami terdapat pada spesies tanaman ini yang mengandung agen antimikrobial yang melawan beberapa bakteri. Nitrat (NO3-) dilaporkan mempengaruhi transportasi aktif porline pada Escherichia coli seperti juga pada aldosa dari E. coli dan Streptococcus faecalis. Nitrat juga mempengaruhi transport aktif oksidasi fosforilasi dan pengambilan oksigen oleh Pseudomonas aeruginosa dan Stapyhylococcus aureus sehingga terhambat.

Menurut hasil penelitian Gazi et al. (1987) ekstrak kasar batang kayu siwak pada pasta gigi

yang dijadikan cairan kumur, dikaji sifat-sifat antiplaknya dan efeknya terhadap komposisi bakteri yang menyusun plak dan menyebabkan penurunan bakteri gram negatif batang. Penyusun (2005) di dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Ekstrak Serbuk Kayu Siwak (Salvadora persica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans Dan Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi Lempeng Agar menemukan bahwa ekstrak serbuk kayu siwak bersifat antibakterial sedang terhadap bakteri S. mutans dan S. aureus. Siwak sebagai oral cleaner device (alat pembersih mulut)

Siwak sangat efektif sebagai alat pembersih mulut. Almas (2002) meneliti perbandingan pengaruh antara ekstrak siwak dengan Chlorhexidine Gluconate (CHX) yang sering digunakan sebagai cairan kumur (mouthwash) dan zat anti plak pada dentin manusia dengan SEM (Scanning Electron Microscopy). Almas melaporkan bahwa 50% ekstrak siwak dan CHX 0,2% memiliki efek yang sama pada dentin manusia, namun ekstrak siwak lebih banyak menghilangkan lapisan noda-noda (Smear layer) pada dentin.

Sebuah penelitian tentang Periodontal Treatment (Perawatan gigi secara berkala) dengan mengambil sampel terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para peneliti dari King Abdul Aziz University Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal Treatment untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada treatment yang harus diberikan kepada masyarakat di negara lain, hal ini mengindikasikan rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap Periodontal Treatment. Penelitian lain dengan menjadikan serbuk (powder) siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran serbuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kesehatan gigi secara sempurna adalah dengan menggunakan pasta gigi dengan butiran-butiran serbuk siwak, karena butiran-butiran serbuk siwak tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Hal ini yang mendorong perusahaan-perusahaan pasta gigi di dunia menyertakan serbuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO (World Health Organization) turut menjadikan siwak sebagai salah satu komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.

(Diadopsi dari Skripsi penyusun yang berjudul PENGARUH EKSTRAK SERBUK KAYU SIWAK (Salvadora persica) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans DAN Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI LEMPENG AGAR), 2005, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Pengemis Buta Dan Rasulullah SAW 0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d464301000000000 001001b8e0000000001000000180300000000000018030000010000006c0000000000000000 0000001a0000003700000000000000000000004f0300004f03000020454d460000010018030 0001200000002000000000000000000000000000000b0090000b40d0000d200000029010000 0000000000000000000000003534030033880400160000000c000000180000000a000000100 00000000000000000000009000000100000006400000064000000250000000c0000000e0000 80250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d 2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c006900620072 006900000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 000000000000000000000000000000000001b0028ab1b00100000008cae1b000cac1b0052512 1678cae1b0084ab1b0010000000f4ac1b0070ae1b00245121678cae1b0084ab1b00200000004 964066984ab1b008cae1b0020000000ffffffff3c298201d0640669ffffffffffff0180ffff01805fff0 180ffffffff00000000000800000008000090f4540501000000000000002c01000025000000372 e90010000020f0502020204030204ff0200e1ffac004009000000000000009f01000000000000 430061006c00690062007200000000002090620770a02167524667d11c298201b0646900b8a b1b009c38fe681f00000001000000f4ab1b00f4ab1b00e878fc681f0000001cac1b003c2982016 476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00 000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a00000 03700000001000000df7b074139760741000000002c000000010000004c0000000400000000 0000000000000064000000640000005000000020001a001b00000046000000280000001c000 0004744494302000000ffffffffffffffff650000006500000000000000460000001400000008000 0004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000 140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b02000000000500000 00c0218001800040000002e0118001c000000fb020400020000000000bc02000000b2010202 2253797374656d003f00003f3f3f3f3f3f3f3f3f3f0800000001003f3f3f3f3f00040000002d0100 00040000002d01000004000000020101001c000000fb02f5ff00000000000090010000000004 40002243616c696272690000000000000000000000000000000000000000000000000004000 0002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a

0b00000001000400000000001800180020000600040000002d010000040000002d010000030 000000000Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya. Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?

Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA. 0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d464301000000000 001001b8e0000000001000000180300000000000018030000010000006c0000000000000000 0000001a0000003700000000000000000000004f0300004f03000020454d460000010018030 0001200000002000000000000000000000000000000b0090000b40d0000d200000029010000 0000000000000000000000003534030033880400160000000c000000180000000a000000100 00000000000000000000009000000100000006400000064000000250000000c0000000e0000 80250000000c0000000e000080120000000c00000001000000520000007001000001000000d 2ffffff000000000000000000000000900100000000000004400022430061006c006900620072 006900000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 000000000000000000000000000000000001b0028ab1b00100000008cae1b000cac1b0052512 1678cae1b0084ab1b0010000000f4ac1b0070ae1b00245121678cae1b0084ab1b00200000004

964066984ab1b008cae1b0020000000ffffffff3c298201d0640669ffffffffffff0180ffff01805fff0 180ffffffff00000000000800000008000090f4540501000000000000002c01000025000000372 e90010000020f0502020204030204ff0200e1ffac004009000000000000009f01000000000000 430061006c00690062007200000000002090620770a02167524667d11c298201b0646900b8a b1b009c38fe681f00000001000000f4ab1b00f4ab1b00e878fc681f0000001cac1b003c2982016 476000800000000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c00 000001000000180000000c00000000000002540000005400000000000000000000001a00000 03700000001000000df7b074139760741000000002c000000010000004c0000000400000000 0000000000000064000000640000005000000020001a001b00000046000000280000001c000 0004744494302000000ffffffffffffffff650000006500000000000000460000001400000008000 0004744494303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e000000 140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b02000000000500000 00c0218001800040000002e0118001c000000fb020400020000000000bc02000000b2010202 2253797374656d003f00003f3f3f3f3f3f3f3f3f3f0800000001003f3f3f3f3f00040000002d0100 00040000002d01000004000000020101001c000000fb02f5ff00000000000090010000000004 40002243616c696272690000000000000000000000000000000000000000000000000004000 0002d010100040000002d010100040000002d010100050000000902000000020d000000320a 0b00000001000400000000001800180020000600040000002d010000040000002d010000030 000000000 Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah

seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim. Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW? Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau? Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-mulia akhlaq.

Menghitung Darah Istihadhoh Author: langitan Oktober 399 Klik Jika ada seorang wanita mengeluarkan darah selama lebih dari 15 hari dan 15 malam, maka sebagaian darah dinamakan darah Istihadloh. Wanita yang mengeluarkan darah seperti ini ada tujuh macam: Mustahadloh Mubtadiah Mumayyizah Yaitu wanita yang baru pertama kalinya mengeluarkan darah Haidl dan darah tersebut keluar terus menerus sampai melebihi masa 15 hari/malam, serta dia dapat membedakan darahnya. Bila darahnya ada dua tingkatan, maka darah yang kuat disebut Haidl sedangkan yang lemah dinamakan Istihadloh, dengan syarat: Darah kuat tidak kurang dari 24 jam (minimal Haidl). Darah kuat tidak melebihi masa 15 hari/malam (maksimal Haidl). Darah lemah tidak kurang 15 hari/malam, jika terletak di antara darah kuat. Antara Contoh darah kuat dan lemah tidak silih berganti (selang-seling). I: 11, 2008

Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Tanggal 1-7 (7 hari) mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). 2. Tanggal 8-30 (23 hari) mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (lemah). Yang dihukumi darah Haidl adalah darah yang kuat, yaitu tanggal 1-7. Sedangkan tanggal 8-30 disebut darah Istihadloh. Contoh II: Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Tanggal 1-15 (15 hari) mengeluarkan darah kuning, kental dan tidak berbau (lemah). 2. Tanggal 16-24 (9 hari) mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (kuat). Yang dihukumi darah Haidl adalah darah yang kuat, yaitu tanggal 16-24. Sedangkan tanggal 1-15 disebut darah Istihadloh. Namun jika tidak menetapi salah satu dari empat syarat di atas, maka yang dihukumi darah Haidl adalah hanya sehari semalam (sama dengan hukumnya Mustahadloh Contoh I: Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Tanggal 1 selama 10 jam mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). 2. Tanggal 1 setelah 10 jam sampai tanggal 20 mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (lemah). Contoh II: Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Tanggal 1-16 (16 hari) mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). 2. Tanggal 17-30 (14 hari) mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (lemah). Contoh III: Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Tanggal 1-10 (10 hari) mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). 2. Tanggal 11-24 (14 hari) mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (lemah). 3. Tanggal 25-30 (6 hari) mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). Contoh IV: Mubtadiah Ghairu Mumayyizah).

Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal 1-7 8-13 14-18 19-23 24-28 29-30 mengeluarkan mengeluarkan mengeluarkan mengeluarkan mengeluarkan mengeluarkan darah darah darah darah darah darah hitam, merah, hitam, merah, hitam, merah, kental kental kental kental kental kental dan dan dan dan dan dan berbau berbau berbau berbau berbau berbau (kuat). (lemah). (kuat). (lemah). (kuat). (lemah).

Keempat contoh di atas seluruhnya tidak menetapi syarat. Contoh yang pertama, darah kuat kurang dari 24 jam. Contoh yang kedua, darah kuat melebihi 15 hari. Contoh ketiga, darah yang lemah yang terletak di antara darah kuat kurang dari 15 hari. Contoh keempat, antara darah kuat dan lemah keluar secara selang-seling atau silih berganti. Maka secara keseluruhan, yang dihukumi Haidl dari keempat contoh tersebut adalah hanya sehari semalam, sedangkan sisanya dihukumi Istihadloh. Darah Tiga Tingkatan Apabila Mustahadloh Mubtadiah Mumayyizah mengeluarkan darah tiga tingkatan (kuat, lemah, dan lebih lemah), maka yang dihukumi Haidl adalah darah kuat dan lemah, sedangkan darah 1. 2. Antara lebih Darah darah kuat lemah kuat dan lemah dinamakan keluar tidak terpisah Istihadloh, oleh dengan terlebih darah lebih syarat: dahulu. lemah. :

3. Jumlah antara darah kuat dan darah lemah tidak melebihi masa 15 hari/malam. Contoh Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Tanggal 1-7 (7 hari) mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). 2. Tanggal 8-14 (7 hari) mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (lemah). 3. Tanggal 15-25 (11 hari) mengeluarkan darah merah, cair dan tidak berbau (lebih lemah). Yang dihukumi darah Haidl adalah darah yang kuat dan darah lemah, yaitu tanggal 1-14. Sedangkan tanggal 15-25 disebut darah Istihadloh. Namun jika tidak menetapi salah satu dari tiga syarat di atas, maka yang dihukumi darah Haidl adalah hanya darah yang kuat, sedangkan darah lemah dan lebih lemah disebut darah Istihadloh. Contoh I: Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut:

1. Tanggal 1-7 (7 hari) mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (lemah). 2. Tanggal 8-14 (7 hari) mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). 3. Tanggal 15-20 (6 hari) mengeluarkan darah kuning, kental dan berbau (lebih lemah). Contoh II: Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Tanggal 1-8 (8 hari) mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). 2. Tanggal 9-14 (7 hari) mengeluarkan darah kuning, kental dan berbau (lebih lemah). 3. Tanggal 15-23 (6 hari) mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (lemah). Contoh III: Seorang wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Tanggal 1-5 (5 hari) mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau (kuat). 2. Tanggal 6-16 (11 hari) mengeluarkan darah merah, kental dan berbau (lemah). 3. Tanggal 17-25 (9 hari) mengeluarkan darah kuning, kental dan berbau (lebih lemah). Ketiga contoh di atas sama-sama tidak menetapi syarat. Contoh pertama, darah kuat tidak keluar pertama kali. Contoh kedua, antara darah kuat dan lemah dipisah darah lebih lemah. Contoh ketiga, jumlah darah kuat dan lemah melebihi 15 hari/malam. Maka secara keseluruhan dari ketiga contoh di atas yang dihukumi darah Haidl adalah darah yang kuat saja, sedangkan darah lemah dan lebih lemah dinamakan darah Istihadloh. Mandi dan Qadla Shalat Bagi Mustahadloh Mubtadiah Mumayyizah yang memenuhi syarat baik darahnya dua atau tiga tingkatan pada bulan pertama dia baru diwajibkan mandi jinabat setelah masa 15 hari/malam (terhitung mulai mengeluarkan darah), dan wajib mengqadla sholat yang ditinggalkan pada hari-hari yang dihukumi Istihadloh. Sedangkan pada bulan kedua dan seterusnya dia harus mandi ketika darah Haidl telah berubah menjadi darah Istihadloh. Baru diwajibkannya mandi pada tanggal 16 (bulan pertama) karena dimungkinkan darahnya berhenti sebelum 15 hari/malam, sebab jika demikian maka semua darah dihukumi darah Haidl. Ketentuan seperti ini tidak hanya berlaku bagi Mustahadloh Mubtadiah Mumayyizah saja tapi juga berlaku untuk yang lainnya. Contoh: Wanita yang belum pernah Haidl mengeluarkan darah sebagai berikut: 1. Bulan pertama, mengeluarkan darah kuat tanggal 1-10, lalu mengeluarkan darah lemah

tanggal tanggal

11-30. 11-30.

2. Bulan kedua, mengeluarkan darah kuat tanggal 1-10, lalu mengeluarkan darah lemah Pada bulan pertama, dia wajib mandi tanggal 16 lalu melakukan shalat dan puasa sebagaimana biasa, dan mengqadla shalat selama 5 hari (tanggal 11-15). Pada bulan kedua, dia wajib mandi tanggal 11 lalu melakukan shalat dan puasa sebagaimana biasa, dan dia tidak diwajibkan qadla shalat. Mustahadloh Mubtadiah Ghairu Mumayyizah Yaitu wanita yang baru pertama kali Haidl dan darah tersebut keluar terus menerus sampai melebihi masa 15 hari/malam, tapi dia tidak bisa membedakan darahnya (warna dan sifatnya sama) atau dapat membedakannya tapi tidak memenuhi syarat. Apabila wanita ini ingat waktu mulainya mengeluarkan darah, maka Haidlnya adalah sehari semalam, dan 29 hari setelahnya dihukumi suci atau Istihadloh (berlaku setiap bulan). Akan tetapi jika dia lupa waktu mulainya mengeluarkan darah, maka dia dihukumi Mustahadhoh Mutahayyiroh yang insya-Allah akan dijelaskan dengan detail pada Contoh: Seorang wanita yang baru pertama kali Haidl mengeluarkan darah yang tidak bisa dibedakan warna dan sifatnya selama 30 hari/malam. Yang dihukumi Haidl adalah tanggal 1 saja (sehari semalam), sedangkan sisanya (29 hari/malam) dinamakan darah Istihadloh. Namun wanita ini pada bulan pertama harus mandi pada tanggal 16 dan mengqadla shalat selama 14 hari. Adapun pada bulan kedua dan seterusnya dia wajib mandi pada tanggal 2 dan tidak mempunyai hutang shalat Mustahadloh Mutadah Mumayyizah Yaitu wanita yang sudah pernah Haidl, lalu dia mengeluarkan darah terus menerus sampai melebihi 15 hari/malam dan dia bisa membedakan darahnya. Hukum Mustahadloh Mutadah Mumayyizah itu sama dengan Mustahadloh Mubtadiah Mumayyizah, yaitu yang dinamakan Haidl adalah darah kuat meskipun tidak sama jumlahnya dengan kebiasaannya (adah), kecuali jika memang antara kebiasaan dan darah kuat itu terdapat jarak minimal 15 hari/malam, maka darah lemah sejumlah kebiasaan Haidl dinamakan darah Haidl, dan darah kuat juga disebut Haidl. Contoh 1: saat pembahasannya nanti.

Seorang wanita yang mempunyai kebiasaan haidl 5 hari/malam mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau mulai tanggal 1-10 (10 hari), lalu setelahnya mengeluarkan darah merah, kental dan berbau dari tanggal 11-30. Pada bulan berikutnya dia juga mengeluarkan darah yang sama. Yang dinamakan Haidl adalah darah yang kuat (tanggal 1-10), sedangkan tanggal 11-30 disebut Istihadloh. Wanita ini pada bulan pertama baru diwajibkan mandi pada tanggal 16 dan wajib pula mengqadla shalat selama 5 hari. Pada bulan kedua dia mandi pada tanggal 11 dan dia tidak mempunyai hutang shalat Contoh 2: Seorang wanita yang mempunyai kebiasaan haidl 5 hari/malam mengeluarkan darah merah, kental dan berbau mulai tanggal 1-20 (20 hari), lalu setelahnya mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau dari tanggal 21-25, kamudian mengeluarkan darah merah, kental dan berbau dari tanggal 26-30. Pada bulan berikutnya dia juga mengeluarkan darah yang sama. Yang dinamakan Haidl adalah darah lemah (tanggal 1-5) yang sesuai dengan jumlah kebiasaan, dan darah yang kuat (tanggal 21-25), sedangkan tanggal 6-20 dan 26-30 disebut Istihadloh. Wanita ini pada bulan pertama baru diwajibkan mandi pada tanggal 16 dan wajib pula mengqadla shalat selama 10 hari, dan mandi lagi tanggal 26. Pada bulan kedua dia mandi pada tanggal 6 dan tanggal 26, serta dia tidak mempunyai hutang shalat sama sekali. Adapun Mustahadloh Mutadah Mumayyizah yang tidak memenuhi syarat sebagaimana syarat-syaratnya Mustahadloh Mubtadiah Mumayyizah yang dijelaskan di atas, maka dia dihukumi seperti halnya Mutadah Ghairu Mumayyizah, yaitu yang dihukumi Contoh: Seorang wanita yang mempunyai kebiasaan haidl 5 hari/malam mengeluarkan darah hitam, kental dan berbau mulai tanggal 1-20 (20 hari), lalu setelahnya mengeluarkan darah merah, kental dan berbau dari tanggal 21-30. Pada bulan berikutnya dia juga mengeluarkan darah yang sama. Yang dinamakan Haidl adalah darah yang keluar pada tanggal 1-5 sesuai dengan kebiasaannya. Sedangkan tanggal 6-30 disebut Istihadloh. Wanita ini pada bulan pertama baru diwajibkan mandi pada tanggal 16 dan wajib pula mengqadla shalat selama 10 hari. Pada bulan kedua dia mandi pada tanggal 6 dan dia tidak mempunyai hutang shalat sama sekali. (Sef.). Haidl adalah darah yang sesuai dengan jumlah kebiasaannya. sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai