Anda di halaman 1dari 3

Hormon Androgen: Hormon ini berfungsi untuk: - Merangsang dorongan seksual.

- Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah. Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan pertumbuhan rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut. Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang berfungsi melumasi rambut dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini akan memicu tumbunya akne atau jerawat, sehingga mengganggu keindahan penampilan kulit. Gangguan kelenjar sebum juga bisa mengakibatkan alopesia androgenika (kebotakan), terutama pada pria. Sebaliknya pada wanita, ketidakseimbangan hormon Androgen (hormonal imbalance) bisa menyebabkan hirsutisme di mana rambut tumbuh berlebihan di daerahdaerah yang tidak semestinya. Aktivitas kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon androgen. Kerja kelenjar ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa pubertas. Semakin tinggi tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang dihasilkan kelenjar ini. Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara signifikan ketimbang pada wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih berminyak dibanding wanita. Efek kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat menjelang menopause. Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas hormon androgen melebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum terjadi walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20% wanita usia reproduktif. Gejala Hiper-Androgen pada kulit wanita. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, hormon androgen yang berlebih akan mengakibatkan efek negatif pada kulit dan kecantikan wanita. Walaupun bukan merupakan kondisi yang fatal tetapi bisa berefek sosial-psikologis dan mengurangi rasa percaya diri bahkan mempengaruhi kualitas hidup. Gejala-gejala itu antara lain: + Kulit berminyak dan komedo. Kondisi ini merupakan cikal bakal gejala yang lebih parah seperti ketombe dan jerawat. Berlebihnya produksi minyak di kulit wajah dipengaruhi oleh: - Tingginya kadar androgen bebas yang akan memicu aktivitas kelenjar minyak dan sebum. - Meningkatnya kepekaan target organ atau sebum terhadap androgen sehingga walaupun kadar androgen bebas dalam batas normal aktivitas sebum tetap meningkat.

+ Akne / Jerawat. Banyak faktor yang dapat memicu timbulnya jerawat antara lain komedo, minyak dan peradangan (inflamasi). Belum lagi ada pula pengaruh dari luar seperti pemakaian kosmetik yang bisa menyumbat aliran sekresi kelenjar sebum ke permukaan apa lagi dalam jangka panjang ditambah kondisi iklim tropis yang panas dan lembab. + Hirsutisme. Sekitar 5-8% wanita usia reproduktif menderita hirsutisme yaitu pola pertumbuhan atau distribusi rambut menyerupai pria (male hair pattern), misalnya di atas bibir, dagu, dada, pinggang dan paha. Ada 4080% dari penderita ini menunjukkan peningkatan produksi testosteron dari 200-300 juta (microgram) per hari menjadi 700800 juta per hari. + Alopesia Androgenika (kebotakan). Gejala ini merupakan kebalikan dari hirsutisme. Penyebabnya sama:ketidakseimbangan androgen. Masalah kebotakan ini biasa dialami oleh pria. Rambut hilang secara perlahan-lahan di daerah dahi, terus menjalar ke daerah ubun-ubun dan meluas secara lambat atau cepat ke seluruh bagian atas kepala. Gejala Hiper-Androgen secara sistemik. Selain gangguan pada kulit, ketidakseimbangan hormon androgen juga berpengaruh secara sistemik yang ditandai dengan gejala-gejala seperti pada sistem reproduksi berupa: + Gangguan siklus menstruasi, a-menore (nyeri haid), dan an-ovulasi. Siklus haid yang tidak teratur merupakan gejala ketidakseimbangan hormonal dan sedikit banyak berpengaruh pada tingkat kesuburan seorang wanita. Jika siklus haid Anda tidak teratur lebih dari 3 bulan berturut-turut, sebaiknya konsultasikan dengan ginekolog, karena jika tidak mendapat penanganan yang serius dapat menyebabkan berbagai perubahan morfologis pada rahim yang disebut PCOS (Poly Cystic - Ovarian Syndrome) dan dalam jangka panjang

bisa menyebabkan infertilitas (mandul). + Abnormalitas metabolisme tubuh. Gejala yang tampak antara lain: - Profil lemak yang tidak normal (obesitas atau terlalu kurus). - Resistensi insulin sehingga berakibat peningkatan resiko kencing manis (diabetis mellitus). - Peningkatan resiko penyakit jantung (kardiovaskular). sumber: http://members.tripod.com/layananebook/hormon.htm http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/apa-itu-hormon/

Anda mungkin juga menyukai